Pernahkah Anda mengenal sebuah brand bisnis dan menganggapnya produk luar negeri, padahal sebenarnya produk tersebut dihasilkan oleh pebisnis lokal? Jika pernah, berarti brand atau perusahaan tersebut telah berhasil menerapkan foreign branding kepada konsumen.
Sesuai dengan namanya, tujuan foreign branding adalah menciptakan kesan seakan produk/layanan yang dihasilkan berasal dari luar negeri. Hal ini berpengaruh terhadap psikologi konsumen yang menganggap bahwa produk luar negeri lebih diunggulkan daripada produk lokal. Implementasi strategi foreign branding ini tidak hanya diterapkan oleh pengusaha lokal Indonesia, tetapi juga oleh pebisnis di seluruh mancanegara.
Sebagai pebisnis, Anda pun perlu mengetahui apa itu foreign branding yang bisa dijadikan ide strategi pemasaran. Lantas, seperti apa strategi tersebut dan bagaimana pengaruhnya terhadap penjualan bisnis? Mari simak informasi lebih lengkapnya pada pembahasan di bawah ini!
Apa Itu Foreign Branding?
Foreign branding adalah strategi marketing dengan mengombinasikan penggunaan nama brand atau merek dengan berbahasa yang berbeda dari bahasa ibu atau bahasa nasional sebuah negara. Misalnya, Anda berbisnis di negara Indonesia. Nah, Anda bisa membuat brand dengan nama berbahasa Inggris, Mandarin, Korea, dan sebagainya agar dianggap sebagai perusahaan luar negeri.
Begitu pula perusahaan asing yang berbisnis di Indonesia. Mereka pun bisa menerapkan strategi ini dengan menggunakan Bahasa Indonesia pada nama brand bisnis. Jika dilihat sekilas, mengapa pemilihan nama brand ini sangat berpengaruh?
Pasalnya, konsumen akan lebih mengenal dan tertarik dengan produk/layanan bisnis melalui nama brand yang dikenalkan. Dengan kata lain, nama brand menjadi identitas sebuah perusahaan dan menunjukkan visi misi yang ingin dicapai.
Lebih daripada itu, foreign branding juga tidak hanya fokus pada pemilihan nama brand. Anda pun bisa menerapkan strategi ini melalui metode pemasaran yang dilakukan. Misalnya, Anda bekerja sama dengan artis luar negeri, menggunakan bahasa asing, mengambil lokasi promosi di luar negeri, dan masih banyak lagi disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Tujuan utama dari strategi pemasaran yang satu ini adalah bagaimana bisnis Anda ingin dilihat oleh konsumen. Jadi, fokus utamanya adalah membangun branding yang maksimal.
Tujuan dan Manfaat Foreign Branding
Lantas, sebenarnya apa tujuan dan manfaat foreign branding itu sendiri?
1. Tingkatkan Brand Awareness terhadap Konsumen
Tujuan utama dari penerapan foreign branding adalah perusahaan ingin konsumen lebih peka dan kenal dengan produk/layanan yang ditawarkan. Strategi sangat tepat diterapkan untuk tingkatkan brand awareness berkat stereotip konsumen yang menganggap bahwa produk luar negeri lebih berkualitas dan pasti terjamin.
Ketika konsumen sudah kenal, percaya, dan yakin dengan produk/layanan Anda, mereka pun berpeluang untuk menjadi pelanggan tetap atau loyal. Tidak hanya itu, peluang untuk terjadinya penyebaran informasi mouth-to-mouth pun akan lebih besar sehingga bisa meningkatkan pendapatan bisnis.
2. Identitas Diri Sebuah Perusahaan
Seperti yang sudah dibahas singkat sebelumnya, nama brand mencerminkan identitas diri perusahaan tersebut. Tentu saja identitas ini bisa terwujud berkat adanya visi yang disampaikan dan penilaian dari konsumen itu sendiri.
Misalnya, Anda adalah pebisnis lokal skincare yang berlokasi di Indonesia. Anda menamai brand bisnis Anda dengan nama dari bahasa Korea. Pemilihan nama Korea ini disesuaikan dengan stereotip masyarakat yang beranggapan bahwa produk skincare Korea berkualitas baik dengan harga terjangkau.
Ketika sudah memiliki identitas seperti ini, Anda bisa lebih lancar melakukan promosi produk yang ditawarkan.
3. Meningkatkan Kepercayaan dan Kenyamanan Konsumen
Foreign branding dianggap berhasil ketika Anda sudah mendapatkan kepercayaan dan kenyamanan dari konsumen. Nama brand yang dibawa haruslah yang eye-catching dan mudah diingat oleh konsumen.
Anda tidak perlu membuat nama perusahaan dari istilah yang sulit dibaca atau bahkan belum pernah didengar sama sekali. Nah, ketika konsumen sudah percaya dengan nama brand disertai dengan produk yang berkualitas, kenyamanan mereka pun akan meningkat.
Apa Pengaruh Foreign Branding Terhadap Brand Perception?
Brand perception adalah bagaimana persepsi (sudut pandang) konsumen terhadap merek perusahaan. Persepsi ini bisa positif, negatif, diterima, tidak diterima, dan sebagainya. Lantas, bagaimana pengaruhnya foreign branding terhadap brand perception ini?
Foreign branding bertujuan untuk memanipulasi atau menciptakan pandangan konsumen terhadap merek perusahaan dengan konsep berkebalikan. Dengan kata lain, konsumen menganggap perusahaan Anda berasal dari luar negeri, padahal aslinya adalah UMKM lokal. Begitu pula sebaliknya bagi perusahaan asing yang beroperasi di sebuah negara.
Nah, persepsi inilah yang ingin dibangun oleh sebuah perusahaan. Ketika sebuah merek sudah memiliki prestise yang baik dan mendapatkan komentar positif, persepsi konsumen pun akan meningkat dan berharap lebih pada perusahaan Anda.
Contoh Foreign Branding di Indonesia
Di Indonesia sendiri, ada beberapa perusahaan lokal yang menerapkan foreign branding hingga dianggap brand dari luar negeri, loh! Strategi ini terbilang cukup efektif dan berjalannya optimal karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahuinya. Berikut adalah beberapa contohnya:
1. Silverqueen
Pernah melihat iklan Silverqueen di televisi (TV) atau media lainnya? Jika pernah, apabila diperhatikan seksama, model dan gaya iklan yang ditampilkan mengambil budaya atau ciri khas luar negeri, seperti Amerika Serikat.
Tidak hanya itu saja, nama produk cokelat yang satu ini pun menggunakan Bahasa Inggris sebagai brand bisnisnya. Banyak konsumen yang terkecoh dengan gaya pengiklanan perusahaan Silverqueen sehingga selalu menganggapnya produk dari luar negeri.
Padahal, Silverqueen merupakan perusahaan cokelat yang cukup besar di Indonesia yang berproduksi di daerah Garut. Dengan kata lain, Silverqueen adalah produk asli Indonesia, ya!
2. Hokben
Siapa yang tidak kenal dengan makanan bento khas Jepang yang satu ini? Produk makanan yang satu ini menggunakan kosakata Jepang dan menghadirkan makanan khas Jepang sehingga konsumen termanipulasi bahwa produk tersebut berasal dari Jepang.
Padahal, Hokben sendiri didirikan oleh Hendra Arifin yang merupakan warga asli Indonesia. Pendiri Hokben tersebut melakukan studi banding ke Jepang dan mengimplementasikan teori dan praktik yang didapat di Indonesia.
Tidak hanya itu saja, cita rasa Hokben pun disesuaikan dengan selera orang Indonesia sehingga lebih mudah diterima oleh seluruh kalangan.
3. Exsport
Exsport adalah perusahaan yang memproduksi berbagai jenis tas berkualitas tinggi dengan desain yang menarik. Hingga sekarang, masih banyak orang yang menganggap bahwa Exsport adalah brand dari luar negeri.
