Lompat ke konten

Cara Penulisan Harga yang Benar dan Tipsnya untuk Menarik Pembeli

tangan seseorang sedang memegang tag harga

Harga produk menjadi penentu utama seorang pembeli tertarik dengan suatu barang atau jasa. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan harga yang benar.

Tujuannya tidak lain adalah untuk memudahkan pembeli memahami nominal yang tertera. Di Indonesia sendiri ada aturan yang mengatur mengenai penulisan harga untuk menghindari kesalahan pembacaan.

Yuk, simak cara penulisan harga yang benar dan tips apa saja yang bisa diterapkan untuk menarik pembeli di bawah ini!

Cara Penulisan Harga yang Benar sesuai PUEBI

Menuliskan harga sebuah produk atau jasa tetap harus memperhatikan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Simak cara berikut ini untuk tahu penulisan harga yang benar menurut pedoman!

1. Gunakan tanda mata uang Indonesia 

Sesuai dengan kaidah penulisan yang baku, harga produk atau jasa harus menggunakan simbol mata uang Indonesia, yaitu “Rp”. Hal ini perlu diperhatikan untuk menghindari kesalahpahaman customer terhadap produk bisnis Anda.

Hindari penggunaan simbol mata uang negara lain hanya karena ingin menambah kesan estetik. Anda bisa mencantumkan simbol yang lain apabila bisnis Anda melayani penjualan ke luar negeri. 

Perlu Anda ingat juga bahwa penulisan simbol ini diawali dengan huruf kapital. Jadi, Anda tidak bisa menuliskannya menjadi “rp” atau “RP”. 

2. Perhatikan penggunaan spasi

Aturan yang masih sering salah digunakan oleh masyarakat adalah menggunakan spasi setelah simbol “Rp”. Bahkan, terkadang masih sering ditemukan digunakannya tanda baca titik (.) setelah simbol tersebut.

Jika merujuk pada PUEBI, setelah simbol “Rp” dan sebelum nominal harga, tidak perlu gunakan spasi sebagai pemisah. Penulisan yang benar adalah seperti berikut: “Rp5.000”.

Aturan ini tentunya dibuat dengan tujuan tertentu. Dengan menambahkan spasi atau tanda titik setelah simbol, ada kemungkinan komputer tidak bisa membacanya atau mengubahnya menjadi nominal yang lebih kecil. 

3. Tanda baca diletakkan dengan tepat

Dalam penulisan harga, perhatikan penggunaan tanda baca titik (.) dan koma (,) agar tidak salah penempatan. 

Tanda titik digunakan untuk penulisan nominal berjumlah ribuan, jutaan, miliar dan triliun. Contohnya adalah sebagai berikut: “Rp2.000”; “Rp3.000.000”; “Rp4.000.000.000”, dan seterusnya.

4. Tuliskan tanda koma (,) di akhir nominal

Selain tanda titik, penggunaan tanda koma (,) juga tidak boleh ketinggalan. Pastikan Anda menuliskan tanda koma di antara nominal rupiah. Jangan lupa untuk menambah dua angka nol (00) setelah koma untuk menunjukkan angka desimal.

Contohnya, Rp200.000,00.

Tips Penulisan Harga Agar Pembeli Tertarik

Selain berpatokan pada PUEBI, ada tips lainnya mengenai penulisan harga agar pembeli semakin tertarik. Tips berikut ini bertujuan untuk memengaruhi sudut pandang customer dari variasi penulisan nominal. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda ikuti:

1. Kurangi 1 angka pada digit ribuan awal 

Ketika diperlihatkan pada dua pilihan harga, antara Rp100.000,00 dengan Rp99.000,00. Kebanyakan customer akan memutuskan membeli produk jika penjual mencantumkan harga Rp99.000,00. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Dari dua pilihan tersebut, seseorang pasti akan memilih opsi nominal yang lebih rendah dibandingkan yang lainnya. Jika dilihat dari sisi psikologis, seseorang menggunakan otak bagian kiri untuk memproses sebuah tulisan atau angka.

Seseorang terbiasa membaca tulisan dari kiri ke kanan, sehingga ketika harga dikurangi satu digit, seseorang tidak lagi membacanya sebagai ratusan, tetapi puluhan. Dengan begitu, customer bisa mempertimbangkan membeli produk Anda karena dianggap lebih murah walaupun hanya selisih Rp1.000,00.

2. Gunakan ukuran font kecil

Perlu Anda ketahui bahwa ternyata ukuran font juga berpengaruh terhadap keputusan customer, loh! 

Secara psikologis, customer akan memiliki pola pikir bahwa harga dengan font besar memberikan kesan mahal. Akan tetapi, font kecil bisa membuat customer beranggapan bahwa harga produk lebih murah dibandingkan harga dengan font besar lainnya. 

3. Mainkan tanda coret pada harga

Untuk menarik minat customer, para pebisnis pasti pernah membuat diskon produk. Anda sebagai pebisnis bisa memainkan tanda coret untuk harga yang akan di diskon.

Misalnya, harga awal produk adalah Rp50.000,00. Lalu, ketika ingin membuat promo menjadi Rp45.000,00. Anda bisa mencoret angka Rp50.000,00 untuk menambah kesan penurunan harga.

Selain itu, posisi harga yang dicoret bisa diletakkan di atas harga promo. Contohnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini:

harga diskon dicoret
Sumber: Fresh Powder Drink

4. Perhatikan posisi penulisan harga

Umumnya masyarakat Indonesia membaca tulisan dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah. Dengan begitu, Anda dapat mengatur posisi harga agar lebih cepat dan mudah dibaca oleh customer.

Jika ada barang yang ingin didiskon, tuliskan informasi diskon terlebih dahulu menggunakan font besar. Setelah itu, lanjutkan penulisan nominal tepat di samping potongan diskon. Seorang customer akan merasa tertarik dengan sebuah produk karena kata “diskon” yang dibaca pertama kali.  

Anda bisa terapkan tips ini seperti contoh berikut ini:

penulisan diskon
Sumber: Ganesha Operation

5. Sematkan tulisan yang menguntungkan pembeli

Sebagai seorang pembeli, pernahkah Anda merasa rugi jika harus membayar ongkos pengiriman saat berbelanja online? Seorang pebisnis bisa manfaatkan kesempatan ini untuk menarik lebih banyak pembeli. Bagaimana caranya?

Memberikan pilihan gratis pengiriman dengan menaikkan harga produk tentu akan membuat customer senang. Umumnya pembeli akan memilih produk dengan biaya pengiriman gratis dibandingkan harus membayar ongkos tersebut. 

Hal ini disebabkan pembeli merasa lebih “diuntungkan” karena tidak perlu mengeluarkan biaya jasa kirim barang. Anda bisa tuliskan nominal tersebut seperti ini:

diskon
Sumber: Gigazine

6. Penggunaan rupiah dan persenan untuk potongan harga

Menuliskan potongan harga juga perlu pertimbangan yang baik. Jika produk yang dijual di bawah harga Rp50.000,00, Anda bisa gunakan kalimat rupiah pada jumlah potongan harga. 

Harga sebuah produk adalah Rp20.000,00. Gunakan penulisan “Potongan 10%” dibandingkan  “Potongan 2rb”. Customer akan memilih opsi pertama karena angka 10 lebih besar daripada angka 2. Pembeli pun akan merasa diuntungkan mendapatkan potongan yang besar karena penulisan tersebut.

Begitu pula sebaliknya untuk penulisan potongan harga pada produk bernilai Rp50.000 ke atas. Anda bisa lihat contohnya pada gambar di bawah ini:

perbandingan potongan 1
Sumber: DD Meyer

Jika ingin optimalkan penjualan produk, Anda bisa terapkan beberapa tips di atas untuk menarik pembeli lebih banyak. Tetap patuhi PUEBI dalam penulisan harga produk agar tidak terjadi kesalahpahaman. 

Lusita Amelia

Lusita Amelia

Lusita adalah penulis artikel profesional yang mampu menyajikan informasi yang relevan dan berguna bagi pembaca pada topik bisnis.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *