Bisnis ritel adalah bisnis yang terletak pada akhir rantai distribusi sebuah barang dan merupakan sebuah bisnis yang bersentuhan dengan konsumen akhir secara langsung. Adapun contoh bisnis ritel atau retail, seperti toko kelontong, toko alat-alat elektronik dan lain sebagainya.
Karena bersentuhan langsung dengan konsumen akhir inilah, bisnis ritel perlu memiliki manajerial yang bagus. Berikut ini pembahasan mengenai strategi manajemen ritel mulai dari pengertian, hingga contoh yang bisa Anda terapkan.
Pengertian Manajemen Ritel
Manajemen retail adalah proses menjalankan dan mengatur operasional toko pengelolaan bisnis ritel Anda dari hari ke hari. Proses ini termasuk bagaimana Anda membantu pelanggan menemukan barang yang dibutuhkan, hingga bagaimana Anda menampilkan barang-barang dagangan supaya mudah terlihat dan menarik.
Proses ini bertujuan untuk memberikan barang dan layanan kualitas terbaik kepada pelanggan, sehingga mereka bisa kembali ke toko Anda lagi dan pada akhirnya membuat toko tersebut terus mendapatkan keuntungan. Penerapan manajemen ritel yang baik secara tidak langsung juga dapat mengurangi biaya marketing toko. Pasalnya, dengan pelanggan yang terus datang berulang, Anda tidak perlu memasang konten promosi berlebihan.
Pengertian Strategi Manajemen Ritel
Strategi manajemen bisnis ritel adalah serangkaian rencana dan eksekusi yang ditujukan untuk mengatasi masalah pada manajemen bisnis ritel. Strategi ini termasuk strategi pemasaran, perekrutan tenaga kerja hingga pengelolaan masalah keuangan bisnis retail.
Strategi manajemen bisnis ritel dibutuhkan sebab, usaha retail pasti juga akan menghadapi berbagai permasalahan saat mengoperasikan bisnisnya. Strategi bisnis yang tepat guna diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan tersebut seefektif mungkin. Lantas, bagaimana cara strategi tersebut dirumuskan? Berikut ini beberapa langkahnya.
Cara Merumuskan Strategi Manajemen Ritel
1. Tentukan permasalahan
Langkah pertama adalah menentukan permasalahan yang ingin Anda selesaikan. Dalam tahap awal pembangunan bisnis ritel, permasalahan ini dapat membantu Anda untuk menentukan barang dan jasa apa yang harus Anda jual supaya memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam tahap operasional bisnis, adanya masalah ini dapat membantu Anda menyempurnakan bisnis yang sudah berjalan.
Untuk mengidentifikasi permasalahan ini, hal pertama yang dapat Anda lakukan adalah membuat pertanyaan berdasarkan 5W+1H (apa, siapa, kapan, dimana, untuk siapa dan bagaimana). Lalu jawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dan tarik kesimpulan dari jawaban Anda.
2. Memahami permasalahan pelanggan
Salah satu keuntungan bisnis ritel adalah bisnis level ini bersentuhan langsung dengan konsumen akhir (pelanggan yang akan mengkonsumsi barang tersebut untuk kebutuhan sehari-hari dan bukan untuk dijual lagi), sehingga lebih mudah untuk meneliti dan mengamati apa permasalahan yang sedang dihadapi pelanggan dan menentukan bagaimana solusinya. Bisnis yang setia berevolusi untuk menjawab masalah pelanggan niscaya menjadi bisnis yang dapat bertahan lama.
3. Tentukan solusi dan uji solusi tersebut
Setelah Anda tahu apa masalah yang sedang dihadapi oleh perusahaan dan konsumen, kini saatnya Anda menentukan solusi aka strategi. Solusi ini bisa jadi berbentuk barang dagangan baru, desain toko yang baru dan lain sebagainya. Setelah solusi tersebut Anda temukan, saatnya Anda menerapkannya dan melihat bagaimana tanggapan pelanggan terhadap perubahan tersebut. Tanggapan dari pelanggan inilah yang dapat Anda pakai untuk menyempurnakan strategi atau solusi yang sudah ada.
Contoh Strategi Manajemen Ritel Untuk Meningkatkan Bisnis
1. Menerapkan pricing psychology
Salah satu strategi manajemen retail yang banyak diterapkan adalah pricing psychology atau sederhananya, memasang nilai yang tidak bulat sebagai harga produk. Misalnya Rp15.990, Rp13.829. Strategi penetapan harga ini akan mendorong pelanggan untuk membeli lebih banyak barang, karena mengira harganya lebih murah dibandingkan harga yang tertera di price tag.
2. Meletakkan barang diskon di depan
Cara lain yang juga banyak diterapkan, khususnya oleh minimarket modern, seperti Alfamart dan Indomaret adalah meletakkan barang yang sedang didiskon di bagian depan toko, entah itu di kasir atau bahkan di depan bangunan toko. Adanya diskon ini akan mengundang pelanggan untuk mampir ke toko Anda.
3. Memastikan kualitas petugas front office
Petugas front office adalah staf yang akan berhadapan langsung dengan pelanggan. Oleh sebab itu petugas front office harus memiliki kualitas terbaik. Kualitas terbaik ini termasuk cara mereka berbicara, berpakaian, ramah atau tidak kepada konsumen dan lain sebagainya. Dalam kasus alfamart dan indomaret, petugas kasir (front office) juga secara langsung berperan sebagai tenaga pemasaran yang bertugas untuk memasarkan produk-produk yang sedang promo.
4. Membuka toko online
Tidak dapat dipungkiri bahwasanya pandemi meningkatkan kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap belanja online. Pasalnya, belanja online mengurangi risiko terkena covid19 karena tidak perlu bersentuhan langsung dengan pedagang.
Saat ini banyak aplikasi yang bisa Anda manfaatkan untuk membuka toko online Anda sendiri, mulai dari aplikasi online marketplace seperti Shopee dan Tokopedia, hingga aplikasi ride hailing, seperti Gojek. Dengan membuka toko online, Anda bisa menjangkau pelanggan dari luar wilayah toko Anda sehingga potensi pendapatannya juga lebih besar.
5. Menggunakan aplikasi bisnis
Tidak hanya toko online, kini perkembangan teknologi juga membantu Anda menyempurnakan bisnis dengan menyediakan berbagai aplikasi bisnis yang dapat membantu Anda, seperti aplikasi POS atau kasir online, aplikasi pengelolaan sumber daya manusia online, hingga aplikasi keuangan online. Aplikasi-aplikasi seperti ini akan membantu bisnis Anda bergerak lebih efektif menggunakan kekuatan data dan internet.
6. Menyewakan halaman toko
Anda memiliki toko dengan halaman luas dan terletak di pinggir jalan raya? Maka salah satu sumber pendapatan yang bisa Anda manfaatkan adalah dengan menyewakan sebagian dari halaman tersebut untuk pedagang kaki lima. Manfaatnya, pelanggan pedagang kaki lima tersebut dapat juga berbelanja ke toko Anda, begitupun sebaliknya.
7. Membuka membership
Salah satu cara untuk menjaga pelanggan agar tetap berbelanja ke toko Anda adalah dengan membuka fasilitas membership. Biasanya, fasilitas membership ini dilengkapi dengan koin yang bisa dikumpulkan untuk mendapatkan diskon tambahan, atau dengan menawarkan diskon khusus untuk member.
8. Membuka toko di lokasi strategis
Membuka toko di lokasi strategis juga merupakan bagian dari strategi manajemen ritel. Bangun atau sewalah toko yang terletak dengan sumber pelanggan, misalnya dekat dengan perkampungan, kampus atau kantor untuk toko barang-barang kebutuhan sehari-hari, atau dekat dengan pom bensin dan bengkel untuk toko perlengkapan kendaraan bermotor.
9. Awasi pesaing
Seringkali toko dengan lokasi strategis juga diincar oleh pesaing bisnis Anda. Meskipun rezeki pasti tidak akan kemana-mana, namun penting bagi para pengusaha untuk mengawasi pesaing ini. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan pelanggan akan beralih ke pesaing Anda dengan berbagai inovasi yang mereka tawarkan.
10. Terus berinovasi
Menurut hemat penulis, faktor utama yang membedakan pengusaha dengan pedagang adalah pengusaha adalah individu yang setia melakukan inovasi pada barang dan jasa yang mereka kembangkan, sedangkan pedagang tidak. Inovasi tentunya membutuhkan waktu dan biaya, namun bisnis pengusaha yang terus berinovasi mengikuti kebutuhan konsumen niscaya tak akan lekang oleh waktu.