Pernahkah Anda berpikir mengapa ketika Anda mencari kata kunci tertentu di Google, website yang muncul adalah website itu-itu saja? Misalnya, ketika Anda memasukkan kata kunci contoh analisis SWOT Ayam Geprek, maka yang muncul adalah website magnate.id dan beberapa website bisnis lainnya. Atau ketika Anda mengetikkan “What is Cost of Goods Manufactured?” maka yang muncul adalah website Investopedia dan website ekonomi lainnya.
Hal ini karena baik Magnate maupun Investopedia menerapkan strategi digital marketing yang disebut dengan Search Engine Optimization (SEO). Sayangnya, strategi ini seringkali tertukar dengan Search Engine Marketing (SEM). Meskipun sama-sama memanfaatkan mesin pencari, seperti Google atau Bing, namun strategi SEO dan SEM adalah dua hal yang berbeda. Ketahui beda SEO dan SEM dengan membaca artikel berikut ini:
Pengertian Search Engine Optimization (SEO)
Search Engine Optimization adalah strategi digital marketing yang berfokus untuk meningkatkan performa sebuah website dengan cara mendapatkan organic traffic untuk website tersebut dan meletakkannya di halaman pertama hasil pencarian (Search Engine Result Page/SERP).
Contoh SEO misalnya, ketika Anda memasukkan keyword “rekomendasi maternity pads atau pembalut nifas terbaik”, maka di halaman pertama hasil pencarian akan tampil berbagai website yang memberikan rekomendasi pembalut nifas dengan tanpa tag Ad, iklan atau sponsor di bagian bawah judul. Ini artinya, website-website tersebut bisa naik ke halaman pertama Google karena mengimplementasikan strategi SEO dengan baik.
Strategi SEO dapat terbagi menjadi 4 komponen, yaitu:
- On-page SEO: Dalam komponen ini, Anda harus membuat konten berdasarkan keyword atau kata kunci yang telah Anda riset sebelumnya. Kata kunci ini harus diulang beberapa kali dalam konten, ada di bagian judul dan ada di deskripsi awal (meta description). Selain itu, komponen ini juga termasuk membuat konten yang kredibel dan dapat dipercaya.
- Off-page SEO: Off page SEO adalah komponen SEO yang berfokus pada membangun kepercayaan dari website lain. Hal ini termasuk juga mendapatkan kepercayaan dari sosial media. Selain dengan cara membuat konten yang berkualitas, hal ini juga bisa dilakukan dengan cara membangun backlink yang bagus.
- SEO Teknis. Supaya Google bisa mengetahui kualitas konten yang Anda sajikan, crawler (peramban) dari Google harus bisa menganalisis struktur website Anda. Nah, komponen SEO yang berkaitan dengan hal ini adalah SEO Teknis. Dengan SEO Teknis, Anda harus memastikan arsitektur website Anda dapat dianalisis oleh peramban dengan mudah.
- User interaction signal. Google ingin menyajikan konten yang bermanfaat untuk pengguna. Maka dari itu, tidak heran apabila banyak pengguna meninggalkan website Anda begitu sedikit membaca konten, Google dapat menangkap indikasi perilaku pengguna tersebut. Apabila hal ini terjadi berulang kali di website Anda, maka tidak menutup kemungkinan ranking website tersebut di SERP akan mengalami penurunan.
Pengertian Search Engine Marketing (SEM)
Search Engine Marketing (SEM) adalah teknik pemasaran digital yang digunakan untuk menarik traffic ke website Anda baik itu traffic organik maupun berbayar melalui iklan (Ahrefs). Ini artinya, SEM tidak hanya mencakup SEO, tetapi juga mencakup iklan atau pay per click.
Pay per click (PPC) adalah istilah penggunaan bagian tertentu di halaman pertama Search Engine Page (SERP) untuk mengiklankan sebuah website. Sesuai dengan namanya, untuk mendapatkan slot atau bagian dari SERP ini, Anda harus membayar sejumlah biaya. Nah, besaran biaya ini sesuai dengan jumlah pengguna yang meng-klik website Anda. Oleh sebab itu, namanya adalah pay per click.
Sama seperti SEO, untuk menerapkan strategi SEM yang satu ini, Anda juga harus melakukan riset keyword terlebih dahulu. Hanya saja bedanya adalah setelah melakukan riset keyword, Anda harus memasukkan jumlah biaya terbesar (bid) yang mampu Anda keluarkan untuk membiayai iklan tersebut. Setelah itu, Google akan melakukan proses pelelangan dimana selain faktor biaya, faktor kualitas konten dan struktur website juga menjadi pertimbangan untuk memenangkan lelang ini.
Perbedaan SEO dan SEM
1. Hasil pencarian
Umumnya, jika Anda menggunakan strategi SEM PPC, maka website Anda akan tampil di bagian atas mesin pencarian tapi ada label “iklan”, “sponsor” atau “Ad”. Di bawah iklan PPC tersebut akan ada website-website yang naik akibat menggunakan teknik SEO.
Misalnya:
Label sponsored di bagian yang pertama menunjukkan kalau website Samsung tersebut berada di peringkat pertama karena iklan. Sementara, di bagian kedua tidak ada label sponsored yang mana hal ini berarti untuk keyword Galaxy Z Fold, website Samsung berhasil menjadi peringkat kedua karena strategi SEO.
2. Biaya
Penerapan strategi SEM khususnya PPC jelas membutuhkan biaya iklan. Lalu bagaimana dengan SEO? Meskipun bukan biaya iklan, namun strategi SEO pada dasarnya juga membutuhkan biaya. Untuk riset kata kunci (keyword) misalnya, Anda perlu berlangganan website keyword analysis. Belum lagi jika Anda tidak bisa menerapkan strategi ini secara mandiri, artinya Anda membutuhkan tenaga agensi SEO.
3. Dampak
Strategi SEO merupakan strategi pemasaran digital jangka panjang. Dengan strategi ini, Anda tidak bisa serta merta mendapatkan traffic maupun penjualan secara instan. Di sisi lain dengan strategi SEM khususnya PPC, Anda bisa mendapatkan paid traffic hanya dalam waktu beberapa menit atau jam setelah iklan tersebut tayang.
4. Penentuan target audience
Dalam SEO, penentuan target audience dipilih secara umum berdasarkan kata kunci yang Anda pilih. Contoh SEO dalam hal ini misalnya, Anda memilih kata kunci Samsung Z Fold, maka tentunya target audience website Anda adalah orang-orang yang sedang ingin membeli handphone tersebut.
Lain halnya dengan SEM. Dengan strategi SEM, Anda bisa menentukan target audience dengan lebih lebih spesifik lagi, mulai dari gender, usia, hingga tempat tinggalnya juga bisa.
5. Proses penerapan
Dalam pembahasan diatas dijelaskan bahwa untuk menerapkan strategi SEM, website Anda harus melewati proses lelang terlebih dahulu. Proses ini tidak akan Anda alami jika Anda menerapkan strategi SEO. Hanya saja dalam SEO, Anda perlu secara teratur memperbaharui dan memperbaiki kualitas konten sesuai dengan algoritma dan panduan dari mesin pencari (search engine) yang terbaru.
SEO vs SEM, Mana yang Lebih Cocok untuk Bisnis?
Pada dasarnya, SEO dan SEM dapat digunakan secara bersamaan, khususnya apabila Anda memiliki anggaran yang memadai. Namun apabila anggaran Anda terbatas, maka Anda harus mempertimbangkan tujuan dan target pemasaran tersebut.
Apabila tujuan pemasaran Anda adalah untuk menciptakan brand value dalam jangka panjang, maka SEO lebih cocok. Sementara jika Anda ingin mempromosikan produk terbaru dan brand Anda sudah punya nama seperti Samsung di atas, maka SEM cocok untuk menjadi pelengkap.