Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tentunya seseorang harus bekerja dan memiliki pekerjaan. Namun, sekarang ini, mencari pekerjaan ternyata bukanlah hal mudah. Banyaknya calon pelamar dengan sedikitnya lowongan kerja menjadikan seseorang menjadi mudah tergiur dengan segala jenis tawaran kerja.
Maka dari itu, tidak heran jika marak terjadi kasus penipuan lowongan kerja yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena ada beberapa cara menghindari penipuan tersebut agar tidak terjerumus ke dalamnya.
Lalu, bagaimana caranya? Mari simak informasi lebih lengkapnya pada penjelasan di bawah ini!
Ciri-Ciri Lowongan Kerja Bodong
Pada dasarnya, lowongan kerja bodong atau palsu memiliki beberapa ciri umum yang bisa diidentifikasi oleh para pelamar. Berikut adalah beberapa ciri tersebut:
1. Mengatasnamakan Perusahaan Tertentu
Ciri khas utama dari lowongan kerja bodong adalah oknum bersangkutan menggunakan nama perusahaan tertentu. Mengapa demikian? Tujuannya adalah agar target sasaran tergiur dengan tawaran tersebut dan yakin bahwa perusahaan resmi tersebutlah yang menawarkannya langsung.
Biasanya para oknum ini memakai nama perusahaan besar yang sudah terkenal. Dengan begitu, korban akan lebih mudah terjebak.
2. Gaji yang Ditawarkan Terlalu Tinggi
Perusahaan resmi umumnya jarang mencantumkan jumlah gaji yang akan didapat kepada para pelamar. Pembahasan mengenai gaji akan didiskusikan lanjut pada tahap interview apabila pelamar sesuai dengan kualifikasi perusahaan.
Nah, berbeda dengan lowongan kerja bodong yang kerapkali menyebutkan gaji yang akan diterima. Selain itu, biasanya jumlah gaji pun terbilang fantastis dan besar.
Oknum ini akan menjebak korbannya dengan mengatakan bahwa pelamar bisa mendapatkan gaji tinggi dengan pekerjaan seminimal mungkin. Apabila disesuaikan dengan kenyataannya, dalam dunia kerja hal tersebut cukup sulit terwujud. Maka dari itu, Anda perlu mewaspadainya!
3. Alamat Kantor Tidak Sesuai
Ciri berikutnya yang cukup terlihat jelas adalah dicantumkannya alamat kantor yang tidak jelas dan tidak sesuai. Alamat yang tidak jelas bisa dicek kebenarannya apabila dirasa nama jalan atau gedung yang dituju tidak pernah digunakan untuk aktivitas kantor.
Selain itu, tidak jarang juga para pelaku menggunakan alamat kantor perusahaan lain untuk menjebak pelamar. Misalnya, di lowongan kerja tercantum bahwa alamat kantor berlokasi di Jakarta Utara. Akan tetapi, Anda diminta ke Jakarta Barat untuk interview. Terlihat mencurigakan, bukan?
4. Pelamar Dikenakan Biaya Pendaftaran
Sejatinya, perusahaan tidak pernah mengenakan biaya pendaftaran atau pungutan lain kepada pelamar. Namun, berbeda dengan lowongan bodong di mana para pelakunya meminta Anda membayar sejumlah uang tertentu sebagai syarat pendaftaran dan diterima sebagai karyawan.
Jika hal demikian terjadi, Anda perlu mencurigainya dan disarankan untuk tidak melanjutkan proses pendaftaran kerja.
5. Persyaratan Terlalu Mudah
Sebuah perusahaan tentunya akan mencari calon karyawan berkualitas sehingga proses rekrutmen tidak jarang memakan waktu cukup lama. Itulah sebabnya perusahaan membuat kualifikasi dan persyaratan tertentu agar lebih mudah menyaring para kandidat.
Akan tetapi, lowongan kerja bodong memberikan persyaratan yang sangat mudah sehingga membuat para pelamar tertarik dan tergiur untuk segera mendaftar. Persyaratan yang diajukan biasanya membebaskan Anda dari lulusan mana saja, tidak ada batasan maksimal usia pendaftaran, hingga tidak harus memiliki pengalaman kerja sebelumnya.
Cara Menghindari Penipuan Lowongan kerja
Ciri-ciri di atas dapat dihindari dengan beberapa cara di bawah ini:
1. Cek dan Teliti Perusahaan Bersangkutan
Cara mudah untuk membedakan antara perusahaan resmi dengan bodong adalah dari alamat website atau email yang digunakan. Biasanya, para pelaku tindakan kejahatan ini menargetkan korban dengan mengirim email menggunakan nama perusahaan.
Perusahaan resmi umumnya sudah memiliki domain atau alamat email sendiri yang membedakannya dari yang lain. Berbanding terbalik dengan lowongan kerja bodong yang menggunakan email gratisan.
Misalnya, perusahaan A memiliki email dengan nama [email protected]. Biasanya para oknum akan menggunakan alamat lain, seperti [email protected] atau yang lainnya.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa tidak semua perusahaan sudah pasti memiliki domain email sendiri. Jadi, Anda harus mengecek dan memverifikasi terlebih dahulu ke perusahaan bersangkutan agar tidak salah.
2. Curigai Persyaratan yang Terlalu Mudah
Memang menyenangkan apabila Anda diterima kerja dengan persyaratan yang mudah. Namun, hal tersebut perlu dicurigai. Pasalnya, dengan persyaratan terlalu mudah dan umum, menandakan bahwa perusahaan tersebut tidak mempunyai kualifikasi tertentu untuk bisa dipenuhi oleh para kandidat.
Oleh karena itu, pastikan kembali bahwa deskripsi pekerjaan dan persyaratan jelas sesuai dengan divisi kerja yang diajukan.
3. Jangan Memberikan Informasi Pribadi
Cara berikutnya yang perlu dijadikan perhatian adalah berhati-hati dalam memberikan informasi pribadi Anda. Mungkin Anda tidak sadar pernah memberikan nomor telepon atau alamat email di suatu tempat sehingga dipakai oleh para oknum untuk membagikan lowongan kerja palsu.
Jika Anda merasa tidak mengenali nomor tersebut, ada baiknya Anda tidak dengan mudah memberikan nama lengkap, alamat rumah atau email, dan data pribadi lainnya.
4. Hindari Melakukan Pembayaran Apabila Diminta
Lowongan kerja palsu pada umumnya merupakan bentuk scam yang mengharuskan Anda mengirim sejumlah uang dengan nominal tertentu. Jadi, perlu diperhatikan apabila perusahaan tersebut sudah meminta Anda mengirim uang, Anda perlu menghindarinya.
Nah, demikianlah beberapa cara menghindari penipuan lowongan kerja. Untuk menghindarinya, Anda perlu mengetahui ciri-ciri lowongan palsu yang banyak beredar di masyarakat. Jadi, selalu cek terlebih dahulu kebenarannya dan berhati-hati dalam menerima informasi di dunia maya!