Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa handphone Apple memiliki harga yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan smartphone lainnya meskipun kegunaannya relatif sama dan hanya sistem operasinya yang beda? Yup! Hal ini karena Apple memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh brand-brand lain.
Tidak hanya dari segi sistem operasinya saja, desain Apple yang terkesan mewah ditambah dengan inovasinya yang konsisten membuat produk ini terus diminati pasar meskipun harganya mahal. Keunggulan yang dimiliki oleh Apple inilah yang disebut dengan competitive advantage atau keunggulan kompetitif.
Pengertian Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif adalah faktor-faktor tertentu yang membuat keuntungan yang diperoleh oleh sebuah perusahaan lebih besar dibandingkan dengan pesaingnya. Berbeda dengan faktor keunggulan biasa, faktor yang menyebabkan competitive advantage ini biasanya susah berubah dan melekat di benak konsumen.
Misalnya, mengoperasikan bisnis marmer di Tulungagung berpeluang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan mengoperasikan bisnis yang sama di daerah lain di Indonesia, meskipun pada dasarnya kualitas marmer Tulungagung sama baiknya dengan marmer dari daerah lain.
Hal ini karena produsen marmer di kabupaten ini memiliki 2 keunggulan kompetitif yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Keunggulan pertama adalah jumlah cadangan marmer di kabupaten ini yang lebih besar dibandingkan daerah-daerah lain. Keunggulan kedua adalah lokasi kabupaten ini yang terletak di tengah-tengah antara Yogyakarta dan Bali yang mana kedua provinsi ini adalah pusat perdagangan produk-produk artistik ke dalam maupun luar negeri. Kedua hal ini membuat biaya produksi dan distribusi marmer Tulungagung menjadi lebih murah.
Pada level makro, keunggulan kompetitif (competitive advantage) akan membawa keunggulan komparatif (comparative advantage). Keunggulan komparatif adalah kemampuan ekonomi sebuah negara atau daerah untuk memproduksi barang dan jasa dengan kualitas yang tidak kalah baiknya dengan negara lain namun dengan biaya kesempatan (opportunity cost) yang lebih rendah.
Misalnya, banyak perusahaan dari negara-negara maju yang mengoperasikan pabrik di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, India atau Vietnam. Hal ini karena negara-negara berkembang tersebut memiliki keunggulan komparatif berupa biaya tenaga kerja yang lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara maju. Ini artinya, dengan membuka pabrik di negara-negara berkembang, perusahaan multinasional tersebut bisa menghemat biaya.
Keuntungan Memiliki Keunggulan Kompetitif
1. Meningkatkan potensi keuntungan
Terdapat dua cara bagaimana competitive advantage bisa meningkatkan laba. Pertama, dengan penghematan biaya, kedua dengan diferensiasi produk. Misalnya, dengan menguasai sumber daya bahan baku, Anda bisa menekan biaya produksi. Dengan harga yang sama tapi biaya lebih rendah, tentu keuntungan yang akan Anda dapatkan bisa lebih besar.
2. Menciptakan basis konsumen
Peningkatan laba karena diferensiasi terjadi karena diferensiasi menciptakan basis konsumen yang setia (customer retention). Misalnya, diferensiasi produk yang diciptakan oleh Apple dengan iOS-nya membuat banyak orang setia dengan produk perusahaan ini. Hal ini akan membuat biaya promosi Apple jadi lebih rendah dari yang seharusnya.
3. Menciptakan brand value
Penting bagi sebuah perusahaan untuk menciptakan brand value yang baik di tengah ketatnya persaingan di pasar. Dengan menciptakan produk khusus (niche) dan memiliki keunggulan kompetitif, maka perusahaan Anda akan memiliki brand value yang lebih kuat dibandingkan dengan pesaing.
Cara Menciptakan Keunggulan Kompetitif
Michael Porter, seorang profesor bisnis dari Harvard Business School yang juga mengembangkan konsep Porter’s Five Forces, setidaknya 3 strategi yang bisa diimplementasikan untuk menciptakan keunggulan kompetitif. 3 strategi tersebut adalah:
1. Cost leadership
Target dari cost leadership adalah memproduksi barang dan jasa dengan kualitas yang sama dengan yang ditawarkan oleh pesaing namun dengan biaya produksi yang lebih rendah. Contohnya adalah perusahaan multinasional di atas. Perusahaan-perusahaan tersebut berusaha menciptakan keunggulan komparatif dengan membuka pabrik atau perusahaan di daerah-daerah dengan biaya produksi lebih rendah.
Perlu diingat bahwa biaya produksi ini tidak hanya biaya tenaga kerja, tetapi juga biaya bahan baku dan biaya lain-lain. Jadi, bisa saja selain karena tenaga kerja yang lebih murah, banyak perusahaan multinasional pindah ke negara-negara berkembang karena lebih dekat dengan sumber bahan baku.
Dalam beberapa kasus, cost leadership ini juga bisa terjadi karena Anda memiliki hubungan dengan pihak tertentu. Misalnya, perusahaan Anda memiliki bisnis video on demand (VOD) dan Anda memiliki hubungan dengan ketua klub sepak bola tertentu yang tidak dimiliki oleh pesaing. Keunggulan kompetitif seperti ini bisa Anda manfaatkan dengan mendapatkan lisensi penyiaran seluruh pertandingan klub sepak bola tersebut.
2. Differentiation
Sebuah perusahaan juga bisa memiliki keunggulan kompetitif apabila dia mampu menciptakan produk yang benar-benar berbeda dari pesaing mereka. Perbedaan produk ini lama kelamaan akan dikenal oleh pelanggan dan membuat pelanggan mengidentifikasi perusahaan dengan produk tersebut.
Contohnya adalah produk Apple di atas. Dengan sistem operasi iOS yang tidak dimiliki oleh handphone merk lain, ditambah dengan konsistensi Apple dalam menjaga kualitas dan inovasi, membuat perusahaan asal Amerika Serikat ini memiliki basis pelanggan tersendiri meskipun harga produknya mahal.
3. Focus
Untuk membangun sebuah keunggulan kompetitif, Anda bisa fokus pada target pasar atau produk tertentu (differentiation) atau fokus dalam menekan biaya (cost). Contoh menciptakan keunggulan kompetitif dengan cara ini adalah konten podcast horor do you see what I see. Salah satu faktor mengapa podcast ini sukses adalah kontennya yang diceritakan langsung oleh pelaku, meskipun pada dasarnya konten horor tidak bisa dinikmati oleh semua kalangan (konten niche).
Faktor yang perlu Dipertimbangkan dalam Keunggulan Kompetitif
Apakah Anda masih bingung apa keunggulan kompetitif perusahaan Anda? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Anda bisa mempertimbangkan berbagai faktor berikut:
- Apakah Anda memiliki sumber bahan baku yang tidak dimiliki oleh pesaing? Misalnya, desa Anda memiliki sumber air pegunungan murni yang bisa dimanfaatkan untuk membuat air minum dalam kemasan, sementara pesaing Anda tidak memilikinya.
- Apakah Anda memiliki sumber tenaga kerja yang memadai? Tenaga kerja memadai di sini bisa jadi tenaga kerja dengan gaji yang lebih murah maupun tenaga kerja ahli.
- Apakah Anda memiliki relasi tertentu yang menguntungkan bisnis? Koneksi dengan ketua klub di atas contohnya.
- Apakah brand perusahaan Anda sudah dikenal sebelumnya? Hal ini khususnya jika Anda ingin menganalisis keunggulan kompetitif dari produk baru.
- Apakah Anda memiliki teknologi yang dapat membuat produksi jadi lebih efisien dan teknologi tersebut tidak dimiliki pesaing?
Jawaban mengenai pertanyaan-pertanyaan di atas dapat Anda masukkan ke dalam bagian strength (kelebihan) pada skema analisis strength, weakness, opportunity dan threat (SWOT). Menemukan keunggulan kompetitif saat analisis SWOT penting untuk menentukan strategi operasional dan pemasaran produk kedepannya.