Peternakan masih menjadi salah satu alternatif sumber penghasilan utama terutama bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di pedesaan. Salah satu hewan yang umum diternakkan untuk usaha adalah sapi. Sapi diternakkan untuk menghasilkan daging sebagai sapi potong dan untuk menghasilkan susu sebagai sapi perah.
Dengan kondisi demografi masyarakat Indonesia yang didominasi oleh masyarakat muslim, permintaan daging hewan ini di negeri ini menjadi lebih kuat sebab terdapat hari raya Idul Adha yang dalam tradisi Islam dilangsungkan dengan menyembelih sapi atau kambing.
Maka dari itu, tidak heran apabila menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah sapi potong di negeri ini relatif terus meningkat dalam 5 tahun terakhir. Secara tidak langsung hal ini menunjukkan bahwa potensi peternakan hewan ini di Indonesia memang besar.
Tapi, sebelum Anda memulai mengembangkan ternak hewan ini, berikut ini untung rugi dan tips beternak sapi yang patut untuk Anda pertimbangkan.
Peluang Usaha Ternak Sapi
Sapi adalah hewan yang nyaris seluruh bagian tubuhnya dapat dimanfaatkan. Daging hewan ini bermanfaat untuk dimasak menjadi dendeng, bakso, rendang atau kuliner khas Indonesia lain. Makanan-makanan ini biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Daging sapi juga menjadi sorotan utama saat hari raya Idul Adha, hari raya yang diselenggarakan oleh 86% masyarakat Indonesia (Katadata). Idul Adha tanpa daging sapi atau kambing seperti makan sayur tanpa garam.
Susu yang dihasilkan hewan ini dikenal memiliki gizi tinggi untuk tubuh. Maka dari itu, tidak heran jika susu sapi banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia baik dalam bentuk susu itu sendiri maupun keju.
Dalam kultur masyarakat Indonesia, kulit sapi juga bisa dimanfaatkan. Di beberapa daerah, kulit hewan herbivora ini dapat dimasak menjadi krupuk rambak dan di beberapa daerah lain, juga bisa dirubah menjadi bedug, rebana dan lain sebagainya.
Seluruh tubuh hewan ini juga bisa dimanfaatkan untuk membantu membajak sawah. Tidak hanya tubuh, daging dan kulitnya, kotoran sapi juga bagus untuk meningkatkan kesuburan tanah. Makanya, kotoran sapi adalah salah satu bahan utama pupuk kompos.
Dengan berbagai manfaat di atas, tentu permintaan hewan ini sangat tinggi dan relatif memuncak saat hari raya Idul Adha maupun Idul Fitri. Tapi, beternak hewan ini juga memiliki keuntungan dan tantangan tersendiri. Berikut ini untung rugi ternak sapi yang harus Anda pertimbangkan.
Keuntungan Ternak Sapi
Berikut ini keuntungan mengembangkan peternakan hewan ini yang bisa Anda pikirkan:
1. Potensi pasar yang tinggi
Sesuai dengan poin sebelumnya, potensi pasar ternak sapi tinggi dan bisa memuncak saat menjelang hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Belum lagi daging dan susu sapi bisa dijual harian ke pasar, supermarket atau langsung di antar ke rumah konsumen. Dengan demikian permintaan akan hasil olahan hewan ini tidak akan mati dan harganya cenderung stabil.
2. Sapi juga bisa dimanfaatkan sebagai alat bantu pertanian
Dalam masyarakat tradisional, sapi adalah salah satu kendaraan pertanian yang seringkali dipakai untuk membajak sawah dan mengantar produk hasil pertanian sehingga beternak hewan ini cocok untuk Anda yang sudah memiliki lahan pertanian.
3. Potensi pinjaman online untuk peternakan
Saat ini banyak aplikasi P2P Lending yang legal yang menyediakan pinjaman khusus untuk peternakan. Tidak hanya itu, beberapa dari aplikasi pinjaman ini juga menyediakan pelatihan-pelatihan khusus untuk mitra. Dengan demikian mitra tidak hanya akan mendapat modal tambahan tapi juga pengetahuan tambahan.
4. Potensi marketplace online dan media sosial untuk peternakan
Kini Anda tidak hanya bisa memasarkan produk peternakan langsung ke konsumen secara offline atau repot-repot melobi supermarket agar daging sapi Anda bisa dijual di toko modern tersebut. Kini Anda bisa membuka dan mengoperasikan toko online peternakan sendiri dan menjangkau pasar yang lebih luas.
Kerugian dan Tantangan Ternak Sapi
Walaupun kerugian adalah keniscayaan dalam sebuah bisnis, namun potensi kerugian dan tantangan sebuah bisnis seringkali berbeda dengan bisnis lainnya. Di bawah ini beberapa kerugian dan tantangan yang harus Anda tangani saat membuka peternakan ini:
1. Modal yang dibutuhkan untuk membuka peternakan sapi cukup besar
Menurut salah satu sumber, harga satu ekor anak sapi bisa mencapai 10.000.000 rupiah dan apabila ditambah dengan biaya pembuatan kandang, maka biaya yang dibutuhkan sekitar 17 juta rupiah.
2. Peternak diminta untuk telaten
Tantangan kedua yang harus Anda hadapi saat membuka peternakan sapi adalah Anda sebagai peternak harus telaten dalam mencari pakan dan membersihkan kandang sapi. Karena walau bagaimanapun, nutrisi dan kebersihan kandang berpengaruh besar terhadap kesehatan hewan tersebut.
3. Peternakan bukan usaha yang bisa menghasilkan uang dalam waktu cepat
Anda harus membesarkan anak sapi dengan telaten selama beberapa bulan terlebih dahulu sebelum hewan tersebut siap dijual ke pasar. Akibatnya, selain ketelatenan, Anda juga dituntut untuk sabar.
4. Tantangan sapi impor
Permintaan akan daging sapi di Indonesia sangat tinggi sementara jumlah supplynya masih terbatas karena banyak orang Indonesia berpendapat bahwa beternak sapi tidak menguntungkan. Akibatnya, banyak daging sapi impor masuk Indonesia yang menawarkan daging enak dengan harga lebih terjangkau.
Tips dan Strategi Beternak Sapi
Berikut beberapa tips bagi Anda yang berminat untuk beternak sapi:
1. Pilih jenis yang sesuai
Meskipun namanya sama-sama sapi, namun perbedaan spesies berpengaruh terhadap ketahanan fisik sapi tersebut dengan lingkungan. Contohnya, sapi ongole yang cocok untuk lingkungan tropis tapi proses pertumbuhannya lambat (sekitar 4-5 tahun).
Jenis sapi perah juga menuntut lingkungan dan perawatan yang berbeda dengan jenis lainnya. Oleh sebab itu, tentukan dulu lingkungan Anda cocok untuk beternak sapi jenis apa dan bagaimana perawatannya.
2. Pilih lokasi kandang yang tepat
Kotoran sapi memang bagus untuk pupuk kompos. Tapi kotoran hewan ini tentu kurang cocok untuk penciuman manusia. Oleh sebab itu, pastikan kandang sapi yang Anda buat terletak cukup jauh dari rumah tapi masih bisa diakses dengan kendaraan supaya kalau mau dijual atau diperah lebih mudah.
Selain lokasi, kandang juga harus memiliki sistem keamanan yang tepat tanpa harus membuat sapi stress. Tentunya Anda tidak ingin sapi milik Anda dicuri hanya karena lupa mengunci pintu kandang bukan?
3. Rawat dengan baik
Agar tetap sehat dan memiliki susu banyak, hewan ini juga harus dirawat dengan baik. Caranya adalah dengan diberi makanan bergizi dan kandangnya rutin dibersihkan. Kesehatan sapi ini penting sebab, jika hewan ini tidak sehat, dia bisa mati karena penyakit sebelum dijual atau kualitas daging dan susunya buruk.
4. Pelajari cara marketing hasil olahan sapi
Salah satu kelemahan peternak sapi tradisional adalah mereka tidak tahu bagaimana cara mengemas dan memasarkan daging dan susu hewan ini di supermarket-supermarket offline dan online. Memang ada kriteria khusus untuk hasil olahan hewani supaya bisa dijual di tempat-tempat tersebut. Namun, bukan berarti kriteria itu tidak dapat dipelajari dan diterapkan.