Lompat ke konten

Contoh Business Model Canvas Makanan

business model canvas makanan

Membangun sebuah usaha bukanlah sesuatu yang mudah. Perlu perencanaan yang matang dan terencana supaya usaha bisa bertahan dan menunjukkan eksistensinya. Salah satu hal penting yang harus disiapkan saat hendak merintis bisnis adalah business model canvas.

Business model canvas (BMC) adalah sebuah alat atau kerangka kerja yang digunakan oleh pengusaha atau organisasi untuk menggambarkan, mendesain, dan merencanakan model bisnis. Model ini membantu dalam memahami elemen-elemen kunci yang mempengaruhi kesuksesan bisnis, termasuk proposisi nilai, segmentasi pasar, saluran distribusi, sumber pendapatan, dan banyak lagi.

Sebegitu pentingnya BMC membuat Anda memang harus merancangnya secara detail dan hati-hati. Berikut elemen dan contoh business model canvas makanan untuk Anda pelajari dan terapkan pada bisnis yang sedang dirintis. Simak selengkapnya berikut ini!

Daftar Isi hide

Elemen Business Model Canvas Makanan

Menyusun BMC bukanlah sesuatu yang mudah, Anda harus memperhatikan elemen yang harus hadir di dalamnya. Berikut elemen business model canvas makanan hanya untuk Anda!

1. Proposisi Nilai (Value Propositions)

Elemen business model canvas makanan yang pertama adalah proporsi nilai atau yang sering disebut value propositions. Value propositions adalah benefit atau manfaat apa yang menonjol dari makanan yang Anda tawarkan. ini bisa dalam bentuk beragam, variasi menu unik, harga terjangkau, makanan sehat, atau kualitas rasa yang terbaik. 

2. Segmentasi Pasar (Customer Segments)

Elemen selanjutnya adalah segmentasi pasar atau customer segments. Elemen satu ini meminta Anda untuk menentukan sejak awal target pasar yang ingin Anda jangkau dari makanan yang Anda jual. Target pasar sangat beragam dan kompleks. 

3. Sumber Pendanaan (Key Resources)

Pada sebuah bisnis, sumber pendanaan penting. Tak heran, hal ini jadi salah satu elemen pembentukan BMC. Jangan sampai Anda sudah menyusun perencanaan matang untuk membangun bisnis makanan tetapi tidak tahu sumber dana usaha. Sumber dana usaha bisa dari mana saja, bisa dari kantong pribadi, investasi, ataupun pinjaman bank

4. Saluran Distribusi (Channels)

Saluran distribusi juga penting untuk dipikirkan, bagaimana makanan akan disajikan pada pelanggan harus Anda tentukan. Apakah Anda hendak mendirikan toko fisik, berjualan dengan pesanan, atau bisa juga dengan toko online

5. Pendapatan (Revenue Streams)

Pendapatan atau revenue streams merupakan rancangan skema bagaimana Anda dapat memperoleh penghasilan dari bisnis yang Anda. Meski membuka bisnis makanan, tetapi pendapatan tidak hanya bisa Anda dapatkan dari sistem penjualan saja. Ada sistem lain seperti franchise, reseller, dan masih banyak skema lainnya. 

6. Hubungan dengan Pelanggan (Customer Relationships)

Selain semua hal yang sudah disebutkan, elemen penting dalam bisnis makanan adalah hubungan dengan pelanggan. Value pelayanan seperti apa yang bisa Anda berikan dari bisnis tersebut. Apakah pelayanan yang ramah, program umpan balik atau bisa juga program loyalitas konsumen. Ini perlu dipikirkan secara matang, sebab banyak bisnis besar berasal dari hubungan baiknya dengan pelanggan. 

7. Struktur Biaya (Cost Structure)

Saat hendak membuat usaha, Anda harus memastikan terlebih dahulu biaya apa saja yang harus Anda keluarkan. Ini penting untuk memberikan harga dan keuntungan pada makanan Anda. Pikirkan biaya produksi, biaya pengiriman, biaya sewa dan gaji karyawan. 

8. Kegiatan Kunci (Key Activities)

Kegiatan kunci merupakan aktivitas utama yang akan Anda lakukan dalam sebuah bisnis. Bisa termasuk kegiatan memasak, packing, pengiriman dan lain sebagainya. Ini ditentukan dari bentuk usaha yang hendak Anda dirikan. 

9. Mitra Kunci (Key Partners

Terakhir, elemen yang harus ditentukan adalah mitra kunci atau key partners. Anda juga harus memikirkan pihak-pihak mana saja yang bisa diajak kerjasama saat hendak membangun bisnis. Misalnya, pemasok bahan baku, kurir pengiriman maupun penyedia packaging

Contoh Business Model Canvas Makanan

Setelah mengetahui pengertian dan elemen business model canvas makanan, kini saatnya Anda memperhatikan contoh agar gambaran dalam pikiran Anda semakin sempurna. Berikut contoh BMC makanan untuk Anda. 

1. Contoh bmc makanan sehat

Contoh business model canvas makanan sehat bisa menjadi referensi untuk Anda adalah sebagai berikut:

1. Segmen Pelanggan (Customer Segments)

– Individu yang peduli dengan kesehatan dan kebugaran.

– Orang-orang yang mencari pilihan makanan sehat.

– Kelompok usia beragam (anak-anak, remaja, dewasa).

2. Proposisi Nilai (Value Propositions)

– Salad buah segar dan lezat tanpa menggunakan mayonaise.

– Makanan sehat dan menyegarkan untuk gaya hidup sehat.

– Pilihan makanan ringan yang dapat dinikmati kapan saja.

3. Saluran (Channels)

– Toko fisik / gerai makanan sehat.

– Pemesanan online melalui situs web atau aplikasi seluler.

– Kemitraan dengan restoran, kafe, atau pusat kebugaran.

4. Hubungan Pelanggan (Customer Relationships)

– Pelayanan pelanggan yang ramah dan membantu.

– Penggunaan media sosial untuk interaksi dan umpan balik.

– Program loyalitas dan diskon untuk pelanggan tetap.

5. Sumber Pendapatan (Revenue Streams)

– Penjualan langsung salad buah.

– Layanan pengiriman (jika ada).

– Paket langganan bulanan untuk pelanggan tetap.

6. Sumber Daya Kunci (Key Resources)

– Bahan-bahan segar dan berkualitas tinggi.

– Koki atau ahli gizi untuk merancang menu.

– Staf untuk persiapan makanan dan pelayanan.

7. Kegiatan Kunci (Key Activities)

– Persiapan dan penyajian salad buah.

– Manajemen persediaan dan pengadaan bahan-bahan.

– Pemasaran dan promosi produk.

8. Mitra Kunci (Key Partners)

– Pemasok buah dan bahan-bahan segar.

– Platform pemesanan online atau aplikasi pengiriman makanan.

– Pusat kebugaran atau kafe untuk kolaborasi promosi.

9. Struktur Biaya (Cost Structure)

– Bahan baku dan persediaan.

– Gaji karyawan.

– Sewa tempat usaha (jika berlaku).

– Biaya pemasaran dan promosi.

2. Contoh bmc makanan ringan

Jika yang sebelumnya adalah makanan sehat, maka contoh BMC yang kali ini bisa jadi referensi untuk Anda yang hendak berjualan makanan ringan. Simak selengkapnya!

1. Segmen Pelanggan (Customer Segments)

– Pecinta makanan ringan dan camilan.

– Orang-orang yang mencari variasi rasa dalam camilan.

– Penggemar kentang.

2. Proposisi Nilai (Value Propositions)

– Keripik kentang dengan rasa unik dan kekinian.

– Kualitas bahan baku terbaik dan proses produksi yang cermat.

– Pilihan cemilan yang cocok untuk acara sosial atau santai.

3. Saluran (Channels)

– Penjualan melalui toko fisik atau gerai camilan.

– Platform e-commerce dan situs web.

– Kemitraan dengan toko-toko makanan lokal atau warung.

4. Hubungan Pelanggan (Customer Relationships)

– Pelayanan pelanggan yang ramah dan responsif.

– Penggunaan media sosial untuk berinteraksi dan memperoleh umpan balik.

– Program loyalitas dan diskon untuk pelanggan tetap.

5. Sumber Pendapatan (Revenue Streams)

– Penjualan langsung keripik kentang.

– Layanan pengiriman (jika ada).

– Paket penjualan besar untuk pesta atau acara khusus.

6. Sumber Daya Kunci (Key Resources)

– Bahan kentang berkualitas tinggi.

– Rasa dan bumbu yang unik dan inovatif.

– Fasilitas produksi dan peralatan pengemasan.

7. Kegiatan Kunci (Key Activities)

– Persiapan dan memotong kentang.

– Proses penyedapan rasa dan pembuatan keripik.

– Manajemen persediaan dan pengemasan.

8. Mitra Kunci (Key Partners)

– Pemasok kentang dan bahan-bahan baku lainnya.

– Pusat distribusi atau penyimpanan.

– Pemasar atau agen penjualan untuk memperluas jangkauan pasar.

9. Struktur Biaya (Cost Structure)

– Bahan baku dan persediaan.

Gaji karyawan.

– Biaya operasional pabrik dan peralatan.

– Biaya pemasaran dan promosi.

3. Contoh bmc produk makanan

Tak hanya makanan ringan saja, apabila Anda berniat untuk membuka sebuah bisnis produk makanan cepat saji juga harus merancang BMC. Berikut contoh untuk referensi Anda. 

​​1. Segmen Pelanggan (Customer Segments)

– Orang-orang yang mencari makanan cepat saji praktis dan enak.

– Pelajar, pekerja kantoran, dan profesional sibuk.

– Orang-orang yang ingin variasi rasa dalam makanan cepat saji.

2. Proposisi Nilai (Value Propositions)

– Berbagai varian rasa makanan cepat saji instan.

– Kemudahan dan kenyamanan dalam penyajian.

– Mobilitas tinggi untuk dapat dibawa kemana saja.

3. Saluran (Channels)

– Toko fisik atau gerai makanan cepat saji.

– Pemesanan online melalui situs web atau aplikasi seluler.

– Kemitraan dengan toko serba ada atau minimarket untuk distribusi.

4. Hubungan Pelanggan (Customer Relationships)

– Pelayanan pelanggan yang ramah dan cepat.

– Penggunaan media sosial untuk berinteraksi dan memperoleh umpan balik.

– Program loyalitas dan diskon untuk pelanggan tetap.

5. Sumber Pendapatan (Revenue Streams)

– Penjualan langsung makanan cepat saji.

– Layanan pengiriman atau jasa antar (jika ada).

– Paket penjualan besar untuk acara atau pertemuan.

6. Sumber Daya Kunci (Key Resources)

– Bahan-bahan baku berkualitas tinggi.

– Peralatan untuk persiapan makanan instan.

– Tim koki atau ahli rasa untuk mengembangkan varian rasa.

7. Kegiatan Kunci (Key Activities)

– Persiapan dan memasak makanan instan.

– Manajemen persediaan dan produksi.

– Proses pengemasan dan pengepakan.

8. Mitra Kunci (Key Partners)

– Pemasok bahan baku dan bumbu.

– Platform pemesanan online atau aplikasi pengiriman makanan.

– Pusat distribusi atau penyimpanan.

9. Struktur Biaya (Cost Structure)

– Bahan baku dan persediaan.

– Gaji karyawan.

– Biaya operasional toko atau gerai.

– Biaya pemasaran dan promosi.

4. Contoh bmc makanan donat

Terakhir, contoh business model canvas makanan yang diberikan bisa Anda terapkan apabila Anda memiliki usaha penjualan dan produksi donat. Baca sampai akhir!

1. Segmen Pelanggan (Customer Segments)

– Pecinta makanan manis dan pencuci mulut.

– Orang-orang yang mencari variasi rasa dalam donat.

– Pelanggan dari berbagai kelompok usia.

2. Proposisi Nilai (Value Propositions)

– Donat lumer dengan berbagai varian rasa yang unik dan menarik.

– Kualitas bahan baku terbaik dan proses produksi yang cermat.

– Pengalaman rasa yang memuaskan dan inovatif.

3. Saluran (Channels)

– Toko fisik atau gerai donat.

– Pemesanan online melalui situs web atau aplikasi seluler.

– Kemitraan dengan kafe, restoran, atau toko kue untuk distribusi.

4. Hubungan Pelanggan (Customer Relationships)

– Pelayanan pelanggan yang ramah dan responsif.

– Penggunaan media sosial untuk berinteraksi dan memperoleh umpan balik.

– Program loyalitas dan diskon untuk pelanggan tetap.

5. Sumber Pendapatan (Revenue Streams)

– Penjualan langsung donat.

– Penjualan dalam paket (misalnya, paket isi 6 atau 12 donat).

– Layanan pengiriman atau antar (jika ada).

6. Sumber Daya Kunci (Key Resources)

– Bahan-bahan baku berkualitas tinggi.

– Fasilitas produksi dan peralatan pengemasan.

– Tim koki atau ahli rasa untuk mengembangkan varian rasa.

7. Kegiatan Kunci (Key Activities)

– Persiapan dan pembuatan adonan donat.

– Proses pembentukan dan penggorengan.

– Proses pengemasan dan dekorasi.

8. Mitra Kunci (Key Partners)

– Pemasok bahan baku dan bumbu.

– Platform pemesanan online atau aplikasi pengiriman makanan.

– Pusat distribusi atau penyimpanan.

9. Struktur Biaya (Cost Structure)

– Bahan baku dan persediaan.

– Gaji karyawan.

– Biaya operasional toko atau gerai.

– Biaya pemasaran dan promosi.

Nah, berikut di atas merupakan elemen dan contoh business model canvas makanan yang bisa Anda jadikan sebagai referensi saat membangun sebuah usaha. Kini usaha bisa lebih dirancang secara matang yang meminimalisir datangnya kerugian dan mendulang keuntungan. Selamat mencoba!

Clean Qurrota Ayun

Clean Qurrota Ayun

Clean Qurrota Ayun adalah mahasiswa ekonomi tingkat akhir di UPN Veteran Yogyakarta yang tertarik menulis dengan tema ekonomi dan finansial.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *