Lompat ke konten

12 Cara Mendapat Modal Usaha, Tanpa Utang Ke Bank

12 Cara Mendapat Modal Usaha

Utang memang salah satu cara utama dan mungkin cara yang paling mudah untuk mendapatkan modal produksi. Namun, utang baik itu utang ke saudara, bank, pinjol, apalagi pinjol ilegal harus dikembalikan dan memiliki tingkat bunga serta risiko yang cukup tinggi. 

Oleh sebab itu, banyak pebisnis pemula yang ingin menghindari risiko ini berusaha sekuat tenaga untuk tidak mendapatkan modal dari pinjaman. Selain lebih aman dari risiko, memulai usaha dari nol dengan modal mandiri juga lebih organik dan Anda bisa memiliki kontrol penuh atas bisnis. 

Berikut ini beberapa alternatif cara memperoleh modal usaha selain dari pinjaman perbankan:

1. Modal Usaha Dari Pemerintah

Pemerintah Indonesia beberapa kali mengeluarkan kebijakan pemberian bantuan yang bisa Anda gunakan untuk modal usaha. Contohnya adalah kartu Prakerja dan Bantuan Produktivitas UMKM atau BPUM. 

Meskipun secara nominal jumlah bantuannya tidak terlalu besar, namun bantuan tersebut tetap bisa Anda gunakan untuk modal usaha seperti menambah barang dagangan yang baru atau membeli peralatan kantor. 

Terlebih lagi kartu Prakerja juga menyediakan insentif pelatihan yang dapat Anda gunakan untuk meningkatkan modal sumberdaya manusia yang Anda miliki seperti, keahlian-keahlian baru untuk berbisnis dan lain sebagainya. 

2. Pekerjaan Sampingan

Anda bisa mengumpulkan modal dari pekerjaan sampingan. Misalnya, Anda ingin membuka usaha foto kopi yang tentunya membutuhkan modal yang cukup besar. Untuk mengumpulkan modal, Anda bisa membuka jasa editing terlebih dahulu baru setelah modalnya terkumpul, Anda bisa membuka jasa foto kopi. 

Anda juga bisa menjadi driver ojek online sementara waktu sembari mengumpulkan modal untuk membuka bisnis Anda sendiri. Apapun pekerjaannya, asalkan halal dapat Anda gunakan sebagai cara untuk mengumpulkan modal. 

3. Pre Order

Cara lainnya yang bisa Anda lakukan untuk mengumpulkan modal adalah dengan membuka pre order atau pesan dahulu batu dibuatkan. Biasanya sistem pembayaran ini berlaku untuk bisnis-bisnis seperti, catering, penjahit, borongan untuk jasa konstruksi dan lain-lain. 

Namun demikian, penerapan sistem ini tidak serta merta hanya  bisa dipakai untuk layanan tersebut saja. Anda bisa membuka jasa editing atau pembuatan poster dengan sistem ini atau minimal Anda meminta down payment terlebih dahulu kepada konsumen sehingga Anda ada modal awal untuk mengeksekusi pesanan mereka. 

Sisihkan sebagian hasil dari pre order ini untuk ditabung demi mendirikan usaha baru dengan tanpa harus meminjam modal. 

4. Menyewakan Properti

Salah satu cara memulai bisnis properti adalah dengan menyewakan kamar kosong atau lapak kosong di rumah Anda untuk mengumpulkan modal. Saat ini, Anda bisa menggunakan media sosial atau aplikasi seperti Airbnb dan yang lainnya untuk menawarkan ruangan atau kamar kosong di rumah Anda. 

Selain kamar dan lapak kosong, Anda juga bisa menyewakan rumah sebagai rumah kontrakan atau halaman sebagai halaman parkir kendaraan jika lokasi rumah Anda dekat dengan tempat-tempat ramai. 

5. Menjual, Melelang atau Menggadaikan Aset

Sebelum menjual rumah untuk mendapatkan modal bisnis, ada baiknya Anda berpikir untuk menjual, melelang atau menggadaikan aset-aset yang lebih kecil terlebih dahulu seperti, handphone, jam tangan atau bahkan lukisan. 

Umumnya karya seni seperti lukisan atau jam tangan mewah dapat dilelang di rumah pelelangan. Seringkali juga harganya akan meningkat sehingga Anda bisa memiliki modal lebih dari cukup untuk memulai bisnis. 

Kalau tidak memiliki aset-aset seperti itu, Anda juga bisa menggadaikan aset kecil seperti jam tangan, handphone dan perhiasan ke pegadaian untuk mendapatkan permodalan. 

