Lompat ke konten

Jenis-jenis Pendapatan dan Pengertiannya

Jenis pendapatan

Pendapatan dalam usaha tentu merupakan sesuatu yang penting. Untuk bertahan menjalankan usahanya, perusahaan perlu membayar berbagai kebutuhan. Uang yang digunakan untuk membayar adalah uang hasil  usaha.

Selama ini kita tentu mengenal istilah pendapatan karena begitu dekat dengan kita. Tetapi apakah Anda sudah mengetahui keseluruhan dari pendapatan perusahaan. Nah, pada artikel ini akan membahas mengenai jenis- jenis pendapatan dan pengertiannya. Simak berikut ini! 

Pengertian Pendapatan 

Apa itu pendapatan? Pengertian pendapatan merupakan segala sesuatu yang diterima. Memang pengertiannya begitu pendek, namun ada menjangkau sesuatu yang luas. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia pada tahun 2009, menyatakan bahwa pendapatan merupakan arus masuk bruto yang diperoleh dari manfaat ekonomi yang ada sebab aktivitas normal dalam sebuah perusahaan dalam waktu tertentu. Arus masuk tersebut harus dapat meningkatkan ekuitas yang bukan berasal dari penanaman modal.

Pendapatan atau pemasukan perusahan dibagi menjadi dua, operasional dan non operasional. Pendapatan operasional adalah semua pemasukan pokok, yang langsung diperoleh dari penjualan pokok bisnis. Misalnya, perusahaan yang menjual minuman maka pendapatan operasionalnya adalah hasil penjualan minuman, per pcsnya dikalikan jumlah yang terjual.

Sedangkan non operasional adalah semua penghasilan perusahan di luar penghasilan operasional berasal dari pemasukan lain-lain. Ini juga tergantung pada jenis perusahaan, namun biasanya ada dari bunga, deviden, dan royalti.

Pendapatan juga merupakan unsur yang harus ada dalam suatu usaha. Semakin besar penghasilan yang diperoleh artinya semakin besar kemampuan sebuah perusahaan membayar semua pengeluaran dan produksi di bisnis tersebut.

Jenis-jenis Pendapatan 

Setelah mengetahui pengertian pendapatan, kini akan dijelaskan mengenai jenis-jenis pendapatan bisnis. Meskipun banyak bidang perusahaan, pada dasarnya ada 5 jenis pendapatan yang pasti ada dalam sebuah perusahaan.

Pendapatan bersih 

Penghasilan bersih merupakan seluruh pemasukan bisnis setelah dikurangi dengan pajak yang harus dibayarkan. Penghasilan bersih ini diperoleh dari seluruh penghasilan yang ada dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan saat menciptakan barang atau layanan tersebut.

Pendapatan diterima di muka

Adalah pemasukan yang diterima sebelum sebuah bisnis melaksanakan kewajibannya. Contoh pendapatan diterima di muka adalah sewa jahit. Misalnya seseorang memutuskan untuk menjahitkan bajunya ke perusahaan Anda dan membayar di awal sebelum Anda menyelesaikan pekerjaan tersebut, maka itulah yang disebut pendapatan diterima di muka. Biasanya belum dicatat dalam kolom pemasukan, namun masuk ke utang.

Pendapatan lain-lain

Pemasukan bisnis selain yang didapatkan dari kegiatan utama maka disebut sebagai pendapatan lain-lain. Contoh pendapatan lain-lain adalah bunga, dividen, atau bisa juga laba penjualan aktiva tetap.

Pendapatan permanen 

Pemasukan permanen merupakan penghasilan rata-rata yang diharapkan dari kegiatan di perusahaan selama periode perusahaan berdiri. Biasanya nominalnya sudah ditentukan dan akan naik sesuai dengan target tahunan yang sudah disepakati.

Pendapatan usaha 

Adalah jenis pendapatan yang diterima oleh sebuah bisnis karena kegiatan utama yang dilakukan. Bisa itu produksi barang atau penjualan jasa, dan penyewaan. Penghasil usaha bisa bermacam-macam tergantung pada apa yang dijual oleh perusahaan. Misalnya perusahaan penyewaan tenda acara, maka pendapatan usaha adalah hasil pelayanan jasa kepada pelanggan. Beda apabila perusahaan produksi, misalnya tahu, penjualan tahu adalah pendapatan bisnis perusahaan tersebut.

Pendapatan yang masih harus diterima 

Terakhir, adalah pemasukan yang harus diterima, merupakan pemasukan yang ada meski piutang yang bersangkutan belum jatuh tempo. Sehingga bisnis menerima uang sebelum haknya. Jadi pada kenyataannya, perusahaan memperoleh pemasukan dari hasil pembayaran sebelum waktunya.

