Di zaman yang serba modern ini, perdagangan antar negara sudah bukan menjadi hal yang aneh dilakukan. Misalnya, Anda membeli handphone merek Samsung, yang bisa jadi meskipun diproduksi di Indonesia tapi tetap merek asal Korea Selatan. Bisa juga Anda membeli tas-tas impor merek terkemuka seperti Yves Saint Laurent atau Balmain.
Transaksi pembelian barang dan jasa dari luar negeri inilah yang disebut dengan perdagangan internasional. Sekarang ini, perdagangan internasional sangat penting dilakukan demi kemajuan bangsa dan negara. Pahami apa itu perdagangan internasional, tujuan serta manfaatnya di bawah ini:
Pengertian Perdagangan Internasional
Wahono Diphayana dalam bukunya yang berjudul “Perdagangan Internasional” mendefinisikan perdagangan internasional sebagai transaksi bisnis yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berasal dari lebih dari satu negara. Perdagangan ini bisa terjadi dalam bentuk ekspor maupun impor.
Meskipun topik ini baru tampak penting dalam 100 tahun terakhir, namun pada dasarnya perdagangan internasional sudah ada sejak zaman kerajaan. Misalnya, dulu Indonesia dikenal sebagai pengekspor rempah-rempah ke Eropa, sementara China dikenal dengan produk sutra dan porselennya.
Namun tidak dapat dipungkiri kalau topik perdagangan internasional semakin diminati dalam beberapa tahun terakhir ini. Pasalnya, dengan perkembangan teknologi informasi, komunikasi dan transportasi, perdagangan barang dan jasa antara satu negara dengan negara lain menjadi sangat berkembang.
Faktor-Faktor Perdagangan Internasional
Orang melakukan perdagangan barang dan jasa antar negara bukan tanpa faktor pendorong dan tujuan. Berikut ini beberapa faktor pendorong perdagangan internasional:
1. Perbedaan sumber daya alam, teknologi dan manusia
Perbedaan sumber daya antara satu negara dengan negara lainnya mendorong perdagangan antar negara tersebut. Sebab apabila tidak terjadi perdagangan, kebutuhan masyarakat masing-masing negara tidak akan terpenuhi karena biaya produksi yang terlalu mahal. Dalam teori ekonomi, hal ini disebut dengan competitive advantage.
Misalnya, Arab Saudi adalah salah satu eksportir minyak mentah terbesar di dunia, sementara Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia membutuhkan minyak mentah tersebut sebagai BBM. Akhirnya, terjadilah international trade antara Indonesia dan Arab Saudi untuk memperdagangkan minyak mentah.
Namun, ada kalanya juga dua negara dengan sumber daya alam yang hampir mirip memperdagangkan komoditas yang sama karena kebutuhan masyarakat. Contoh perdagangan internasional dalam hal ini adalah Indonesia membeli beras dari India atau Filipina demi menstabilkan harga beras di pasaran. Harga beras di Indonesia bisa jadi naik (jika tidak distabilkan), karena jumlah produksi beras lebih kecil dibandingkan jumlah masyarakat yang membutuhkannya. .
3. Untuk meningkatkan pendapatan negara dan bisnis
Anda tentunya akan membuka peluang bisnis dan pendapatan baru jika berhasil mengekspor hasil produksi Anda. Sama halnya dengan negara. Dengan berdagang dengan negara lain, negara akan mendapatkan tambahan cadangan devisa dan pendapatan negara dari pajak bea cukai ekspor impor.
4. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
International trade seringkali juga dimanfaatkan oleh pemerintah negara berkembang, seperti Indonesia dan Vietnam untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Asumsinya adalah apabila ada perusahaan asing yang mau membuka pabrik atau cabang di Indonesia, maka tenaga kerja yang berasal dari Indonesia juga akan “kecipratan” ilmunya.
Manfaat Perdagangan Internasional
Ada banyak manfaat dari perdagangan internasional. Diantaranya adalah:
1. Terpenuhinya kebutuhan masyarakat
Misalnya, dengan adanya perdagangan antara Indonesia dengan India dan Arab Saudi, kebutuhan masyarakat akan beras dan BBM dengan harga yang lebih terjangkau jadi terpenuhi. Sebaliknya, apabila masyarakat Arab Saudi membutuhkan batubara atau minyak kelapa sawit bisa menggunakan produk dan jasa dari Indonesia.
2. Produksi barang dan jasa menjadi lebih efisien
Dalam banyak kasus, kebijakan perdagangan internasional di negara-negara berkembang mendorong brand-brand besar internasional untuk membuat pusat produksi di negara berkembang tersebut, supaya bisa menyerap tenaga kerja lokal. Pada handphone brand Samsung di atas misalnya, brand tersebut bisa jadi berasal dari Korea Selatan, namun handphone yang Anda pegang saat ini mungkin dirakit di Tangerang atau Karawang.
Bagi negara Indonesia, hal ini membantu program pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja. Bagi Samsung, hal ini bisa bermanfaat untuk mendapatkan tenaga kerja dengan biaya atau gaji terjangkau serta dekat dengan salah satu pasar terbesar dari handphone ini. Dengan demikian, produksi barang dan jasa bisa jadi lebih efisien.
3. Menekan angka pengangguran
Seperti yang telah disebutkan di atas, salah satu manfaat dari international trade di negara-negara berkembang seperti Indonesia adalah untuk menurunkan angka pengangguran. Seiring dengan perkembangan teknologi, hal ini bisa dilakukan dengan dua cara.
Pertama, pabrik atau perusahaan asing membuka pusat produksi di Indonesia dan merekrut Warga Negara Indonesia sebagai karyawan. Kedua, perusahaan asing secara online merekrut tenaga kerja dari Indonesia.
4. Transmisi ilmu pengetahuan
Dengan adanya perdagangan internasional, khususnya investasi dari luar negeri, pemerintah negara berkembang berharap akan adanya transmisi ilmu pengetahuan dari pemilik atau manajemen perusahaan dari negara maju kepada tenaga kerja yang berasal dari negara berkembang. Lantas kemudian, tenaga kerja dari negara berkembang tersebut diharapkan untuk menerapkan ilmu itu ke negaranya sendiri.
5. Peningkatan ekonomi sebuah negara
Pada akhirnya ketika kebutuhan masyarakat telah terpenuhi, pengangguran dapat ditekan serta adanya transfer ilmu pengetahuan, diharapkan pertumbuhan ekonomi sebuah negara akan meningkat, begitu pula dengan taraf hidup masyarakatnya.
Contohnya, dengan membeli BBM dari Arab Saudi yang notabene lebih murah dibandingkan dengan produksi di Indonesia sendiri, masyarakat dapat menikmati BBM dengan harga yang lebih terjangkau. Dengan demikian, masyarakat bisa berangkat bekerja atau membeli sesuatu dengan tanpa memikirkan harga BBM.
6. Mendorong kerjasama internasional
Adanya kebutuhan untuk berdagang satu sama lain saat ini, membuat negara mau tidak mau membentuk kesepakatan perdagangan. Contohnya adalah antara Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya yang bertekad membentuk Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Hal ini diperlukan karena tidak dapat dipungkiri kalau negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Thailand dan Singapura adalah salah satu mitra dagang terpenting Indonesia.
Namun demikian, bukan berarti international trade tidak membawa dampak buruk. Adanya perdagangan antarnegara akan membuat masing-masing negara rentan terhadap perkembangan perekonomian negara lain.
Contohnya jika Arab Saudi tiba-tiba mengurangi produksi minyak atau meningkatkan harga minyak mereka, tentu akan lebih banyak uang yang harus dikeluarkan Pemerintah Indonesia untuk melakukan impor. Hal yang sama juga terjadi apabila Pemerintah Indonesia membatasi ekspor batubara atau minyak kelapa sawit ke luar negeri.