Perbedaan biaya eksplisit dan biaya implisit dalam perusahaan bisa dilihat dari pengertian dan contohnya. Dalam dunia ilmu ekonomi, memang dikenal dua jenis, yaitu biaya implisit dan biaya eksplisit. Keduanya merupakan cost yang harus ada dalam perusahaan.
Dalam memproduksi sesuatu, perusahaan tentunya harus mengeluarkan cost agar prosesnya bisa berjalan dengan baik. Nah, biaya produksi dapat dibagi menjadi dua, eksplisit dan implisit. Apa sebenarnya perbedaan biaya eksplisit dan biaya implisit?
Berikut penjelasan apa itu biaya implisit, dan eksplisit, beserta perbedaan biaya eksplisit dan biaya implisit. Yuk simak artikel ini sampai akhir!
Apa yang Dimaksud Biaya Eksplisit?
Biaya eksplisit adalah cost yang harus dikeluarkan saat proses produksi sedang berlangsung. Bisa berupa kas yang ketika terjadi perubahan harus tercatat dalam laporan keuangan. Setiap dikeluarkan pengeluaran eksplisit, maka akan terjadi transaksi yang mempengaruhi pelaporan keuangan atau catatan keuangan milik perusahaan.
Sedangkan dalam biaya eksplisit sendiri, terdapat dua jenis. Yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). Fixed cost adalah sejumlah dana yang dikeluarkan untuk proses produksi dengan jumlah yang cenderung selalu sama dan jarang sekali berubah karena sudah diperhitungkan sejak awal.
Berbeda dengan fixed cost, variable cost adalah adalah pengeluaran untuk produksi oleh perusahaan yang nilainya bisa berubah, tergantung pada kuantitas barang yang hendak dihasilkan oleh perusahaan. Yang tentunya hal ini dapat mempengaruhi pencatatan keuangan perusahaan.
Contoh Biaya Eksplisit
Dari penjelasan mengenai pengertian biaya eksplisit itu sendiri, maka pasti Anda sudah bisa mengidentifikasi pengeluaran apa saja yang masuk ke dalam pengeluaran eksplisit. Apa saja? Berikut beberapa contohnya.
1. Biaya produksi
Contoh pengeluaran eksplisit yang pertama adalah pengeluaran dalam proses produksi. Dalam melakukan produksi perusahaan tentunya membutuhkan segala sesuatu yang bisa mendukung prosesnya. Diantaranya adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk pembelian bahan baku, pembelian alat atau mesin, dan lain sebagainya. Nah, yang disebutkan di atas bisa masuk beban produksi.
2. Beban upah tenaga kerja
Yang termasuk pengeluaran eksplisit selanjutnya adalah sejumlah dana untuk pengupahan tenaga kerja atau gaji karyawan. Nah, pengeluaran ini bisa berubah tergantung penggunaan karyawan dalam proses produksi. Semakin sedikit dan efisien karyawan maka beban produksi semakin bisa ditekan. Kemudian keuntungan yang diperoleh juga akan lebih besar.
3. Pengeluaran untuk sewa tempat
Ketika mendirikan usaha, Anda pasti memerlukan tempat sebagai tempat usaha barang tersebut. Maka dari itu Anda harus mengeluarkan sejumlah dana untuk menyewanya atau membelinya. Maka dari itu pengeluaran untuk sewa tempat ini masuk ke dalam biaya eksplisit karena saat pembayaran terjadi akan mempengaruhi laporan keuangan perusahaan.
4. Biaya pemasaran
Dalam penjualan barang, tidak hanya terdapat produksi saja. Melainkan ada pengeluaran lain yang dikeluarkan untuk pemasaran produk. Nah, pengeluaran untuk mempromosikan usaha ini masuk ke dalam biaya eksplisit dari perusahaan. Karena transaksinya dapat mempengaruhi pencatatan keuangan.
Apa yang Dimaksud Biaya Implisit?
Jika biaya eksplisit adalah pengeluaran produksi dalam perusahaan, maka biaya implisit adalah biaya yang tersirat dalam perusahaan. Biaya implisit biasanya tidak disadari dan tidak terlihat secara langsung.
Oleh karena itu, biaya implisit tidak dicatat dalam pengeluaran neraca laporan keuangan, sebab ketika pengeluaran tersebut terjadi tidak ada transaksi dalam perusahaan. Dana implisit memang selalu ada dalam proses produksi, meskipun tanpa disadari namun pengeluaran tersebut tetap dikeluarkan setiap harinya.
Contoh Biaya Implisit
Sebenarnya biaya apa yang tersirat dalam proses produksi yang kemudian disebut biaya implisit apa saja? Berikut beberapa contohnya.
1. Beban penyusutan mesin
Dalam proses produksi, perusahaan tentu menggunakan alat dan mesin. Ketik mesin setiap hari digunakan maka sejatinya fungsinya berkurang setiap harinya. Berkurangnya efektivitas dan fungsi mesin sejatinya merupakan beban yang harus dikeluarkan setiap proses produksi. Meskipun tidak terlihat karena tidak mengeluarkan uang, namun pengeluaran ini tetap ada. Maka dari itu, beban penyusutan mesin masuk ke dalam biaya implisit.
2. Beban menggunakan properti
Jika perusahaan memiliki properti dalam proses produksi, maka ketika digunakan sebenarnya terdapat pengeluaran implisit. Misalnya perusahaan menyewa sebuah gedung, kemudiaan gedung itu dipakai setiap harinya. Maka sejatinya, perusahaan mengeluarkan sejumlah uang dengan mengurangi yang dikeluarkan untuk menyewa gedung. Pengeluaran tersebut tersirat dan tidak mempengaruhi laporan keuangan karena tiada transaksi.
3. Beban pelatihan karyawan
Saat melakukan pelatihan karyawan, memang perusahaan sedang meningkatkan kemampuan para pekerja, namun dibalik itu semua, perusahaan juga sedang menanggung biaya. Sebab karyawan yang sedang dilatih tentunya belum bisa bekerja secara maksimal. Biaya yang dikorbankan dari ketidakmaksimalan kinerja tersebut menjadi biaya implisit.
Perbedaan Biaya Eksplisit dan Biaya Implisit
Dari pengertian dan contoh di atas, bisa ditarik kesimpulan perbedaan biaya eksplisit dan biaya implisit yaitu:
Perbedaan pencatatan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, perbedaan biaya eksplisit dan biaya implisit terdapat dalam pencatatannya. Pengeluaran eksplisit dapat dicatat setiap kali terjadi transaksi, sehingga setiap mengeluarkan biaya akan mempengaruhi pelaporan keuangan perusahaan.
Berbeda dengan pengeluaran eksplisit, biaya implisit tidak ada pencatatan setiap kali biaya dikeluarkan. Pencatatan dilakukan pada akhir periode atau dalam waktu tertentu. Sehingga tidak selalu mempengaruhi laporan keuangan.
Perbedaan keuntungan yang diperoleh
Perbedaan biaya eksplisit dan biaya implisit adalah pada keuntungan yang diperoleh. Jika pengeluaran eksplisit dapat menunjukkan keuntungan perusahaan secara nyata, baik dari keuntungan secara akuntansi juga keuntungan laba ekonomi perusahaan. Sehingga keuntungannya data dirasakan oleh perusahaan.
Sedangkan untuk pengeluaran implisit, keuntungannya tidak bisa secara nyata dirasakan dalam bentuk pundi-pundi rupiah, namun merupakan simpanan yang manfaatnya masih bisa digunakan. Keuntungan yang diperoleh hanya laba ekonomi dalam perusahaan saja.
Perbedaan dari segi pengukuran
Dari kedua cost di atas terdapat perbedaan biaya eksplisit dan biaya implisit dari segi pengukuran antara keduanya. Jika biaya eksplisit dapat diukur dengan menggunakan patukan yang pasti seperti berapa juta rupiah, berapa lama masa sewa gedung dan sebagainya.
Sedangkan biaya implisit, pengukurannya tidak jelas. Karena perusahaan tidak pernah tahu seberapa manfaat yang berkurang setiap proses produksi. Sehingga hanya bisa memperkirakan, jadi nilai pastinya tidak bisa dihitung.
Perbedaan pada pelaporannya
Terakhir, perbedaan biaya eksplisit dan biaya implisit terletak pada pelaporannya terhadap perusahaan. Jika pengeluaran eksplisit bisa dilaporkan pada laporan laba rugi setiap kali terjadi transaksi. Maka hal tersebut tidak bisa dilakukan pada pengeluaran implisit.
Biaya implisit bisa dilaporkan setiap periode tertentu, atau bahkan dilaporkan jika ada kerusakan saja. Sehingga pelaporannya tidak bisa dilakukan secara rutin. Berikut perbedaan antara pengeluaran eksplisit dan pengeluaran implisit.
Nah, berikut di atas merupakan pengertian biaya eksplisit dan biaya implisit, juga perbedaan biaya eksplisit dan biaya implisit. Setelah mengetahui informasi di atas, Anda sudah bisa membedakan dan mengidentifikasi contoh-contoh dari pengeluaran eksplisit dan implisit. Sehingga bisa menjadi bekal ketika Anda hendak mendirikan perusahaan Anda sendiri.