Salah satu faktor yang harus diperhatikan oleh seorang calon tenaga kerja sebuah perusahaan adalah budaya kerja atau work culture yang diterapkan dalam perusahaan tersebut. Etika bisnis masuk ke dalam work culture ini.
Tentu Anda tidak ingin bekerja di perusahaan yang memotong gaji karyawannya 100.000 per hari karena si karyawan izin sakit bukan? Atau, Anda juga tidak ingin bekerja di perusahaan yang terus menerus memberikan lembur dengan tanpa upah lembur yang memadai.
Oleh sebab itu, pastikan Anda mengetahui business ethic yang berlaku dalam perusahaan tersebut. Berikut ini penjelasan lengkap tentang etika bisnis yang perlu Anda ketahui.
Definisi Etika Bisnis
Etika bisnis adalah cara yang digunakan dan diterapkan dalam sebuah proses bisnis. Teori etika ini mencakup seluruh kegiatan bisnis mulai dari yang berkaitan dengan karyawan sampai yang berkaitan dengan masyarakat umum (Echdar dan Maryadi:2019).
Etika bisnis adalah nilai-nilai dasar yang mendasari setiap proses produksi dalam sebuah perusahaan. Termasuk diantaranya adalah etika bisnis mendasari pembentukan budaya kerja yang diterapkan dalam perusahaan tersebut.
Penerapan etika bisnis yang baik akan memajukan perusahaan dalam jangka panjang. Sebab, masyarakat, karyawan, pemerintah dan investor akan lebih percaya kepada perusahaan Anda dan akan lebih susah untuk beralih ke perusahaan pesaing.
Tujuan Etika Bisnis Yang Baik
Tujuan adanya etika bisnis adalah agar pimpinan dan manajer perusahaan tahu mana yang salah dan mana yang benar. Mana yang salah dan mana yang benar ini tidak semata mata berpusat pada keuntungan perusahaan, tetapi juga pada kesejahteraan karyawan, kondisi masyarakat dan lingkungan.
Tanpa adanya panduan etika bisnis, ditakutkan perusahaan hanya akan mengambil keputusan yang berorientasi pada keuntungan saja sehingga meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai pemeliharaan lingkungan.
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis
1. Kejujuran dan Keterbukaan
Bisnis yang dijalankan dengan tanpa kejujuran dan keterbukaan tentu tidak akan bertahan lama. Contoh kasus terkemuka mengenai hal ini adalah kasus Theranos, sebuah perusahaan startup di Silicon Valley yang pernah mendapatkan valuasi perusahaan sebesar 10 milyar USD pada tahun 2014.
Theranos hanya bertahan selama 15 tahun dari tahun 2003 sampai tahun 2018 ketika mantan karyawan perusahaan tersebut membongkar praktik ketidakjujuran dalam operasi bisnis Theranos. Akibatnya, aset perusahaan ini disita dan pendiri sekaligus direktur perusahaan ini terancam penjara selama 20 tahun (BBC).
2. Keadilan
Agar bisnis Anda bisa maju, Anda perlu menerapkan bisnis keadilan. Artinya, setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama. Lebih lanjut lagi, untuk menilai kinerja karyawan, Anda harus fokus pada produktivitas karyawan tersebut daripada faktor lain seperti kecantikan atau koneksi yang dimiliki oleh karyawan.
Penerapan prinsip ini akan membuat karyawan Anda betah bekerja di perusahaan Anda sehingga mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk membuat bisnis Anda maju.
3. Otonomi
Prinsip otonomi berkaitan dengan proses pengambilan keputusan. Sebagai seorang pemimpin sebuah bisnis, Anda dituntut untuk berani mengambil keputusan-keputusan penting seperti ekspansi bisnis, perampingan jumlah karyawan dan lain sebagainya.
Agar pertimbangan Anda dalam mengambil keputusan bisa sematang mungkin, Anda perlu menggunakan data bisnis dan membahas data bisnis tersebut dengan karyawan Anda. Jadi, Anda tidak hanya akan mendapatkan angka-angka, tetapi juga cerita dibalik terjadinya angka-angka tersebut.
4. Integritas dan Moral
Perusahaan dengan rekam jejak yang baik cenderung lebih bertahan lama dan dipercaya masyarakat. Rekam jejak di sini tidak hanya meliputi bagaimana perusahaan tersebut menjaga kualitas hasil produksi, tetapi juga meliputi bagaimana perusahaan tersebut memberlakukan masyarakat dan lingkungan sekitarnya dengan selayak mungkin.
Tentu Anda pernah mendengar istilah Corporate Social Responsibility (CSR) bukan? CSR adalah salah satu program yang menampilkan bagaimana integritas dan moral perusahaan dalam menjaga lingkungan dan memberdayakan masyarakat.
Bahkan beberapa perusahaan mendirikan yayasan yang secara khusus mengelola dana ini supaya bisa lebih bermanfaat untuk masyarakat dan alam.
Manfaat Penerapan Etika Bisnis
Penerapan etika bisnis berdampak pada semua jenis stakeholder (pemangku kepentingan) entah itu pemerintah, karyawan, pemegang saham atau masyarakat. Berikut ini beberapa manfaat etika bisnis:
1. Dipercaya Konsumen
Dalam bisnis, loyalitas konsumen adalah salah satu hal yang paling penting. Semakin loyal konsumen terhadap produk Anda, maka semakin susah pula konsumen tersebut untuk pindah ke produk pesaing.
Cara utama untuk meningkatkan loyalitas konsumen adalah dengan menjaga kualitas produk yang dihasilkan perusahaan Anda. Selain itu, Anda juga dapat membantu meningkatkan loyalitas ini dengan memberikan pelayanan terbaik, customer care yang tanggap dan menawarkan program-program terbaik.
2. Dipercaya Pemerintah
Perusahaan yang menang tender proyek Pemerintah tentulah perusahaan yang memiliki kredibilitas tinggi di bidangnya. Kredibilitas ini dibangun dari hasil dan proses produksi yang pernah dialami oleh perusahaan tersebut selama ini.
3. Loyalitas Karyawan Meningkat
Sebagaimana yang tertulis di atas, penerapan etika bisnis akan membuat karyawan perusahaan Anda setia dengan perusahaan dan berkenan untuk memberikan seluruh kemampuan mereka kepada perusahaan.
Ini akan mendorong produktivitas karyawan tersebut meningkat dan karyawan memiliki keterikatan khusus dengan perusahaan.
4. Dipercaya Investor
Investor adalah salah satu komponen penting dalam perusahaan. Dengan tanpa keterbukaan, kejujuran dan hasil produksi yang baik, tentu investor tidak akan percaya lagi dengan perusahaan.
Contoh nyatanya adalah PT. Garuda Indonesia. Harga saham perusahaan maskapai nasional ini tidak pernah lebih tinggi daripada harga IPO nya. Alasannya adalah investor tidak ada yang percaya dengan kinerja dan integritas maskapai ini. Terlebih setelah serangkaian kasus yang menimpa maskapai ini pada tahun 2019-2020 lalu dan pandemi covid 19.
Contoh Penerapan Etika Bisnis Yang Baik
Berikut ini adalah contoh penerapan etika bisnis yang baik:
- Membayar karyawan dengan gaji yang sesuai UMR, tepat waktu dan memberikan bonus, tunjangan atau penalti gaji sesuai dengan peraturan pemerintah dan perjanjian kontrak kerja yang telah disepakati di awal.
- Menerapkan KPI, OKR dan SOP yang terukur dengan baik dan sesuai dengan kemampuan karyawan.
- Memberikan laporan keuangan yang jujur kepada investor, pemerintah dan publik.
- Dalam kewirausahaan, Anda bisa menerapkan etika bisnis yang baik dengan memberi contoh kepada karyawan, datang tepat waktu, mendengarkan keluh kesah karyawan dengan tanpa menghakimi dan lain sebagainya.
- Berdiskusi dan bernegosiasi dengan masyarakat setempat apabila Anda ingin mendirikan bisnis atau pabrik di lingkungan tersebut.
- Memastikan kebersihan lingkungan sekitar pabrik dari limbah yang merugikan masyarakat dan lingkungan sekitar.
Bisnis tidak melulu soal keuntungan finansial. Bisnis juga berkaitan dengan bagaimana cara kita memberi dampak positif kepada diri kita sendiri, karyawan, investor, masyarakat dan lingkungan. Terapkan etika ini agar perusahaan Anda maju dan berkah.