6. Menyewakan Mobil

Dengan bantuan teknologi, kini Anda tidak hanya bisa menggunakan kendaraan Anda dengan menjadi driver ojek online tetapi juga bisa menyewakan kendaraan Anda sebagai layanan angkutan barang entah itu dalam kota (khususnya Jabodetabek) ataupun luar kota. 

Kendaraan yang dibutuhkan biasanya berupa truck atau mobil bak terbuka. Akan tetapi, tidak jarang untuk angkutan dalam kota dan barang yang dikirimkan tidak banyak, city car tetap diperlukan. 

Apabila Anda memiliki keahlian mengendarai mobil, Ana juga bisa menyewakan jasa Anda untuk mengantar barang dan orang tersebut sehingga biaya sewa mobil Anda bisa meningkat. 

7. Crowdfunding

Sistem pendanaan bisnis dengan patungan online cukup baru di Indonesia, meskipun sistem pendanaan dengan crowdfunding itu sendiri sudah lama ada. Saat ini, aplikasi dan website crowdfunding di Indonesia masih dikuasai aplikasi untuk donasi dan proyek sosial. Karena banyak pesaing yang juga ingin didanai, susun proposal usaha semenarik dan sejelas mungkin.

Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan dalam beberapa tahun ke depan sistem crowdfunding untuk pengembangan bisnis kecil dan menengah juga bisa berkembang lebih lanjut. 

8. Membuat Konten YouTube dan Podcast

Selain sistem monetisasi YouTube, saat ini ada platform lain yang bisa mendukung Anda membuat konten sembari mengumpulkan modal. Platform tersebut seperti KaryaKarsa, Patreon, Gumroad dan lain-lain. 

Tidak hanya YouTube, Anda juga bisa memberikan konten Podcast eksklusif berbayar melalui platform-platform tersebut di atas. Tentunya agar dana yang terkumpul banyak, Anda perlu membangun basis penonton YouTube dan pendengar Podcast yang solid terlebih dahulu. 

9. Memenangkan Kontes

Anda bisa mengumpulkan hadiah uang yang Anda kumpulkan dari hasil memenangkan kontes apapun untuk membangun bisnis. Selain itu, Anda juga bisa bergabung dengan kompetisi startup yang saat ini banyak diselenggarakan di Indonesia. 

Anda dapat memenangkan kompetisi tersebut atau tidak menang tapi berhasil menarik investor untuk memperoleh modal. Keuntungan lain dari mengikuti kompetisi ini adalah, Anda akan mendapatkan koneksi dengan pengusaha-pengusaha startup lainnya. 

10. Mengikuti Program Inkubasi

Program inkubasi seperti ini umumnya ditujukan untuk startup yang bergerak di bidang teknologi. Bedanya dengan mengikuti kompetisi startup adalah, dalam program inkubasi, Anda tidak hanya dikenalkan dengan investor tetapi juga dibina dari awal hingga akhir. 

Penyelenggara program inkubasi seperti ini umumnya adalah kampus-kampus atau perusahaan teknologi dan komunikasi terkemuka. Jadi, Anda tidak perlu takut tertipu. 

11. Hasil Tabungan dan Investasi

Sumber primer dari bisnis Anda tentunya adalah tabungan milik Anda sendiri. Oleh sebab itu, disarankan bagi calon pemilik startup untuk bekerja di perusahaan atau profesi lain terlebih dahulu agar bisa menabung modal sebelum akhirnya putar haluan mendirikan startup. 

Selain tabungan, hasil imbal balik investasi juga dapat digunakan untuk modal tambahan dengan catatan bahwa hasil investasi tersebut menguntungkan. Kedua hal ini menekankan pentingnya menabung dan berinvestasi sejak dini untuk calon pengusaha. 

12. Hasil Warisan

Tidak ada salahnya menggunakan hasil warisan orang tua atau leluhur untuk modal usaha. Bahkan, harta warisan lebih baik digunakan untuk hal-hal produktif seperti ini alih-alih untuk hal-hal konsumtif atau bahkan berjudi. 

Pinjaman dalam bentuk apapun memang merupakan salah satu sumber utama pembiayaan usaha. Namun bukan berarti itu adalah sumber satu-satunya. Manfaatkan ke-12 cara di atas untuk memulai usaha dengan lebih nyaman tanpa pinjaman. 

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna merupakan salah satu finalist PKM-Kewirausahaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Chusna aktif mencari dan mengeksekusi ide bisnis yang menarik dan inovatif.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *