Lompat ke konten

Contoh Layout Pabrik dan Cara Membuatnya

Contoh layout pabrik

Salah satu faktor yang mempengaruhi efisiensi sebuah perusahaan adalah layout pabrik dari perusahaan tersebut. Layout pabrik ini penting sebab, pihak pemilik perusahaan pasti menginginkan sebuah pabrik yang memungkinkan proses produksi terjadi secara cepat dan aman. 

Alasannya adalah, jika proses produksi terjadi secara cepat, aman dan efisien, tentu barang yang dihasilkan perusahaan dan siap dijual akan berlimpah. Selain itu, ukuran pabrik yang pas juga akan menghemat biaya penyewaan lahan. 

Faktor-Faktor Yang Harus Diperhatikan Saat Membuat layout Pabrik

Menurut Assauri (1978) terdapat setidaknya 13 faktor yang harus diperhatikan saat membuat layout pabrik. Faktor-faktor tersebut adalah:

  1. Jenis produk (ukuran dan ketahanan). 
  2. Urutan proses produksi.
  3. Luas pabrik. Luas disini mencakup tinggi pabrik (agar tidak pengap) dan gang untuk lalu lintas barang dan tenaga kerja. 
  4. Berat dan ukuran mesin. 
  5. Penempatan mesin supaya mudah dilakukan perbaikan dan penggantian. 
  6. Keseimbangan kapasitas. 
  7. Minimum pergerakan yang dibutuhkan untuk lalu lintas barang dan tenaga kerja. 
  8. Aliran material dari satu lini produksi ke lini produksi lain. 
  9. Tempat kerja pekerja juga harus diperhatikan supaya aman dan nyaman.
  10. Fasilitas umum seperti, kantin, koperasi, kamar mandi dan lain-lain. 
  11. Waiting area atau tempat bahan baku menunggu untuk diproduksi. 
  12. Plant climate atau sirkulasi udara dalam pabrik. ‘
  13. Flexibility yaitu kemampuan layout pabrik mengakomodir perubahan-perubahan kecil dalam proses produksi sehingga perubahan kecil tersebut tidak mengakibatkan biaya yang besar. 

Dalam mempertimbangkan hal-hal di atas, tentunya Anda membutuhkan dokumen perencanaan bisnis dan studi kelayakan bisnis sebagai tempat mencatat data dan sebagai bahan evaluasi. 

Tipe-Tipe Layout Pabrik

Setidaknya terdapat 4 tipe layout pabrik yang perlu Anda pertimbangkan saat ingin membangun pabrik. Tipe-tipe layout ini sangat tergantung dengan ke-13 faktor di atas. 4 tipe layout pabrik tersebut adalah:

1. Product layout. 

Dalam tipe ini mesin diletakkan sesuai dengan urutan produksi yang menggunakan mesin tersebut. Misalnya, dalam proses pembuatan baju maka mesin jahit diletakkan di dekat gudang kain baru kemudian mesin obras. 

Kelebihannya adalah supervisor akan lebih mudah mengecek proses produksi sementara kekurangannya adalah kurang fleksibel terutama jika perusahaan memproduksi banyak barang dengan bahan baku yang sama. 

2. Process Layout

Dalam tipe ini, mesin-mesin pabrik dijadikan satu berdasarkan fungsinya. Misalnya, mesin bubut dengan mesin bubut, mesin jahit dengan mesin jahit. Kelebihannya adalah model desain pabrik seperti ini sangat fleksibel untuk memproduksi banyak produk sekaligus. Kekurangannya adalah para pekerja harus mondar mandir untuk menerima dan menyerahkan hasil produksi divisi mereka sehingga biaya produksi jadi relatif lebih tinggi. 

3. Fixed Position Layout 

Pabrik yang memiliki tipe ini umumnya digunakan oleh pabrik pembuatan barang-barang sangat besar seperti, pesawat terbang, galangan kapal dan lain-lain. Dalam proses produksi pabrik tipe ini, bahan baku dan alat produksi justru mendekati tempat produksi utama. Maka tidak heran jika proses produksi barang-barang tersebut membutuhkan biaya yang sangat mahal. 

4. Group Technology Layout

Group technology layout adalah layout pabrik yang mengelompokkan mesin dan peralatan untuk memproses produk sejenis. Kelebihan dari tipe layout ini adalah memanfaatkan mesin-mesin yang sudah ada secara penuh sementara kelebihannya adalah perlu pengawasan ketat supaya proses produksi terjalin secara efektif. 

Cara Membuat Layout Pabrik

Lalu bagaimana cara membuat layout pabrik? Berikut ini tahapan-tahapan membuat layout pabrik secara umum:

1. Ketahui barang yang ingin Anda produksi

Sebagaimana yang telah tertulis di atas, jenis barang yang akan diproduksi memainkan peran penting dalam desain pabrik. Tentu untuk membuat sebuah barang yang berukuran besar Anda perlu menyediakan gang yang cukup besar juga supaya barang dan tenaga kerja yang mengantarkan barang tersebut bisa lalu lalang tanpa hambatan. 

Selain itu, aspek barang ini tentunya juga akan menentukan bahan baku. Bahan baku yang berbeda tentu harus disimpan dengan kondisi gudang yang berbeda. Mengetahui jenis barang yang akan diproduksi juga mengantarkan Anda pada tahu bagaimana cara membuat barang tersebut, mesin-mesin apa saja yang dibutuhkan dan lain-lain. 

2. Mengetahui ukuran mesin

Pabrik adalah tempat produksi yang dipenuhi dengan berbagai jenis mesin yang seringkali ukuran mesin tersebut cukup besar. Mengetahui ukuran mesin yang akan dipakai untuk produksi dan jumlahnya akan membantu Anda untuk tahu berapa luas pabrik yang efisien. 

Luas pabrik ini dihitung dari luas mesin, banyaknya mesin yang digunakan serta luas gang yang dibutuhkan untuk proses produksi yang efisien. Tentu produksi sebuah pabrik tidak akan efisien jika ukuran pabrik tersebut 25 meter kali 25 meter sementara ukuran mesin yang digunakan 20 meter persegi dan jumlahnya 25. Sebab itu artinya luas gang yang bisa dipakai karyawan hanya sekitar 100 meter persegi. 

3. Membuat activity relationship chart

Activity relationship chart adalah diagram yang menunjukkan relasi antara aktivitas-aktivitas produksi tertentu sehingga manajemen dapat menentukan manakah proses yang harus berdekatan dan mana yang harus berjauhan. 

Diagram ini dibuat setelah memberikan kode tertentu pada masing-masing proses produksi. Berikut ini contoh activity relationship chart:

arc
Gambar 1: Activity relationship plan. Sumber : Ghaleebmumtaaz.wordpress.com

4. Membuat gambaran umum desain pabrik

Gambaran umum disini hanya mencakup unek-unek Anda mengenai desain pabrik yang Anda inginkan. Dalam gambaran umum ini, Anda bisa menuangkan dimana letak fasilitas umum seperti mushola, kantin dan toilet berada. 

Gambaran umum ini berfungsi sebagai patokan kerja Anda atau jasa arsitek yang Anda sewa dalam membuat layout pabrik. Mengapa perlu arsitek? Sebab, arsitek lebih tahu mengenai bagaimana membangun atau mendesain sebuah bangunan dengan baik dan layak. 

5. Membuat layout di aplikasi desain

Saat ini, Anda maupun arsitek yang Anda sewa bisa menggunakan aplikasi desain seperti Sketchup untuk mempermudah proses desain layout pabrik Anda. Sebab, dengan menggunakan aplikasi ini, Anda bisa secara langsung melihat gambaran tentang pabrik tersebut baik itu dari depan bangunan, belakang maupun atas. 

Hal ini tentu akan berbeda jika Anda masih menggunakan kertas gambar biasa yang hanya menyediakan gambaran secara dua dimensi saja. 

Contoh Layout Pabrik

k3suT1ozsRHkoQ05Dyq0QgwKhzx5uNGB2FEX0VnBBAlb3Rru3MIVIcd2RbDlZHw9a5m6iJf d3eqG2gwErWJoHI wUAbjUZJD40cwyy212W7jUVyH47XNQ o tnYS9uyL2ZF07UQ
Gambar 2: Contoh layout pabrik mie. Sumber: Scribd

Alternatif lain yang bisa Anda coba dalam proses produksi adalah menyewa pabrik alih-alih membuat pabrik sendiri. Saat menyewa pabrik Anda tinggal memilih pabrik dengan luas dan tinggi yang sesuai dengan yang Anda inginkan. 

Belum lagi biasanya pabrik yang disewakan sudah dekat dengan berbagai fasilitas umum seperti, jalan raya, minimarket dan lain-lain sehingga membuat Anda tidak perlu membangun fasilitas umum tersebut sendiri.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna merupakan salah satu finalist PKM-Kewirausahaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Chusna aktif mencari dan mengeksekusi ide bisnis yang menarik dan inovatif.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *