Dalam dunia bisnis, salah satu indikator kesuksesan yang sering diperhatikan oleh para pelaku usaha adalah tingkatan penjualan atau omset tahunan (annual turnover). Angka ini mencerminkan jumlah pendapatan kotor yang diperoleh oleh suatu perusahaan barang atau jasa dalam satu periode akuntansi, biasanya dalam satu tahun.
Meskipun seringkali disalahartikan sebagai keuntungan (profit), annual turnover sebenarnya berbeda dengan profit. Menghitung annual turnover secara akurat sangatlah penting karena beberapa alasan, antara lain untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, mengambil keputusan strategis, serta memenuhi kewajiban pelaporan kepada pihak-pihak terkait seperti investor, kreditur, dan regulator.
Lalu, bagaimana rumus serta cara meningkatkan annual turnover? Mari simak penjelasan di bawah ini.
Pengertian Annual Turnover
Annual turnover adalah total pendapatan atau hasil penjualan yang diperoleh perusahaan dalam kurun waktu satu tahun buku. Istilah annual turnover sering disebut sebagai pendapatan kotor (gross revenue) atau penjualan total (total sales).
Perlu digarisbawahi bahwa terdapat definisi lain terkait annual turnover yang tidak selalu berkaitan dengan penjualan. Sebagai contoh, inventory turnover tahunan mengukur berapa kali persediaan barang diganti dalam setahun. Sementara itu, employee turnover tahunan merupakan metrik untuk menghitung jumlah karyawan yang keluar atau berhenti dari perusahaan dalam kurun satu tahun.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam istilah bahasa Indonesia, annual turnover merupakan perputaran tahunan untuk mengukur tingkat perpindahan kepemilikan suatu aset dalam jangka waktu satu tahun.
Dalam konteks ini, penggunaan terminologi annual turnover tidak hanya sebatas pada perhitungan pendapatan kotor dari hasil penjualan barang atau jasa saja, tetapi juga mencakup pengukuran tingkat perputaran elemen bisnis lainnya. Misalnya, persediaan barang (inventory turnover), piutang usaha (receivables turnover), utang usaha (payables turnover), hingga aset tetap (fixed assets turnover) dalam kurun waktu satu tahun buku.
Perbedaan Annual Turnover dengan Profit
Omset atau turnover merupakan ukuran total pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan, sementara laba atau profit merupakan total pendapatan setelah dikurangi seluruh biaya operasional. Dengan kata lain, turnover mencerminkan pendapatan kotor, sedangkan profit adalah pendapatan bersih yang tersisa setelah memperhitungkan berbagai pengeluaran biaya.
Sebagai contoh, apabila sebuah badan usaha membukukan penjualan sebesar Rp100.000.000 dalam satu tahun buku, maka angka tersebut merupakan annual turnover atau omset tahunannya. Namun, jika dalam periode yang sama perusahaan mengeluarkan biaya bahan baku, upah tenaga kerja, dan seluruh pengeluaran operasional lainnya adalah sebesar Rp70.000.000, profit atau keuntungan bersihnya hanyalah sebesar Rp30.000.000.
Melakukan analisis perbandingan antara turnover dengan profit menjadi penting untuk mengukur sejauh mana pengeluaran biaya berdampak pada profitabilitas serta kemampuan perusahaan untuk tumbuh. Hal ini dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan strategis, termasuk dalam melakukan penyesuaian biaya jika diperlukan guna mencapai keseimbangan finansial yang lebih optimal.
Rumus Annual Turnover
Untuk menghitung annual turnover atau omset tahunan usaha, Anda memerlukan penjumlahan total pendapatan dari penjualan barang atau jasa selama 12 bulan dalam satu tahun buku terakhir. Perusahaan dengan basis produksi barang, berarti harus mengakumulasikan seluruh nilai penjualan barang yang diperoleh.
Sementara bagi perusahaan penyedia jasa, omset tahunan dihitung dari total nilai layanan yang dibebankan kepada pelanggan. Dengan demikian, rumus untuk menghitung annual turnover adalah dengan mengalikan nilai penjualan dengan harga penjualan per pcs.
Cara Menghitung Annual Turnover dan Contohnya
Apabila catatan akuntansi telah dikelola dengan baik dan mutakhir, perhitungan annual turnover seharusnya dapat dilakukan dengan mudah. Misalnya, seorang pengusaha baju berhasil menjual 10.000 pasang baju dengan harga jual Rp50.000 per pasang, sehingga nilai omset tahunannya dapat dihitung melalui kalkulasi sederhana sebagai berikut:
10.000 pasang baju x Rp50.000 = Rp500.000.000
Perhitungan ini juga bisa dilakukan untuk rentang waktu tertentu lainnya, misalnya dalam kuartalan atau triwulan, disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Ada beberapa manfaat serta alasan mengapa perusahaan perlu dan penting untuk menghitung annual turnover, seperti mengukur kinerja penjualan untuk mengevaluasi seberapa baik perusahaan memasarkan dan menjual produk atau jasanya kepada pelanggan.
Selain itu, perusahaan dapat merencanakan target penjualan untuk periode mendatang, hal ini karena annual turnover membantu merumuskan strategi pemasaran dan mengalokasikan sumber daya dengan tepat.
Cara Meningkatkan Annual Turnover
Semakin tinggi nilai annual turnover atau omset tahunan suatu perusahaan, umumnya mengindikasikan beberapa hal positif tertentu, seperti kinerja penjualan yang baik, permintaan produk atau jasa yang tinggi, atau pangsa pasar yang besar. Lalu, bagaimana caranya meningkatkan annual turnover tersebut? Simak penjelasan sebagai berikut:
1. Lakukan Riset Pasar
Anda perlu melakukan riset pasar secara mendalam untuk memperoleh informasi mengenai target pasar Anda beserta keinginan dan kebutuhannya. Hal ini penting untuk mengidentifikasi kendala atau permasalahan yang dihadapi oleh calon pelanggan sehingga perusahaan dapat merancang strategi penyediaan produk dan layanan yang sesuai dengan solusi yang dibutuhkan.
Dalam upaya meningkatkan annual turnover, Anda sebaiknya memfokuskan sumber daya pada segmen pelanggan yang mampu memberikan hasil maksimal bagi pertumbuhan bisnis. Salah satunya dengan menawarkan program diskon dan promosi khusus yang lebih menguntungkan guna meningkatkan customer.
2. Ketahui Pesaing Anda
Riset pasar yang Anda lakukan adalah kunci untuk mengidentifikasi pesaing dalam industri yang relevan. Kegiatan ini memberikan indikasi apakah strategi penetapan harga yang Anda lakukan dapat menawarkan nilai yang lebih unggul kepada konsumen daripada pesaing Anda.
Dengan memahami pesaing Anda, Anda dapat merumuskan langkah strategis untuk meningkatkan daya saing produk atau jasa yang ditawarkan. Penyesuaian harga juga menjadi salah satu faktor krusial untuk memikat minat calon pelanggan baru Anda sekaligus mempertahankan loyalitas konsumen.
3. Berikan Insentif Karyawan
Kompetensi sumber daya manusia juga memegang peranan krusial untuk meningkatkan annual turnover bisnis Anda sebab perusahaan perlu melakukan pemantauan dan evaluasi berkala terhadap kinerja karyawan untuk mengidentifikasi area yang membutuhkan peningkatan. Sebagai bentuk apresiasi, Anda perlu memberikan penghargaan kepada karyawan dengan kinerja gemilang sesuai dengan kriteria dan indikator yang telah ditetapkan.
Memahami konsep annual turnover dan perbedaannya dengan profit merupakan hal yang sangat penting bagi setiap pelaku usaha. Melalui pemahaman yang baik tentang annual turnover dan kaitannya dengan profit, Anda akan mampu mengelola sumber daya dengan lebih efektif demi mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.