Lompat ke konten

Cara Menentukan Harga Jual Produk dan Rumusnya

seseorang sedang menarik garis pada tulisan Price dan Value.

Apakah Anda berencana menjalankan bisnis, tetapi masih kurang paham cara menentukan harga jual produk? Jika Iya, Anda perlu mengetahui berapa harga yang tepat untuk menjual produk yang harus Anda terapkan pada bisnis Anda.

Berikut adalah cara menentukan harga jual produk beserta rumusnya. Mari simak informasi lebih lengkapnya di bawah ini!

Cara Menentukan Harga Jual Produk

Penjual haruslah menentukan harga jual supaya dapat menguntungkan. Ada berbagai cara yang dapat digunakan untuk menentukanya. Berikut adalah cara-cara menentukannya untuk bisnis Anda:

1. Menentukan Harga Berdasarkan Pasar

Cara menentukan harga yang pertama adalah menentukan berdasarkan harga pasar. Dalam metode ini, harga pasar sangatlah berperan penting dalam penentuan ini. Sebagai contoh, harga standar untuk satu porsi nasi bungkus di wilayah Anda adalah sebesar Rp18.000,00. 

Maka dari itu, Anda haruslah bisa menjual nasi bungkus berada pada harga yang konstan dan sama dengan harga pasar. Dengan patokan harga jual produk ini, Anda dapat mempertimbangan besaran modal yang perlu Anda keluarkan untuk menghasilkan produk yang akan Anda jual nantinya.

2. Hitung Keseluruhan Biaya Produksi

Sebelum menjual produk, hitung kembali semua biaya yang terkait dengan produksi produk. Biaya produksi ini termasuk bahan baku, tenaga kerja, biaya distribusi, dan lain sebagainya sesuai kebutuhan bisnis. Pastikan harga jual dapat menutupi biaya produksi dan memberikan keuntungan yang sesuai. 

Rumus Menentukan Harga Jual Produk

Berikut ada beberapa rumus yang bisa digunakan untuk menentukan harga jual produk pada bisnis Anda: 

1. Menggunakan Metode Cost Plus Pricing

Di dalam metode ini, harga per produk ditentukan dengan menjumlahkan seluruh modal untuk memperoleh  keuntungan. Modal yang dihitung tidak hanya bahan baku saja, melainkan juga menambahkan biaya operasional, seperti biaya listrik dan tenaga kerja. Rumus dari Metode Cost Plus Pricing adalah sebagai berikut:

Harga Jual = Modal + Persentase Laba

Untuk memudahkan, simak contoh di bawah ini:

Nafi memiliki usaha warung makan dan ia menerima pesanan nasi bungkus sebanyak 50 porsi oleh sekolah yang sedang melakukan acara. Nafi membutuhkan modal sebanyak Rp850.000  dengan rincian sebagai berikut:

  • Ayam Rp300.000,00
  • Beras Rp100.000,00
  • Cabai Rp30.000,00
  • Tomat Rp15.000,00
  • Bawang 30.000,00
  • Gas Rp150.000,00
  • Styrofoam Rp25.000,00
  • Tenaga Rp200.000,00

Nafi memperoleh keuntungan sebesar 30%, sehingga perhitungannya adalah sebagai berikut:

Harga Jual = Modal  + Persentase Laba

Harga Jual = Rp850.000,00 + (Rp850.000,00 × 30%)

Harga Jual = Rp850.000,00 + Rp255.000,00

Harga Jual = Rp1.105.000,00

Dengan demikian, harga 1 bungkus nasi yang harus Nafi jual adalah sebesar Rp22.100,00., di mana hasil ini didapatkan dari Harga Jual / Pesanan, Rp1.105.000,00 / 50.

