Strategi pemasaran dalam bisnis perlu dilakukan dengan optimal agar penjualan terus meningkat. Salah satu pendekatan pemasaran yang umum diterapkan adalah Red Ocean Strategy.
Jika menilik makna harafiahnya, Red Ocean Strategy memang berkaitan dengan penggambaran “laut” yang merupakan media bisnis dan warna “merah” yang merujuk pada keberanian dan usaha yang mati-matian.
Lantas, sebenarnya apa itu Red Ocean Strategy? Bagaimana konsep yang digunakan dalam pendekatan ini? Seperti apa contoh perusahaan yang menerapkan strategi ini? Mari simak artikel di bawah ini untuk mencari tahu jawabannya!
Pengertian Red Ocean Strategy
Red Ocean Strategy adalah strategi pemasaran yang berfokus dalam peningkatan penjualan di antara kompetitor dengan bidang serupa. Dengan kata lain, pendekatan ini berada dalam pasar persaingan sempurna yang memiliki jumlah pembeli dan penjual untuk 1 produk yang sama.
Pebisnis harus memikirkan strategi yang tepat dan memiliki diferensiasi produk untuk membedakan produk bisnisnya dengan kompetitor lain. Sebagai pebisnis, Anda harus berupaya untuk mengungguli bisnis Anda di antara produk lainnya untuk tetap bisa bertahan di tengah persaingan.
Persaingan dalam pasar ini cenderung sengit. Terlebih jika harga jual yang dipasang kompetitor cukup rendah sehingga Anda harus mengatur harga jual yang tepat agar tetap untung. Bisa dibilang bahwa kemungkinan profit yang didapat akan semakin kecil karena persaingan harga tersebut.
Namun, Red Ocean Strategy sangatlah lumrah terjadi dan dipakai oleh pebisnis. Pasalnya, tidak semua pebisnis memiliki modal untuk membangun bisnis dari awal yang membutuhkan modal besar dan diferensiasi produk yang kentara.
Konsep Red Ocean Strategy
Konsep Red Ocean Strategy adalah berupaya merebut konsumen pasar dan mengungguli kompetitor lain. Bagaimana caranya? Cara umum yang kerap dilakukan adalah melalui persaingan harga.
Dalam pasar yang menjual produk atau layanan serupa, sangat penting bagi bisnis untuk bisa menjual produk di bawah harga pasar dan menawarkan kualitas yang sama. Pada awalnya, mungkin Anda akan mendapat profit kecil. Namun, setelah konsumen sudah memiliki brand recognition yang baik, peluang perusahaan Anda untuk dilirik akan semakin besar.
Konsep ini dikemukakan oleh W. Chan Kim dan Renee Mauborgne dalam bukunya yang berjudul “Blue Ocean Strategy”. Mereka menyebutkan bahwa Red Ocean Strategy akan sangat diimplementasikan dalam pasar yang sudah stabil dan memiliki pangsa pasar yang luas. Jika kondisi pasar belum kuat, akan sangat sulit bagi pendatang baru dalam memasarkan produknya.
Perbedaan Red Ocean Strategy dan Blue Ocean Strategy
Agar Anda memiliki gambaran lebih jelas, berikut ada beberapa perbedaan utama antara red Ocean Strategy dan Blue Ocean Strategy:
Red Ocean Strategy | Blue Ocean Strategy | |
Sistem kerja | Mengutamakan biaya produksi rendah agar bisa menjual produk atau layanan di bawah harga pasar | Fokus pada diferensiasi produk dan menawarkan harga termurah |
Jenis pasar (kondisi pasar) | Sudah banyak kompetitor yang bergerak di bidang serupa | Perusahaan tidak atau belum memiliki kompetitor di bidang tertentu |
Tingkat persaingan | Tingkat persaingan cukup tinggi karena harus unggul dari kompetitor lain | Tingkat persaingan tidak terlalu tinggi karena pelopor bisnis di bidang tertentu |
Diferensiasi produk | Produk atau layanan yang ditawarkan umumnya serupa dengan kompetitor lain | Produk atau layanan yang ditawarkan unik dan belum ada di pasaran |
Strategi pemasaran | Fokus pada diferensiasi harga | Fokus pada inovasi produk atau layanan |
Contoh Red Ocean Strategy
Di Indonesia sendiri, ada beberapa contoh Red Ocean Strategy yang sudah diterapkan oleh perusahaan-perusahaan besar. Berikut adalah beberapa contohnya:
1. PT Indofood Sukses Makmur TBK
Sebagai konsumen, pastinya Anda sudah tidak asing lagi dengan produk-produk dari perusahaan Indofood. Salah satu produk unggulannya adalah mie instan dengan nama merek Indomie.
Pada awalnya, perusahaan ini mungkin menerapkan Blue Ocean Strategy. Blue Ocean Strategy diterapkan karena perusahaan Indonesia inilah yang pertama kali mempelopori adanya mie instan dengan bumbu khas Indonesia. Seiring berjalannya waktu, Red Ocean Strategy diterapkan karena bermunculan pesaing seperti Mie Sedap dari Wings, Mie Instan dari Richeese, dan masih banyak lagi.
Dengan munculnya pesaing di industri serupa, perusahaan ini pun mulai menerapkan diferensiasi produk dan harga agar tetap lebih unggul dari kompetitor lainnya dan meningkatkan omset bisnis.
2. Vidio
Contoh Red Ocean Strategy berikutnya bergerak di bidang layanan streaming film yaitu aplikasi Vidio. Aplikasi ini hadir di tengah-tengah gempuran kompetitor di bidang yang sama, seperti Netflix, VIU, HBO GO, dan masih banyak lagi.
Vidio merupakan aplikasi layanan streaming buatan Indonesia. Diferensiasi yang dilakukan oleh perusahaan ini adalah dari segi persaingan harga, layanan yang ditawarkan, fitur aplikasi, dan jenis tontonan.
Dari pembahasan di atas, mungkin muncul pertanyaan mengenai strategi mana yang terbaik untuk diterapkan di perusahaan, apakah Red Ocean Strategy atau Blue Ocean Strategy? Pada dasarnya, kedua strategi pemasaran ini sangat tepat digunakan sesuai jenis dan tujuan bisnis Anda.
Jika Anda ingin membangun inovasi baru, Blue Ocean Strategy adalah pendekatan terbaik yang bisa diimplementasikan. Anda bisa menentukan harga pasar dan membangun sistem sendiri.
Sementara itu, jika Anda ingin memiliki bisnis dengan pangsa pasar yang stabil, Red Ocean Strategy adalah pilihannya. Anda bisa bersaing dari segi harga atau diferensiasi produk dengan keunggulan tertentu.
Demikianlah pembahasan tentang Red Ocean Strategy yang bisa dipahami bersama. Kenali dahulu pengertian, konsep, dan contoh pendekatan ini agar bisa disesuaikan dengan visi dan misi bisnis Anda.