Pertanyaan yang diajukan saat survey pinjaman sangat beragam. Hal tersebut memang dimaksudkan agar bank mengetahui bagaimana kondisi sebenarnya dari calon nasabah sehingga bank yakin untuk memberikan sejumlah dananya.
Memang, penilaian kelayakan seseorang menerima pinjaman tidak hanya dari survey saja, ada pertimbangan lain seperti jumlah pendapatan. Namun survey ini juga menjadi salah satu penentu. Jadi harus hati-hati dalam menjawab semua pertanyaan. Jangan sampai ada jawaban yang membuat pihak pemberi pinjaman menjadi ragu.
Berikut contoh pertanyaan saat survey pinjaman dan cara menjawabnya yang tepat dan benar. Yuk simak di bawah ini!
1. Pertanyaan saat survey pinjaman seputar pekerjaan Anda
Pertanyaan saat survey pinjaman yang pasti akan ditanyakan pihak bank saat survey pinjaman adalah pertanyaan mengenai pekerjaan Anda. Hal ini dilakukan agar pihak pemberi debitur mengetahui segala informasi mengenai pekerjaan Anda, dan merasa yakin untuk memberikan sejumlah dana untuk Anda. Juga sebagai penilaian apakah dengan pekerjaan yang Anda punya, sekiranya mampu untuk melakukan cicilan atas utang yang telah diberikan.
Beberapa contoh pertanyaan seputar pekerjaan yang akan diajukan apabila Anda status Anda sebagai pekerja atau pegawai:
- Apa pekerjaan Anda saat ini?
- Berapa lama menekuni pekerjaan tersebut?
- Apakah ada pekerjaan sampingan yang dijalankan?
- Apakah status pekerjaan, karyawan tetap atau karyawan kontrak?
Sedangkan, apabila seorang pengusaha, mungkin pertanyaannya akan berbeda, berikut contoh pertanyaan seputar pekerjaan apabila Anda seorang pengusaha:
- Apa usaha yang sedang Anda jalankan?
- Bergerak dibidang apa usaha Anda? Apakah makanan, pakaian atau yang lainnya.
- Berapa jumlah karyawan yang dimiliki?
Untuk menjawab pertanyaan seputar pekerjaan di atas, usahakan menjawabnya dengan jujur. Misal Anda merupakan seorang karyawan kontrak di sebuah pabrik, kemudian hendak mengajukan pinjaman dan di survey, maka katakanlah yang sejujurnya. Katakan jenis pekerjaan, status dan bisnis sampingan yang dimiliki.
Jika Anda seorang pengusaha, hindari melebih-lebihkan. Karena ini bukan merupakan penilaian kualitas perusahaan, melainkan menilai ditingkat mana kemampuan dalam membayar cicilan di kemudian hari. Jadi transparansi soal pekerjaan perlu dilakukan.
2. Pertanyaan saat survey pinjaman seputar penghasilan Anda
Selain menanyakan mengenai pekerjaan, Anda juga akan ditanya seputar penghasilan yang diterima. Hal ini untuk memperkirakan seberapa kemampuan, sehingga pihak bank bisa menentukan batas pinjaman yang harus diberikan.
Ini juga sebagai pertimbangan apakah selanjutnya kredit yang diajukan diterima atau ditolak. Karena besaran gaji yang terlalu kecil berisiko gagal bayar, sehingga sangat dihindari oleh pihak bank untuk persetujuan pengajuan pinjaman.
Berikut contoh beberapa pertanyaan seputar penghasilan yang biasanya ditanyakan oleh pihak bank:
- Berapa penghasilan yang dapatkan dalam satu bulan?
- Jika memiliki usaha sampingan, berapa penghasilan yang didapatkan dari usaha tersebut?
- Apabila memiliki pasangan, apakah pasangan juga memiliki penghasilan?
- Jika pasangan berpenghasilan, berapa pendapatan pasangan?
- Berapa omzet dalam sebulan?
- Berapa keuntungan dari penjualan secara online?
- Berapa penghasilan bersih Anda setelah membayar operasional perusahaan Anda?
- Apakah selain gaji, Anda memiliki aset lain yang berharga?
Tips untuk menjawab pertanyaan gaji, usahakan menjawabnya dengan jelas. Jika perlu sebutkan nominal secara terang-terangan, Anda bisa menambahkan pernyataan dengan bukti slip gaji, atau laporan perusahaan.
Hal ini supaya meyakinkan bahwa memang memiliki penghasilan yang bisa digunakan untuk membayar cicilan nantinya, sehingga permohonan kredit akan lebih mudah untuk disetujui. Jawab dengan cekatan, lugas dan tanpa ragu-ragu.
3. Pertanyaan saat survey pinjaman seputar utang lainnya
Tak hanya pekerjaan dan penghasilan, pihak bank juga akan menanyakan mengenai utang lain yang mungkin Anda punya. Pihak bank akan menanyakan total utang yang Anda punya secara keseluruhan. Utang tersebut yang kemudian dijadikan sebagai bahan pertimbangan.
Jika memiliki usaha, piutang yang biasanya akan ditanyakan sebagai data pendukung agar pinjaman segera disetujui. Beberapa contoh pertanyaan seputar utang adalah sebagai berikut:
- Apakah memiliki cicilan rumah atau kendaraan?
- Berapa jumlah total utang Anda saat ini?
- Apakah Anda memiliki utang di tempat lain?
- Apakah bisnis memiliki piutang?
- Apakah Anda membuka bisnis dengan modal dari pinjaman? Apakah sudah selesai?
Pastikan Anda menjawabnya secara jujur, sebab biasanya pihak bank dapat mengakses riwayat kredit seseorang. Karena seluruh pengajuan kredit Anda akan masuk ke BI Checking, dan untuk pinjaman perusahaan bisa dicek melalui SLIK OJK, yang akan memberikan catatan kredit bisnis Anda secara lengkap.
Jika Anda berbohong dan diketahui oleh pihak bank soal kebohongan tersebut, bisa jadi pinjaman ditolak dan membuat salah satu cara mengembangkan bisnis dengan pinjaman gagal.. Bahkan bisa saja di blacklist apabila ditemukan bukti bahwa Anda sering melakukan ggal bayar setelah dilakukan pengecekan. Jadi usahakan untuk menjawab secara jujur pertanyaan seputar utang ini.
4. Pertanyaan saat survey pinjaman seputar jumlah tanggungan
Selain utang, jumlah tanggungan juga dipertimbangkan. Agar pihak bank bisa memperkirakan seberapa pengeluaran yang Anda keluarkan untuk tanggungan Anda, apakah jumlah pengeluaran itu bisa mengganggu dana yang digunakan untuk membayar cicilan.
Berikut contoh pertanyaan seputar jumlah tanggungan:
- Apakah Anda memiliki anak? Berapa jumlah anak?
- Apakah anak Anda masih dalam pendidikan atau sudah bekerja?
- Apakah Anda juga menghidupi orang tua?
Memang untuk pertanyaan mengenai tanggungan ini tidak memiliki dampak yang terlalu besar pada pengajuan bisnis Anda, sebab meski memiliki tanggungan banyak namun penghasilan besar juga tetap bisa bayar utang.
Cukup jawab seadanya saja, karena hal ini hanya sebagai tambahan informasi. Sambil berharap bahwa dengan tanggungan yang dipunyai, pihak bank tetap akan menyetujui permohonan kredit yang diajukan.
5. Pertanyaan saat survey pinjaman seputar rumah tinggal
Terakhir, biasanya pihak bank akan menanyakan mengenai rumah yang Anda tinggali. Di mana domisili Anda, alamat serta status tempat tinggal. Beberapa pertanyaan seputar tempat tinggal:
- Di mana Anda tinggal?
- Apakah rumah tersebut merupakan rumah milik sendiri?
- Apakah Anda memiliki rumah sendiri?
Pertanyaan tersebut bisa menjadi pertimbangan, karena kebanyakan pinjaman yang bisa disetujui adalah pinjaman yang pemohonnya memiliki rumah sendiri. Karena artinya ia memiliki aset miliknya yang bisa dijaminkan.
Namun bukan berarti yang tinggal sewa atau bersama orang tua lantas langsung ditolak. Asal memenuhi kriteria, biasa saja pinjamannya disetujui. Jadi hal ini kembali lagi pada penghasilan yang didapatkan.
Nah, berikut di atas merupakan contoh pertanyaan saat survey pinjaman dan cara menjawabnya. Sekali lagi, yang terpenting adalah Anda menjawab semua pertanyaan dengan jujur. Sebab jika melakukan kebohongan, hal ini hanya akan berbalik pada diri sendiri. Anda jadi kesulitan membayar cicilan dan terlilit banyak utang. Jawab secara jujur dan selalu transparan. Jangan pernah berbohong hanya demi pinjaman disetujui.
Pastikan juga setelah mendapat pinjaman, Anda menggunakannya secara bijak. Supaya pinjaman tersebut benar-benar bermanfaat. Sebab jika hanya digunakan foya-foya, maka suatu saat Anda harus menerima risiko dan dampak yang tidak main-main.