Lompat ke konten

Perbedaan Manajer, Direktur, Komisaris, dan GM Dalam Perusahaan

Perbedaan Manajer, Direktur, Komisaris dan GM

Agar operasi sebuah perusahaan bisa berjalan dengan baik, perusahaan tersebut harus memiliki struktur organisasi manajerial yang jelas. Biasanya susunan organisasi sebuah perusahaan tergantung dengan skala perusahaan tersebut. 

Umumnya, struktur organisasi perusahaan besar terdiri dari top manajemen yang berisi dewan direksi dan dewan komisaris, middle management yang terdiri dari para manajer dan bottom manajemen yang berisi karyawan dan staf. 

Struktur organisasi perusahaan kecil seringkali tidak punya dewan komisaris dan hanya punya direktur, manajer dan karyawan. Bahkan bisa jadi juga jumlah direktur, manajer dan karyawan perusahaan tersebut hanya sedikit. 

Sebagai bahan pemahaman tambahan, berikut ini perbedaan manajer, direktur, komisaris dan General Manager (GM) yang patut untuk Anda ketahui. 

Perbedaan Direktur dan Komisaris

Perbedaan utama antara direktur dan komisaris adalah tugas kerja mereka. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan, direktur adalah jabatan manajerial dalam sebuah perusahaan yang bertugas untuk mengoperasikan seluruh kegiatan bisnis perusahaan. 

Adapun komisaris adalah jabatan manajerial yang berfungsi untuk mengawasi kinerja direktur dan perusahaan secara umum serta mengevaluasi kinerja tersebut berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang dibuat dalam perseroan tersebut. 

Perbedaan selanjutnya adalah, jabatan direktur bisa diisi oleh banyak orang dengan fungsi kerja mereka masing-masing yang tergabung ke dalam dewan direksi. Misalnya, sebuah perusahaan tidak hanya memiliki direktur utama (CEO), tapi juga punya Direktur Keuangan (CFO), Direktur Operasi (COO), Direktur Sumber Daya Manusia dan lain sebagainya. 

Namun, jenis komisaris berdasarkan tugasnya hanya ada dua yaitu komisaris utama dan komisaris independen. Komisaris independen adalah komisaris yang berasal dari luar perusahaan tersebut (liputan6) dan tidak memiliki hubungan kekeluargaan, keuangan dengan komisaris lain atau anggota dewan direksi dan tidak memiliki kepemilikan saham di perusahaan tersebut. 

Jumlah komisaris independen ini minimal 30% dari total jumlah komisaris. Jadi, jika jumlah anggota dewan komisaris ada 6 orang, maka 2 diantaranya harus merupakan komisaris independen. 

Berbeda dengan direksi yang umumnya langsung membawahi middle management, Komisaris membawahi tim audit internal yang bertugas mengawasi kinerja perusahaan secara langsung di lapangan. 

Baik dewan direksi maupun dewan komisaris, keduanya dipilih, dipecat dan wajib bertanggung jawab dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan. Selain itu, direksi dan komisaris juga berhak mendapatkan remunerasi dan fasilitas lainnya. 

Perbedaan Direktur Dan General Manager

Meskipun sama-sama memegang peran eksekutif yang bertanggung jawab atas operasi bisnis perusahaan, direktur dan general manager nyatanya memiliki peran yang berbeda tergantung dengan jenis industri. 

Industri umumnya menggunakan istilah direktur atau C-level untuk menggambarkan orang-orang yang berada di level top management. Para direktur ini lantas membawahi general manager yang bertugas di divisi tertentu. 

Misalnya, Direktur Operasi atau COO sebuah perusahaan membawahi 3 divisi yaitu divisi produksi, divisi research and development serta divisi supply chain. General Manager adalah orang-orang yang memimpin masing-masing divisi. Di bawah GM barulah ada manajer dengan wilayah kerja yang lebih kecil lagi. 

Akan tetapi, beberapa industri seperti perhotelan atau restoran seringkali menggunakan istilah General Manager untuk menggambarkan posisi direktur utama yang membawahi manajer-manajer di setiap divisi. 

Contoh Struktur Organisasi Perusahaan Besar

Contoh struktur organisasi perusahaan besar
Contoh struktur organisasi perusahaan besar

Dari contoh struktur organisasi tersebut, terlihat bahwasanya baik dewan komisaris maupun dewan direksi sama-sama bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam posisi yang sama. 

Bedanya, dewan komisaris hanya membawahi Tim Audit Internal dan tidak terlibat secara langsung dalam proses operasi perusahaan sedangkan dewan direksi membawahi seluruh jabatan operasional perusahaan termasuk general manager. 

Perlu diingat bahwasanya contoh struktur organisasi di atas tidak baku dan dapat diubah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 

Mengapa Menyusun Struktur Organisasi Perusahaan Itu Penting?

Sederhananya, struktur organisasi perusahaan yang jelas dan rinci akan membuat kinerja perusahaan jadi lebih efektif. Sebab, staf akan tahu kemana dia harus melapor jika sedang menghadapi masalah-masalah tertentu. 

Selain itu, struktur organisasi perusahaan yang jelas juga berisi rincian kinerja setiap tenaga kerja sehingga tenaga kerja tersebut bisa fokus pada tugas yang diberikan alih-alih mengurus semua hal. 

Misalnya, direktur keuangan hanya akan fokus pada aspek keuangan perusahaan. Jika ada bagian dari keuangan tersebut berhubungan dengan hak karyawan, maka dia akan membaginya dengan direktur SDM supaya direktur SDM yang akan membagi hak tersebut kepada setiap karyawan. 

Dengan demikian, operasional perusahaan tersebut bisa lebih efektif dan efisien. 

Kesimpulan

Nama JabatanKarakteristik
Komisaris1. Mengawasi kinerja direktur dan perusahaan. 2. Bertanggung jawab kepada RUPS 3. Membawahi tim audit internal 4. Minimal terdiri dari 2 orang yaitu komisaris utama dan komisaris independen
Direksi1. Menjalankan operasi bisnis perusahaan 2. Bertanggung jawab kepada RUPS 3. Membawahi general manager dan manajer 4. Bisa terdiri dari beberapa orang sesuai dengan wilayah kerja
General Manager1. Bertugas melaksanakan operasi bisnis perusahaan 2. Bertanggung jawab kepada dewan direksi 3. Membawahi manajer 4. Dalam beberapa bisnis jabatan GM bisa setara dengan direktur utama
Manajer1. Bertugas melaksanakan operasi bisnis perusahaan 2. Bertanggung jawab kepada GM
Perbedaan manajer, direktur, komisaris dan general manager

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna merupakan salah satu finalist PKM-Kewirausahaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Chusna aktif mencari dan mengeksekusi ide bisnis yang menarik dan inovatif.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *