Dewasa ini, pasti Anda sudah tidak asing lagi mendengar istilah perusahaan startup. Perusahaan berbasis digital ini berada dalam tahap pengembangan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Dalam pelaksanaannya, perusahaan jenis ini dapat menjalankan bisnisnya dari berbagai jenis pendanaan startup.
Pendanaan ini menjadi modal awal perusahaan untuk bisa terus berinovasi dalam operasional bisnis. Dana yang didapatkan bisa dari perorangan atau instansi tertentu. Lalu, apa saja jenis-jenis pendanaan startup di Indonesia? Mari simak informasi lengkapnya dari penjelasan di bawah ini!
1. Uang Pribadi atau Bootstrapping
Pendanaan startup dari uang pribadi atau dikenal dengan istilah bootstrapping mungkin menjadi pilihan untuk beberapa orang. Selama Anda memiliki sumber finansial memadai dan percaya pada potensi bisnis, tidak ada salahnya menggunakan dana pribadi untuk keberjalanan perusahaan.
Kendati demikian, sumber dana ini juga merupakan keputusan besar dan harus dipertimbangkan dengan sungguh-sungguh. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk mendanai startup dengan uang pribadi:
- Risiko Finansial: Pendanaan startup dengan uang pribadi bisa mempertaruhkan keuangan pribadi Anda. Jika bisnis gagal, uang yang diinvestasikan dapat hilang dan dapat mempengaruhi kondisi finansial pribadi Anda.
- Potensi Pengembalian: Penting juga untuk memperhitungkan potensi pengembalian investasi. Pertimbangkan apakah bisnis memiliki prospek bagus untuk mendapatkan keuntungan di masa depan. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik balik dan menghasilkan keuntungan juga menjadi tolak ukur dalam pendanaan pribadi.
2. Seed Funding
Pendanaan seed funding adalah jenis suntikan modal awal yang diberikan kepada startup oleh investor individu, kelompok investasi, atau perusahaan modal ventura. Perusahaan rintisan tidak bisa hanya mengandalkan modal pribadi sehingga tetap membutuhkan suntikan modal dari pihak luar.
Dalam proses pelaksanaannya, seed funding memerlukan presentasi atau pitching dengan pihak investor. Anda harus mengenalkan perusahaan rintisan yang sedang berjalan beserta produk atau layanan bisnis, sistem operasionalnya, keuntungan yang didapat, dan sebagainya.
Selain itu, para investor juga akan mempertimbangkan faktor-faktor seperti di bawah ini sebelum memutuskan menanamkan modal di perusahaan Anda:
- Tim: Investor ingin tahu siapa saja yang berada di balik perusahaan dan apa pengalaman mereka dalam industri terkait. Tim kompeten pada bidangnya pastilah menjadi nilai tambah tersendiri bagi para investor.
- Produk atau layanan: Investor ingin tahu tentang produk atau layanan yang ditawarkan oleh startup Anda dan bagaimana produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan pasar. Dengan begitu, para investor memiliki proyeksi keuntungan yang akan didapat setelah menanamkan modal di bisnis Anda.
- Pasar: Investor ingin tahu tentang ukuran pasar potensial untuk produk atau layanan startup dan bagaimana perusahaan dapat bersaing di pasar tersebut. Mereka ingin melihat cara perusahaan rintisan Anda bertahan menghadapi persaingan pasar.
- Model bisnis: Investor ingin tahu tentang model bisnis startup dan bagaimana itu dapat menghasilkan pendapatan signifikan. Apakah perusahaan berbentuk marketplace, pengembangan aplikasi, dan lain sebagainya.
Setelah mempertimbangkan beberapa hal di atas, barulah para investor memutuskan akan menanamkan modal di startup Anda atau tidak. Jadi, siapkan pitching deck yang jujur dan mengesankan para investor.
3. Venture Capital (VC)
Salah satu cara yang banyak dicari oleh para pendiri startup untuk memperoleh modal cukup besar untuk mengembangkan bisnis mereka adalah melalui modal ventura (venture capital). Venture capital biasanya memberikan dana lebih besar dibandingkan dengan seed funding dan umumnya diharapkan bahwa perusahaan akan tumbuh dengan pesat dalam jangka pendek.
Perlu diingat bahwa mendapatkan modal dari VC tentu memiliki risiko tinggi. Ada penilaian dan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan sebelum mendapatkan suntikan dana. Jadi, pastikan perusahaan Anda bisa mengikuti ketentuan tersebut agar dana tidak dicabut.
Berikut adalah beberapa syarat tersebut:
- Penilaian: Tim dari perusahaan modal ventura akan menilai bisnis startup Anda mengenai produk atau layanan yang dijalankan, model bisnis, tim perusahaan, potensi pasar, dan pertumbuhan perusahaan.
- Negosiasi: Setelah melakukan penilaian, perusahaan modal ventura akan menentukan jumlah dana yang akan diberikan dan syarat-syarat pendanaan. Dalam tahap ini, Anda dapat melakukan negosiasi terkait jumlah saham yang diberikan dan tingkat kontrol yang diharapkan oleh perusahaan modal ventura.
- Penggunaan dana: Setelah dana diterima, pendiri startup harus menjelaskan bagaimana dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan bisnis. Perusahaan modal ventura akan memantau penggunaan dana untuk memastikan bahwa dana tersebut digunakan secara efektif dan sesuai dengan rencana bisnis.
- Pertumbuhan: Setelah pendanaan diberikan, startup diharapkan tumbuh dengan pesat dalam waktu singkat. Perusahaan modal ventura akan membantu dalam meningkatkan bisnis startup dengan memberikan saran dan dukungan operasional.
4. Angel Investor
Pendanaan startup dari angel investor adalah jenis modal awal yang dapat diberikan oleh individu atau kelompok individu dengan visi dan misi selaras dalam mendukung dan mengembangkan startup yang menjanjikan.
Biasanya, angel investor memberikan dana dan saran kepada startup dalam tahap awal pengembangan bisnis. Suntikan modal dari angel investor dapat memberikan manfaat besar bagi perusahaan dalam tahap awal pengembangan bisnis karena akan dikenalkan ke jaringan atau relasi yang lebih luas.
5. Pendanaan Seri A, Seri B, dan Seri C
Jenis sumber modal startup seri A, seri B, dan seri C merujuk pada tahapan pendanaan yang diberikan oleh perusahaan VC atau investor institusional lainnya.
Setiap tahap ini memberikan pendanaan yang lebih besar daripada tahap sebelumnya dan biasanya diberikan saat startup sudah melewati tahap pengembangan awal. Berikut adalah penjelasan mengenai masing-masing tahap pendanaan startup:
1. Seri A
Seri A adalah tahap pendanaan pertama yang diberikan kepada sebuah perusahaan setelah tahap seed funding. Seri A diberikan ketika bisnis telah memiliki produk atau layanan siap dipasarkan. Dana yang didapatkan dari seri ini berkisar antara $2 juta (30 Miliar Rupiah) hingga $15 juta (230 Miliar Rupiah). Dana tersebut bisa digunakan untuk mengembangkan tim, infrastruktur, dan pemasaran produk atau layanan.
2. Seri B
Seri B akan diberikan kepada perusahaan rintisan yang sudah memiliki pendapatan signifikan dan pertumbuhan pesat. Seri B dapat digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi atau memperluas bisnis ke wilayah atau pasar baru. Dana dari seri B biasanya mencapai lebih dari $30 juta (sekitar 461 Miliar Rupiah).
3. Seri C
Seri C akan memberikan dana tambahan kepada perusahaan yang sudah mencapai tingkat pertumbuhan sangat pesat dan siap untuk masuk ke pasar global. Seri C biasanya memberikan pendanaan lebih dari $50 juta (sekitar 770 Miliar Rupiah) dan dapat digunakan untuk akuisisi, ekspansi ke wilayah baru, atau pengembangan produk baru. Biasanya, seri C ini melibatkan investor institusional seperti bank investasi atau perusahaan hedge fund.
6. IPO (Initial Public Offering)
IPO (Initial Public Offering) adalah proses di mana sebuah perusahaan untuk pertama kalinya menawarkan sahamnya untuk dijual kepada publik secara umum. Pendanaan dari IPO dapat memberikan pendanaan yang besar bagi perusahaan rintisan dan memungkinkan perusahaan untuk memperoleh akses ke pasar modal publik.
Itulah beberapa jenis-jenis pendanaan startup yang berlaku di Indonesia. Segala jenis sumber dana tersebut memiliki tingkat kesulitan tersendiri sehingga perlu pertimbangan dan riset lebih dalam lagi.