Lompat ke konten

Cara Membuka Bisnis Bimbel

Cara Membuka Bisnis Bimbel

Salah satu bisnis rumahan yang banyak dibuka oleh masyarakat Indonesia adalah bisnis bimbingan belajar (Bimbel). Hal ini karena modal yang dibutuhkan oleh bisnis ini terbilang rendah, sementara peluang bisnis ini cukup tinggi. 

Namun sebagaimana membuka jenis bisnis lainnya, membuka bisnis bimbingan belajar juga tidak bisa sembarangan. Berikut ini tips dan cara membuka bisnis bimbel untuk Anda:

Cara Membuka Bisnis Bimbel

1. Tentukan konsep terlebih dahulu

Tidak semua lembaga bimbingan belajar memiliki konsep yang sama. Lembaga bimbingan belajar untuk anak SD saja misalnya, ada yang khusus untuk 1 pelajaran saja (seperti les matematika atau les Bahasa Inggris), tetapi ada juga yang untuk semua mata pelajaran. 

Selain itu, kini juga ada lembaga bimbingan belajar dengan sistem franchise. Dengan sistem ini, Anda tidak perlu membuat modul, tata kelola tempat les dan pemasaran secara mandiri. Anda tinggal mengikuti sistem franchise yang disediakan oleh pihak franchisor. Hanya saja, biaya untuk membuka tempat les seperti ini terbilang lebih besar karena Anda harus menyediakan tempat dan fasilitas les yang lebih memadai. 

2. Tentukan target pasar

Target pasar bisnis bimbel itu luas loh, mulai dari anak yang belum sekolah (les calistung), hingga orang dewasa yang ingin masuk CPNS. Tentunya tidak semua level pendidikan dan usia bisa Anda pilih. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menentukan target pasar terlebih dahulu. 

Selain karena keterbatasan sumber daya dan fasilitas, penentuan target pasar ini juga berperan penting untuk menentukan materi pembelajaran. Misalnya, materi pembelajaran Bahasa Inggris untuk siswa kelas 5 SD tentu akan berbeda dengan materi pembelajaran calon mahasiswa yang ingin mengikuti tes UTBK. 

3. Siapkan modul dan sistem pembelajaran

Modul tidak hanya berguna sebagai buku panduan belajar siswa, tetapi juga buku panduan belajar guru, yaitu Anda dan tentor lain yang akan Anda rekrut nantinya. Namun, modul tetap harus disesuaikan dengan kemampuan masing-masing siswa. 

Selain modul, hal lain yang perlu disusun adalah sistem pembelajaran dan evaluasi. Misalnya, 1 kelas akan diisi oleh berapa orang anak, berapa biaya yang akan dibebankan kepada anak tersebut setiap bulannya, hingga durasi waktu belajar. Sistem seperti ini penting supaya lembaga bimbingan belajar Anda dapat terorganisir dengan baik. 

4. Persiapkan modal

Modal yang dibutuhkan untuk membuka bisnis bimbel ini terbilang tidak terlalu besar, karena Anda bisa menggunakan rumah Anda sebagai lokasi pembelajaran. Selain itu, Anda juga bisa mengunjungi murid secara langsung ke rumah murid tersebut. 

Hanya saja, supaya bisnis ini bisa berkembang lebih baik, sebaiknya Anda tetap mempersiapkan berbagai peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan, seperti papan tulis, meja kayu untuk belajar dan administrasi, lemari untuk menyimpan dokumen, hingga spidol dan berbagai alat peraga. 

5. Tentukan tarif bimbel

Setelah mempersiapkan modal selesai, kini Anda bisa menentukan tarif bimbel yang akan Anda bebankan kepada siswa berdasarkan perkiraan modal dan biaya operasional. Tarif bimbel bisa dihitung per bulan maupun per pertemuan. Misalnya, harga bimbel per pertemuan adalah sebesar Rp30.000, dan satu bulan ada 8 kali pertemuan. Maka, total harga bimbel per bulan adalah sebesar Rp240.000. 

Tarif bimbel juga bisa dibuat berbeda sesuai dengan program yang ditawarkan. Misalnya, tarif untuk bimbingan belajar Bahasa Inggris klasikan 4-6 orang anak adalah sebesar Rp30.000 per orang, sementara untuk kelas private sebesar Rp40.000 per orang. 

Untuk menentukan tarif bimbel ini, sebaiknya Anda melakukan riset terlebih dahulu kepada bimbel-bimbel serupa di sekitar lokasi bisnis Anda. Sebab tidak jarang harga bimbel di kota akan lebih mahal dibandingkan dengan harga bimbel di desa. 

6. Lakukan pemasaran

Langkah terakhir dalam membuka bisnis bimbel adalah dengan melakukan pemasaran. Saat ini banyak kanal pemasaran offline maupun online yang bisa Anda manfaatkan, mulai dari memasang banner di depan rumah, hingga membuat akun Instagram khusus untuk lembaga bimbingan belajar ini. 

Alih-alih hanya memasarkan secara online, sebaiknya Anda melakukan keduanya sekaligus. Tujuannya adalah supaya bisa menarik siswa sebanyak mungkin. Namun terlepas dari strategi pemasaran apapun yang Anda lakukan, strategi pemasaran untuk bisnis bimbel yang paling ampuh tetap strategi pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth) yaitu dari siswa dan orang tua siswa yang menggunakan jasa Anda. 

Tidak hanya medianya, program pemasaran yang bisa Anda lakukan juga bisa bervariasi. Misalnya, dengan menggunakan Insta Ads, atau menyebarkan voucher diskon untuk sejumlah siswa pertama dan siswa yang berhasil mendapatkan peringkat tertentu di sekolah. 

Tips Membuka Bisnis Bimbel

1. Memanfaatkan aset yang ada di rumah

Tidak hanya ruang atau teras kosong, berbagai perlengkapan yang ada di rumah juga bisa dimanfaatkan untuk operasional bisnis ini. Misalnya, meja yang tidak terpakai di gudang, atau ada kayu bekas menganggur yang bisa diubah menjadi meja dan lain sebagainya. Menggunakan aset rumah sebagai peralatan mengajar ini tentu akan menghemat modal dan biaya operasional. 

2. Bekerjasama dengan teman

Tips yang kedua adalah mengajak teman bekerjasama untuk membuka lembaga bimbingan belajar ini. Misalnya, Anda mengajar matematika, sementara teman Anda mengajar Bahasa Inggris. Bisa juga Anda yang bertugas mengajar siswa, sementara teman tersebut mengurus bagian administrasi. 

Hanya saja, sistem kemitraan dengan teman ini harus dibuat dengan rinci dan resmi dengan kontrak di atas kertas. Hal ini khususnya jika teman tersebut juga menyumbang modal usaha. Tujuannya adalah supaya pembagian aset dan keuntungan LBB bisa jelas dan tidak menimbulkan konflik nantinya. 

3. Beroperasi secara hybrid

Agar keuntungan Anda semakin besar, Anda juga bisa membuka jasa bimbingan belajar secara online untuk menjangkau siswa-siswa yang berasal dari luar daerah atau tidak sempat datang ke lokasi les secara langsung. Tentunya, harga kursus online ini juga harus dibedakan dengan harga kursus offline karena biaya operasionalnya relatif lebih murah. 

4. Update dengan kurikulum terbaru

Salah satu tantangan membuka usaha bimbingan belajar adalah guru atau tentor harus update dengan kurikulum atau sistem pendidikan terbaru supaya bisa tetap relevan dengan kebutuhan muridnya. Sebab, pemerintah akan terus mengubah kurikulum sesuai dengan kebutuhan zaman dan industri. Apabila Anda tidak update dengan kurikulum sekolah terbaru, maka bukan tidak mungkin lembaga Anda akan ditinggalkan oleh murid karena dianggap tidak relevan. 

Bisnis bimbel memang merupakan bisnis yang menarik untuk digeluti. Sebab seiring dengan kembalinya masyarakat dari belajar online ke offline, semakin tinggi pula kebutuhan pembelajaran tambahan di luar kelas.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna merupakan salah satu finalist PKM-Kewirausahaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Chusna aktif mencari dan mengeksekusi ide bisnis yang menarik dan inovatif.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *