Mengikuti suatu organisasi baik di sekolah, kampus, maupun di suatu lembaga lainnya tentu harus mempunyai motivasi mengapa ingin masuk pada organisasi tersebut. Sebab nantinya akan dihadapkan oleh banyak hal untuk proses pengembangan diri, baik itu pemikiran, sikap, maupun kemampuan dalam hal berkomunikasi.
Tujuan masuk organisasi tidak sebatas melatih jiwa kepemimpinan saja, tetapi banyak hal lain lagi yang perlu diketahui. Ingin masuk ke perkumpulan tersebut tetapi bingung dan belum menemukan motivasinya? Simak contoh motivasi berorganisasi berikut ini.
1. Melatih Jiwa Kepemimpinan
Salah satu alasan masuk organisasi yang biasa diungkapkan sekaligus nantinya akan terbentuk dengan sendirinya yaitu melatih jiwa kepemimpinan. Apalagi nantinya akan dihadapkan dengan berbagai tugas, di mana secara bertahap dapat membentuk kepribadian seseorang menjadi lebih positif. Pada paragraf selanjutnya ada beberapa penjelasan mengenai alasan mengapa jiwa kepemimpinan tersebut dapat terbentuk.
Jiwa kepemimpinan seseorang dapat terbentuk melalui faktor suatu organisasi karena nantinya mereka akan berhubungan dengan banyak orang, kemudian melakukan berbagai tugas untuk memimpin suatu kelompok. Misalnya Anda masuk divisi PDD (Publikasi Dekorasi dan Dokumentasi), maka tidak melulu Anda menjadi anggota saja, akan ada masanya memimpin suatu project berkaitan dengan PDD tersebut, membantu mengarahkan anggota sesuai instruksi, memberikan penjelasan mengenai detail project, dan sebagainya.
2. Menambah Relasi dan pertemanan
Bukan rahasia umum lagi bahwa banyak orang memiliki tujuan masuk organisasi supaya bisa menambah relasi dan pertemanan. Hal ini karena dalam suatu perkumpulan atau kelompok, pasti merasakan berinteraksi tidak hanya pada lingkup sempit, namun lebih luas lagi. Sebab dalam suatu organisasi ada berbagai macam manusia beserta karakternya.
Jadikan motivasi ikut organisasi sebagai ajang memperluas relasi dan pertemanan, mungkin saat ini tidak terlalu berdampak besar. Akan tetapi, dalam beberapa waktu ke depan pasti Anda membutuhkan kenalan dalam kelompok yang pernah Anda ikuti tersebut. Hal ini karena jika memiliki kenalan, maka banyak kemudahan datang di masa depan.
3. Meningkatkan Kemampuan Public Speaking
Suatu perkumpulan tidak membatasi sifat apapun yang bergabung dalam kelompok mereka, jadi tidak ada kaitannya dengan kepribadian introvert dan ekstrovert. Oleh karenanya, contoh motivasi berorganisasi selanjutnya yaitu membantu meningkatkan kemampuan public speaking atau berbicara di muka umum. Hal ini sangat berguna melatih kemampuan berkomunikasi sekaligus berinteraksi dengan orang lain.
Di organisasi akan ditemui berbagai macam manusia dengan kepribadiannya masing-masing, sehingga mau tidak mau memang harus coba berinteraksi (jangan pasif). Bayangkan apabila Anda cenderung bersikap pasif, apakah kemampuan berkomunikasi serta public speaking tersebut akan terbentuk?
Ketika Anda berkomunikasi dengan orang lain, pasti menemukan banyak hal baru tentang hubungan sosial. Dampaknya pun tak hanya melatih public speaking, tetapi juga membuat Anda mengenal lebih banyak orang kemudian menambah relasi dan pertemanan baru.
4. Melatih Kemampuan Kerjasama Tim
Motivasi mengikuti organisasi mahasiswa juga berguna dalam melatih kemampuan kerjasama tim sejak dini. Kemampuan kerjasama tim ini sangat dibutuhkan dalam dunia kerja, sebab pasti membutuhkan orang lain supaya dapat mencapai tujuan bersama dengan baik. Tanpa memiliki soft skill seperti ini, menghadapi manusia lainnya maupun dunia kerja pasti lebih susah karena terlalu berpusat pada diri sendiri atau cenderung bersikap egois.
Melatih kemampuan kerjasama tim ini dapat dijadikan sebagai motivasi masuk organisasi. Meskipun awalnya canggung menemui banyak manusia dengan berbagai kepribadiannya, tetapi pasti akan membentuk karakter diri sendiri secara perlahan supaya mampu berbaur dengan mereka. Lalu cobalah berusaha melakukan hal terbaik untuk mencapai tujuan bersama.
5. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Apa lagi alasan masuk organisasi? Jawabannya yaitu meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Sebab ketika sudah memasuki suatu perkumpulan tertentu, pola pikir kita akan dilatih karena pasti ada project yang membutuhkan analisa tajam agar dapat berjalan lancar. Tidak mungkin, kan jika memikirkannya secara asal-asalan?
Kemampuan berpikir kritis sangat membantu dalam hal mencari sebab akibat terjadinya sesuatu, melakukan analisa pada hal baru, serta membangun pola pikir dari perspektif berbeda-beda. Apalagi setiap anggota pasti memiliki pemikiran berbeda terhadap sesuatu, maka hal ini berguna bagi Anda untuk memandang dari sisi anggota lain untuk dianalisa.
6. Memperluas Pengetahuan dan Wawasan
Motivasi mengikuti organisasi lainnya juga berguna dalam hal memperluas pengetahuan dan wawasan. Apalagi ketika dalam organisasi pasti menemui hal baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Misalnya ketika melakukan kunjungan ke tempat asing, memperoleh informasi mengenai isu terbaru, dan lain sebagainya.
Tenang saja, jika sudah terjun di dunia organisasi pasti menemui banyak pengetahuan sekaligus wawasan baru. Sebab ada banyak hal yang tidak dipelajari secara teori saat di kampus ataupun sekolah, tetapi pengetahuan sekaligus wawasan tersebut bisa ditemui di organisasi dalam bentuk kerja nyata.
7. Mengembangkan Bakat dan Kemampuan
Hal yang menjadi motivasi organisasi mahasiswa (ormawa) adalah membantu mengembangkan bakat dan kemampuan para anggotanya. Oleh karena itu di dalam ormawa terdapat berbagai macam divisi yang bisa dipilih sesuai keinginan atau minat masing-masing, misalnya divisi hubungan masyarakat, kesekretariatan, penelitian, minat bakat, PDD, keolahragaan, dan sebagainya.
Ketika Anda memiliki motivasi mengikuti organisasi, ada baiknya mencari tahu terlebih dahulu divisi/departemen pada perkumpulan tersebut, kemudian sesuaikan dengan minat, kemampuan, dan bakat masing-masing. Apabila masuk ke divisi yang tepat, di sanalah kemampuan dapat berkembang dengan baik secara bertahap, apalagi pasti akan dihadapkan dengan berbagai tantangan project.
8. Menambah Pengalaman Baru
Tujuan masuk organisasi bisa juga karena ingin menambah pengalaman baru, apalagi jika sebelumnya bukan termasuk orang yang pernah mengikutinya. Adanya pengalaman baru ini sangat membantu tidak hanya dalam hal membentuk kepribadian saja, tetapi juga membentuk soft skill yang dibutuhkan di dunia kerja.
Pengalaman baru ini terbentuk karena dalam organisasi terdapat banyak project dikerjakan, sehingga terjadi pula proses kerja nyata. Pengalaman baru dari hasil kerja nyata bisa jadi berupa bertemu dengan orang baru, melakukan kegiatan yang sebelumnya tidak pernah dilakukan, semangat kerjasama tim, berpikir dari perspektif berbeda, serta lain-lainnya.
9. Belajar untuk Mengatur Waktu
Tidak dipungkiri lagi, salah satu motivasi ikut organisasi yaitu belajar untuk mengatur waktu, apalagi pada ormawa, OSIS, dan perkumpulan di sekolah/kampus lainnya. Sebab pasti sebagian waktu tidak hanya dipakai untuk berorganisasi saja, tetapi juga belajar, maupun bagi diri sendiri, serta keluarga.
Alasan masuk organisasi mungkin bisa menambah pengalaman baru sekaligus melatih soft skills, namun juga harus pandai bagaimana mengatur waktu yang baik agar semua tugas dapat dikerjakan secara teratur tanpa mengganggu ruang diri sendiri dan nilai/prestasi. Sehingga, secara bertahap belajar mengenai manajemen waktu yang baik agar semua hal berjalan dengan semestinya.
10. Belajar Cara Pengambilan Keputusan
Jangan lupakan pula bahwa tujuan masuk organisasi adalah supaya bisa belajar mengenai cara pengambilan keputusan. Seperti dijelaskan sebelumnya, antar anggota pasti memiliki pemikiran berbeda-beda, sehingga tidak bisa seenaknya memakai keputusan sendiri dan selalu merasa benar.
Di organisasi diajarkan bagaimana cara menghargai pendapat anggota lain, tetapi juga harus mampu mengambil keputusan terbaik bagi seluruh anggota. Maka dari itu, ketika sudah masuk pada lingkup tersebut, mulailah mengasah pola pikir, kemudian belajar mengambil keputusan yang logis atau masuk akal. Tentunya caranya tidak bisa asal-asalan, selalu gunakan pertimbangan matang agar tidak merugikan yang lainnya.
Itulah contoh motivasi berorganisasi disertai deskripsinya. Hal paling penting lainnya juga jangan pernah lupakan komitmen, yakni berjanji sekaligus bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan di dalamnya sebaik mungkin tanpa omong kosong.