Lompat ke konten

Lingkungan Bisnis: Pengertian, Jenis dan Contohnya

Lingkungan bisnis

Menjalankan bisnis memang sesuatu yang penuh tantangan. Anda harus memiliki karakter wirausaha yang kuat apabila tidak ingin usaha Anda cepat gulung tikar. Apalagi di tengah lingkungan yang begitu luas dan keras, persaingan antara satu pengusaha dengan pengusaha lainnya. Perubahan adalah sesuatu terus harus dilakukan.

Anda harus mengetahui posisi usaha Anda dalam sebuah lingkungan bisnis, ini mempermudah dalam menentukan kemana arah bisnis Anda akan dibawa. Eits, tetapi sebelum berbicara lebih jauh mengenai pemetaan lingkungan bisnis, ada baiknya Anda memahami terlebih dahulu pengertian, jenis dan contoh lingkungan bisnis. Simak selengkapnya dalam artikel ini!

Pengertian Lingkungan Bisnis 

Lingkungan bisnis atau business environment merupakan kondisi yang terjadi di sekitar usaha Anda yang bisa mempengaruhi perkembangan bisnis Anda. tentu ini harus menjadi salah satu hal yang diperhatikan supaya keberlangsungan bisnis tetap terjaga. 

Beberapa perusahaan bisa saja tidak ada dalam lingkungan bisnis Anda,namun bukan sesuatu yang mustahil perusahaan tersebut memiliki keterkaitan, memberikan pengaruh atau juga menjadi salah satu saingan usaha yang Anda miliki.

Sejatinya, lingkungan bisnis ini merupakan nilai keseluruhan institusi, individu ataupun hal lain yang kontrolnya tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan tetapi mempengaruhi perusahaan Anda. Terdapat beberapa faktor yang dapat membentuk business environment yaitu kondisi pasar, kondisi ekonomi negara, teknologi yang digunakan, investor, tren yang sedang berjalan, pelanggan, isu pemerintahan, kelompok pelanggan, media informasi, kompetitor, pemasok dan hal lain dari luar perusahaan. 

Memang usaha yang Anda miliki mungkin tidak terlibat langsung dengan perubahan beberapa faktor yang telah disebutkan, namun Anda tetap perlu melakukan proses adaptasi jika ingin usaha terus terjaga keberlangsungannya.

Ciri Lingkungan Bisnis yang Sehat

Untuk membuat perkembangan bisnis Anda lebih nyaman, Anda harus memiliki lingkungan bisnis yang sehat. Tetapi tidak lantas Anda mengandalkan orang lain untuk membentuknya. Anda bisa menciptakannya sendiri. 

Ada beberapa ciri-ciri lingkungan bisnis yang sehat agar usaha Anda bisa terus berjalan. Berikut ciri-cirinya.

1. Terdapat keberagaman sudut pandang

Business Environment yang sehat harus dapat menampung keberagaman sudut pandang, gagasan, ide, opini dan pemikiran dari orang-orang yang terlibat di dalamnya ketika menghadapi situasi tertentu. 

Dengan keberagaman sudut pandang ketika menghadapi kondisi tertentu itu, Anda akan bisa memandang suatu masalah dengan cara yang berbeda sehingga ketika mengambil keputusan, yang diambil adalah keputusan paling logis, bukan keputusan yang hanya menguntungkan satu pihak saja dan merugikan yang lain. 

2. Kompleks

Meski lingkungan bisnis ini kerap dianggap sebagai sesuatu yang sederhana, tetapi didalamnya harus ada aspek-aspek perencanaan dan penerapan yang kompleks jadi mau tidak mau harus melibatkan semua perusahaan saling berkaitan.

Ketika pengambilan keputusan, Anda pasti selalu ingin memberikan keputusan yang membawa perusahaan ke arah yang lebih baik. Namun keputusan seperti demikian saja masih menimbulkan pro dan kontra dari beberapa pihak. Jadi dalam pengambilan keputusan, Anda tidak bisa egois. Anda harus bisa mengambil keputusan dengan risiko paling minim. 

3. Selalu dinamis

Ciri-ciri lingkungan bisnis yang sehat adalah selalu dinamis, yaitu selalu terjadi perubahan dan tidak berhenti pada satu kondisi saja. Perusahaan harus bisa selalu mengikuti berbagai perkembangan terkini yang sedang terjadi dalam industri bisnis yang ditekuni.

Setiap keputusan atau program yang dibentuk harus dapat relevan dengan kondisi yang ada saat tersebut. Sehingga perusahaan bisa terus bertahan dan menjaga keberlangsungannya. Ini juga sebagai upaya dalam pengembangan bisnis Anda.

Jenis-jenis Lingkungan Bisnis

Setelah memahami pengertian dan ciri lingkungan bisnis yang sehat, Anda juga harus bisa memahami jenis-jenis lingkungan bisnis. Klasifikasi business environment  dibagi menjadi 2 yaitu internal business environment dan external business environment. Untuk penjelasan selengkapnya simak berikut ini!

Internal Business Environment

Jenis lingkungan bisnis yang pertama adalah internal business environment. Yaitu lingkungan bisnis yang terjadi di dalam tubuh sebuah perusahaan itu sendiri dan memiliki pengaruh yang besar terhadap aktivitas perusahaan. Internal Business Environment  sendiri dibagi menjadi 3 yaitu core competencies, capability, dan resource.

Resource merupakan ketersediaan bahan baku perusahaan, ketika pasokan dan ketersediaan bahan baku terganggu maka ini akan menyebabkan masalah yang cukup serius. Sedangkan capability adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi hak karyawan. Terakhir core competence adalah seberapa kemampuan perusahaan dalam melakukan persaingan dengan perusahaan lainnya.

External Business Environment 

Jenis lainnya dari lingkungan hidup adalah external business environment. External business environment adalah faktor di luar kendali perusahaan yang tidak bisa dikontrol. Perusahaan hanya bisa melakukan adaptasi atau penyesuaian saja terhadap perubahan yang terjadi. 

Lingkungan bisnis eksternal dibagi menjadi beberapa kategori. Berikut kategori beserta penjelasannya:

  1. Threat of new entries, adalah ancaman produk yang sama dengan produk yang Anda hasilkan, masalahnya mereka juga memiliki target pasar yang sama sehingga persaingan akan lebih ketat dilakukan. 
  2. Bargaining power of customers, merupakan daya tawar yang diinginkan oleh pelanggan Anda. Tentu sebagai konsumen menginginkan harga yang termurah untuk mendapatkan suatu barang. 
  3. Threat of subtitle products, yaitu ancaman produk dengan produk pengganti. Ini menjadi salah satu tantangan supaya konsumen tidak beralih dari produk Anda ke produk pengganti.
  4. Bargaining power of suppliers, sedangkan untuk yang satu ini adalah daya tawar dari supplier. 
  5. Intensity of competitive rivalry, adalah sikap perusahaan dalam memenuhi tantangan dari kompetitor. 

Semua yang disebutkan dalam kategori di atas tidak bisa dikontrol oleh perusahaan, yang ada perusahaan hanya bisa mengantisipasi dan juga melakukan inovasi untuk mengurangi risiko-risiko tersebut. 

Contoh Analisa Lingkungan Bisnis 

Supaya lebih konkrit dalam memahami lingkungan bisnis, Anda bisa memahami contoh analisa lingkungan bisnis berikut ini.

Internal Business Environment

  • Core competencies : perusahaan menciptakan inovasi baru yang berbeda dengan perusahaan lainnya, bisa juga membentuk kebiasaan berbelanja yang baru.
  • Capability: mengetahui kebutuhan tenaga perusahaan yang memang efektif dan berusaha memenuhi hak yang harus dibayarkan pada karyawan perusahaan Anda.
  • Resource: mengetahui dari mana bahan baku berasal, ketersediaan dan proses distribusinya.

External Business Environment 

  1. Threat of new entries: pesaing baru pasti akan terus ada, untuk menanggulangi hal tersebut pastikan bisnis Anda memiliki brand value yang bisa terus dipertahankan sampai kapanpun. 
  2. Bargaining power of customers: Anda harus bisa menentukan harga barang Anda sendiri dengan value barang. Memperhatikan harga dipasaran juga penting untuk memastikan produk tidak terlalu mahal karena aka nada pesaing dan terlalu murah karena Anda tidak akan memperoleh keuntungan.
  3. Threat of subtitle products: Anda bisa membuat slogan dan ajakan untuk menggunakan barang-barang alami bukan substitusi.
  4. Bargaining power of suppliers: kontrol penggunaan bahan baku untuk mengontrol harganya.

Nah, berikut di atas merupakan pengertian, ciri, jenis dan contoh lingkungan hidup. Kini waktunya Anda memetakan sendiri lingkungan bisnis Anda saat ini dan memperbaikinya untuk kelangsungan usaha Anda.

Clean Qurrota Ayun

Clean Qurrota Ayun

Clean Qurrota Ayun adalah mahasiswa ekonomi tingkat akhir di UPN Veteran Yogyakarta yang tertarik menulis dengan tema ekonomi dan finansial.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *