Setiap orang memiliki talenta di bidangnya masing-masing. Perusahaan sebagai pihak yang membutuhkan pekerja dengan kualitas baik seharusnya mampu menjadi wadah berkembang atas talenta setiap pekerjaannya.
Oleh karena itu, perusahaan perlu menyusun manajemen talenta yang baik agar menghasilkan pekerja yang berkualitas. Apa sih itu manajemen talenta? Apa tujuannya? Simak penjelasan mengenai manajemen talenta berikut ini!
Pengertian Manajemen Talenta
Manajemen talenta adalah suatu pendekatan strategis dalam mengelola sumber daya manusia yang fokus pada pengidentifikasian, pengembangan, penarikan, pemeliharaan, dan pemanfaatan individu-individu berbakat dalam suatu organisasi.
Tujuannya adalah untuk memastikan organisasi memiliki orang-orang yang tepat dengan keterampilan dan potensi yang diperlukan untuk mencapai tujuan bisnis jangka panjang. Manajemen talenta melibatkan serangkaian kebijakan, praktik, dan proses untuk mengoptimalkan kontribusi individu-individu berbakat kepada kesuksesan organisasi.
Peter Cappelli, seorang profesor manajemen di The Wharton School, mendefinisikan talent management process sebagai proses mengidentifikasi kandidat terbaik, mengembangkan keterampilan mereka, mengukur kinerja mereka, dan mengelola keberpartisan mereka di dalam organisasi.
Sementara Josh Bersin, seorang ahli di bidang sumber daya manusia, mendeskripsikan manajemen talenta sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan mempromosikan orang-orang yang memiliki kemampuan untuk membawa organisasi ke tingkat yang lebih tinggi.
Sebab pada dasarnya seseorang ingin terus berkembang, ia tidak ingin terus berada di tempat yang sama. Saat perusahaan tidak mampu melakukan manajemen talenta yang baik ia bisa berpindah ke organisasi atau perusahaan lainnya.
Tujuan Manajemen Talenta
Tujuan utama manajemen talenta adalah memastikan bahwa organisasi atau perusahaan dapat mengoptimalkan sumber daya yang berbakat untuk mencapai tujuan bisnisnya. Adapun tujuan lainnya adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi bakat
Identifikasi bakat merupakan salah satu tujuan manajemen talenta. Proses ini melibatkan pengenalan dan penilaian terhadap individu yang memiliki keterampilan, potensi dan karakteristik khusus yang dapat memberikan kontribusi untuk tujuan organisasi atau perusahan.
2. Pengembangan keterampilan
Sama hal nya dengan pisau, meski ia tajam namun sesekali tetap harus diasah supaya ketajamannya terus bisa digunakan. Ini seperti talenta atau bakat seseorang, ketika tidak ada wadah pengembangan minat dan bakat yang ia miliki, maka bisa jadi ia akan kaku melakukan apa yang menjadi talentanya.
Tujuan utama dari talent management adalah mengembangkan keterampilan dan potensi individu berbakat dengan pelatihan/ workshop sesuai dengan kebutuhan talenta apa yang ingin dikembangkan.
3. Pengelolaan kinerja
Dengan mengetahui talenta seseorang, organisasi atau perusahaan bisa menempatkan individu sesuai dengan perannya masing-masing. Penempatan peran yang tepat membuat kinerja seseorang bisa lebih maksimal. Oleh karena itu tujuan manajemen talenta salah satunya adalah pengelolaan kinerja individu.
4. Pemetaan suksesi
Manajemen talenta, dalam konteks pemetaan suksesi, memiliki tujuan khusus yang terkait dengan identifikasi, pengembangan, dan persiapan individu yang memiliki potensi untuk mengisi peran kepemimpinan kunci di masa depan.
Pemetaan suksesi adalah proses strategis yang bertujuan untuk memastikan kelangsungan organisasi dengan memiliki kandidat-kandidat yang siap mengambil alih peran kunci.
5. Peningkatan produktivitas dan kualitas kerja
Terakhir, tujuan dari manajemen talenta adalah peningkatan produktivitas dan kualitas kerja. Misalnya, seorang penulis dengan kemampuannya yang sekarang mungkin belum optimal karena banyak hal yang belum ia tahu, dengan manajemen talenta berupa pelatihan penulis bisa lebih baik mendapatkan pengetahuan sehingga bisa menerapkannya. Disinilah peningkatan etos kerja dan kualitas kerja individu terjadi.
Manfaat Manajemen Talenta
Tentu pengelolaan talenta individu memberikan manfaat untuk organisasi atau perusahaan. Simak manfaatnya berikut ini.
1. Penghematan biaya rekrutmen
Dengan mengelola bakat dan minat individu dalam organisasi atau perusahaan artinya terjadi optimalisasi peran. Tidak perlu ada sumber daya tambahan. Memanfaatkan bakat internal dapat mengurangi kebutuhan untuk merekrut eksternal. Selain itu, proses rekrutmen karyawan dan pelatihan dapat lebih efisien dan ekonomis, sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan tidak hanya buang-buang uang saja. .
2. Budaya organisasi yang positif
Manfaat manajemen talenta adalah membangun budaya yang mendukung pertumbuhan dan pengembangan individu. Juga menciptakan lingkungan kerja yang positif dan kolaboratif. Dengan begitu, individu yang berada dalam perusahaan atau organisasi bisa merasa nyaman dan dihargai, bukan hanya diperas tenaga dan pikirannya saja untuk tujuan bisnis.
3. Peningkatan kepuasan karyawan
Memberikan peluang pengembangan dan promosi dapat meningkatkan kepuasan karyawan. Karyawan yang merasa diakui dan dihargai cenderung lebih terlibat dan produktif. Tanpa disadari, karyawan yang merasa dihargai dan diakui akan menunjukkan loyalitasnya sendiri.
4. Fleksibilitas organisasi
Memiliki bakat-bakat yang beragam dapat membantu organisasi beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis. Seperti yang diketahui bersama, perubahan terus terjadi, tanpa fleksibilitas, keberlangsungan perusahaan atau organisasi tidak bisa terjamin.
5. Pengelolaan risiko
Manfaat talent management adalah pengelolaan risiko. Penciptaan suksesi yang baik dapat mengurangi risiko terkait dengan kehilangan bakat kunci. Jadi apa penerus masa depan yang tetap bisa melanjutkan usaha apabila peran kunci keluar dari perusahaan atau meninggal. Selain itu, manajemen talenta juga bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan organisasi terhadap perubahan dan ketidakpastian
Model Manajemen Talenta
Ada beberapa model yang bisa dijalankan dalam talent management dalam organisasi atau perusahaan. Simak berikut ini!
1. Model siklus hidup bakat
Model siklus hidup bakat adalah suatu pendekatan dalam manajemen talenta yang menekankan pada tahapan-tahapan penting dalam perjalanan karier karyawan di dalam organisasi. Model ini membantu organisasi mengidentifikasi, memilah, mengembangkan, menempatkan, dan mempertahankan bakat-bakat yang krusial.
2. Model 9-box grid
Model 9-box grid, atau sering disebut sebagai “9-box model,” adalah alat manajemen talenta yang digunakan untuk menilai dan mengelompokkan karyawan berdasarkan dua dimensi utama yaitu kinerja saat ini dan potensi masa depan. Model ini digambarkan sebagai kotak berisi sembilan kotak kecil yang membentuk matriks 3×3. Dua sumbu dalam matriks ini adalah “Kinerja” dan “Potensi.”
3. Model pengembangan penuh (full-potential model)
Model pengembangan penuh (full-potential model) adalah suatu pendekatan dalam manajemen talenta yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengembangkan, dan memanfaatkan potensi penuh karyawan.
Model ini menekankan pada pengembangan individu secara menyeluruh, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan saat ini, tetapi juga untuk mempersiapkan mereka untuk tugas-tugas dan tanggung jawab yang lebih besar di masa depan.
4. Model kotak alat manajemen talenta
Model kotak alat manajemen talenta, atau “talent management toolbox,” mengacu pada serangkaian alat atau metode yang digunakan oleh organisasi untuk mengelola talenta mereka secara efektif.
Alat-alat ini mencakup berbagai pendekatan dan proses yang dirancang untuk mengidentifikasi, mengembangkan, menempatkan, dan mempertahankan bakat karyawan. Penggunaan alat-alat ini dapat membantu organisasi dalam merancang dan melaksanakan strategi manajemen talenta yang holistik. Alat yang digunakan diantaranya penilaian kerja, buddy system dan mentorship, dan pengukuran retensi bakat.
Proses Manajemen Talenta
Tentunya, dalam talent management perlu adanya proses yang harus dilewati. Berikut proses manajemen talenta yang baik dan benar.
1. Identifikasi bakat
Proses awal manajemen talenta dimulai dari identifikasi dan evaluasi bakat karyawan yang potensial. Identifikasi bisa dilakukan dalam bentuk penilaian kinerja, potensi, dan kebutuhan organisasi digunakan untuk mengidentifikasi individu yang memiliki kemampuan dan potensi untuk pertumbuhan.
2. Penilaian kinerja
Langkah selanjutnya adalah evaluasi kinerja karyawan untuk menilai kontribusi mereka terhadap tujuan organisasi. Hasil penilaian membantu dalam pemetaan bakat dan pengembangan rencana pengembangan individu.
3. Pengembangan bakat
setelah talenta diidentifikasi dan dilakukan penilaian, saatnya menyusun program pelatihan dan pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan individu dan organisasi. Merancang pelatihan yang dapat mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan karyawan untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja.
4. Pemetaan suksesi
Langkah selanjutnya adalah membuat rencana suksesi untuk posisi kunci dalam organisasi. Identifikasi dan persiapan bakat internal untuk mengisi posisi penting ketika diperlukan untuk keberlangsungan organisasi atau perusahaan.
5. Penempatan bakat
Setelah mengetahui bakat dan minat individu, kini saatnya menempatkan bakat di posisi yang sesuai dengan keahlian dan minat mereka. Penempatan yang tepat membantu memastikan bahwa karyawan dapat memberikan kontribusi maksimal dan merasa terlibat.
6. Evaluasi dan pembaruan
Terakhir, adalah melakukan evaluasi secara teratur terhadap program manajemen talenta. Memperbarui proses berdasarkan hasil evaluasi dan perubahan dalam kebutuhan organisasi atau perusahaan.
Proses manajemen talenta merupakan rancangan yang harus direncanakan dalam perusahaan secara matang. Semua ini tentu memiliki muara akhir yaitu kepentingan mencapai tujuan bisnis dalam jangka panjang.