Bisnis kuliner memang selalu menjadi pilihan bagi para pengusaha yang ingin mulai merintis usahanya. Pasalnya, makanan dan minuman adalah kebutuhan pokok sehari-hari konsumen sehingga berpotensi besar dalam memberi keuntungan.
Terlebih lagi jika produk yang Anda tawarkan digemari konsumen, murah, dan tentunya enak. Salah satu rekomendasi bisnis kuliner yang bisa dilakukan dari rumah adalah bisnis rice bowl. Popularitas rice bowl cukup baik di tengah masyarakat karena dengan harga tertentu, konsumen sudah mendapatkan lauk, nasi, dan bahkan topping lainnya.
Nah, apakah Anda tertarik untuk memulai bisnis rice bowl rumahan ini? Apabila iya, artikel kali ini akan membahas beberapa cara untuk memulainya yang cocok untuk pemula. Mari simak informasi lebih lengkapnya pada penjelasan di bawah ini!
Popularitas Bisnis Rice Bowl
Seperti yang sudah disebutkan di atas, popularitas bisnis rice bowl memang sedang cukup tinggi di pasar kuliner. Kini, hampir setiap pebisnis makanan dan minuman menyediakan menu rice bowl sebagai alternatif terbaik bagi para konsumen.
Jenis kuliner yang diadaptasi dari budaya Jepang ini digemari karena kepraktisannya untuk disantap sehari-hari. Ditambah lagi jika target konsumen Anda adalah para pekerja atau individu dengan kesibukan tertentu. Pastinya mereka kurang memiliki waktu untuk menyiapkan makanan atau membawa bekal ke tempat mereka bekerja.
Nah, dengan menawarkan produk ini, berarti Anda sudah menjawab kebutuhan konsumen terkait efisiensi waktu, gizi, dan kenikmatan. Itulah mengapa bisnis rice bowl rumahan perlu disajikan dalam banyak variasi agar konsumen memiliki pilihan yang banyak.
Selain bermanfaat bagi individu itu sendiri, Anda pun bisa meluaskan pangsa pasar bisnis rice bowl rumahan menjadi skala menengah hingga besar. Sekarang ini, cukup banyak juga acara atau kegiatan yang lebih memilih menggunakan rice bowl sebagai menu utamanya. Hal ini disebabkan jenis makanan ini tidak memakan tempat terlalu banyak dan ringkas untuk dikonsumsi.
Cara Memulai Bisnis Rice Bowl Rumahan
Sebagai pebisnis, Anda perlu melihat peluang popularitas bisnis rice bowl rumahan ini dengan menerapkannya pada bisnis Anda. Lalu, bagaimana caranya? Mari simak beberapa cara memulai bisnis kuliner ini yang akan dijelaskan pada pembahasan berikut:
1. Lakukan Riset Pasar secara Mendalam
Sama seperti memulai bisnis pada umumnya, Anda harus melakukan riset pasar secara mendalam. Riset pasar ini berkaitan dengan penentuan target konsumen, analisis kompetitor atau pesaing, hingga penentuan harga jual produk.
Misalnya, Anda ingin menjual rice bowl rumahan yang terdiri dari nasi, sayur-sayuran, dan ayam. Pertama, tentukan dahulu siapa target konsumen Anda. Apakah mahasiswa? Pekerja kantoran? Atau individu yang sedang menjalankan program diet?
Anda bisa mengidentifikasinya dengan melihat kerabat atau lingkungan sekitar karena target konsumen tersebutlah yang paling mudah dianalisis.
Selanjutnya, Anda perlu menganalisis terlebih dahulu berapa harga jual produk serupa di pasaran. Apabila Anda menjualnya di atas harga pasar, tentu konsumen akan tetap memilih harga terendah.
2. Hitung Modal
Hal terutama dari keberjalanan bisnis rice bowl rumahan ini adalah modal yang dimiliki. Tanpa modal, pastinya Anda tidak bisa menjalankan usaha, bukan?
Oleh karena itu, perhitungkanlah pengeluaran yang diperlukan beserta biaya tetap dan biaya tidak tetapnya. Hal ini bertujuan agar Anda bisa memproyeksikan berapa modal yang harus dikeluarkan.
Bisnis rice bowl rumahan memiliki modal berbeda-beda tergantung kemampuan pebisnis. Namun, secara umum, modal yang dikeluarkan sekitar Rp1.000.000,00 atau bahkan lebih atau kurang.
Besarnya modal yang dikeluarkan tersebut tergantung dari harga bahan baku, kemasan, pengiriman, dan masih banyak lagi. Jadi, Anda perlu menghitungnya dengan baik agar bisnis ini bisa mengembalikan modal yang sudah dikeluarkan, ya.
3. Bangun Branding Bisnis yang Unik
Banyaknya kompetitor yang menyediakan produk rice bowl mengharuskan Anda memiliki keunikan branding bisnis tersendiri. Keunikan ini bisa dilihat dari nama bisnis, kemasan yang digunakan, tagline, strategi pemasaran, dan lain sebagainya.
4. Ciptakan Menu dan Varian Rice Bowl Menarik
Berikutnya, pastikan juga Anda menawarkan cita rasa rice bowl yang enak di lidah dan bisa dinikmati oleh siapa pun. Caranya adalah dengan menciptakan menu dan varian produk yang menarik.
Anda bisa mengombinasikan kuliner western (barat) dengan asia yang akan menghasilkan cita rasa unik tersendiri. Selain itu, bisa juga Anda membuat nama menu unik yang jarang didengar oleh konsumen.
5. Siapkan Peralatan dan Bahan Pendukung Proses Produksi
Tak terlewatkan juga Anda perlu menyiapkan peralatan dan bahan pendukung proses produksi rice bowl rumahan. Peralatan yang umum perlu disiapkan adalah penggorengan, pisau, sendok, garpu, capitan, panci, rice cooker, dan lain sebagainya disesuaikan dengan kebutuhan.
Selain itu, persiapkan juga bahan pendukung berkualitas terbaik, mulai dari nasi yang digunakan, lauk pauk, sayur-sayuran, sambal, dan sebagainya.
6. Buat Packaging yang Efektif
Berikutnya, perhatikan packaging atau kemasan yang akan digunakan sebagai wadah rice bowl. Sebagai konsumen, tentunya Anda tidak ingin membeli makanan dengan kemasan mudah tumpah atau cepat menyerap minyak, bukan?
Nah, itulah mengapa penting untuk membuat kemasan yang efektif agar rice bowl yang sampai di tangan konsumen tetap dalam keadaan segar dan tidak berantakan. Terlebih lagi apabila Anda menawarkan opsi pengiriman dengan motor atau mobil yang kemungkinan besar akan sering terguncang.
7. Terapkan Strategi Pemasaran
Terakhir, jangan lupa untuk menerapkan strategi pemasaran yang efektif. Anda bisa memaksimalkan penggunaan sosial media, e-commerce, dan bahkan aplikasi pesan singkat seperti WhatsApp atau LINE untuk menjual produk rice bowl rumahan Anda.
Buatlah poster dan foto yang menarik sehingga konsumen tertarik untuk mencobanya.
Demikianlah beberapa cara memulai bisnis rice bowl rumahan yang bisa diterapkan. Seluruh cara di atas sangat cocok untuk pemula yang mau mulai merintis usaha di bidang kuliner. Jadi, jangan sampai terlewatkan, ya!
