Ide bisnis yang cemerlang dan modal tidak menjamin sebuah bisnis akan sukses. Ada banyak faktor yang membuat sebuah usaha dagang bisa sukses di pasaran. Faktor-faktor tersebut harus Anda analisis di dalam studi kelayakan bisnis sebelum Anda memutuskan untuk mendirikan sebuah perusahaan.
Pengertian Studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan bisnis adalah kegiatan menganalisis berbagai faktor yang mempengaruhi kesuksesan sebuah bisnis sebelum bisnis tersebut didirikan. Faktor-faktor tersebut bisa berupa faktor budaya dan ekonomi masyarakat sekitar, strategi pemasaran dan lain-lain.
Studi kelayakan bisnis ini penting supaya barang yang dihasilkan oleh perusahaan dapat terserap dengan baik di pasaran dan supaya pebisnis dapat menentukan keputusan bisnis yang tepat.
Faktor-Faktor Studi Kelayakan Bisnis
Dalam sebuah studi kelayakan bisnis, ada beberapa faktor yang harus dianalisis. Diantaranya adalah:
1. Faktor Hukum
Sebuah bisnis tidak akan terlepas dari aspek hukum seperti, pembayaran pajak, penerbitan surat izin usaha dan lain sebagainya. Apabila sebuah usaha tidak mengindahkan etika bisnis, maka tidak menutup kemungkinan bisnis tersebut tidak dapat mengakses fasilitas yang disediakan pemerintah seperti, keringanan pajak, bantuan UMKM dan lain sebagainya.
2. Faktor Budaya
Faktor budaya menentukan perilaku konsumen dari masyarakat di sekitar Anda. Dengan demikian, faktor budaya sangat penting untuk dianalisis supaya Anda dapat menghasilkan produk yang tepat di waktu yang tepat pula.
Tentu akan tidak cocok rasanya, apabila Anda menjual sate padang yang notabene terbuat dari sapi jika warga sekitar rumah Anda adalah pemeluk agama Hindu. Demikian pula tidak akan cocok jika Anda menjual olahan daging Babi di tengah warga muslim.
3. Faktor Ekonomi
Selain faktor budaya, perilaku konsumen juga akan dipengaruhi oleh faktor ekonomi. Konsumen dengan tingkat pendapatan menengah ke bawah misalnya, tentu tidak akan membeli barang-barang branded dan lebih mengutamakan aspek fungsional dari barang tersebut alih-alih brand atau keindahan desain.
Faktor ekonomi juga mencakup beberapa hal seperti, jumlah konsumen potensial jumlah pesaing, kedekatan Anda dengan konsumen dan supplier serta kemampuan Anda untuk memasarkan produk tersebut.
4. Faktor Manajerial
Faktor ini berkaitan dengan cara Anda mengelola bisnis Anda. Faktor manajerial di sini meliputi cara Anda membuat barang dan jasa, cara Anda mengelola karyawan hingga cara Anda mengenalkan produk perusahaan kepada konsumen.
Termasuk diantar faktor manajerial adalah cara Anda mengatur waktu. Umumnya, UMKM seringkali hanya memiliki 1 atau 2 karyawan, oleh sebab itu kemampuan pengaturan waktu dari sang pemilik akan jadi sangat dominan.
5. Faktor Keuangan
Uang adalah darah dalam sebuah bisnis. Maka dari itu, memiliki modal yang cukup saja tidak akan membuat bisnis Anda sukses. Anda perlu memiliki kemampuan untuk mengelola keuangan dengan baik. Untungnya saat ini ada berbagai aplikasi keuangan yang dapat Anda gunakan untuk membantu Anda mengelola keuangan bisnis Anda.
Tujuan Studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan bisnis perlu dilakukan agar perusahaan Anda dapat menghasilkan produk yang tepat untuk konsumen yang tepat dan pada waktu yang tepat pula. Selain itu, studi kelayakan bisnis juga dapat Anda jadikan pedoman pembuatan keputusan ketika perusahaan Anda telah berdiri.
Manfaat Studi Kelayakan Bisnis
Berikut ini beberapa manfaat studi kelayakan bisnis sehingga studi ini patut untuk Anda lakukan:
1. Memperkecil Potensi Kerugian
Dengan memiliki studi kelayakan bisnis sebelum Anda mendirikan perusahaan, Anda akan jadi tahu beberapa hal seperti, karakteristik konsumen potensial perusahaan Anda, jumlah dan strategi yang dilakukan oleh pesaing bisnis Anda dan segala sumber daya yang Anda miliki.
Hal-hal tersebut di atas dapat Anda manfaatkan untuk menentukan produk dan strategi pemasaran seperti apa yang cocok untuk memperkenalkan bisnis Anda sehingga potensi kerugian yang harus dihadapi oleh perusahaan Anda bisa lebih kecil. Manajemen risiko adalah komponen penting dalam entrepreneurship.
2. Studi Kelayakan Bisnis Bisa Jadi Panduan Pelaksanaan Bisnis
Salah satu risiko yang harus dihadapi oleh seorang pebisnis adalah risiko ketidakpastian. Bisa jadi meskipun telah membuat studi kelayakan bisnis yang matang, perusahaan Anda tetap merugi karena satu dan lain hal.
Akan tetapi, dengan adanya studi kelayakan bisnis, Anda bisa mengevaluasi program dan strategi mana yang gagal dan perlu diperbaiki. Tentu hal ini akan memudahkan bisnis Anda bangkit kembali dan bahkan jadi perusahaan yang lebih kuat.
Langkah-Langkah Melakukan Studi Kelayakan Bisnis
Membuat sebuah studi kelayakan usaha boleh dikatakan mirip dengan langkah-langkah membuat karya tulis ilmiah. Bedanya, Anda tidak hanya perlu banyak membaca berbagai sumber bacaan, tetapi juga perlu mengamati kondisi masyarakat sekitar.
Berikut ini langkah-langkah melakukan studi kelayakan usaha yang dapat Anda tempuh:
1. Kumpulkan Data
Data di sini tidak hanya berbentuk data sekunder, tetapi juga data primer. Data yang Anda kumpulkan bisa dari internet, buku, wawancara dengan tetangga dan teman. Catat data tersebut dalam buku tulis atau alat lainnya.
2. Gunakan Data Untuk Menentukan Masalah dan Peluang
Data yang telah Anda kumpulkan dapat Anda pakai untuk menentukan masalah apa yang dihadapi oleh konsumen dan bagaimana masalah tersebut dapat Anda jadikan peluang bisnis Anda.
3. Tuliskan Solusi Dari Permasalahan Yang Anda Identifikasi Di Atas Di Dalam 1 Buku atau File
Solusi di sini tidak hanya berbentuk kesimpulan dan saran, melainkan juga cara bagaimana perusahaan Anda nantinya mampu mengatasi permasalahan tersebut. Dalam langkah ini, baiknya Anda juga menuliskan tata cara pengelolaan keuangan dan potensi penghasilan perusahaan Anda secara rinci.
Buku dan file ini kemudian dapat Anda jadikan pedoman pengambilan keputusan selanjutnya atau juga dapat Anda pakai untuk mengajukan tambahan permodalan di Bank.
Contoh Studi Kelayakan Bisnis
Sebut saja X, pemuda tanggung yang berasal dari Desa Campurdarat. X sehari hari bekerja sebagai sopir truck yang melakukan pengiriman hasil kerajinan batu marmer ke berbagai wilayah dan X ingin mendirikan perusahaan sendiri.
Oleh sebab itu, X menyusun studi kelayakan usaha. Berikut ini ringkasan studi kelayakan usaha milik X:
Faktor Hukum: X hanya berencana mendirikan digital marketing agency yang berfokus pada pemasaran online hasil kerajinan batu marmer dan batu kali yang mana seluruh pekerjaannya bisa dia lakukan di rumah. Akibatnya, dia hanya perlu memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan Saja (SIUP).
Faktor Budaya: Dari hasil analisa yang dia lakukan, X berkesimpulan bahwa permintaan hasil kerajinan marmer dan batu kali cenderung akan meningkat menjelang hari libur nasional.
Faktor Ekonomi: Belum banyak pengusaha hasil kerajinan marmer yang memiliki skill digital marketing dan memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran. Mayoritas pembeli hasil kerajinan marmer adalah masyarakat menengah ke atas dan sektor perhotelan.
Faktor Manajerial: X tidak akan melakukan produksi kerajinan. Kerajinan marmer dan batu kali akan dia ambil dari seorang kolega yang memiliki pabrik di desa tetangga. Oleh sebab itu, dia membutuhkan 3 tenaga tambahan sebagai tenaga angkut, sopir dan kernet serta 1 mobil pick up untuk operasi.
Faktor Keuangan: Untuk merekrut 3 tenaga tambahan dan membeli 1 mobil angkut, X mengajukan KUR ke Bank terdekat. Aspek keuangan sehari-hari akan dia kelola secara mandiri.
Kesimpulan
Studi kelayakan bisnis adalah sebuah studi yang penting dilakukan sebelum sebuah bisnis resmi didirikan. Tujuannya adalah supaya usaha perusahaan dapat berjalan lancar dan terhindar dari risiko-risiko yang tidak diperlukan.