Saat ini akses internet sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak? Tanpa akses internet, anak-anak tidak bisa sekolah, ibu-ibu dan bapak-bapak tidak bisa berkomunikasi dengan teman sejawat sementara yang pekerjaannya sangat bergantung pada internet juga tidak akan bisa bekerja.
Sayangnya, tidak semua daerah di Indonesia memiliki kualitas akses internet yang bagus. Banyak desa-desa yang hingga kini belum tercover internet. Salah satu solusi yang bisa Anda hadirkan adalah dengan memulai usaha wifi di desa.
Cara Memulai Usaha Wifi di Desa
Berikut caranya:
1. Pastikan ada jalur internet di dekat rumah Anda
Bisa jadi daerah gang rumah Anda tidak memiliki akses internet. Namun, tidak menutup kemungkinan sekitar 500 meter sampai 1 km dari rumah Anda ada daerah yang dilewati jalur internet.
Sebelum Anda membuka bisnis wifi, pastikan hal ini sehingga Anda bisa memutuskan provider manakah yang akan digunakan untuk bisnis Wifi Anda.
2. Beli peralatan
Setelah menemukan provider terbaik, kini saatnya Anda membeli peralatan untuk membuka bisnis wifi. Barang-barang yang harus di beli adalah:
- Mikrotik router. Mikrotik router adalah perangkat lunak yang dipakai untuk menjadikan komputer sebagai sumber internet skala kecil maupun besar. Harga alat ini bervariasi mulai dari 200 ribuan hingga jutaan rupiah tergantung kualitas maupun setting nya (iprice).
- TP-Link WR840 untuk access point. Alat ini berguna untuk memastikan bahwa wifi yang Anda pakai dapat dipakai dalam jarak tertentu. Harganya sekitar 150.000 rupiah.
- Kabel LAN seharga 50.000.
- Instalasi listrik sebesar 100.000.
- Biaya pendaftaran dan pemasangan wifi Indihome (jika menggunakan indihome) sebesar 500.000.
3. Pilih paket internet yang akan dipasang
Memilih paket internet yang akan dipasang adalah hal yang esensial untuk bisnis wifi. Sebab, paket internet menentukan kecepatan penggunaan internet dan jumlah pengguna wifi.
Minimal kecepatan paket internet yang disediakan adalah 10Mbps. Biaya yang perlu Anda keluarkan untuk langganan ini bermacam-macam mulai dari 275.000 hingga 700 ribuan per bulan. Semakin cepat dan semakin bisa dipakai oleh banyak orang sekaligus, maka semakin mahal pula biaya langganan yang harus Anda keluarkan.
Dalam memilih paket ini, pastikan Anda juga sudah mempertimbangkan FUP atau Fair Usage Policy yang diterapkan oleh setiap provider. Sebab, jika penggunaan melebihi FUP yang ditentukan, kecepatan internet wifi Anda bisa sangat berkurang.
Jangan lupa untuk membayar paket tepat waktu.
4. Pasang wifi dan mulai operasikan
Sesudah memilih paket, kini saatnya Anda mulai eksekusi dengan memasang wifi. Setelah Wifi terpasang, jangan lupa untuk memasarkan layanan Wifi rumahan Anda dengan memasang baliho atau poster kecil-kecilan di tempat-tempat strategis.
Pastikan harga yang Anda tawarkan bisa terjangkau oleh masyarakat. Biasanya harga layanan Wifi ini berkisar antara 2.000 sampai 3.000 rupiah per gadget per hari. Dengan biaya ini jika setiap hari ada 10 orang anak menggunakan layanan Wifi Anda, per bulan Anda bisa menuai omzet hingga 900.000 rupiah.
Untuk mendukung bisnis ini, Anda juga bisa membuka beberapa layanan pendukung seperti:
- Jualan makanan dan minuman.
- Biaya tambahan untuk mengisi baterai handphone.
- Ruangan khusus untuk pengguna yang ingin mengikuti kelas online. Tentunya dengan biaya tambahan.
- Bisnis PPOB yang tidak hanya menyediakan jasa pembayaran listrik untuk bisnis Anda sendiri maupun tetangga tetapi juga menyediakan layanan top up game sehingga anak-anak yang sedang bermain game di rumah Anda tidak perlu bingung dimana harus top up game.
- Agar bisnis tambah rame, Anda juga bisa menyelenggarakan event main bareng kecil-kecilan atau nonton sepak bola bersama gratis.
5. Jangan lupa ganti password tiap hari
Salah satu kelemahan bisnis ini adalah password Wifi yang bisa disebarkan dengan tanpa seijin Anda. Namun Anda tidak perlu khawatir. Setiap provider memiliki aplikasi yang dapat membantu Anda untuk mengubah password, memblokir gadget yang menggunakan Wifi tanpa izin dan memeriksa siapa saja yang menggunakan layanan bisnis Anda.
Usahakan Anda mengganti password Wifi Anda setiap hari supaya data password tidak perlu tersebar keluar. Dengan demikian, Anda bisa mengontrol bisnis ini dengan lebih baik lagi.
6. Trial dan error
Bisnis wifi tidak juga lepas dari trial dan error. Umumnya, masalah yang ada di bisnis ini berhubungan dengan kendala teknis seperti, layanan dari provider yang sedang bermasalah sehingga jaringan internet jadi lemot, listrik mati, mikrotik error dan lain-lain. Jangan cepat menyerah, karena tujuannya adalah menjadikan bisnis wifi menjadi usaha jangka panjang di desa yang mampu menghasilkan untung dalam waktu lama.
Oleh sebab itu, agar bisa sukses di bisnis ini, Anda juga harus mengalami jatuh bangun.
Kelebihan dan Tantangan Usaha Wifi Di Desa
Terdapat beberapa kelebihan membuka usaha ini di desa. Diantaranya adalah:
- Membantu anak-anak desa untuk mengakses sekolah online dengan cara yang lebih mudah.
- Fasilitas Wifi bisa Anda pakai untuk penggunaan pribadi.
- Dibandingkan dengan Warnet, modal bisnis Wifi jauh lebih murah sebab pemilik tidak harus menyediakan komputer ataupun laptop.
- Potensi penghasilan yang besar dengan modal minim. Seperti yang telah dibahas, untuk membuka bisnis ini, Anda hanya perlu keluar uang kurang dari 3 juta rupiah sebagai modal awal dan hanya perlu mengeluarkan biaya kurang dari 500 ribu per bulan. Padahal, jika Anda berhasil mendatangkan 20 konsumen reguler per harinya saja, Anda bisa meraup omzet hingga 1,8 juta per bulan.
- Bisnis ini tidak perlu dibuka di lokasi strategis. Anda bisa membuka bisnis ini di rumah sendiri meskipun rumah tersebut terletak di dalam gang. Anda juga tidak perlu lapak. Cukup gunakan teras rumah atau sedikit ruang tambahan bila perlu.
- Usaha ini bisa digabung dengan bisnis lain seperti, warung, usaha PPOB, kursus komputer dan lain-lain.
- Bisnis ini bisa dikelola oleh siapapun termasuk Ibu rumah tangga. Jadi, kalaupun Anda memiliki pekerjaan lain, Anda bisa menitipkan bisnis ini kepada Ibu Anda di rumah untuk mengelolanya.
Adapun tantangan bisnis wifi di desa adalah:
- Mati lampu. Agar bisnis bisa berkesinambungan, Anda kedepannya bisa menyediakan genset atau pembangkit listrik tambahan lainnya jika bisnis ini sudah besar.
- Alat yang rusak atau ngadat.
- Provider yang lemot. Dalam hal ini tidak menutup kemungkinan internet akan lemot disebabkan oleh hal-hal teknis yang terjadi di kantor utama provider tersebut.
- Warga sekitar yang belum memiliki gadget sendiri ataupun kalau sudah memiliki gadget mereka sudah punya Wifi di tempat tinggal mereka masing-masing.
- Pesaing berupa warung-warung lain yang juga menyediakan Wifi gratis.
Usaha Wifi di desa adalah salah satu ide bisnis rumahan yang bermodal kecil namun dapat menghadirkan omzet yang besar. Manfaatkan bisnis ini untuk memperoleh penghasilan tambahan di rumah. Namun, terdapat pilihan lain yang bisa dipertimbangkan seperti membangun usaha minimarket di desa.