Lompat ke konten

Cara Mencari Karyawan Untuk Usaha Kecil

Cara Mencari Karyawan Untuk Usaha Kecil

Keberadaan tenaga tambahan (karyawan) tidak hanya berperan penting bagi pebisnis besar, tapi juga untuk usaha kecil atau UMKM. Bedanya, iklan lowongan perusahaan besar lebih mudah diakses oleh masyarakat karena tersebar di berbagai media. Karyawan juga cenderung lebih mudah tertarik karena status perusahaan tersebut sudah besar dan terkenal. 

Akan tetapi, bagaimana dengan usaha kecil? Mungkinkah usaha kecil memperoleh tenaga tambahan yang sesuai? Tentu saja mungkin dan bisa asalkan Anda tahu caranya. Berikut ini cara mencari karyawan yang cocok untuk usaha kecil:

1. Pasang Iklan Lowongan Di Tempat Yang Menarik

Iklan lowongan adalah salah satu kunci untuk mendapatkan karyawan yang cocok. Tidak hanya dari segi lokasi pemasangan iklan yang harus menarik, tetapi tampilan iklan juga harus diperhatikan. 

Pastikan iklan lowongan mengandung unsur-unsur penting yaitu:

  • Nama dan lokasi perusahaan Anda. 
  • Rincian lowongan yang ditawarkan. 
  • Prasyarat karyawan yang dibutuhkan. 
  • Cara menghubungi perusahaan Anda. 
  • Status pekerjaan (full time, part time, freelance dll).

Kalau perlu publikasikan juga fasilitas dan gaji yang akan diperoleh oleh calon karyawan nantinya. Karena fasilitas dan gaji ini adalah daya tarik utama dari sebuah pekerjaan.

Langkah selanjutnya adalah pemasangan iklan lowongan di tempat-tempat yang bisa menarik perhatian. Anda bisa memasang iklan lowongan tersebut di:

  • Depan rumah dan perusahaan Anda. 
  • Di media sosial pribadi dan perusahaan (WhatsApp, Instagram dan lain-lain). 
  • Di laman-laman dan media sosial iklan lowongan kerja lokal seperti, lowongan kerja Yogya dll. 

Anda juga bisa memanfaatkan relasi yang Anda miliki untuk membantu menyebarkan iklan lowongan pekerjaan kepada sanak saudara mereka. Selain mempermudah proses pemasaran lowongan, memanfaatkan relasi ini juga bisa memudahkan Anda untuk mengetahui bagaimana etos kerja si calon karyawan yang berasal dari kenalan tersebut. 

2. Meminta dan Mereview CV Calon Karyawan

Seringkali UMKM terutama yang berlokasi di pedesaan tidak meminta CV atau resume kepada calon karyawan mereka. Padahal CV atau resume tersebut dapat memudahkan proses rekrutmen karena Anda dapat segera tahu kapabilitas calon karyawan tersebut. 

CV ini juga dapat digunakan sebagai bahan pembicaraan ketika wawancara sehingga wawancara tidak terkesan kaku dan canggung. Mintalah CV dan resume calon karyawan ketika mereka melamar pekerjaan di tempat Anda entah itu dikirim melalui email, WhatsApp atau disetorkan ke kantor langsung. 

Tidak masalah jika CV hanya ditulis tangan asalkan memuat profil si pelamar kerja (data diri, pendidikan, pengalaman kerja) dengan lengkap. Bacalah CV tersebut dengan hati-hati dan pertimbangkan apakah pemilik CV tersebut cocok dengan pekerjaan yang ditawarkan. 

Sambil membaca CV, Anda juga bisa menanyakan etos kerja si calon pekerja jika calon pekerja tersebut direkomendasikan atau mengetahui lowongan pekerjaan di perusahaan Anda dari salah seorang relasi atau keluarga. 

Dengan mengetahui hal ini, Anda bisa mendapatkan opini yang lebih objektif dari orang-orang yang mengenal si calon karyawan tersebut lebih dahulu sehingga Anda bisa terhindar dari mendapat karyawan yang punya perilaku atau etos kerja yang buruk. 

3. Lakukan Wawancara Kerja

Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan wawancara kerja yang intensif. Jangan lupa sebelum memulai wawancara kerja, review dengan hati-hati CV yang telah disetorkan kepada Anda dan beri kabar kepada calon karyawan yang tidak berhasil melaju ke tahap selanjutnya. 

Anda tidak perlu memiliki latar belakang pendidikan psikologi untuk menjadi pewawancara yang baik. Pada dasarnya, Anda hanya perlu duduk dan mendengarkan penuturan calon karyawan dengan hati-hati. Baca ulang CV mereka untuk mendapatkan pertanyaan-pertanyaan wawancara dan dapatkan pertanyaan tambahan dari hasil perbincangan Anda dengan mereka. 

Pada saat wawancara ini, Anda bisa melihat secara umum bagaimana perilaku si calon karyawan. Apakah dia telat datang wawancara, berpakaian kurang rapi atau memiliki bahasa tubuh yang kurang baik? Tentunya hal ini bisa menjadi tambahan pertimbangan untuk Anda yang ingin mendapat karyawan yang baik. 

Tahap wawancara ini tidak hanya berperan penting agar Anda bisa mendapatkan karyawan yang Anda inginkan, tetapi juga berperan penting bagi si calon karyawan untuk mengenal lebih jauh perusahaan Anda. Jadi, pastikan saat mewawancara calon karyawan, Anda juga tampil dengan prima. 

4. Jelaskan Job Desk dan Fasilitas 

Saat wawancara, beri penjelasan lebih detail mengenai jobdesk dan fasilitas kerja yang Anda tawarkan. Dengan demikian, mereka memiliki kesempatan untuk mundur jika fasilitas dan Job Desk yang Anda tawarkan ternyata kurang sesuai dengan yang diinginkan. 

Lalu, bagaimana cara untuk mengetahui fasilitas dan gaji yang sesuai untuk karyawan Anda? Berikut ini fasilitas dasar yang bisa Anda tawarkan:

  1. Kerja 5 hari 1 minggu. 
  2. Per hari hanya 8 jam kerja dengan 1 jam diantaranya adalah jam istirahat siang. 
  3. Gaji yang sesuai atau mendekati UMR yang berlaku untuk kota tempat tinggal Anda. 
  4. Cuti maksimal 12 hari dalam 1 tahun. 
  5. Fasilitas makan siang. 
  6. Jangan berikan job desk untuk dua orang kepada 1 orang saja. 

Untuk menentukan gaji, sebaiknya perusahaan tidak hanya memperhitungkan jumlah keuntungan yang bisa diperoleh dalam satu bulan tetapi juga biaya hidup yang harus ditanggung oleh karyawan apalagi jika mereka telah punya keluarga. 

Maka dari itu, sebagai pengusaha Anda harus mengetahui struktur organisasi perusahaan kecil yang baik dan efektif, cara membuat pembukuan, dan mengelola keuangan yang baik

5. Berikan Waktu Uji Coba

Jika calon karyawan Anda menyatakan sanggup dengan fasilitas dan gaji yang ditawarkan serta kualifikasi yang Anda butuhkan sesuai dengan yang mereka miliki, coba berikan waktu uji coba (probation) terlebih dahulu selama kurang lebih 1 atau 3 bulan. 

Dalam waktu uji coba ini, karyawan Anda akan tahu bagaimana sebenarnya suasana kerja di tempat Anda sehingga mereka bisa melakukan penyesuaian. Sebaliknya, Anda juga bisa tahu bagaimana keseriusan karyawan tersebut saat bekerja. 

Biasanya, karyawan yang masih dalam tahap probation dibayar lebih rendah daripada karyawan tetap. Sebab, mereka masih memiliki sedikit kemungkinan untuk mundur dari perusahaan Anda. 

Apabila ternyata karyawan tersebut sudah cocok dengan perusahaan Anda dan Anda juga cocok dengan cara kerja mereka, kini saatnya Anda memperlakukan mereka dengan baik. Jangan sampai karena perlakuan yang kurang baik mereka resign di tengah-tengah kerja.

Sebab, keluarnya seorang karyawan tentu akan berpengaruh buruk bagi produktivitas UMKM seperti perusahaan Anda. Selain itu, mau tidak mau Anda juga harus mencari karyawan baru dan mulai dari awal lagi. 

Proses rekrutmen karyawan baru bisa menjadi proses yang panjang dan melelahkan karena Anda harus menyeleksi ratusan atau bahkan ribuan pelamar. Oleh sebab itu, pastikan Anda menghargai proses dan hasil kerja keras karyawan. Karena, karyawan tetap menjadi aset yang penting untuk produktivitas dan keberlanjutan perusahaan.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna merupakan salah satu finalist PKM-Kewirausahaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Chusna aktif mencari dan mengeksekusi ide bisnis yang menarik dan inovatif.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *