Belajar dari kasus tutupnya 7-eleven di Indonesia, kita jadi tahu kalau pembukaan cabang usaha secara ekspansif belum tentu menghasilkan keuntungan. Dalam kasus 7-eleven, ada banyak faktor yang menyebabkan pembukaan cabang ini berakhir buntung, mulai dari budaya konsumen Indonesia, hingga kegagalan melawan dominasi pemain ritel lokal. Selain 7-eleven bisnis lain yang mengalami kerugian setelah ekspansi besar-besaran adalah bisnis coworking space dari Cohive.
Namun hal ini bukan berarti pebisnis tidak boleh atau tidak bisa membangun cabang usaha baru dengan cukup ekspansif. Kasus Olive Fried Chicken misalnya, meskipun baru didirikan tahun 2011, namun gerai ayam goreng ini berhasil tumbuh hingga 115 cabang hanya dalam 1 dekade saja (IDX Online).
Lalu, apa sajakah yang harus dipertimbangkan dalam membuka sebuah cabang usaha baru? Berikut ini selengkapnya:
Hal yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Membuka Cabang Usaha Baru
1. Strategi pembukaan cabang baru
Dalam strategi pembukaan cabang baru, Anda bisa menggunakan sistem waralaba (franchise) maupun tidak. Kelebihan dari franchise adalah, modal pendirian bisnis harus disediakan oleh pihak franchisee, sementara Anda sebagai franchisor umumnya hanya perlu menyediakan lisensi, bahan baku produk dan pelatihan untuk membuat dan memasarkan produk tersebut. Hanya saja kekurangannya adalah, tidak jarang kualitas produksi antar satu franchisee berbeda dengan franchisee lainnya. Contoh perusahaan yang membuka cabang bisa dengan cara franchise adalah Mixue.
Jika tidak menggunakan strategi franchise, maka cabang dibuka dengan menggunakan modal pribadi pendirinya ditambah dengan modal investor dan pinjaman bank. Kelebihannya adalah, Anda sebagai pemilik dapat menikmati keuntungan penuh dan mengontrol kualitas produksi. Hanya saja kekurangannya adalah, risiko keuangan atas kerugian harus ditanggung sendiri. Cara membuka cabang usaha kuliner yang satu ini digunakan oleh restoran ayam goreng Olive Fried Chicken.
2. Lokasi cabang dan potensi bisnis di lokasi tersebut
Hal yang tidak kalah penting dalam cara membuka cabang usaha untuk menambah omset penjualan adalah lokasi cabang dan potensi bisnis di lokasi tersebut. Hal ini karena lokasi sebuah bisnis atau toko menentukan ramai atau tidaknya toko tersebut.
Pada franchise Alfamart, misalnya toko harus terletak di pinggir jalan raya yang cukup lebar dan terletak di lokasi strategis. Selain supaya bisa diakses dengan mudah oleh pelanggan, hal ini juga memudahkan proses distribusi barang, mengingat untuk memasukkan barang ke toko, baik Indomaret maupun Alfamart menggunakan truk sehingga perlu jalanan yang cukup luas.
Potensi bisnis di sebuah lokasi juga harus dipertimbangkan sebelum menentukan lokasi cabang. Anda bisa memilih lokasi bisnis yang dekat dengan target konsumen, seperti kampus, perkantoran, rumah sakit dan lain sebagainya. Namun demikian, perhatikan juga jarak antar lokasi 1 cabang dengan cabang lainnya, supaya pendapatan per cabang tetap bisa maksimal.
3. Pengaturan modal
Sama seperti ketika mendirikan bisnis pertama kali, membuka sebuah cabang juga membutuhkan modal yang tidak sedikit. Hal ini khususnya jika Anda memilih untuk membuka cabang ini dengan tanpa sistem waralaba.
Tentukan berapa besar modal yang berasal dari kantong Anda sendiri atau hasil bisnis yang sudah mapan dan berapa modal yang berasal dari pinjaman bank atau investor. Hal ini perlu diperhitungkan dengan matang, sebab setiap sumber modal memiliki keuntungan dan risikonya masing-masing.
4. Pengaturan sumber daya manusia (SDM)
Ketika Anda ingin mendirikan sebuah cabang, Anda juga harus memastikan pengaturan sumber daya manusia (SDM) di cabang tersebut. Dalam hal ini, Anda bisa melakukan perekrutan baru dan atau mengalihdayakan sebagian karyawan dari perusahaan pusat ke cabang.
Kelebihan melakukan perekrutan baru adalah, Anda bisa mendapatkan karyawan dengan skill dan pengalaman yang memadai dengan biaya rekrutmen yang lebih murah. Namun kekurangannya adalah, tidak menutup kemungkinan, karyawan baru tersebut membawa etos kerja dan budaya kerja dari perusahaan lamanya, sehingga bisa jadi tidak cocok dengan nilai-nilai di perusahaan Anda.
Adapun kelebihan mengalihdayakan sebagian karyawan dari perusahaan pusat ke cabang adalah, nilai-nilai dan etos kerja karyawan tersebut sudah sesuai dengan perusahaan Anda. Namun, Anda harus memastikan kalau karyawan yang dipindahkan tersebut memiliki skill leadership yang baik.
5. Monitoring system
Setiap pemilik bisnis tentunya ingin supaya cabang yang mereka dirikan sama-sama sukses. Namun, kesuksesan tersebut tidak akan terjadi apabila perusahaan pusat tidak memiliki monitoring system yang memadai untuk memastikan proses, kualitas dan hasil kinerja masing-masing cabang.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengontrol kualitas kinerja cabang ini. Perusahaan-perusahaan besar, misalnya menggunakan aplikasi terintegrasi yang bisa digunakan cabang untuk memasukkan data-data produksi dan keuangan. Selain itu, ada juga mekanisme mysterious buyer, dimana perusahaan mempekerjakan seseorang untuk menjadi pembeli bayangan dan melihat kinerja cabang perusahaan tersebut.
Monitoring system ini penting untuk memastikan kalau setiap cabang beroperasi dengan baik. Sebab, cabang yang beroperasi dengan baik dan sesuai dengan SOP perusahaan juga akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan tersebut secara keseluruhan di mata konsumen.
6. Strategi penjualan dan pemasaran
Pembukaan cabang baru tentunya membutuhkan strategi penjualan dan pemasaran yang baru pula. Hal ini khususnya apabila cabang tersebut terletak di lokasi yang jauh berbeda dengan lokasi perusahaan pusat. Misalnya, perusahaan pusat di Jakarta, sementara cabang di Yogyakarta. Sebab, setiap lokasi cabang tentunya membutuhkan pendekatan penjualan dan pemasaran yang berbeda. Strategi penjualan dan pemasaran yang pernah sukses di Jakarta, belum tentu sukses di Yogyakarta dan daerah-daerah lainnya.
Untuk menentukan strategi penjualan dan pemasaran yang sesuai daerah ini, Anda harus melakukan riset perilaku konsumen di daerah tersebut. Misalnya, Yogyakarta adalah daerah wisata dengan demografi yang cukup dominan anak muda dan memiliki literasi digital yang tinggi. Maka, Anda bisa menggunakan strategi pemasaran digital dengan memanfaatkan lokasi wisata di daerah tersebut untuk launching cabang terbaru perusahaan Anda.
Kapan Waktu Terbaik Membuka Cabang Usaha Baru
Secara garis besar, sebaiknya cabang baru perusahaan dibuka ketika cabang lama atau bisnis utama perusahaan sudah betul-betul mapan. Namun apabila dirinci, Anda juga bisa membuka cabang perusahaan baru apabila ada tanggapan positif dan berkelanjutan dari konsumen. Misalnya, jumlah konsumen di daerah tersebut meningkat, atau permintaan produk Anda meningkat secara keseluruhan.
Pembukaan cabang baru oleh perusahaan harus direncanakan dengan hat-hati. Sebab sudah banyak perusahaan yang berkembang secara ekspansif dengan tanpa dukungan keuangan dan perencanaan yang kuat, sehingga mengalami kerugian.