Lompat ke konten

Cara Meminimalkan Risiko Usaha

ilustrasi seseorang sedang memegang pulplen dan menulis "RISK MANAGEMENT".

Dalam menjalankan sebuah bisnis, tentu ada hambatan dan risiko yang mengintainya. Hal ini tidak dapat dihindari karena terkadang risiko tersebut bisa berasal dari berbagai faktor. Kendati demikian, sebagai pebisnis, Anda tetap bisa meminimalkan risiko usaha tersebut, loh!

Bagaimana caranya? Singkatnya, Anda perlu memiliki landasan dan tujuan yang jelas dahulu mengenai konsep usaha yang dijalankan. Apabila sudah demikian, Anda dapat menganalisis kemungkinan hambatan yang akan terjadi ke depannya.

Nah, agar memudahkan Anda dalam mengidentifikasi dan meminimalkan risiko usaha, artikel berikut akan membahas lebih lanjut mengenai cara-caranya. Penasaran? Mari simak informasi lebih lengkapnya pada penjelasan di bawah ini!

Mengidentifikasi Risiko Usaha

Sebelum menerapkan langkah meminimalkan risiko usaha, Anda perlu mengidentifikasi dahulu terkait hambatan apa saja yang mungkin menyerang. Berikut ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam menganalisis hambatan tersebut: 

1. Identifikasi Risiko dari Faktor Internal

Dasar yang kuat adalah hal terpenting untuk dimiliki setiap perusahaan. Untuk membangun dasar ini, Anda harus memiliki struktur dan tim internal yang kuat pula. Apa sajakah faktor internal ini?

Faktor internal ini berkaitan dengan operasional, sumber daya manusia (SDM), modal, hingga reputasi bisnis. Mengapa hal ini perlu diperhatikan? Pasalnya, apabila salah satu faktor internal tersebut tidak bekerja dengan maksimal, tentu akan memengaruhi kinerja perusahaan.

Misalnya, Anda memiliki SDM yang berkualitas dan mumpuni. Akan tetapi, sistem operasional bisnis belum efektif dan masih banyak terdapat kekurangan. Tentu kemampuan dari SDM tersebut tidak akan tersalurkan dengan baik atau bahkan tidak bisa terus diasah.

Akibatnya, penjualan dan pendapatan perusahaan pun bisa berpengaruh dan cenderung menurun. Begitu pula dengan bagian lainnya akan memengaruhi pendapatan perusahaan, seperti nama baik bisnis dan pengelolaan keuangan. 

Dengan kata lain, setiap bagian tersebut akan saling berkaitan dan membangun satu sama lain. Oleh karena itu, Anda perlu mempertimbangkan dan mengidentifikasi setiap faktor guna meminimalkan risiko usaha. 

2. Identifikasi Risiko dari Faktor Eksternal

Tidak hanya dari internal perusahaan saja, faktor eksternal juga berpengaruh cukup besar terhadap keberlangsungan sebuah bisnis. Faktor eksternal ini tidak boleh dihiraukan begitu saja. Pasalnya, faktor ini cenderung tidak dapat diprediksi.

Faktor eksternal dapat berupa kebijakan pemerintah, daya beli konsumen, hingga wabah penyakit. Contoh yang pernah terjadi beberapa tahun belakangan ini adalah merebaknya wabah virus Covid-19. 

Virus tersebut mengakibatkan banyak perusahaan sukar bertahan dan bahkan gulung tikar (bangkrut). Hal ini disebabkan karena daya beli masyarakat menurun akibat dilarangnya seseorang untuk melakukan kontak fisik secara langsung. Pemerintah sendiri membuat aturan tersebut dan menyarankan pebisnis untuk beralih ke jualan online

Merebaknya virus tersebut tentu tidak dapat diprediksi, bukan? Tentu tidak ada seorang pun yang menginginkan peristiwa penyakit massal tersebut terjadi. Itulah mengapa diperlukan dasar kuat agar perusahaan mampu bertahan di tengah-tengah risiko faktor eksternal. 

Cara Meminimalkan Risiko Usaha

Setelah mengidentifikasi kemungkinan risiko yang menyerang, berikut ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meminimalkannya: 

1. Lakukan Riset Pasar Mendalam

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah penting untuk riset mendalam tentang kondisi dan potensi pasar. Riset pasar ini berkaitan dengan pola konsumsi konsumen, target penjualan, analisis kompetitor (pesaing), hingga harga jual barang atau jasa. 

Dengan melakukan riset ini, Anda akan memahami peluang dan tantangan yang akan dihadapi ke depannya. Kondisi pasar tentu akan berbeda-beda tergantung jenis bisnis yang dijalankan.

Misalnya, bisnis Anda bergerak di bidang makanan dan minuman. Anda perlu melakukan riset terkait jenis makanan atau minuman yang sedang digemari konsumen. Kemudian, pertimbangkan juga apakah jenis tersebut akan bertahan lama atau hanya sesaat saja berdasarkan tren. 

Dengan begitu, Anda bisa meminimalkan kemungkinan terburuk ketika menjalankan bisnis. 

2. Identifikasi Semua Risiko dengan Analisis SWOT

Berikutnya, jangan lewatkan juga untuk menerapkan analisis SWOT. Analisis SWOT terdiri dari identifikasi strength (kelebihan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman). 

Keempat poin tersebut bisa digunakan sebagai dasar operasional bisnis. Anda bisa mengidentifikasi dan menganalisis terlebih dahulu apa yang menjadi kelebihan dan keunikan perusahaan dibandingkan kompetitor lainnya. Setelah itu, kenali juga kelemahan yang dimiliki, seperti diversifikasi produk, harga modal, dan sebagainya.

Kendati demikian, Anda perlu melihat juga seberapa besar peluang produk atau jasa untuk masuk ke pasar konsumen. Terakhir, jangan lewatkan untuk menganalisis ancaman yang mungkin akan dihadapi apabila memilih jenis bisnis tersebut. 

3. Membuat Manajemen Risiko yang Maksimal dan Efektif

Dalam menjalankan sebuah bisnis, Anda pun harus membuat manajemen risiko yang maksimal dan efektif. Hal ini berkaitan dengan kualitas pelayanan dan barang atau jasa yang dijual.

Misalnya, bisnis Anda bergerak di bidang makanan dan minuman. Manajemen risiko yang perlu diperhatikan adalah mengenai kadaluarsa dari produk tersebut. Anda perlu mempertimbangkan apabila produk tidak terjual dan masa kadaluarsa sudah habis, langkah apa yang akan dilakukan. 

Dengan begitu, Anda tidak akan mengalami kerugian terlalu banyak dan tetap bisa beroperasi seperti biasa. 

4. Evaluasi Kinerja dan Perusahaan Secara Rutin

Terakhir, evaluasi sangat diperlukan guna meminimalkan risiko usaha. Tanpa adanya evaluasi, Anda tidak akan mengetahui apa kekurangan dan ancaman selama keberjalanan bisnis. 

Dari evaluasi ini, Anda bisa segera mengambil langkah preventif guna mencegah risiko buruk terjadi. 

Dari beberapa cara meminimalkan risiko usaha di atas, apakah perusahaan Anda sudah menerapkan salah satunya? Apabila belum, kini saat yang tepat untuk menerapkannya guna menghindari kemungkinan terburuk dalam menjalankan bisnis.

Lusita Amelia

Lusita Amelia

Lusita adalah penulis artikel profesional yang mampu menyajikan informasi yang relevan dan berguna bagi pembaca pada topik bisnis.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *