Dalam membangun sebuah usaha, Anda berkesempatan untuk memilih akan mengelola usaha itu sendiri atau bekerja sama dengan orang lain. Tentu saja masing-masing pilihan memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.
Pada artikel berikut ini, Anda akan mengetahui kelebihan dan kelemahan usaha yang dikelola sendiri dengan tanpa bekerja sama dengan pihak manapun selain karyawan, supplier dan bank. Harapannya adalah Anda dapat mempertimbangkan faktor kelebihan dan kekurangan tersebut untuk mengembangkan bisnis.
Keuntungan Mengelola Usaha Sendiri
Banyak usaha skala UKM yang mengawali pendirian bisnis dengan tanpa campur tangan pihak manapun. UKM tersebut biasanya berbentuk warung, toko kecil-kecilan, bengkel dan lain-lain dimana Anda akan menjadi investor utama sekaligus CEO usaha tersebut.
Pengelolaan bisnis dengan sistem ini memiliki beberapa keuntungan diantaranya:
1. Dapat mengarahkan bisnis sesuai dengan visi misi Anda sendiri
Karena Anda adalah pemilik sekaligus pengelola utama bisnis, maka Anda juga lah yang menentukan tujuan dan arah bisnis tersebut. Dengan demikian, Anda bisa menentukan apakah sejauh ini bisnis tersebut sudah bergerak ke arah dan tujuan yang Anda inginkan atau belum.
Di sisi lain, ini berarti Anda harus memiliki visi dan misi yang jelas saat mendirikan usaha tersebut dan rajin mengontrol kinerja karyawan supaya tidak ada perilaku-perilaku yang melenceng dari tujuan bisnis.
2. Keuntungan milik Anda pribadi
Ketika Anda mendirikan dan mengelola bisnis Anda sendiri tanpa ada rekanan, maka keuntungan bisnis sepenuhnya menjadi milik Anda sepenuhnya. Anda berhak menentukan apa yang ingin dilakukan dengan keuntungan tersebut.
Jika Anda ingin mengembangkan bisnis tersebut, mau tidak mau Anda harus pintar menyisihkan sebagian dari keuntungan tersebut untuk pengembangan bisnis. Oleh sebab itu, mau tidak mau Anda juga harus pintar melakukan pembukuan dan pelaporan keuangan sebab keputusan keuangan sepenuhnya terletak pada diri Anda.
3. Tidak tergantung pada orang lain dalam mengelola usaha
Salah satu kendala yang biasa dialami oleh seorang pemilik perusahaan yang mendirikan usahanya bersama rekan adalah kendala komunikasi. Tak jarang karena komunikasi antar pemilik yang buruk sebuah perusahaan justru harus dibubarkan meski banyak juga perusahaan yang didirikan atas dasar kemitraan yang bisa bertahan lama.
Dengan mendirikan usaha sendiri tanpa kemitraan dengan orang lain Anda tidak harus repot-repot membangun komunikasi bisnis yang baik dengan rekanan sebab semua keputusan bisnis hanya tergantung pada Anda.
Kelemahan Mengelola Usaha Sendiri
1. Modal usaha terbatas
Tidak dapat dipungkiri bahwasanya salah satu manfaat mendirikan bisnis bersama rekan adalah penambahan modal. Apabila Anda membuka usaha dan mengelolanya sendiri, mau tidak mau 100% modal berasal dari kantung pribadi Anda. Kalaupun menggunakan dana dari pihak lain, maka kemungkinan besar dana tersebut berasal dari pinjaman bank.
2. Modal sumber daya manusia terbatas
Anda mungkin bisa merekrut karyawan atau manajer. Tapi biasanya karyawan atau manajer memiliki otoritas yang terbatas jika ingin menyampaikan ide atau usulan lainnya yang berkaitan dengan kemajuan perusahaan.
Lain halnya jika Anda mengembangkan usaha bersama rekan. Karena usahanya dibangun bersama-sama, maka rekan Anda tersebut juga mau tidak mau harus menyumbangkan ide dan tenaga supaya perusahaan tersebut bisa maju.
Lebih dari itu, seringkali rekan kerja juga memiliki keahlian yang berbeda dan melengkapi Anda sehingga Anda tidak perlu merekrut tenaga kerja baru lain untuk memenuhi posisi yang bisa diisi oleh rekan kerja Anda tersebut.
Contonya, dalam membangun perusahaan startup teknologi Anda memiliki kemampuan coding yang bagus tapi payah soal mempromosikan aplikasi Anda ke publik. Maka dari itu, daripada aplikasi yang dibuat tidak laku sebaiknya Anda mencari rekan yang mungkin tidak bisa membuat aplikasi tapi mau dan mampu mempromosikan aplikasi tersebut ke investor atau pelanggan.
3. Risiko kerugian ditanggung sendiri
Seiring modal yang dipakai untuk menjalankan perusahaan 100% milik Anda pribadi dan Anda secara langsung mengontrol seluruh proses operasi perusahaan, maka jika perusahaan mengalami kerugian maka 100% dari kerugian itu Anda tanggung sendiri.
Contoh Perusahaan Yang Sukses Dikelola Sendiri
Dell inc adalah salah produsen komputer asal Amerika Serikat yang hingga kini masih disegani. Perusahaan teknologi ini didirikan pada tahun 1984 oleh Michael Dell yang kala itu masih berusia 19 tahun.
Dell sukses mendirikan perusahaan teknologi ini dengan mengembangkan sistem penjualan komputer khusus langsung ke pelanggan sehingga berhasil menjual komputer dengan harga yang lebih rendah dari pesaing sekaligus memberikan dampak positif ke pelanggan.
Sepanjang tahun 1984 hingga kini, Michael Dell terus aktif mengelola perusahaan tersebut. Bahkan setelah perusahaan teknologi ini menjadi perusahaan publik pada tahun 1988. Setelah kurang lebih 25 tahun menjadi perusahaan publik, pada tahun 2013 perusahaan ini delisting dari bursa setelah Michael Dell dan perusahaan investasi Silver Lake Partners membeli seluruh saham perusahaan tersebut.
Meskipun secara literal Michael Dell hanya memiliki dan mengelola perusahaan ini sendiri selama 4 tahun (1984-1988), Dell masih menjadi bukti bahwa bisnis yang didirikan dan dikelola sendiri dapat menjadi bisnis yang sukses.
Walaupun begitu, Dell juga menjadi contoh bagaimana perusahaan yang awalnya dikelola sendiri tetap membutuhkan mitra (dalam hal ini investor) seiring dengan perkembangan perusahaan tersebut yang semakin besar.
Kesimpulan
Perusahaan yang dikelola sendiri maupun bersama rekan sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan serta memiliki kesempatan untuk sukses. Salah satu contoh bisnis yang sukses meskipun dikelola secara mandiri adalah Dell, sebuah perusahaan komputer asal Amerika Serikat yang bahkan hingga kini masih dipimpin oleh pendiri bisnis tersebut.