Pasalnya, Exsport menghadirkan produk terbaik, unik, dan tentunya dengan harga yang sepadan. Itulah mengapa tidak heran jika brand ini sering dianggap dari luar negeri.
Aslinya, brand ini didirikan oleh Ronny Lukito yang berkewarganegaraan Indonesia, loh! Ronny mendirikan perusahaan bernama PT Eksonindo Multi Product Industry yang berlokasi di Kota Bandung.
Strategi Melakukan Foreign Branding agar Disangka Brand dari Luar
Bagaimana? Cukup menarik bukan strategi foreign branding ini? Jika Anda tertarik untuk mulai mengimplementasikannya, berikut ada beberapa strategi melakukan foreign branding agar disangka brand dari luar:
1. Memahami Kondisi dan Kebutuhan Pasar Lokal
Strategi yang pertama adalah tanyakan pada perusahaan Anda apakah sudah memahami kondisi dan kebutuhan pasar lokal. Kondisi pasar di sini berkaitan dengan bagaimana brand recognition dan brand perception konsumen terhadap sebuah produk/layanan.
Tidak hanya kondisi pasar, Anda pun harus mengetahui kebutuhan seperti apa yang dicari oleh konsumen. Dengan begitu, Anda dapat mengisi kekurangan dari kompetitor lainnya.
2. Memastikan Produk/Layanan Berkualitas Tinggi dan Sesuai Ekspektasi
Hal utama yang harus diperhatikan dalam penerapan strategi foreign branding adalah memastikan produk/layanan bisnis Anda memenuhi ekspektasi konsumen. Ekspektasi konsumen di sini berkaitan dengan kualitas produk/layanan, harga yang ditawarkan, hingga pelayanan yang diberikan.
Ketika Anda menggunakan nama berbahasa asing, ekspektasi konsumen menjadi lebih tinggi. Maka dari itu, konsumen pun menjadi lebih kritis dan detail lagi ketika akan membeli produk Anda.
3. Branding yang Kuat
Perlu dipahami bahwa tidak semua brand yang menggunakan bahasa asing berarti langsung dipercaya dan dikenal oleh konsumen. Jika Anda tidak memiliki branding yang kuat, strategi foreign branding ini pun tidak akan berhasil.
Maka dari itu, Anda perlu melakukan branding yang kuat sehingga muncul kepercayaan di pasar. Anda bisa membangun branding yang unik hingga ‘nyeleneh’ sekali pun. Branding ini juga berhubungan dengan bagaimana Anda berkomunikasi dengan pelanggan, ciri khas yang ditonjolkan, hingga nilai yang dibawakan.
4. Kolaborasi dengan Brand atau UMKM Lokal Lainnya
Walaupun Anda menerapkan foreign branding, tidak ada salahnya untuk berkolaborasi dengan brand atau UMKM lokal lainnya. Tujuannya tentu untuk membangun kepercayaan konsumen bahwa produk yang Anda tawarkan sudah digunakan dan diakui oleh brand lainnya.
Tidak hanya kerja sama antarperusahaan atau brand-to-brand business, Anda pun bisa menggaet influencer atau artis untuk bekerja sama mempromosikan brand Anda.
5. Strategi Pemasaran yang Efektif
Strategi yang terakhir tentunya adalah Anda perlu memperhatikan strategi pemasaran yang efektif. Brand Anda tidak akan dikenal oleh konsumen jika tidak dipasarkan dengan baik dan maksimal.
Anda bisa memaksimalkan pemasaran melalui media sosial, media konvensional, dan berkolaborasi dengan banyak pihak. Dengan begitu, konsumen pun akan semakin mengenal dan mencoba produk Anda.
Demikianlah pemahaman tentang foreign branding mulai dari pengertian, tujuan, manfaat, hingga strategi melakukannya. Gali lebih dalam lagi tentang strategi ini agar brand Anda disangka dari luar negeri dan tingkatkan penjualan bisnis.