Terkadang ada orang yang sudah memiliki modal uang tapi masih bingung dan takut mau memulai bisnis dari 0 dan bingung mau berbisnis apa. Jika Anda termasuk orang yang seperti ini, Anda tidak perlu khawatir sebab hal ini wajar dihadapi oleh setiap pebisnis pemula.
Adapun yang perlu Anda lakukan adalah coba mengetahui 5 tipe usaha yang cocok untuk Anda. 6 cara mengetahui usaha yang cocok untuk diri sendiri berikut ini barangkali bisa membantu:
1. Ketahui Keahlian Anda
Cara pertama adalah dengan mengetahui apa keahlian Anda. Banyak orang yang merasa bahwa dirinya bukan orang yang ahli di bidang tertentu atau kalaupun bisa melakukan sesuatu, keahlian mereka bukan keahlian yang bisa dibilang outstanding di bidang tersebut.
Padahal keahlian dan bakat sejatinya dapat tumbuh secara alami pada diri masing-masing orang. Hanya saja mungkin orang-orang tersebut masih belum bisa menemukan bakat alami ini. Keahlian ini bisa saja tumbuh dan berkembang dari pengalaman-pengalaman hidup yang sebelumnya dialami.
Misalnya, sejak kecil Anda sering membantu orang tua berjualan di pasar. Maka bisa jadi keahlian Anda adalah berjualan atau jika sejak kecil Anda rajin membantu orang tua memasak dan membersihkan rumah, maka bisa jadi itu adalah keahlian alami Anda.
Selanjutnya, tinggal bagaimana Anda mengembangkan dan memanfaatkan keahlian alami tersebut untuk mencari nafkah. Apabila Anda belum merasa keahlian yang Anda miliki cukup untuk mencari nafkah, Anda bisa mengembangkan keahlian tersebut dengan mengikuti berbagai kursus baik offline maupun online. Anda tidak perlu khawatir soal biaya sebab saat ini pemerintah di bawah Kementerian Ketenagakerjaan rajin menyelenggarakan pelatihan gratis di daerah-daerah.
2. Ketahui Profil Risiko
Kegagalan memang sebuah risiko yang identik dengan bisnis. Namun bukan berarti kegagalan tidak bisa dikendalikan dan diminimalisir. Salah satu cara meminimalisir kegagalan adalah dengan mengetahui profil risiko diri Anda sendiri.
Tipe profil risiko terbagi menjadi tiga yaitu konservatif, moderat dan agresif. Tipe konservatif adalah tipe yang sangat menghindari risiko. Jika Anda termasuk tipe ini, maka disarankan untuk tidak mengambil pinjaman bank terlebih dahulu dan memulai bisnis menggunakan modal sendiri saja.
Tipe selanjutnya adalah moderat. Orang yang termasuk ke dalam tipe ini, tidak terlalu takut mengambil risiko tapi cukup berhati-hati. Apabila kepribadian Anda masuk ke dalam risiko ini, Anda bisa mengambil pinjaman bank tapi pertimbangkan dan pertanggungjawabkan dengan hati-hati.
Profil risiko yang terakhir adalah tipe agresif. Biasanya orang-orang yang termasuk ke dalam tipe ini adalah orang-orang kreatif, bermental dan berkeinginan kuat. Mereka tak segan mengambil pinjaman bank meskipun baru pertama kali mendirikan bisnis.
3. Lihat Peluang dari Mengamati Masyarakat Sekitar
Jika Anda masih belum merasa yakin bahwa membuka usaha yang berasal dari keahlian yang dimiliki diri sendiri masih belum cukup, Anda bisa mengamati masyarakat sekitar dan mengidentifikasi apa yang dibutuhkan dan belum ada di kalangan masyarakat tersebut.
Misalnya, masyarakat disekitar rumah Anda adalah masyarakat petani yang notabene tidak memiliki waktu dan biaya untuk mengajari anak-anak mereka di luar sekolah. Sebagai orang yang memiliki keahlian dan suka mengajar anak-anak, Anda bisa memanfaatkan peluang ini untuk memperoleh penghasilan.
Hasil pengamatan ini sebenarnya tidak harus sinkron dengan keahlian Anda. Catat hasil pengamatan tersebut dan pilih mana yang sekiranya paling cocok dengan keahlian Anda.
4. Meminta Saran Mentor
Seringkali seseorang baru mulai berbisnis ketika dia telah mendapatkan beberapa tahun pengalaman bekerja sebagai karyawan terlebih dahulu. Tujuannya adalah untuk mencari pengalaman tentang industri terkait dan mencari relasi yang dibutuhkan, termasuk mentor.
Mentor adalah orang yang memiliki pengalaman lebih banyak dan mau berbagi pengalaman tersebut. Memiliki orang seperti ini di dalam pekerjaan adalah satu hal yang sangat penting. Karena mereka adalah orang yang bisa jadi sumber inspirasi dan ide untuk bisnis Anda.
Bahkan tidak jarang seorang mentor bisnis juga bisa menjadi investor pertama yang membantu modal ketika Anda ingin mendirikan bisnis pertama kali. Jika ada orang seperti ini ada di kantor, coba bertanya kepada dia mengenai bisnis apa yang cocok untuk Anda.
5. Catat Keahlian, Pilih Sesuai Kepribadian dan Modal
Pengalaman hidup yang kaya bisa jadi membuat Anda banyak memiliki pilihan. Jika Anda bingung memilah mana diantara sekian banyak pilihan tersebut yang bisa dijadikan sumber penghasilan, maka langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mencatat pilihan dan keahlian Anda.
Contohnya, Anda pandai memasak, menjahit, membersihkan rumah dan suka mengajar anak-anak. Pilihlah diantara beberapa keahlian tersebut yang sesuai dengan modal dan kepribadian yang Anda miliki.
Katakanlah Anda adalah orang yang berkepribadian ekstrovert dan suka berbaur. Maka pilihan menjadi guru taman kanak-kanak atau bimbel baca tulis adalah pilihan yang terbaik. Sebaliknya, jika Anda orang yang introvert, maka mungkin membuka catering atau jasa menjahit bisa menjadi pilihan terbaik. Anda bahkan bisa melakukan keduanya jika memang memiliki waktu dan kesempatan.
6. Terus Mengembangkan Diri
Langkah terakhir untuk mengetahui usaha yang cocok untuk diri Anda adalah dengan terus mengembangkan diri dan tidak menutup diri dari semua kemungkinan. Sebab, jarang sekali pebisnis yang langsung sukses dalam satu kali percobaan dan paling sering adalah pengusaha harus naik turun dulu sebelum benar-benar mengetahui usaha apa yang paling cocok untuk dirinya.
Dengan terus belajar dan membuka diri terhadap peluang-peluang baru, Anda akan menemukan bisnis-bisnis baru yang bisa jadi tidak pernah terpikirkan sebelumnya tapi ternyata sangat cocok dengan kepribadian Anda.
Tentu Anda masih ingat kisah Kolonel Sanders, pencetus salah satu restoran fast food terbesar di dunia. Kolonel Sanders harus bekerja di berbagai sektor dan bahkan menjadi tentara terlebih dahulu sebelum akhirnya sukses dengan ayam goreng miliknya di pertengahan usia 60 an. Hal ini karena beliau tidak menyerah dan tidak menutup mata dari semua kemungkinan yang ada.
Terus kembangkan diri dengan banyak membaca buku, hasil penelitian, mengikuti komunitas dan seminar bisnis lalu temukan usaha yang cocok untuk Anda sesuai dengan kondisi saat itu.
Banyak orang dikaruniai cita-cita sejak kecil dan memiliki kesempatan untuk bekerja sesuai cita-cita tersebut. Tapi, banyak juga orang tidak memiliki keduanya dan justru menemukan cita-cita dan pekerjaan yang menyenangkan tersebut di saat mereka dewasa. Karena setiap manusia memiliki waktunya sendiri-sendiri.