Setiap bisnis tentu memiliki tujuan memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya meskipun harus bersaing dengan kompetitor. Dalam menghadapi persaingan, salah satu strategi yang perlu dilakukan adalah memberikan added value atau nilai tambah pada produk barang/jasa guna menunjukkan keunggulannya.
Adanya added value membantu perusahaan membuka peluang yang lebih besar untuk memperoleh lebih banyak pelanggan. Bagaimana cara menerapkan added value untuk menghadapi persaingan bisnis? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Apa itu Added Value?
Added value adalah suatu nilai tambah pada produk yang ditawarkan ke konsumen. Adanya nilai (value) yang ditambahkan, menjadikan produk tersebut unik sekaligus berbeda dari pesaing. Dengan menambahkannya, membantu meningkatkan daya beli konsumen.
Menambahkan value pada produk barang maupun jasa, membantu perusahaan dalam menghadapi ketatnya persaingan bisnis. Perbedaan nilai tersebut membuat konsumen dapat memilih serta membandingkan antar produk. Konsumen cenderung memilih produk yang paling sesuai selera ataupun kebutuhannya, salah satunya dengan mempertimbangkan nilai yang dimiliki oleh produk tersebut.
Penambahan nilai jual bukan hanya dari tampilan kasat matanya saja, melainkan bisa dari segi kualitas, fungsi, maupun hal lainnya. Contohnya jika Anda memiliki usaha coffee shop dan ada pesaing dengan usaha serupa. Maka, cara menambahkan added value bisa dengan mencari tahu apa saja yang tidak dimiliki oleh kompetitor, kemudian menjadikannya sebagai kelebihan bisnis coffee shop milik Anda.
Cara Menghitung Added Value
Sebelum menentukan nilai produk yang ingin ditambahkan, perusahaan perlu menghitung economic value added (EVA) guna mengetahui seberapa sukses penerapannya. Ini cara menghitung added value menggunakan rumus EVA serta penjelasannya.
EVA = NOPAT – (WACC x Capital Invested)
NOPAT (Nett Operating Profit After Tax): laba bersih dari hasil operasi setelah dikurangi biaya pajak.
WACC (Weighted Average Costed of Capital): persentase imbal hasil minimal yang diinginkan oleh perusahaan atas investasi yang dilakukan.
Capital Invested: Total dana yang diinvestasikan oleh perusahaan untuk membangun proyek atau memberikan added value.
Dalam memberikan nilai tambah, perusahaan membutuhkan sejumlah modal yang diinvestasikan. Oleh karena itu, adanya EVA gunanya untuk mengukur efektivitas investasi tersebut apakah mampu memberikan hasil yang positif atau tidak.
Contoh Penerapan Added Value pada Bisnis
Added value dapat diterapkan oleh perusahaan demi meningkatkan omset sekaligus daya beli konsumen. Begini contoh added value pada bisnis yang bisa dilakukan.
1. Pemberian fitur tambahan
Penambahan value produk bisa dilakukan dengan memberikan fitur tambahan yang tidak dimiliki oleh pesaing. Dengan melakukannya, produk Anda menjadi berbeda dari pesaing, sehingga konsumen dapat mempertimbangkan pilihannya untuk menggunakan mana yang menurutnya lebih bernilai.
Sebelum memutuskan untuk menambahkan fitur baru pada produk, sebaiknya lakukan riset pasar terlebih dahulu demi memahami niche market. Tujuannya, yaitu mengetahui apa saja fitur yang benar-benar dibutuhkan konsumen. Jadi, bukan asal menambahkannya tanpa pertimbangan karena justru dapat merugikan perusahaan akibat mengaplikasikan sesuatu yang sia-sia.
2. Membuat kemasan yang unik dan menarik
Contoh added value salah satunya membuat kemasan yang unik dan menarik. Banyak orang merasa tertarik terhadap suatu produk setelah melihat tampilan luarnya. Alasannya beragam, misalnya meningkatkan kepercayaan diri, lebih bergengsi, maupun masalah estetika lainnya.
Buat inovasi tampilan kemasan produk yang mampu bersaing dengan kompetitor. Pelajari terlebih dahulu bagaimana detail tampilan kemasan/produk dari kompetitor, kemudian buat desain baru yang berbeda (tidak meniru) namun tetap menonjolkan keunikan brand Anda.
3. Menggencarkan promosi ke berbagai platform
Contoh added value lainnya adalah menggencarkan promosi ke berbagai platform. Ini merupakan cara paling efektif untuk meningkatkan awareness brand sekaligus engagement-nya agar semakin dikenal luas oleh publik.
Pada era digital seperti sekarang, cara paling efektif dalam menjangkau lebih banyak konsumen, yaitu dengan memanfaatkan sosial media. Di sosial media, pasti banyak brand atau bisnis serupa yang menggunakan platform sosmed untuk menarik minat pelanggan.
Meskipun begitu, Anda dapat melakukan promosi menggunakan konsep berbeda. Terapkan cara promosi yang tak hanya menarik, tetapi juga unik demi menarik perhatian audiens. Melakukannya secara konsisten, secara efektif membantu menaikkan awareness audiens
terhadap bisnis Anda.
4. Menawarkan diskon atau harga lebih murah dari pesaing
Seperti telah dijelaskan, penerapan added value tidak hanya pada tampilan fisik, tetapi bisa juga dengan upaya lainnya. Misalnya menawarkan diskon atau potongan harga sebagai nilai tambah.
Menawarkan diskon mampu menarik minat calon konsumen untuk membeli suatu produk. Misalnya ada dua macam barang yang punya kualitas dan tampilan fisik sama persis, calon konsumen tentu lebih mempertimbangkan membeli yang harganya lebih terjangkau.
Strategi ini terutama cocok diterapkan ketika ada event tertentu. Contohnya natal dan tahun baru, hari raya tertentu, musim liburan, dan sebagainya.
5. Menambah kualitas produk
Satu lagi contoh yang dapat diterapkan demi meningkatkan added value, yaitu menambah kualitas produk. Menambah kualitas menjadikan produk Anda semakin unggul dibandingkan pesaing, sebab banyak orang lebih memilih yang berkualitas.
Sebelum menambahkan kualitas produk demi tingkatkan nilai tambah, pelajari apa saja kekurangan produk dari pesaing Anda. Setelah itu, jadikan sebagai inspirasi untuk menambah kelebihan bisnis Anda.
Manfaat Added Value bagi Bisnis
Nilai tambah apabila berhasil diterapkan, akan menguntungkan perusahaan. Berikut manfaat added value bagi bisnis yang membuat konsumen cenderung memilih produk milik Anda dibandingkan pesaing.
1. Produk terlihat lebih unggul
Manfaat added value bagi bisnis, salah satunya membuat barang/jasa terkesan lebih unggul dibandingkan pesaing. Sebab adanya tambahan nilai menjadikan produk tersebut mempunyai keunikan tersendiri.
Bertambahnya nilai suatu produk dari tampilan fisik maupun kualitas, membuatnya terlihat semakin menonjol. Sehingga hal tersebut mampu menarik perhatian calon konsumen agar tertarik membelinya.
2. Meningkatkan harga jual
Ketika suatu produk mempunyai nilai lebih, harga jualnya pun dapat meningkat. Meskipun mempunyai harga jual yang lebih mahal, konsumen tetap memilihnya karena barang ataupun jasa yang ditawarkan sesuai dengan value-nya.
Kenaikan harga ini tentu akan menguntungkan perusahaan, sebab semakin tinggi harga maka profit juga semakin besar. Dengan catatan, tingkat penjualannya juga harus besar. Jangkau lebih banyak konsumen demi tingkatkan penjualan, salah satunya dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi dan sosial media.
3. Efisiensi bisnis jangka panjang
Manfaat added value, yaitu sebagai efisiensi bisnis jangka panjang. Saat Anda memberi nilai tambah dan mampu mempertahankan keunggulannya, konsumen pasti tertarik membelinya berulang-kali sehingga terjadi retensi pelanggan.
Produk bernilai jual tinggi dampaknya bagus bagi bisnis, salah satunya tercipta pelanggan setia. Selain itu, juga membuka peluang untuk menguasai pasar karena keunggulan produknya, sehingga dapat menambah lebih banyak pelanggan baru pula.
4. Memperkuat branding
Ketika barang maupun jasa yang ditawarkan kepada konsumen mempunyai keunikan nilai jual, hal tersebut secara efektif memperkuat branding. Manfaatkan value produk untuk membangun kesadaran merk, sehingga menaikkan daya beli audiens.
Branding yang kuat dan sudah banyak dikenal, juga mampu meningkatkan loyalitas pelanggan. Hal ini nantinya dapat berpengaruh terhadap kenaikan omset perusahaan maupun jumlah penjualannya.
Adanya added value membantu perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis. Meskipun di luar sana bertebaran banyak kompetitor, beri nilai tambah yang menjadikan brand/produk milik Anda lebih unggul dibandingkan kompetitor sejenis.
Lakukan riset mendalam pada kompetitor bisnis sejenis demi mencari tahu apa yang menjadi kelemahan mereka. Dengan demikian, Anda lebih mudah menentukan nilai tambah seperti apa yang perlu ditingkatkan agar konsumen lebih tertarik memilih produk Anda daripada pesaing.