Lompat ke konten

8 Karakteristik Startup yang Disukai Investor

Karakteristik Startup yang Disukai Investor

Keberadaan sumber daya modal dalam sebuah bisnis adalah hal yang sangat penting. Sebab, sumber daya modal ini berguna untuk melancarkan operasional bisnis. Terdapat beberapa cara untuk mendapatkan modal, pertama adalah dengan menggunakan tabungan pribadi (bootstrapping), mengajukan pinjaman ke bank atau instansi lainnya, dan yang ketiga adalah mencari investor. 

Dalam cara terakhir ini, terdapat beberapa jenis investor yang biasanya dibidik oleh startup, yaitu perusahaan venture capital dan perusahaan private equity. Dengan bekerjasama dengan kedua perusahaan ini, startup berpeluang untuk mendapatkan sejumlah besar kas dan mentoring dari ahli di bidangnya. 

Namun kekurangannya adalah, untuk mendapatkan dana tersebut, perusahaan startup juga harus memiliki karakteristik yang disukai oleh investor. Berikut ini 10 karakteristik startup yang disukai oleh investor:

1. Memiliki Ide Bisnis yang Inovatif

Satu hal yang paling pokok dalam mengajukan ide bisnis kepada investor adalah ide bisnis tersebut haruslah inovatif. Tidak hanya itu bahkan kalau bisa, ide bisnis tersebut harus menjadi solusi dari sebuah permasalahan yang ada di masyarakat. 

Permasalahan ini tidak harus besar, tapi yang jelas ide bisnis tersebut harus bisa menyelesaikan masalah tersebut. Ide bisnis ini juga tidak harus benar-benar original. Anda bisa mengambil ide bisnis dari negara atau wilayah lain yang belum ada di Indonesia atau daerah Anda dan sekiranya berpotensi bagus di negara ini. 

Contohnya adalah Gojek. Sebelum ada Gojek, di Amerika Serikat sudah ada Uber. Namun oleh Nadiem Makarim, ide Uber diadopsi di Indonesia dan disesuaikan dengan pasar Indonesia yang notabene lebih akrab dengan motor. Tidak hanya inovatif, ide bisnis ini juga menyelesaikan masalah di masyarakat, yaitu susahnya tukang ojek pangkalan menemukan penumpang dan susahnya penumpang menemukan tukang ojek yang sesuai. Akibatnya, hingga saat ini Gojek menjadi salah satu startup besar di Indonesia.

2. Bisnis Bergerak Di Bidang Ekonomi Digital

Transformasi ke ekonomi digital adalah salah satu target pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2045. Banyak pihak memperkirakan bahwa potensi sektor ini untuk berkembang di Indonesia sangat besar, bahkan bisa naik hingga 3 kali lipat pada tahun 2025 saja.

Secara natural, teknologi digital ini juga mampu menjadi disrupsi sistem bisnis yang sudah ada sebelumnya dengan mempertemukan penjual dan pembeli secara langsung. Maka dari itu, tidak heran jika sektor bisnis ini banyak diminati oleh investor. Contoh startup di bidang ekonomi digital, seperti Gojek, Privy, Tokopedia, Tiket dan masih banyak lainnya. 

3. Bergerak Di Bidang yang Diminati oleh Investor

Investor besar, seperti venture capital dan private equity pasti telah memiliki tim analis sendiri yang bekerja untuk menganalisis sektor bisnis apa yang sedang dan akan menguntungkan. Oleh sebab itu, jika Anda ingin mendapatkan pembiayaan dari kedua investor ini, pastikan Anda mengetahui sektor apa saja yang mereka anggap baik dan menguntungkan. 

Saat ini ada belasan perusahaan venture capital yang ada di Indonesia. Silahkan dipilih perusahaan venture capital  yang sesuai dengan ide bisnis Anda.

4. Founder Memiliki Visi dan Misi Jelas

Tidak hanya sektor bisnisnya, investor tentu akan melihat kejelasan visi dan misi pendiri perusahaan tersebut dan bagaimana para pendiri tersebut mampu untuk mewujudkan visi dan misi yang telah mereka presentasikan. 

Hal ini penting, sebab banyak orang yang memiliki ide bagus, visi dan misi bagus, tapi tidak memiliki skill bisnis yang mumpuni. Skill bisnis tersebut, seperti leadership skill, human resource skill, kemampuan akuntansi baik hingga skill teknis yang berkaitan dengan bisnis yang akan mereka kembangkan. 

Pada dasarnya, skill ini tidak harus Anda miliki sendiri. Itulah manfaatnya co-founder. Untuk mendirikan sebuah startup yang sukses, Anda harus mengumpulkan orang dengan skill set berbeda namun memiliki visi, misi dan passion yang sama. 

5. Founder Memiliki Passion Terhadap Bisnis yang Digelutinya

Para investor tidak hanya akan melihat kualitas dan potensi produk dan kapabilitas pembuat produk tersebut, tetapi juga melihat bagaimana pembuat produk tersebut alias founder memiliki “passion” atas perusahaan yang digelutinya. 

Hal ini penting sebab, sebagaimana bisnis pada umumnya, perusahaan rintisan atau startup juga pasti akan melalui masa-masa naik turun. Investor tentunya membutuhkan founder yang mau dan mampu bertahan dan mempertahankan perusahaannya ketika masa-masa buruk tersebut terjadi. 

6. Sudah Berjalan Selama Beberapa Waktu

Terdapat tiga jenis “produk” yang bisa Anda sampaikan dalam presentasi bisnis untuk menarik investor. Produk pertama adalah proposal bisnis saja, produk kedua adalah sampel produk utama atau prototype, dan yang ketiga adalah produk jadi. Anda bisa memilih “produk” ini sesuai dengan keinginan investor. 

Ada investor yang ingin langsung mencoba “produk jadi” demi memastikan kualitas produk tersebut dan kualitas pendirinya, namun ada juga investor yang mau mengambil risiko membiayai startup yang benar-benar masih konsep (proposal bisnis saja). Namun tentunya, perusahaan Anda akan memiliki nilai plus tersendiri jika sudah berjalan dengan baik selama beberapa waktu entah dengan dana sendiri atau dengan dana dari investor sebelumnya.

7. Mampu Menghadirkan Keuntungan

Ide bisnis yang menarik dan pendiri yang bagus saja tidak cukup apabila sebuah perusahaan startup diperkirakan tidak bisa menghasilkan keuntungan dalam beberapa tahun kedepan. 

Sebab walau bagaimanapun, profitability sebuah bisnis lah yang akan menjaga eksistensi bisnis tersebut. Tanpa profitability yang baik, sebuah perusahaan akan terus menerus membakar uang investor untuk mengoperasikan bisnisnya. 

Maka dari itu, dalam presentasi untuk mendapatkan dana investasi dari investor, founder harus menyampaikan prospek keuntungan bisnis tersebut kedepannya. Biasanya hal ini disampaikan dalam bentuk matriks-matriks keuangan seperti net present value (NPV), internal rate of return (IRR) dan lain sebagainya.

8. Diperkirakan Dapat Menarik Minat Publik

Faktor lain yang dipertimbangkan oleh investor dalam memilih perusahaan rintisan untuk didanai adalah potensi perusahaan rintisan tersebut dalam menarik minat publik. Publik, dalam hal ini adalah investor retail. 

Hal ini penting, sebab dalam tahap tertentu tentu investor VC atau private equity ingin mengalihkan investasinya dari perusahaan tersebut ke perusahaan lain (divestasi), sehingga mereka perlu menjual sahamnya ke VC atau private equity firm lain atau ke investor retail dengan cara melantai di Bursa Efek Indonesia (initial public offering/ IPO). 

Tampilkan 8 hal di atas dalam presentasi Anda untuk mendapatkan pendanaan dari investor dan lengkapi 8 hal tersebut dengan skill persuasi yang baik untuk menarik investasi ke perusahaan Anda.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna merupakan salah satu finalist PKM-Kewirausahaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Chusna aktif mencari dan mengeksekusi ide bisnis yang menarik dan inovatif.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *