Anda yang memiliki bisnis namun merasa usaha tidak cepat berkembang mungkin perlu menerapkan strategi growth hacking. Strategi ini banyak digunakan oleh pebisnis dan terbukti mampu mengembangkan startup dengan cepat.
Apa sih itu growth hacking? Simak pengertian, manfaat strategi dan cara menerapkannya berikut ini!
Pengertian Growth Hacking Strategy
Growth hacking strategy adalah pendekatan pemasaran yang fokus pada pertumbuhan bisnis dengan menggunakan metode eksperimen cepat dan kreatif. Strategi ini berbeda dari pemasaran tradisional karena lebih menekankan penggunaan data, analisis, dan ide-ide inovatif untuk mencapai pertumbuhan yang signifikan dalam waktu singkat.
Dalam praktiknya, growth hacking memanfaatkan teknologi dan platform digital untuk mencari cara-cara baru yang efektif dan efisien dalam menjangkau target pasar, meningkatkan jumlah pengguna atau pelanggan, serta memperkuat retensi mereka. Dengan pendekatan yang fleksibel dan responsif terhadap perubahan, growth hacking tidak hanya berfokus pada peningkatan jumlah, tetapi juga pada optimasi proses untuk mencapai hasil yang maksimal dengan sumber daya yang tersedia.
Secara sederhana, growth hacking merupakan strategi yang mengeksplorasi berbagai cara untuk mempercepat pertumbuhan bisnis dengan cara yang tidak konvensional dan seringkali out-of-the-box. Ini melibatkan eksperimen-eksperimen yang terukur dan cepat, menggunakan teknik-teknik seperti SEO (Search Engine Optimization), social media marketing, dan viral marketing untuk mencapai tujuan-tujuan pertumbuhan yang ditargetkan. Dengan fokus yang kuat pada data dan feedback pasar, growth hacking membantu startup atau bisnis skala kecil untuk bersaing secara efektif di pasar yang kompetitif dengan biaya yang relatif rendah.
Manfaat Growth Hacking Strategy untuk Bisnis Startup
Metode growth hacking menawarkan beberapa manfaat signifikan bagi bisnis startup:
- Pertumbuhan Cepat: Growth hacking dirancang untuk mencapai pertumbuhan yang cepat dan signifikan dalam waktu singkat. Dengan menggunakan strategi-strategi seperti eksperimen pemasaran digital yang intensif dan pengoptimalan konversi, startup dapat meningkatkan jumlah pengguna atau pelanggan secara efektif.
- Efisiensi Biaya: Growth hacking sering kali mengandalkan strategi-strategi pemasaran digital yang relatif murah atau bahkan gratis, seperti SEO, social media, atau viral marketing. Hal ini membantu startup menghemat biaya pemasaran yang besar, yang umumnya tidak tersedia dalam skala yang sama bagi perusahaan besar.
- Fokus pada Data dan Pengukuran: Pendekatan growth hacking sangat didorong oleh data dan analisis. Dengan memantau dan menganalisis hasil setiap eksperimen secara mendalam, startup dapat membuat keputusan yang lebih tepat waktu dan efektif dalam mengalokasikan sumber daya mereka.
- Inovasi dan Fleksibilitas: Growth hacking mendorong inovasi dan eksperimen berkelanjutan. Ini memungkinkan startup untuk menemukan cara-cara baru yang efektif untuk menjangkau pasar atau meningkatkan produk mereka, sambil tetap fleksibel dalam menyesuaikan strategi dengan cepat terhadap perubahan pasar atau tren konsumen.
Strategi Growth Hacking
Strategi growth hacking sering kali mengacu pada model AARRR, yang meliputi tahapan-tahapan berikut:
- Acquisition (Akuisisi): Tahap pertama adalah mendapatkan pengguna atau pelanggan potensial. Strategi untuk tahap ini termasuk SEO yang dioptimalkan, kampanye iklan PPC (Pay-Per-Click), konten viral, atau strategi pemasaran berbasis media sosial yang intensif.
- Activation (Aktivasi): Setelah mendapatkan pengguna, langkah berikutnya adalah mengubah mereka menjadi pengguna aktif. Ini bisa melalui proses onboarding yang efektif, yang memastikan pengguna baru dapat segera merasakan nilai dari produk atau layanan yang ditawarkan.
- Retention (Retensi): Retensi fokus pada mempertahankan pengguna atau pelanggan yang sudah ada. Strategi dalam tahap ini termasuk membangun pengalaman pengguna yang baik, mengirimkan konten atau penawaran yang relevan secara teratur, dan menggunakan strategi retensi seperti program loyalitas atau fitur-fitur produk yang menarik.
- Revenue (Pendapatan): Tahap ini berkaitan dengan mengubah pengguna menjadi sumber pendapatan. Strategi meliputi monetisasi produk atau layanan, pengoptimalan konversi, dan penggunaan model bisnis yang tepat seperti langganan, pembelian langsung, atau model iklan.
- Referral (Referensi): Referral atau referensi adalah strategi untuk memperoleh pengguna baru melalui rekomendasi dari pengguna yang sudah ada. Ini bisa melibatkan program referal dengan insentif, membangun produk yang mudah dibagikan, atau memanfaatkan efek viral dari konten atau produk tertentu.
Cara Menerapkan Strategi Growth Hacking untuk Kembangkan Bisnis Startup
Menerapkan strategi growth hacking untuk mengembangkan bisnis startup melibatkan langkah-langkah berikut:
- Tentukan Tujuan Spesifik: Menentukan tujuan spesifik adalah langkah awal yang sangat penting dalam menerapkan strategi growth hacking untuk mengembangkan bisnis startup. Tujuan spesifik berfungsi sebagai peta jalan yang akan membimbing setiap tindakan dan keputusan strategis dalam proses pertumbuhan. Dengan menetapkan tujuan yang jelas, seperti meningkatkan jumlah pengguna aktif bulanan sebesar 20% dalam tiga bulan atau meningkatkan tingkat retensi pelanggan sebesar 15% dalam enam bulan, tim dapat lebih fokus dan terkoordinasi. Tujuan yang spesifik juga memudahkan pengukuran keberhasilan dan memungkinkan tim untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan berdasarkan data yang diperoleh selama proses. Hal ini tidak hanya memberikan arah yang jelas, tetapi juga memastikan bahwa setiap upaya yang dilakukan memiliki dampak yang terukur dan relevan terhadap pertumbuhan startup.
- Pahami Pelanggan Anda: Lakukan penelitian mendalam tentang audiens target Anda, termasuk perilaku mereka, preferensi, dan masalah yang ingin mereka pecahkan. Ini membantu dalam menentukan strategi akuisisi dan retensi yang tepat.
- Eksperimen dengan Kreatifitas: Gunakan pendekatan eksperimen yang kreatif untuk mencari tahu apa yang paling efektif dalam mencapai tujuan pertumbuhan Anda. Ini bisa meliputi penggunaan A/B testing untuk halaman web atau email, eksperimen dengan strategi konten yang berbeda, atau mencoba teknik pemasaran viral.
- Manfaatkan Data dan Analisis: Berbasis data dalam pengambilan keputusan. Gunakan alat analisis untuk memantau kinerja kampanye dan mencari tahu apa yang berhasil dan apa yang perlu ditingkatkan. Data membantu Anda memahami pola perilaku pengguna dan menyesuaikan strategi Anda secara akurat.
- Optimalkan Proses Onboarding: Pastikan bahwa proses onboarding untuk pengguna baru sangat efektif. Buatlah pengalaman yang menyenangkan dan informatif sehingga pengguna segera melihat nilai dari produk atau layanan Anda.
- Bangun Komunitas dan Referral: Gunakan strategi untuk mendorong pengguna untuk mereferensikan produk atau layanan Anda kepada orang lain. Ini bisa melalui program referal dengan insentif atau dengan membangun komunitas yang kuat di sekitar merek Anda.
- Iterasi dan Perbaikan Terus-menerus: Growth hacking melibatkan proses iteratif. Teruslah menguji, mengukur, dan memperbaiki strategi Anda berdasarkan hasil yang Anda dapatkan. Tidak ada strategi yang sempurna dari awal, tetapi dengan konsistensi dan adaptasi, Anda dapat mencapai pertumbuhan yang signifikan.
Dengan menerapkan strategi growth hacking, startup dapat memanfaatkan inovasi dan analisis data untuk mencapai pertumbuhan yang signifikan dalam waktu singkat. Pendekatan ini bukan hanya tentang memperluas pangsa pasar, tetapi juga membangun fondasi yang kokoh untuk kesuksesan jangka panjang, dengan fokus pada efisiensi biaya dan adaptasi yang cepat terhadap perubahan pasar.
Dengan terus menguji dan mengoptimalkan strategi, serta melibatkan pengguna secara aktif melalui proses onboarding yang efektif dan program referral yang menguntungkan, startup dapat memperkuat posisi mereka di pasar dan menciptakan dampak yang berkelanjutan dalam industri mereka.