Sumber-sumber Pendapatan 

Ada banyak sumber pendapatan dari bisnis, berikut sumber-sumber pemasukan perusahaan secara umum.

1. Interest Earned 

Interest earned  atau penghasil bunga merupakan penghasilan yang diperoleh dari bunga. Penghasilan yang satu ini diperoleh dari persenan uang yang disimpan di bank. Pemasukan perusahan yang satu ini biasanya rutin pada periode tertentu. 

2. Rent Earned 

Rent earned atau penghasilan sewa merupakan imbal hasil ketika sebuah perusahaan menyewakan aset yang ia punyai. Bisa berupa tempat, jasa dan lain sebagainya. Ini juga menjadi miliki pemilik bisnis secara mutlak.

3. Cash Dividend Earned

Selain memperoleh penghasilan dari sewa dan bunga, ada juga penghasilan dividen. Dividen merupakan pembagian laba yang diperoleh karena suatu perusahaan atau perorangan pemegang saham dalam periode tertentu. Tentu besaran dividen berbagai bisnis yang memiliki saham berbeda-beda.

4. Profit Aset

Profit aset merupakan pemasukan bisnis berasal di penjualan harta selain barang yang menjadi objek pokok usahanya. Misalnya, sebuah perusahaan menjual perlengkapan kantor yang sudah tidak dipakai, maka pendapatan yang diperoleh menjadi profit aset, atau misalnya menjual mesin yang telah menurun fungsinya, itu juga bisa masuk dalam profit aset.

5. Laba Penjualan Aktiva Tetap

Terakhir, tentu penghasilan perusahaan berasal dari laba penjualan aktiva tetap. Laba penjualan aktiva tetap contohnya adalah penjualan tanah perusahaan, misalnya pada tahun 2016 harga tanah Rp150 juta, kemudian setelah dijual pada tahun 2020 harganya menjadi naik sebesar Rp 220 juta. Maka laba aktiva penjualan aktiva tetap sebesar Rp70 juta.

Pendapatan di Berbagai Jenis Bisnis 

Membahas mengenai pendapatan, maka pasti setiap jenis usaha berbeda-beda. Tentunya karena apa yang mereka jual juga berbeda. Berikut pendapatan di berbagai jenis usaha.

  1. Perusahaan jasa. Perusahaan jasa adalah bisnis yang bergerak menyediakan berbagai jasa kepada pelanggan serta memperoleh imbal hasil dari pemanfaatan jasa tersebut. Contohnya adalah perusahaan penyewaan lapangan golf, dan perusahan penyewaan tempat acara. Tentunya, pendapatan yang diperoleh pada perusahan jasa adalah imbal hasil tersebut, penanganan jasa kepada pihak-pihak lain lah yang menjadi pemasukan utama mereka.
  2. Perusahaan dagang. Berbeda dengan bisnis jasa, bisnis dagang harus menjual barang yang sudah dihasilkan untuk mendapatkan penghasilan. Pendapatan diperoleh dari laba yang diharapkan dari sebuah barang.
  3. Perusahaan industri. Terakhir, adalah bisnis di bidang industri. Penghasilan utama dari bisnis industri adalah penjualan barang yang sudah dihasilkannya. Seberapa banyak yang bisa mereka jual, maka semakin besar pula pendapatan perusahaan. 

Nah, berikut di atas merupakan jenis-jenis pendapatan dan pengertiannya. Anda bisa menambah wawasan dengan membaca artikel ini secara lengkap. Jadi ketika melihat suatu bisnis bisa bertahan meski mereka tidak berhasil menjual barang mereka, Anda tidak lagi heran. 

Sebab pada dasarnya jenis pendapatan dan sumbernya tidak hanya satu. Sebagai seorang pemimpin yang baik, tentu tidak akan membiarkan bisnis yang dibangun terlantar sehingga akan mengupayakan apapun asal kelangsungan bisnisnya terjamin. 

Bisnis bisa berkembang apabila semua aspek jenis pendapatan dan sumbernya bisnis bisa terpenuhi dengan baik. Semakin besar penghasilan yang diperoleh maka posisi perusahaan akan semakin kuat. Ekspansi bisnis bisa terus dilakukan.Bagi Anda yang sedang memulai bisnis, tidak ada salahnya untuk melirik peluang pendapatan perusahan dari banyak pintu. Sebab mungkin ada saja peluang yang bisa dimanfaatkan selain menjual produk Anda. Selamat mencoba!

Clean Qurrota Ayun

Clean Qurrota Ayun

Clean Qurrota Ayun adalah mahasiswa ekonomi tingkat akhir di UPN Veteran Yogyakarta yang tertarik menulis dengan tema ekonomi dan finansial.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *