Lompat ke konten

Strategi Pemasaran: Pengertian, Tujuan Serta Contoh

Strategi pemasaran adalah

Sebuah perusahaan tentu tidak akan sukses menjual produknya apabila dia tidak memiliki strategi pemasaran yang tepat. Hal ini juga berlaku pada produk-produk yang sebenarnya inovatif dan dibutuhkan oleh konsumen. 

Bagi Anda yang kelahiran tahun 90-an kebelakang tentu masih ingat produk Aqua Splash of Fruit yang dirilis oleh salah satu produsen minuman terbesar di negeri ini pada tahun 2000-an. Aqua Splash of Fruit adalah salah satu contoh produk inovatif dan menarik yang dirilis oleh perusahaan besar tapi gagal di pasaran gara-gara salah strategi pemasaran. 

Lantas, apa yang dimaksud dengan strategi pemasaran tersebut dan bagaimana cara melakukannya? Simak tulisan berikut ini:

Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah seluruh rencana yang dieksekusi oleh perusahaan untuk menjadikan konsumen potensial menjadi konsumen yang membeli produknya. Strategi pemasaran ini bisa terdiri dari beberapa unsur seperti, data demografi konsumen, cara komunikasi dengan konsumen tersebut dan lain sebagainya.

Adanya strategi pemasaran ini penting bagi sebuah perusahaan supaya perusahaan tersebut mampu menembak konsumen potensial dengan baik dan menjadikannya pelanggan tetap. Selain itu, strategi pemasaran juga berfungsi sebagai tolok ukur yang bisa dijadikan evaluasi oleh tim penjualan dan pemasaran.

Tujuan Strategi Pemasaran

  1. Tujuan akhir dari strategi pemasaran adalah menyasar konsumen potensial dan menjadikannya pelanggan yang membeli produk perusahaan. 
  2. Menjadi tolok ukur atau key performance indicator bagi tim marketing. 
  3. Menjadi patokan dalam pengambilan keputusan terkait pemasaran. 
  4. Menjadi patokan dalam eksekusi pemasaran di lapangan. 

Konsep Strategi Pemasaran

Terdapat beberapa konsep dalam strategi pemasaran yang perlu untuk Anda pahami. Beberapa konsep tersebut adalah:

1. Segmentasi pasar

Segmentasi pasar adalah pembagian jenis konsumen menurut beberapa kategori entah itu pendapatannya, tempat tinggalnya, usianya maupun kebiasaannya. Hal ini karena berbagai karakteristik tersebut menjadi kunci bagaimana cara perusahaan bisa menargetkan calon konsumen yang tepat sebab, dengan sumber daya yang terbatas tentunya perusahaan tidak bisa menjangkau seluruh segmen pasar. 

Mari kita ambil contoh segmentasi pasar smartphone. Menurut Kontan, setidaknya ada 4 kategori smartphone yang memiliki segmentasi pasar berbeda yaitu:

  1. Smartphone entry level dengan harga dibawah Rp2.000.000 untuk konsumen yang masih baru beralih dari HP biasa ke smartphone.
  2. Smartphone mid-level dengan harga Rp2.000.000-Rp4.000.000 untuk konsumen yang berpendapatan menengah tapi sudah membutuhkan smartphone dengan kualitas baik dan fitur-fitur kekinian. 
  3. Smartphone high-level dengan harga kisaran Rp4.000.000-Rp8.000.000 untuk konsumen dengan pendapatan menengah keatas. 
  4. Smartphone flagship dengan harga di atas Rp8.000.000 untuk masyarakat golongan kaya secara ekonomi dan perlu handphone dengan kualitas terbaik di bidangnya. Contoh smartphone kategori ini adalah iPhone. Jika Anda merasa iPhone cukup mahal untuk kantong, berarti Anda memang bukan segmen pasar yang ditargetkan oleh produk andalan Apple ini.

2. Market positioning

Menurut Corporate Financial Institute, market positioning adalah kemampuan perusahaan untuk mempengaruhi persepsi konsumen mengenai produk yang mereka rilis. Contohnya, Apple sengaja menempatkan iPhone sebagai produk smartphone dengan kualitas dan inovasi terbaik sekaligus menjadikannya sebagai smartphone yang melambangkan gaya hidup dan kekayaan. 

3. Market entry strategy

Market entry strategy adalah strategi untuk mengenalkan produk kepada target konsumen. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk melakukan market strategy ini salah satunya adalah dengan mengakuisisi perusahaan lain. Contoh perusahaan yang masuk pasar Indonesia dengan cara ini adalah Kookmin Bank yang mengakuisisi Bank Bukopin pada tahun 2020. 

4. Marketing mix strategy

Marketing mix strategy adalah strategi marketing menggunakan berbagai jenis sumber daya atau instrumen yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan untuk menghasilkan target penjualan yang diinginkan. Adapun instrumen tersebut adalah 4p yaitu:

  1. Product: Bagaimana kualitas produk dan kuantitasnya.
  2. Price: Berapa harga produk tersebut, ada diskon atau tidak.
  3. Place: Dimana pembeli bisa membeli produk tersebut?
  4. Promotion: Bagaimana strategi promosi yang digunakan perusahaan?

Mari kita ambil contoh bagaimana marketing mix strategy digunakan dalam pemasaran produk iPhone. Dalam hal product, Apple.,inc mendesain iPhone untuk menjadi smartphone kualitas premium dengan operation system yang tidak dimiliki oleh smartphone lain. Selain itu, Apple acap kali juga hanya merilis iPhone seri baru setahun sekali tapi sekalinya rili pasti banyak fitur baru sehingga membuat konsumen betah menunggu. 

Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, iPhone adalah smartphone flagship dengan kualitas premium sehingga kebijakan harga yang diterapkan juga tidak murah. Sedikit berbeda dengan produk lainnya, iPhone hanya dijual di Apple Store atau di distributor lain yang telah mendapatkan lisensi dari perusahaan besar tersebut.

5. Timing strategy

Timing strategy adalah pemasaran yang memanfaatkan waktu. Timing strategy ini akan sangat krusial apabila produk yang Anda produksi adalah durable goods (barang-barang yang tidak awet) atau barang-barang yang hanya laku di musim-musim tertentu. 

Contoh timing strategy ini adalah biasanya produk-produk iPhone baru dirilis pada bulan September atau Oktober sehingga penggemar smartphone ini pasti akan menunggu peluncuran produk-produk baru di kedua bulan tersebut.

Contoh Strategi Pemasaran Yang Patut Dicoba

Ada banyak cara untuk berkomunikasi dengan target konsumen perusahaan Anda. Berikut ini beberapa contoh strategi pemasaran yang patut Anda coba:

Strategi pemasaran offline:

  • Pemasangan banner dan baliho di tempat-tempat strategis seperti, pertigaan jalan, depan pabrik atau toko Anda. 
  • Iklan koran baik itu berupa iklan baris maupun iklan bergambar. 
  • Iklan dari mulut ke mulut. Jenis iklan yang satu ini sangat bergantung kepada kualitas pelayanan dan produk yang Anda miliki. 
  • Penyebaran flyer. 
  • Memanfaatkan karyawan untuk menawarkan produk tambahan contoh mudahnya adalah kasir indomaret dan alfamart yang rajin menawarkan pulsa ketika Anda melakukan pembayaran. 
  • Memperkerjakan SPG dan SPB yang memiliki kemampuan komunikasi baik dan penampilan menarik untuk menjaring konsumen secara offline. 
  • Menawarkan diskon harga.
  • Menawarkan kartu keanggotaan untuk bisa mengakses diskon harga atau fasilitas tertentu.

Strategi pemasaran online (digital marketing):

  • Menggunakan Google Ads, YouTube Ads atau fasilitas periklanan pada media sosial lain. 
  • Menggunakan jasa endorsement dari influencer atau public figure. 
  • Menggunakan teknik SEO (Search Engine Optimization) untuk meningkatkan brand awareness melalui website. 
  • Mengadakan referral system untuk konsumen yang berhasil menarik pelanggan lainnya.
  • Bekerja sama dengan berbagai media online untuk menyediakan berita (publicis) yang menarik untuk mereka. Media online tersebut nantinya mendapatkan konten berita sementara perusahaan Anda mendapatkan publikasi gratis.

Nah, itu tadi pembahasan mengenai strategi pemasaran dan berbagai contohnya. Anda bisa menerapkan berbagai contoh tersebut sesuai dengan segmentasi pasar yang ingin Anda target dan jumlah anggaran yang disediakan perusahaan untuk pemasaran.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna merupakan salah satu finalist PKM-Kewirausahaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Chusna aktif mencari dan mengeksekusi ide bisnis yang menarik dan inovatif.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *