Lompat ke konten

Fear Mongering: Tujuan, Dampak, dan Contohnya

fear mongering

Pernahkah Anda melihat atau mengalami sendiri seorang sales yang menjual produk/layanan dengan memanfaatkan kondisi atau keadaan ketakutan Anda? Misalnya, Anda takut jerawat di wajah tidak hilang-hilang. Nah, tugas sales di sini adalah untuk membuat Anda “takut” dan berujung untuk mendorong Anda membeli produk mereka. 

Teknik yang dilakukan oleh sales tersebut dikenal dengan istilah fear mongering. Sesuai dengan namanya, fear mongering memang mengutamakan ketakutan konsumen agar mereka mau membeli produk/layanan yang ditawarkan.

Namun, lebih daripada itu, fear mongering memiliki pemahaman yang lebih dalam serta tujuan penerapan dan dampaknya terhadap bisnis dan konsumen. Mari simak artikel di bawah ini untuk pembahasan lebih lanjut!

Apa Itu Fear Mongering dalam Pemasaran?

Fear mongering adalah strategi pemasaran yang membuat konsumen merasa takut atau terdesak untuk membeli produk/layanan sebuah bisnis. Ketika seseorang berada di bawah tekanan karena takut atau cemas, individu umumnya menjadi tidak bisa mengambil keputusan secara bijak dan berpikir jernih. 

Alhasil, individu tersebut bisa saja jadi terbuai dengan pemasaran yang dilakukan walaupun sebenarnya mereka tidak terlalu membutuhkan produk/layanan tersebut. Dalam hal ini, pebisnis memanfaatkan penggunaan dan pemilihan kata yang baik agar konsumen terbuai dengan khasiat atau manfaat dari produk bisnis. 

Namun, perlu diperhatikan bahwa teknik fear mongering ini tidak boleh menjelekkan atau menjatuhkan reputasi brand lain, ya. Dengan kata lain, Anda hanya perlu merangkai kalimat yang membuat konsumen takut sekaligus percaya dengan manfaat produk/layanan Anda. 

Tujuan Menerapkan Fear Mongering

Strategi fear mongering ini tentunya memiliki sejumlah tujuan utama yang ingin dicapai, antara lain: 

1. Perluas Pengenalan Informasi Produk/Layanan 

Tujuan pertama teknik fear mongering adalah pengenalan produk/layanan bisnis kepada konsumen. Konsumen yang tadinya tidak pernah mendengar tentang bisnis Anda menjadi lebih tahu tentang produk/layanan yang ditawarkan.

Terkhusus bagi Anda yang bergerak di bidang industri kesehatan. Tentunya pengenalan informasi ini akan lebih efektif dengan menggunakan teknik fear mongering. Misalnya, Anda bisa meng-highlight tentang risiko jika tidak mengonsumsi vitamin atau produk yang ditawarkan perusahaan. Anda pun bisa membandingkannya dengan produk yang ada di pasaran dengan menonjolkan kelebihan dan manfaat produk bisnis Anda. 

2. Tingkatkan Penjualan Produk/Layanan 

Tujuan utama yang ingin dicapai dari penerapan teknik fear mongering adalah meningkatkan penjualan bisnis. Dengan memberi rasa takut dan keadaan mendesak kepada konsumen, besar harapannya agar konsumen bisa melanjutkan transaksi hingga akhir. 

Dampak Positif Fear Mongering

Fear mongering berikan dampak positif baik kepada konsumen maupun pebisnis seperti yang akan dijelaskan pada pembahasan di bawah ini: 

1. Meningkatkan Kewaspadaan Konsumen terhadap Sebuah Brand

Fear mongering bisa meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian konsumen terhadap brand Anda. Anda pastinya akan mengenalkan produk/layanan dengan menonjolkan kelebihan dan manfaat yang ditawarkan.

Nah, dari informasi yang diberikan tersebut, konsumen akan menyadari seperti apa perusahaan Anda, produk/layanan yang dijual, harga yang ditawarkan, hingga manfaat dari pembelian produk bisnis Anda. Dengan begitu, konsumen pun tidak akan asing lagi dengan bisnis Anda jika melihatnya di suatu tempat. 

2. Konsumen Bisa Mengambil Keputusan yang Cepat

Salah satu penyebab rendahnya penjualan adalah konsumen yang tidak bisa mengambil keputusan dengan cepat. Mereka umumnya akan memikirkan banyak hal sebelum memutuskan untuk membeli sebuah produk/layanan bisnis. 

Akan tetapi, dengan fear mongering, konsumen bisa lebih cepat mengambil keputusan karena kondisi yang mendesak. Ditambah lagi dengan timbulnya rasa takut akan sesuatu sehingga konsumen memilih untuk merasakan manfaat dari produk bisnis Anda. 

Dampak Negatif Fear Mongering

Di balik dampak positifnya, fear mongering juga memberi dampak negatif kepada produsen dan konsumen, antara lain: 

1. Risiko Konsumen Kecewa dengan Produk/Layanan yang Dibeli

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, umumnya konsumen membeli produk/layanan bisnis karena keputusan yang cepat berkat teknik fear mongering. Namun, ketika konsumen sudah mencoba produk Anda, kemungkinan risiko mereka untuk kecewa akan sangat besar. 

Pasalnya, konsumen pun membeli produk bisnis Anda tanpa pertimbangan yang matang. Maka dari itu, ketika mereka merasa produk, harga, dan kualitas tidak sepadan, konsumen pun akan kecewa dan memberi review (ulasan) buruk. 

2. Membuat Konsumen Skeptis dengan Sebuah Bisnis

Maraknya penyebaran hoaks akhir-akhir ini membuat konsumen menjadi lebih teliti lagi dalam menerima dan menyaring informasi. Ketika ada iklan yang secara berlebihan menjual ketakutan, konsumen justru akan skeptis dengan kualitas produk/layanan bisnis Anda. 

Contoh Fear Mongering

Teknik fear mongering sudah banyak diimplementasikan di beberapa bidang industri seperti contoh-contoh di bawah ini: 

1. Industri Kesehatan 

Industri kesehatan menjadi bidang yang cukup sering menggunakan teknik fear mongering. Memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat, pebisnis umumnya menarik perhatian konsumen dengan menggambarkan risiko atau ketakutan yang akan dialami.

Misalnya, Anda memproduksi produk suplemen kesehatan. Nah, teknik fear mongering yang dilakukan adalah dengan menjabarkan ketakutan terhadap penyakit yang akan menyerang jika tidak rutin mengonsumsi suplemen. Pada akhirnya, Anda akan mempromosikan suplemen Anda sebagai produk yang terbaik untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut.  

2. Industri Keuangan Asuransi

Jika Anda pernah bersinggungan dengan sales asuransi, mungkin Anda sudah sering mendengar kalimat yang mengatakan bahwa asuransi akan sangat bermanfaat jika Anda mengalami kecelakaan, bencana, sakit, hingga kematian. 

Teknik  fear mongering diterapkan dalam industri keuangan asuransi untuk menciptakan rasa takut, cemas, dan terdesak atas situasi yang belum tentu akan terjadi. 

3. Industri Teknologi Informasi

Maraknya kejahatan siber belakangan ini menjadikan industri teknologi informasi memanfaatkan fenomena tersebut dalam teknik fear mongering. Tujuannya tentu untuk menunjukkan bahwa sistem atau fitur yang bisnis Anda miliki bisa melindungi data pelanggan dari kejahatan siber. 

Itulah pemahaman tentang fear mongering mulai dari pengertian, tujuan, dampak, hingga contohnya. Anda bisa mengimplementasikannya juga sebagai strategi pemasaran dalam bisnis dengan tetap memperhatikan dampaknya terhadap perusahaan dan konsumen.

Lusita Amelia

Lusita Amelia

Lusita adalah penulis artikel profesional yang mampu menyajikan informasi yang relevan dan berguna bagi pembaca pada topik bisnis.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *