Lompat ke konten

Contoh Pembukuan Keuangan Koperasi, Praktis dan Mudah

Pembukuan keuangan koperasi

Koperasi adalah salah satu badan usaha di Indonesia yang memiliki struktur organisasi unik. Struktur organisasi koperasi dibuat dengan menekankan nilai-nilai kekeluargaan dan gotong royong dari, oleh dan untuk anggota. 

Selain itu, pergerakan operasi koperasi acap kali juga diawasi secara khusus oleh pemerintah yang dalam hal ini adalah dinas koperasi dan UMKM dengan harapan koperasi dapat memajukan ekonomi rakyat dari rakyat itu sendiri. 

Oleh sebab itu, pembukuan keuangan koperasi juga tidak boleh dilakukan sembarangan. Berikut ini contoh pembukuan keuangan koperasi yang praktis dan dapat dicontoh oleh bendahara koperasi apapun.

Pentingnya Pembukuan Bendahara Koperasi

Secara umum, pembukuan keuangan adalah hal yang sangat penting dalam sebuah perusahaan terlepas dari jenis badan hukum perusahaan tersebut. Alasannya adalah karena pencatatan keuangan berhubungan dengan transparansi kinerja perusahaan dalam mengelola keuangan dan mengoperasikan bisnis. 

Aspek ini menjadi semakin penting dalam badan usaha koperasi sebab, koperasi diawasi langsung oleh kementerian koperasi dan UKM sehingga apabila sebuah koperasi tidak memiliki mekanisme pencatatan keuangan yang baik, maka koperasi tersebut kemungkinan besar akan lebih sulit dalam mendapatkan bantuan dari pemerintah. Sebaliknya, jika sebuah koperasi memiliki sistem pencatatan keuangan yang bagus maka potensi perkembangan koperasi tersebut juga semakin besar.

Lebih dari itu, pencatatan keuangan dalam koperasi menjadi sangat penting karena keuangan koperasi baik koperasi simpan pinjam, koperasi serba usaha maupun koperasi sekolah sangat tergantung dengan kontribusi para anggota. 

Kepercayaan anggota adalah pilar berdirinya koperasi tersebut. Tanpa kepercayaan ini, niscaya sebuah koperasi tidak akan berjalan dengan baik. 

Format Pembukuan Keuangan Koperasi Sederhana

Format pembukuan keuangan koperasi tidak jauh berbeda dengan format pembukuan keuangan pada badan usaha jenis lain. Format pembukuan keuangan koperasi juga diawali dengan pencatatan setiap transaksi harian pada jurnal umum dan ditutup dengan jurnal penutup/pembalik. 

Dalam pencatatan keuangan koperasi, akun juga ditulis secara urut sesuai dengan tingkat likuiditasnya mulai dari yang paling likuid yaitu kas hingga yang paling tidak likuid seperti tanah maupun beban. 

Adapun yang membedakan proses pembukuan keuangan koperasi dengan pembukuan keuangan institusi lainnya adalah keberadaan beberapa akun khusus. Akun khusus ini seperti:

  1. Total simpanan pokok.
  2. Total simpanan wajib. 
  3. Total simpanan sukarela. 
  4. Sisa hasil usaha (SHU) tahun lalu. 
  5. Piutang pinjaman anggota. 
  6. Piutang pinjaman anggota yang tidak tertagih (non performing loan). 

Sisa hasil usaha (SHU) tahun lalu memiliki konsep yang sama dengan saldo tahun lalu sehingga ketika akun ini bertambah, maka nilai tambahan akun tersebut ditulis di debet begitupun sebaliknya. 

Piutang, sama seperti akun piutang pada bisnis lainnya juga terbilang sebagai aktiva. Jadi, jika bertambah ada di debit namun jika berkurang diletakkan di kredit. Di sisi lain, karena simpanan anggota adalah salah satu komponen utama modal koperasi, maka semua jenis simpanan anggota dinilai sama halnya dengan ekuitas yaitu bertambah di kredit dan berkurang di debit. 

Contoh Laporan Keuangan Koperasi Sederhana

Neraca saldo setelah penyesuaian

Nama AkunDebitKredit
Kas15,000,000
Piutang40,000,000
Piutang tak tertagih4,500,000
Persediaan Barang Awal6,500,000
Perlengkapan4,700,000
Mesin dan Alat10,000,000
Akumulasi Depresiasi Mesin dan Alat200,000
Bangunan115,000,000
Akumulasi Depresiasi Bangunan100,000
Tanah164,000,000
Furniture50,000,000
Akumulasi Depresiasi Furniture200,000
Utang Usaha0
Utang Bunga0
Total Simpanan Wajib Anggota150,000,000
Total Simpanan Pokok Anggota200,000,000
Total Simpanan Sukarela Anggota50,000,000
Penjualan Supermarket33,000,000
Pembelian15,000,000
Persediaan Tersedia6,500,000
Beban Bensin150,000
Beban Internet500,000
Beban Listrik450,000
Beban Sampah200,000
Beban Gaji Bulanan Pengurus Koperasi6,500,000
Beban Gaji Karyawan Supermarket2,700,000
Beban Depresiasi Bangunan100,000
Beban Perlengkapan300,000
Beban Depresiasi Furniture200,000
Beban Depresiasi Mesin dan Alat200,000
438,000,000438000000
Contoh neraca saldo pasca penyesuaian koperasi

Misalnya, koperasi A -sebuah koperasi serba usaha- pada bulan Januari 2021 memiliki neraca saldo setelah penyesuaian sebagaimana contoh di atas. Dalam contoh tersebut terdapat beberapa akun khusus seperti, total simpanan yang disetorkan anggota kepada koperasi, total piutang yang tak tertagih (gagal bayar) dan lain sebagainya.

Lalu, berikut ini cara mencari laba kotor koperasi A:

Nama AkunDebitKredit
Penjualan bersih33,000,000
Harga pokok penjualan
Persediaan bahan baku awal6,500,000
Pembelian15,000,000
Persediaan tersedia untuk dijual6,500,000
28,000,000
laba kotor5,000,000
Contoh penghitungan HPP

Disebut sebagai laba kotor, sebab koperasi tersebut belum membayar pajak. 

Nama AkunDebitKredit
Kas
Piutang
Piutang tak tertagih
Persediaan Barang Awal
Perlengkapan
Mesin dan Alat
Akumulasi Depresiasi Mesin dan Alat
Bangunan
Akumulasi Depresiasi Bangunan
Tanah
Furniture
Akumulasi Depresiasi Furniture
Utang Usaha
Utang Bunga
Total Simpanan Wajib Anggota
Total Simpanan Pokok Anggota
Total Simpanan Sukarela Anggota
Penjualan Supermarket5,000,000
Pembelian
Persediaan Tersedia
Beban Bensin150,000
Beban Internet500,000
Beban Listrik450,000
Beban Sampah200,000
Beban Gaji Bulanan Pengurus Koperasi6,500,000
Beban Gaji Karyawan Supermarket2,700,000
Beban Depresiasi Bangunan100,000
Beban Perlengkapan300,000
Beban Depresiasi Furniture200,000
Beban Depresiasi Mesin dan Alat200,000
11,300,0005,000,000
Contoh laporan laba rugi

Tabel 3 di atas adalah tabel laba rugi koperasi A pada bulan Januari. Terlihat bahwasanya pada bulan ini, koperasi tersebut merugi sebab pendapatan mereka hanya 5 juta rupiah sementara beban yang harus ditanggung lebih dari 11 juta. 

Nama AkunDebitKredit
Kas15,000,000
Piutang40,000,000
Piutang tak tertagih4,500,000
Persediaan Barang Awal6,500,000
Perlengkapan4,700,000
Mesin dan Alat10,000,000
Akumulasi Depresiasi Mesin dan Alat200,000
Bangunan115,000,000
Akumulasi Depresiasi Bangunan100,000
Tanah164,000,000
Furniture50,000,000
Akumulasi Depresiasi Furniture200,000
Utang Usaha0
Utang Bunga0
Total Simpanan Wajib Anggota150,000,000
Total Simpanan Pokok Anggota200,000,000
Total Simpanan Sukarela Anggota50,000,000
Penjualan Supermarket
Pembelian
Persediaan Tersedia
Beban Bensin
Beban Internet
Beban Listrik
Beban Sampah
Beban Gaji Bulanan Pengurus Koperasi
Beban Gaji Karyawan Supermarket
Beban Depresiasi Bangunan
Beban Perlengkapan
Beban Depresiasi Furniture
Beban Depresiasi Mesin dan Alat
405,200,000405000000
Contoh laporan neraca

Tabel 4 adalah tabel yang berisi laporan neraca koperasi A. Terlihat bahwasanya masih banyak dana modal koperasi A yang belum dimanfaatkan dengan baik untuk memperoleh penghasilan. 

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna merupakan salah satu finalist PKM-Kewirausahaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Chusna aktif mencari dan mengeksekusi ide bisnis yang menarik dan inovatif.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *