Untuk memaksimalkan keuntungan bisnis, perusahaan setidaknya harus melakukan 2 cara yaitu meningkatkan pendapatan dan atau dengan cara menghemat biaya operasional perusahaan tersebut. Baik cara pertama maupun kedua bukanlah hal yang mudah, mengingat tidak hanya pimpinan, tetapi juga karyawan perusahaan harus berkomitmen melakukan hal ini.
Berikut ini beberapa tips untuk efisiensi biaya operasional yang bisa Anda terapkan di perusahaan Anda:
Cara Menghemat Biaya Operasional Bisnis
1. Menekan konsumsi energi
Cara menghemat biaya operasional perusahaan yang paling utama adalah menekan konsumsi energi, seperti listrik, air dan bensin, jika perusahaan Anda memiliki kendaraan operasional. Hal ini karena biaya overhead seperti ini seringkali tidak terasa, sehingga rawan pemborosan, misalnya lampu dan AC lupa dimatikan, kran air bocor dan lain sebagainya.
Saat ini di Indonesia sudah ada teknologi smart office dimana seluruh peralatan energi di kantor bisa dikontrol menggunakan aplikasi di handphone maupun laptop. Dengan teknologi ini, security di perusahaan Anda bisa secara otomatis mematikan seluruh AC dan lampu apabila sudah tidak digunakan dengan tanpa harus mengelilingi area kantor. Dengan demikian, potensi pemborosan akibat hal ini juga bisa ditekan.
2. Mengadaptasi teknologi yang sesuai
Selain smart office, saat ini juga sudah banyak teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk menghemat biaya operasional. Teknologi Google Workspace misalnya, memungkinkan Anda untuk mengirim dokumen kepada karyawan dengan tanpa harus mencetak dokumen tersebut dan bisa dimanfaatkan juga untuk menyelenggarakan rapat online.
Dengan cara ini, Anda bisa menghemat biaya cetak dan penyimpanan dokumen, serta menghemat biaya bensin dan konsumsi untuk rapat, sebab raat dapat diselenggarakan kapanpun dan dimanapun.
3. Negosiasi dengan supplier
Salah satu cara yang paling utama dalam menekan biaya operasional perusahaan adalah dengan negosiasi kepada supplier supaya mau memberikan harga diskon untuk setiap pembelian bahan baku. Namun tentunya, penurunan harga bahan baku ini harus dalam skema yang wajar supaya bisa menguntungkan kedua belah pihak.
Sebab, bagi perusahaan Anda, harga diskon ini akan mengurangi biaya bahan baku, sementara bagi supplier, hal ini merupakan program jaminan kalau perusahaan Anda akan menjadi pelanggan tetap mereka.
4. Mengevaluasi kebijakan cuti, lembur dan bonus
Selain biaya bahan baku dan overhead, komponen biaya produksi lainnya adalah gaji tenaga kerja. Sembari tetap harus mengikuti peraturan dari Kementerian Ketenagakerjaan, perusahaan harus tetap mengevaluasi kebijakan cuti, lembur dan bonus supaya bisa lebih efektif dan efisien.
Misalnya, pekerja hanya diperbolehkan untuk lembur jika dan hanya jika mengerjakan tugas yang tidak bisa ditunda dan hanya bisa mengajukan cuti berbayar jika semua pekerjaannya sudah selesai. Dengan demikian, tidak ada karyawan yang cuti tiba-tiba dan mengganggu produktivitas perusahaan serta tidak ada karyawan yang bisa lembur hanya demi mengejar bonus.
5. Menyerahkan sebagian pekerjaan kepada karyawan magang atau pekerja lepas
Cara menghemat biaya operasional perusahaan yang ke-5 adalah menyerahkan sebagian pekerjaan kepada pekerja magang atau pekerja lepas. Sebab biasanya, gaji atau fee yang harus dibayarkan oleh perusahaan untuk karyawan jenis ini lebih murah dibandingkan dengan karyawan kontrak atau karyawan tetap.
Hanya saja, baik pekerja lepas maupun pekerja magang tetap harus mendapatkan hak mereka yang lain, seperti uang lembur, sertifikat magang, pelatihan dan lain sebagainya.
6. Menyerahkan sebagian pekerjaan kepada pihak ketiga
Ketika ada job desk atau pekerjaan yang sekiranya tidak bisa dibuat atau dikelola oleh perusahaan Anda sendiri, maka tidak ada salahnya bekerja sama dengan vendor untuk hasil yang maksimal dan biaya minimal. Misalnya, perusahaan Anda ingin membuat website khusus perusahaan dan mengelolanya dengan baik.
Alih-alih secara langsung merekrut web developer, UX writer dan berbagai profesi lainnya untuk menunjang proyek ini, Anda bisa bekerja sama dengan agensi yang khusus untuk membuat dan pengelolaan website. Sebab selain memiliki tenaga kerja yang sudah ahli di bidangnya, agensi tersebut juga sudah mengetahui cara supaya website tersebut menjadi nomor 1 di mesin pencarian.
7. Membangun pusat produksi di lokasi yang strategis
Perusahaan juga bisa memangkas biaya operasional, khususnya biaya distribusi dan transportasi dengan cara membangun pusat produksi di lokasi yang strategis. Lokasi strategis ini bisa merupakan lokasi yang dekat dengan sumber bahan baku maupun lokasi yang dekat dengan konsumen. Akan lebih baik jika dekat dengan kedua stakeholder tersebut.
Misalnya, perusahaan adalah perusahaan yang menjual air minum dalam kemasan (AMDK). Untuk mengurangi biaya operasional, perusahaan bisa mendirikan pusat produksi di dekat area pegunungan, seperti Pasuruan dan Bogor. Lalu alih-alih dijual ke Jakarta, supaya bisa lebih hemat biaya produksi, produk tersebut dijual di daerah-daerah dekat Bogor dan Pasuruan.
Dalam kasus tertentu, seperti perusahaan yang diambang kebangkrutan atau merger dengan perusahaan lain, penghematan biaya operasional dilakukan dengan cara memutuskan hubungan kerja (PHK) dengan sebagian karyawan atau menutup lini bisnis yang dinilai tidak menguntungkan. Perampingan ini dilakukan demi meningkatkan potensi profit dan keberlanjutan perusahaan di masa depan.
Keuntungan Menghemat Biaya Operasional Bisnis
1. Peningkatan laba
Seperti yang telah disebutkan di paragraf awal, jika perusahaan berhasil menekan biaya operasional bisnis, maka keuntungan atau profit perusahaan tersebut akan bertambah, meskipun pendapatannya tetap. Hal ini karena keuntungan atau profit adalah hasil pengurangan antara pendapatan dan laba.
2. Efisiensi bisnis
Perusahaan dengan bisnis yang efisien adalah perusahaan yang berhasil mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan menggunakan sumber daya yang minimal. Oleh sebab itu, tidak semua perusahaan yang memiliki banyak lini bisnis dapat disebut sebagai perusahaan yang efisien. Ada kalanya perusahaan yang memiliki satu lini bisnis saja, tapi bisa fokus dan memaksimalkan keuntungan bisa disebut perusahaan yang efisien.
3. Memenangkan persaingan bisnis
Ketika perusahaan berhasil menghemat biaya operasional, perusahaan tersebut tidak hanya berpeluang untuk meningkatkan keuntungan saja, tetapi juga berpeluang untuk mengurangi harga. Meskipun tampak bukan solusi bisnis dalam jangka panjang, pemotongan harga jual produk ini dapat membantu perusahaan untuk memenangkan persaingan bisnis. Hal ini khususnya jika produk perusahaan tersebut menargetkan pasar yang price sensitive. Contohnya adalah Mixue. Kemampuan produsen es krim ini menghemat biaya produksi dengan berbagai strateginya, membuatnya bisa mematok harga produk yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan pesaingnya. Dipadu dengan pemasaran Mixue yang masif, hal ini berakibat brand ini bisa memenangkan persaingan produsen es krim di Indonesia, khususnya untuk pasar menengah ke bawah.