Ada banyak cara untuk mendapatkan penghasilan. Salah satunya adalah dengan melakukan ‘bisnis’. Asalkan bisa memperoleh keuntungan, tentu bisnis dapat menjadi sumber penghasilan.
Pengertian Bisnis Menurut Para Ahli
Bisnis adalah segala kegiatan untuk memperoleh keuntungan (Sutikno, 2010). Senada dengan Sutikno, Griffin dan Ebert dalam bukunya yang berjudul Business Essentials mendefinisikan bisnis sebagai organisasi yang menyediakan barang dan jasa untuk dijual demi mendapatkan keuntungan.
Secara bahasa kata bisnis merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris business yang berarti adalah kesibukan. Adapun secara istilah, bisnis dapat diartikan sebagai berbagai kesibukan yang dilakukan oleh individu atau organisasi demi mendapatkan suatu keuntungan baik keuntungan materiil maupun immaterial.
Menurut kamus Merriam-Webster, kata ini dapat diartikan sebagai:
- Kegiatan membuat, membeli atau menjual barang dengan menggunakan uang.
- Kegiatan yang merupakan bagian dari pekerjaan.
- Seluruh aktivitas yang dilakukan oleh toko, pabrik, perusahaan dan lain sebagainya.
Tujuan Bisnis
Tujuan utama dari sebuah bisnis adalah untuk mendapatkan keuntungan. Namun, apabila dirinci, berikut ini tujuan dari sebuah bisnis:
- Menyediakan kebutuhan masyarakat baik dalam bentuk barang ataupun jasa.
- Meningkatkan kesejahteraan pelaku bisnis.
- Sebagai wadah untuk menciptakan lapangan kerja.
- Membantu pemerintah untuk menjalankan roda perekonomian secara umum.
Sebuah kegiatan bisnis dapat dilakukan oleh siapapun entah itu individu maupun organisasi selama kegiatan tersebut menghasilkan keuntungan. Perlu diingat bahwa secara umum keuntungan di sini tidak semata mata keuntungan materiil tetapi juga keuntungan immaterial atau non-keuangan.
Jadi, segala kegiatan yang dilakukan oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) dapat disebut sebagai bisnis meskipun bisa jadi LSM tersebut tidak mendapatkan keuntungan dalam bentuk uang atas segala kegiatan mereka.
Fungsi Bisnis
Kegiatan bisnis setidaknya memiliki 4 fungsi dalam masyarakat. 4 fungsi tersebut adalah:
- Sebagai entitas yang menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh masyarakat.
- Sebagai entitas yang menyalurkan distribusi barang dari suatu tempat ke tempat lain.
- Sebagai entitas yang memperjualbelikan barang dan jasa.
- Sebagai entitas yang dapat mengelola barang dan jasa agar diperjualbelikan pada waktu yang tepat.
Manfaat Bisnis
Bisnis adalah kegiatan yang esensial dalam roda perekonomian. Sebab, bisnis memiliki banyak manfaat di antaranya:
- Sebagai sumber penghasilan bagi pemilik bisnis dan masyarakat yang terlibat dalam bisnis tersebut.
- Sebagai entitas yang menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
- Sebagai tempat bekerja dan menyediakan pekerjaan bagi masyarakat.
- Sebagai entitas yang mengelola sumber daya manusia dan sumber daya alam.
- Bisnis adalah entitas yang secara langsung membantu pemerintah mengelola roda perekonomian suatu negara. Tanpa bisnis, pemerintah tidak akan memiliki pendapatan pajak yang besar, tidak memiliki agen perekonomian yang membantu distribusi barang. Secara singkat, ekonomi sebuah negara akan mati apabila negara tersebut tidak memiliki bisnis.
Jenis-Jenis Bisnis
Jenis-jenis bisnis dapat dimasukkan ke dalam beberapa kategori yaitu:
1. Organisasi profit
Organisasi profit adalah organisasi yang dilakukan dengan tujuan mendapatkan keuntungan materiil. Perusahaan dalam bentuk apapun termasuk ke dalam kategori ini. Begitu pula dengan individu yang bekerja demi mendapatkan keuntungan keuangan.
2. Organisasi non-profit
Organisasi non-profit adalah organisasi yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan immaterial kalaupun organisasi ini menjual barang, hasil penjualan barang tersebut bukan sumber keuangan utama organisasi bisnis jenis ini. Umumnya tujuan organisasi ini adalah untuk mendapatkan keuntungan yang bersifat lingkungan atau sosial. Adapun pendanaan operasi organisasi ini umumnya berasal dari donatur, bantuan pemerintah atau penjualan merchandise. Contoh organisasi jenis ini di Indonesia seperti WALHI, Kalyanamitra, Kontras dan lain sebagainya.
1. Individu
Contohnya adalah pedagang bakso, warung makan rumahan, jasa ketik dan fotokopi dan lain sebagainya.
2. Badan Usaha.
Badan usaha adalah entitas bisnis berbentuk organisasi yang memiliki hak dan kewajiban dalam hukum untuk melakukan kegiatan ekonomi yang berorientasi pada keuntungan. Badan usaha bisa berbentuk PT, CV, Perum dan Koperasi. Sumber modal badan usaha bisa dari negara (BUMN), pemodal domestik maupun dari pemodal asing.
Dari segi komoditas yang ditawarkan, secara umum bisnis dibagi menjadi:
1. Barang
Bisnis jenis ini memperjualbelikan barang entah itu barang yang mereka produksi sendiri atau barang yang mereka ambil dari entitas lain (dagang). Contoh bisnis yang menjual komoditas jenis ini seperti toko baju, butik, dealer mobil dan lain sebagainya.
2. Jasa
Komoditas yang ditawarkan bisnis jenis ini adalah hal-hal lain yang tidak terlihat dan tidak melibatkan proses tukar menukar kepemilikan barang namun berharga dalam proses ekonomi. Contoh bisnis yang termasuk bisnis jenis ini antara lain jasa pijat, jasa antar jemput, jasa ketik, jasa editing dan lain sebagainya.
Risiko Bisnis
Bisnis dapat mendatangkan keuntungan untuk Anda. Akan tetapi, Anda juga harus bersiap menghadapi risiko yang bisa saja terjadi. Berikut ini beberapa risiko yang harus Anda hadapi ketika membangun sebuah bisnis:
1. Risiko ketidakpastian
Tidak ada seorangpun di dunia ini yang tahu secara pasti bagaimana sebuah kejadian bisa terjadi di masa depan. Bahkan ilmuwan pun hanya dapat memperkirakan dengan berbagai kemungkinan tingkat eror. Tentu tidak satu orang pun menduga bahwa di tahun 2019, 2020 dan 2021 ada pandemi covid19 dan tidak ada orang tahu kapan pandemi ini akan berakhir.
Sebagai seorang pengusaha, Anda harus siap jika suatu hal tidak terduga terjadi dengan perusahaan Anda. Bisa jadi bisnis Anda akan menghadapi krisis lain atau bahkan lonjakan keuntungan di masa depan.
2. Risiko strategik
Risiko ini bisa Anda hadapi karena hal-hal yang terkait strategi entah itu strategi pemasaran, produksi, distribusi maupun strategi bisnis lainnya.
Contohnya adalah jika perusahaan Anda menggunakan strategi pemasaran menggunakan media sosial. Bisa jadi risiko yang harus Anda hadapi adalah produk Anda hanya dikonsumsi oleh kalangan millennial mengingat kalangan anak muda seperti inilah yang lebih sering mengakses media sosial.
3.Risiko kepatuhan
Jenis risiko ini berkaitan erat dengan regulasi tempat perusahaan Anda beroperasi. Contoh risiko jenis ini adalah untuk mendirikan bisnis yang legal, Anda harus mendaftarkan perusahaan Anda sebagai wajib pajak dan harus membayar pajak supaya kegiatan bisnis Anda dapat berjalan dengan lancar.
4. Risiko operasional
Risiko jenis ini terjadi karena penyebab di dalam perusahaan Anda sendiri seperti risiko kredit macet untuk bisnis perbankan, risiko server down untuk perusahaan yang menggunakan aplikasi ERP dan lain sebagainya.
5. Risiko keuangan
Sesuai dengan namanya, risiko ini berkaitan dengan kondisi keuangan. Misalnya, pendapatan Anda sebagai seorang penjahit tidak tetap karena sangat bergantung pada musim. Tentu pendapatan tidak tetap ini adalah risiko yang harus Anda hadapi ketika Anda memilih membuka bisnis sebagai penjahit.
6. Risiko reputasional
Reputasi adalah aspek penting dalam sebuah bisnis. Tanpa reputasi yang baik, konsumen tentu tidak akan kembali membeli barang atau jasa yang Anda produksi.
Bisnis berperan penting dalam ekonomi. Tanpa bisnis, perekonomian sebuah daerah, negara atau bahkan seseorang tidak akan bisa berjalan lancar.