Lompat ke konten

Contoh Program Pelatihan dan Pengembangan Karyawan 

Contoh Program Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

Sebuah perusahaan yang sukses tentu membutuhkan sumber daya manusia yang hebat. Dalam hal ini, perusahaan bisa memastikan hal ini dengan cara memilih SDM berkualitas dengan pendidikan dan pengalaman terbaik saat proses seleksi dan memberikan program latihan dan pengembangan untuk karyawan. 

Manfaat Memberikan Pelatihan pada Karyawan

1. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja

Manfaat memberikan pelatihan kepada karyawan yang pertama adalah meningkatkan produktivitas dan efisiensi kinerja karyawan tersebut. Misalnya, perusahaan berencana menggunakan aplikasi baru untuk merekam penjualan produk mereka. Dengan pelatihan yang tepat, staff penjualan perusahaan tersebut dapat memasukkan data penjualan dan menginterpretasikannya dengan lebih mudah dan cepat. 

2. Meningkatkan bonding antar karyawan

Salah satu aspek penting dalam peningkatan produktivitas dan efisiensi kinerja adalah ikatan atau bonding antar karyawan. Sederhananya, apabila karyawan dalam satu divisi memiliki hubungan yang baik, maka mereka akan dapat lebih mudah bekerja sama, sehingga kinerjanya untuk perusahaan juga lebih baik. Program pelatihan karyawan adalah salah satu media yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan bonding ini. 

3. Meningkatkan kualitas kinerja

Tidak hanya produktivitas kerja yang akan meningkat, kualitas kinerja juga akan meningkat apabila perusahaan menyelenggarakan program ini. Sebab, dalam program pengembangan SDM, karyawan akan diajari bagaimana cara bekerja dengan kualitas yang lebih baik. 

Misalnya, pelatihan manajemen kelas untuk para guru. Di sini, guru dilatih untuk menghadapi murid berkebutuhan khusus, sehingga ketika di kelas, guru tidak hanya akan membiarkannya saja, tetapi memberikan treatment khusus sesuai dengan yang diajarkan dalam pelatihan kepada murid berkebutuhan khusus tersebut. 

4. Mengurangi risiko kecelakaan kerja

Apabila seorang karyawan baru bertugas di bagian teknis perusahaan, seperti bersentuhan langsung dengan mesin atau program komputer, maka program pelatihan dan pengembangan SDM ini dapat membantu perusahaan mengurangi risiko kecelakaan kerja dan kerusakan yang bisa ditimbulkan dari hal tersebut. 

Hal ini penting, sebab kecelakaan kerja bisa menambah beban keuangan perusahaan karena perusahaan harus membayar biaya pengobatan karyawan. Sementara kerusakan yang diakibatkan oleh kecelakaan tersebut bisa berakibat pada berhentinya proses produksi atau penggantian alat baru. 

5. Meningkatkan kepuasan karyawan

Ketika seorang karyawan mendapatkan kesempatan untuk belajar lagi barang satu atau dua hari, tentunya kepuasan karyawan tersebut terhadap perusahaan akan menjadi lebih baik. Khususnya jika karyawan itu memiliki semangat untuk terus belajar lagi dan lagi. Maka dari itu, tidak heran apabila perusahaan memberikan pelatihan yang baik untuk karyawannya, turnover rate karyawan perusahaan tersebut bisa jadi lebih rendah. 

6. Menjadi nilai plus perusahaan di hadapan calon karyawan baru

Calon karyawan atau tenaga kerja baru biasanya tidak hanya mengharapkan gaji yang tinggi, tetapi juga pelatihan yang sesuai untuk meningkatkan produktivitas pribadi mereka. Maka dari itu, tidak heran apabila perusahaan secara gamblang mengungkapkan adanya pelatihan ini di pengumuman lowongan kerja mereka, akan lebih banyak calon karyawan yang tertarik untuk mendaftar. 

Contoh Program Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

1. Magang (internship)

Pelatihan pengembangan karyawan dengan cara magang atau internship biasanya dilakukan untuk mahasiswa yang akan atau baru lulus kuliah. Biasanya, apabila kinerja mahasiswa tersebut bagus selama proses magang, dia akan mendapatkan tawaran untuk menjadi karyawan kontrak atau bahkan karyawan tetap di perusahaan yang sama. 