2. Metode Mark-Up Pricing

Konsep ini serupa dengan konsep Cost Plus Pricing, namun pada metode ini perhitungannya lebih sederhana dikarenakan penambahan modal dengan keuntungan yang ingin didapatkan. Adapun rumus dari Mark-Up Pricing adalah sebagai berikut:

Harga Jual = Modal + Mark-Up

Untuk  memudahkan, simak contoh di bawah ini:

Melalui contoh di atas, dengan modal Rp850.000,00 tadi. Jika keuntungan yang ingin didapatkan adalah sebesar Rp300.000, maka dapat dihitung:

Harga Jual = Rp850.000,00 + Rp300.000,00

Harga Jual = Rp1.150.000,00

Dengan demikian, untuk mendapatkan jumlah keuntungan sebesar Rp300.000,00., maka 1 bungkus nasi, Nafi harus menjualnya sebesar Rp23.000,00. Dengan begitu, Nafi memperoleh keuntungan sesuai yang diharapkan.

3. Metode Break Even Pricing

Dalam menentukan harga pada metode Break Even Pricing, Anda harus memperhatikan biaya produksi di samping permintaan pasar. Sebab dalam metode ini, biasanya sangat dipengaruhi oleh permintaan. Hal ini sejalan dengan prinsip ekonomi dalam sistem permintaan dan penawaran bahwa ketika permintaan naik, harga produk akan naik, begitupun sebaliknya, ketika penawaran turun. 

Apabila penjualan masih berada di bawah Break Even Pricing, artinya usaha yang Anda jalani dalam posisi rugi. Namun, jika penjualan Anda berada di atas titik Break Even Pricing, artinya usaha yang Anda jalani dalam posisi surplus. Namun, sayangnya metode ini tidak dapat diterapkan bagi seluruh penjual, sebab harus ada persyaratan yang dipenuhi, beberapa di antaranya adalah:

  1. Modal usaha dikategorikan dalam konstanta dan variabel
  2. Seluruh produk harus dapat terjual
  3. Modal variabel per satuan produk nilainya harus sama

Strategi Pricing yang Efektif

Ada beberapa strategi pricing yang dapat dikatakan efektif dalam menentukan harga jual adalah penetapan berbasis pasar. Melalui pendekatan ini, penjual akan lebih  mempertimbangkan faktor pasar, di mana faktor yang dimaksud adalah pelanggan dan pesaing dalam menetapkan harga. Pendekatan ini juga menjadikan Anda selaku penjual untuk dapat memperhatikan faktor modal yang harus Anda keluarkan dalam menjual produk Anda yang bersaing dengan harga pasar lainnya.

Kesalahan Umum dalam Menentukan Harga Jual

Ada beberapa kesalahan umum yang dilakukan oleh banyak penjual dalam menentukan harga jual produknya, di antaranya:

1. Kurangnya Perhitungan Margin Keuntungan

Petimbangan margin keuntungan sering dilupakan oleh penjual dalam menetapkan harga, sebab penjual biasanya akan memaksakan keuntungan yang sama terhadap seluruh jenis produk yang dimilikinya. Misalnya:

Produk X dengan biaya produksi Rp30.000,00 dijual sebesar Rp100.000,00., sedangkan produk Xs dengan biaya produksi Rp50.000,00 dijual sebesar Rp150.000,00.

Meskipun terlihat sangat menguntungkan, strategi ini tidaklah berfungsi dengan baik dalam penjualan. Hal ini dikarenakan produk X dan Xs memiliki pangsa pasar yang berbeda. Dengan demikian, penetapan harga pun haruslah menyesuaikan faktor pasar dan variabilitas.

2. Tidak Melihat Saingan

Setiap perubahan produk, pasti harga pun akan ikut berubah. Jika harga naik maupun turun, ini akan berdampak pada kompetitor. Pada poin inilah, Anda harus dapat mengubahnya secara efektif dengan melihat saingan Anda. Anda harus dapat melihat apa dan bagaimana strategi yang mereka lakukan, serta harga yang mereka tawarkan kepada pelanggan untuk menyaingi Anda.

Nah, itulah beberapa cara menentukan harga jual produk beserta rumusnya yang bisa diterapkan pada bisnis Anda. Jangan lupa juga untuk memperhatikan beberapa faktor tertentu agar terhindar dari kesalahan umum dalam penentuan harga jual.

Lusita Amelia

Lusita Amelia

Lusita adalah penulis artikel profesional yang mampu menyajikan informasi yang relevan dan berguna bagi pembaca pada topik bisnis.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *