Apakah Anda pernah membayangkan memiliki bisnis yang tidak harus dipantau secara terus-menerus? Jika pernah, hal itu berarti Anda ingin menerapkan bisnis autopilot. Sesuai dengan namanya, autopilot berarti Anda tidak memiliki kendali penuh dalam menjalankan bisnis. Dengan kata lain, karyawan atau divisi perusahaan lah yang mengoperasikan bisnis Anda.
Akan tetapi, dalam bisnis autopilot, bukan berarti Anda tidak turut andil di dalamnya. Anda tetap berperan untuk memantau dan mengambil keputusan dalam perusahaan. Nah, apabila Anda ingin menerapkan jenis bisnis ini, Anda perlu memahami beberapa hal terkait keberjalanan autopilot.
Maka dari itu, mari simak informasi lebih lengkapnya di bawah ini mengenai pengertian hingga cara membuat bisnis autopilot.
Pengertian Bisnis Autopilot
Bisnis autopilot adalah suatu model bisnis di mana proses operasional dan pelaksanaannya secara otomatis dan minimal intervensi manusia setelah sistem diatur dan berjalan dengan lancar. Dalam konteks ini, “autopilot” mengacu pada kemampuan sistem dan teknologi untuk mengelola banyak aspek bisnis tanpa adanya campur tangan manusia secara terus-menerus.
Dalam bisnis autopilot, tujuan utamanya adalah menciptakan aliran pendapatan yang stabil dan berkesinambungan dengan investasi waktu dan sumber daya yang relatif terbatas.
Contoh Bisnis Autopilot
Ada beberapa contoh bisnis autopilot yang bisa dijadikan acuan bagi operasional Anda. Pertama, ada bisnis investasi. Bisnis ini hanya mengarahkan Anda untuk menanamkan modal dan melihat perubahan yang terjadi. Namun, dalam investasi, Anda tetap harus memantau fluktuasi harga apakah meningkat atau menurun. Dengan memantaunya, Anda akan tetap memiliki gambaran luas mengenai kondisi pasar dan keuntungan yang akan didapat.
Selanjutnya, bisnis autopilot yang bisa diterapkan lainnya adalah bisnis affiliate. Apabila Anda belum pernah mendengarnya, bisnis affiliate (afiliasi) adalah pekerjaan yang memasarkan produk atau layanan milik bisnis orang lain. Hasil pemasaran tersebut akan memberikan komisi dari setiap penjualan yang berhasil.
Nah, affiliate ini disebut autopilot karena Anda bisa mendapat pendapatan dari link yang dikunjungi oleh konsumen atau pelanggan. Jadi, hanya dengan mengirim link, Anda bisa mendapat sejumlah poin atau keuntungan. Sangat menguntungkan, bukan?
Keuntungan Bisnis Autopilot
Dalam menjalankan bisnis ini, tentu ada beberapa keuntungan yang akan dirasakan oleh para pemiliknya, antara lain:
1. Pendapatan Pasif (Passive Income)
Salah satu tujuan utama dari kebanyakan orang yang ingin menerapkan autopilot adalah harapan untuk mendapatkan passive income. Pendapatan pasif ini berarti Anda tidak perlu lagi menjalankan usaha secara terus-menerus karena uang akan datang dengan sendirinya. Dengan kata lain, Anda sudah memiliki sistem yang baik dan mumpuni untuk bisa terus menghasilkan keuntungan tetap setiap tahunnya.
Hal ini memungkinkan pemilik bisnis untuk memiliki waktu lebih banyak untuk kegiatan lain atau mengejar proyek bisnis lainnya.
2. Waktu yang Lebih Fleksibel
Autopilot memungkinkan Anda untuk memiliki waktu lebih fleksibel dan lebih banyak untuk mengurus hal lainnya. Anda tidak perlu terjebak dalam jam kerja (office hours) yang tersistem. Jadi, Anda bisa menyesuaikan waktu luang dengan lebih efektif dan efisien.
Selain itu, Anda juga tidak perlu datang ke kantor atau tempat usaha lainnya untuk mengadakan rapat atau mendiskusikan sesuatu. Dengan kemajuan teknologi, Anda dapat memanfaatkan media online, seperti Google Meet, Microsoft Teams, Zoom Meeting, dan lain sebagainya.
3. Biaya Operasional Lebih Hemat
Penerapan jenis bisnis ini akan mengurangi biaya operasional perusahaan Anda. Bagaimana bisa? Hal ini bisa terjadi karena Anda tidak perlu banyak mengeluarkan biaya seperti tagihan listrik, air, wifi, atau bahkan tenaga kerja. Walaupun memang tetap dibutuhkan tenaga kerja, Anda tidak perlu terlalu banyak membutuhkan SDM karena sudah bisa berjalan dengan otomatis.
Cara Membuat Bisnis Autopilot
Setelah mengetahui pengertian hingga keuntungan dari autopilot ini, kini saatnya untuk membuat bisnis autopilot bagi perusahaan Anda dengan beberapa cara di bawah ini:
1. Bangun Dasar Bisnis yang Kuat
Sebelum menerapkan autopilot, pastikan Anda sudah memiliki dasar bisnis yang kuat. Dasar bisnis ini berkaitan dengan visi misi perusahaan, manajemen operasional perusahaan, hingga sumber daya manusia yang mumpuni.
2. Kuasai Pemahaman dan Operasional Bisnis
Berikutnya, sebelum menyerahkan operasional perusahaan ke tim yang dipercaya, Anda harus terlebih dahulu menguasai operasional bisnis. Dengan pemahaman ini, Anda bisa memberikan wawasan kepada para karyawan agar bisa mengikuti aturan yang berlaku.
Selain itu, pemahaman operasional ini berkaitan juga dengan penerapan SOP (Standar Operasional Prosedur). SOP adalah aturan dasar yang dijadikan acuan bagi karyawan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Apabila karyawan melanggar SOP yang berlaku, mereka akan dikenakan sanksi dan hukuman tertentu.
3. Perkuat Tim Bisnis
Tanpa ada tim yang kuat, perusahaan Anda dikhawatirkan tidak bisa berjalan dengan maksimal. Anda perlu memiliki orang yang dipercaya dan bertanggung jawab untuk menjalankan tugas perusahaan, mulai dari manajer, supervisor, dan lain sebagainya.
4. Miliki Manajemen Keuangan yang Baik
Manajemen keuangan yang baik akan berpengaruh terhadap pendapatan yang diterima. Manajemen keuangan di sini berkaitan dengan pendataan dan pelaporan arus kas mulai dari jumlah uang masuk, uang keluar, hutang, dan lain sebagainya.
Selain itu, manajemen keuangan juga berhubungan dengan stabilitas perusahaan. Dari laporan keuangan, akan terlihat apakah ada penurunan atau peningkatan pendapatan.
5. Miliki Brand Awareness yang Kuat
Terakhir, tentunya Anda harus memiliki brand awareness yang kuat. Brand awareness ini berkaitan dengan seberapa jauh pemahaman konsumen terhadap produk Anda. Apabila masyarakat sudah kenal dengan produk Anda, pendapatan perusahaan pun akan terus berdatangan dan stabil. Demikianlah pembahasan mengenai bisnis autopilot yang perlu diketahui mulai dari pengertian, contoh, hingga cara pembuatannya. Pastikan Anda sudah mengetahui keuntungan yang didapatkan dari jenis bisnis ini agar operasional perusahaan berjalan optimal dan tentunya mendapat keuntungan maksimal.