Meskipun demikian, pengembangan SDM dengan cara ini juga bisa terjadi ketika sebuah perusahaan mengirimkan karyawannya untuk magang di perusahaan afiliasi yang lebih besar. Baru setelah masa magang tersebut selesai, karyawan harus kembali ke perusahaan lamanya. 

2. On Job Training (OJT)

On job training adalah pelatihan yang disediakan oleh perusahaan kepada karyawan baru. Tujuanya adalah, supaya karyawan baru tersebut memiliki pengetahuan yang lebih baik mengenai proses pengerjaan produk dan jasa di perusahaan tersebut, sehingga kesalahan dan kecelakaan kerja yang tidak diperlukan bisa dicegah. 

3. Pelatihan Bahasa Inggris untuk bisnis

Perusahaan, khususnya perusahaan multinasional atau yang bekerjasama dengan stakeholder luar negeri, seringkali juga mengadakan pelatihan Bahasa Inggris untuk bisnis kepada karyawannya. Tujuannya adalah supaya proses komunikasi antara karyawan tersebut dengan karyawan lainnya atau stakeholder yang berasal dari luar negeri bisa menjadi lebih lancar. 

Hal ini mengingat bahwasanya Bahasa Inggris adalah bahasa internasional dan tidak semua orang Indonesia memiliki kemampuan berbicara menggunakan bahasa ini. 

4. Pelatihan penggunaan sistem atau aplikasi baru

Untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kinerja, tidak jarang sebuah perusahaan mengadopsi teknologi terkini. Alih-alih langsung mengimplementasikannya begitu saja, sebaiknya perusahaan memberikan pelatihan khusus kepada karyawan supaya mereka mengetahui tata cara menggunakan sistem dan aplikasi baru tersebut, sehingga proses kinerja menjadi lebih efektif dan efisien. 

Anda tidak perlu khawatir! Sebab, biasanya perusahaan penyedia aplikasi khusus perusahaan lainnya (business to business) menyediakan trainer atau fasilitator khusus untuk melatih karyawan perusahaan Anda menggunakan aplikasi mereka. Adapun yang perlu dilakukan oleh manajemen perusahaan Anda adalah menyediakan waktu dan tempat untuk pelaksanaan pelatihan tersebut.

5. Job enrichment

Perusahaan memiliki sejumlah karyawan tertentu yang berpotensi naik jabatan ke posisi supervisor atau manajerial? Maka salah satu cara menguji dan melatih karyawan potensial tersebut adalah dengan memberikan tambahan tanggung jawab (job enrichment) kepadanya. Dengan demikian, perusahaan bisa melihat bagaimana sikap karyawan potensial tersebut dalam menghadapi tambahan tanggung jawab yang ada dan bagaimana cara mereka mengaturnya. 

6. Pelatihan SDM sesuai kebutuhan

Perusahaan juga bisa memberikan pelatihan kepada karyawannya sesuai dengan kebutuhan divisi karyawan tersebut. Misalnya, account executive atau staf pemasaran yang fokus pada konsumen menengah ke atas diberi pelatihan tata busana dan table manner supaya bisa menampilkan kesan yang baik di hadapan calon konsumen potensial. 

Pelatihan SDM sesuai dengan kebutuhan ini juga bisa berbentuk pelatihan umum, seperti pelatihan tanggap bencana. Misalnya, karyawan diberi pelatihan mengenai tata cara keluar dari gedung apabila terjadi musibah kebakaran atau gempa. Hal ini penting supaya karyawan tahu apa yang harus dilakukan apabila musibah tersebut terjadi. 

Selain 6 program di atas, perusahaan juga bisa memberikan program khusus untuk karyawannya sekolah lagi. Program khusus ini bisa berupa cuti belajar baik berbayar (paid leave) maupun tidak (unpaid leave).Program pelatihan ini umumnya terjadi di BUMN maupun lembaga pemerintahan.

Biasanya, program ini (khususnya yang paid leave) diberikan kepada karyawan yang memiliki prestasi kinerja bagus atau posisinya dibutuhkan untuk kemajuan perusahaan/ lembaga. Bahkan, beberapa perusahaan bekerja sama dengan kampus-kampus tertentu untuk mendukung program ini.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna merupakan salah satu finalist PKM-Kewirausahaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Chusna aktif mencari dan mengeksekusi ide bisnis yang menarik dan inovatif.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *