Tokopedia adalah salah satu pemain utama dalam industri online marketplace di Indonesia. Terhitung per tanggal 28 Desember 2021, aplikasi berlambang burung hantu berwarna hijau ini telah diunduh oleh lebih dari 100 juta pengguna, dikunjungi oleh 158,1 juta pengunjung website (Katadata) dengan nilai Gross Merchandising Product sebesar 14 miliar USD pada tahun 2020.
Dari data tersebut, Tokopedia pada tahun 2020 berhasil menguasai 35% pangsa pasar online marketplace di tanah air. Aplikasi ini hanya kalah 2% dari pesaing utamanya: Shopee. Namun demikian, bukan berarti Tokopedia tidak memiliki halangan dan tantangan yang harus dihadapi.
Berikut ini analisis SWOT Tokopedia. Akan tetapi, sebelum membahas mengenai hasil analisis, mari kita ketahui profil Tokopedia dan apa yang disebut analisis SWOT terlebih dahulu.
Sekilas Tentang Tokopedia
Tokopedia adalah perusahaan perbelanjaan online yang didirikan oleh dua orang sekawan yaitu William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada tahun 2009 dengan nama PT. Tokopedia di Indonesia.
Dalam 12 tahun perkembangannya, perusahaan ini berhasil menarik investor-investor besar untuk mendanai operasinya. Salah satunya adalah Alibaba inc, perusahaan teknologi asal China yang pada tahun 2017 memberikan pendanaan sebesar 1,1 miliar USD atau sekitar 16 triliun kepada perusahaan ini.
Perusahaan ini mengumumkan merger dengan salah satu perusahaan penyedia jasa antar jemput penumpang dan barang terbesar di Indonesia -Gojek- pada bulan Mei 2021. Hasil merger kedua perusahaan ini digadang-gadang akan segera IPO pada tahun 2022 dan menjadi perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar ketiga setelah BCA dan BRI (CNBC).
Sekilas Tentang Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisis industri yang dicetuskan oleh Alfred Humphrey, seorang konsultan manajemen asal Amerika Serikat pada tahun tahun 1960-an. Hingga kini analisis ini masih banyak digunakan sebab kemudahan konsep analisisnya.
Analisis SWOT terdiri dari 4 komponen yaitu strength (kelebihan), weakness (kekurangan), opportunity (peluang) dan threat (ancaman atau tantangan). Kedua komponen pertama dipengaruhi oleh faktor-faktor internal perusahaan sementara dua faktor lainnya dipengaruhi oleh hal-hal di luar perusahaan tapi bisa berpengaruh terhadap kondisi perusahaan tersebut.
Dengan menganalisis keempat hal ini diharapkan pengusaha mampu menemukan solusi dan strategi yang tepat untuk perkembangan bisnisnya. Maka dari itu, tidak heran jika analisis ini banyak dilakukan ketika pengusaha masih dalam tahap penyusunan perencanaan bisnis.
Analisis SWOT Tokopedia
Berikut ini beberapa kelebihan dan peluang yang bisa dimanfaatkan oleh Tokopedia dan kekurangan serta tantangan yang harus diselesaikan oleh perusahaan ini.
Strength
- Salah satu faktor utama kesuksesan Tokopedia hingga kini adalah ketika perusahaan ini didirikan pada tahun 2009, masih belum banyak perusahaan serupa yang beroperasi di Indonesia. Pesaing utama perusahaan ini sendiri, Shopee dan Lazada masing-masing baru berdiri tahun 2015 dan 2012.
Disatu sisi hal ini membuat Tokopedia menjadi satu-satunya pemain dalam industri ini, tapi disisi lain ini juga membuat pada awal-awal pendiriannya, perusahaan ini sempat kesulitan mendapatkan pendanaan dari investor. - Merger dengan Gojek membuat Tokopedia secara tidak langsung memiliki usaha di bidang pesan antar makanan (Gofood) sekaligus dompet digital (GoPay). Bahkan pasca merger ini, Tokopedia banyak menawarkan promo pembelian menggunakan GoPay. Selain itu, pada tahun 2021 Tokopedia juga merilis Tokopedia Paylater yang memudahkan pelanggan untuk membayar belanjaan mereka.
- Tokopedia telah bekerjasama dengan kartu prakerja dan mitra perusahaan teknologi pendidikan untuk menyediakan pelatihan khusus untuk para peserta program pemerintah tersebut.
- Tampilan aplikasi rapih, cukup mudah dimengerti oleh pelanggan. Lain daripada itu, untuk membuka aplikasi online marketplace ini pembeli atau penjual tidak perlu menunggu waktu lama.
Weakness
- Belum tersedianya sistem refund menggunakan GoPay. Hal ini menyulitkan pembeli yang masih di bawah umur dan tidak memiliki rekening bank.
- Terdapat berbagai masalah teknis yang harus diperbaiki dalam penggunaan voucher. Masalah teknis ini seperti pembatalan pesanan dadakan, kurangnya kemampuan sistem mengidentifikasi dua akun dengan nama mirip dan lain sebagainya.
- Tidak ada sistem blacklist yang bisa dimanfaatkan oleh penjual untuk menutup transaksi dengan pelanggan-pelanggan tertentu.
- Harga barang relatif lebih mahal dibandingkan pesaing.
- Sistem pelayanan konsumen yang masih harus diperbaiki lagi. Dalam hal ini adalah penanganan terhadap komplain seperti, barang telat dikirim atau pengurusan refund yang lama dan lain-lain.
Opportunity
- Dengan melakukan IPO, Tokopedia dan Gojek bisa mendapatkan potensi pendanaan tambahan yang tinggi mengingat keduanya adalah pemimpin di industrinya masing-masing.
- Sejauh ini, pasar utama Tokopedia masih di Indonesia. Tokopedia masih belum memasuki pasar di negara-negara Asia Tenggara yang lain sehingga apabila perusahaan ini mendapatkan dana segar dari IPO, tidak menutup kemungkinan mereka akan melakukan ekspansi.
- Sama seperti peluang yang akan dihadapi oleh pemain industri marketplace lainnya, peluang utama yang ada di depan mata Tokopedia adalah potensi perkembangan bisnis ini di Asia Tenggara ke depannya.
- Sekitar 70% dari masyarakat negara-negara ASEAN adalah masyarakat usia kerja (15-65 tahun) yang mana masyarakat dengan rentang usia ini umumnya memiliki tingkat melek digital yang tinggi sehingga berpotensi menjadi konsumen potensial.
- Tidak hanya itu, masyarakat usia kerja ini juga bisa dipekerjakan sebagai orang-orang di balik layar bisnis online marketplace sehingga potensi bisnis ini kedepannya diperkirakan akan meningkat.
- Saat ini diperkirakan total Gross Merchandise Value dari seluruh perusahaan e-commerce di negeri ini mencapai 40 miliar USD. Nilai ini diperkirakan meningkat hingga dua kali lipat pada tahun 2025.
- Keberadaan ASEAN Economic Community (AEC) berpotensi membantu Tokopedia untuk berekspansi ke luar negeri mengingat saat ini Tokopedia merupakan salah satu pemain besar di industri ini meskipun masih beroperasi di Indonesia.
Threat
- Pesaing utama Tokopedia yakni Shopee, kini sudah tersedia di 6 negara di seluruh Asia Tenggara. Hal ini tentunya akan menjadi batu sandungan tersendiri bagi perusahaan berlogo hijau ini untuk berekspansi ke negara-negara anggota ASEAN lainnya.
- Peraturan pemerintah yang belum secara jelas mengatur operasi dari online marketplace. Tentunya banyak pihak berharap pemerintah Indonesia akan menciptakan payung hukum yang pas baik untuk perusahaan maupun pelanggan dan mitra.
- Tantangan lainnya adalah untuk berhasil menjawab komplain dari pengguna seperti sistem voucher yang belum mapan dan lain-lain.
Tokopedia memang salah satu perusahaan online marketplace yang pertama kali berdiri di Indonesia maupun di Asia Tenggara. Namun bukan berarti perusahaan ini tidak memiliki kekurangan dan tantangan yang harus dihadapi dan diperbaiki.
KEREN
Terima kasih atas tanggapannya.