Tujuan utama dan poin terpenting dari menjalankan sebuah bisnis adalah bagaimana Anda bisa menjawab kebutuhan konsumen dan memberikan solusi bagi mereka. Semakin produk Anda memberi kemudahan bagi konsumen, semakin tinggi pula peluang untuk menjual produk bisnis dalam jumlah banyak. Tentu hal ini akan berdampak pada peningkatan penjualan dan pendapatan perusahaan.
Nah, mungkin akan muncul pertanyaan bagaimana caranya untuk menjawab dan memberi solusi bagi konsumen? Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan membuat customer persona.
Pernahkah Anda mendengar istilah tersebut? Apabila belum, mari kenali lebih lanjut tentang apa itu customer persona beserta jenis, cara membuat, dan contohnya. Simak informasi lebih lengkapnya pada penjelasan di bawah ini!
Apa itu Customer Persona
Customer persona atau lebih sering dikenal dengan buyer persona adalah salah satu strategi pemasaran yang merepresentasikan kebutuhan calon pelanggan perusahaan secara ideal. Melalui representasi ini, perusahaan akan mencari informasi detail terkait segala hal yang dibutuhkan konsumen, mulai dari hal yang menarik perhatian pelanggan, masalah yang kerapkali dihadapi, media sosial apa yang paling banyak digunakan, dan masih banyak lagi.
Dengan kata lain, Anda akan berpura-pura menjadi pelanggan yang akan membeli produk atau layanan perusahaan. Nah, customer sendiri memiliki beragam jenis dan kepribadian. Maka dari itu, perlu menghimpun data dari calon pelanggan itu sendiri agar informasi yang didapatkan lebih akurat.
Segala informasi ini akan digunakan untuk mengetahui bagaimana preferensi konsumen hingga pendekatan apa yang bisa digunakan secara efektif.
Lalu, bagaimana cara mendapatkan seluruh informasi tersebut? Sebagai sebuah perusahaan, Anda dapat menghimpun data dari melakukan survey, wawancara, atau membuat asumsi berdasarkan hasil riset pasar.
Customer persona ini sendiri memiliki beberapa fungsi, seperti untuk tingkatkan pengembangan produk, peningkatan penjualan bisnis, dan tentunya sebagai strategi pemasaran efektif. Jadi, penerapan strategi ini bisa jadi salah satu solusi terbaik bagi perusahaan Anda.
Jenis Customer Persona
Dalam penerapannya, customer persona dibagi ke dalam beberapa jenis, antara lain:
1. Methodical Persona
Apabila merujuk pada nama jenis customer persona satu ini, calon pelanggan cenderung bersifat lebih perfeksionis dan teliti dalam mengambil keputusan. Customer jenis ini kerap kali juga akan membandingkan produk Anda dengan perusahaan yang menjual produk serupa.
Tujuannya tentu untuk melihat apakah ada perbedaan dari segi harga, manfaat, hingga kualitas. Oleh karena itu, perusahaan bisa menerapkan strategi lebih tepat dalam penawaran produk agar lebih menarik minat calon pelanggan.
2. Competitive Persona
Jenis persona pelanggan berikutnya ini lebih mengutamakan eksklusitvitas atau produk yang bisa menunjukkan kelebihan dan pengembangan diri. Untuk menawarkan produk kepada pelanggan seperti ini, fokus utama Anda adalah bagaimana membuat mereka merasa bangga dan bernilai di lingkungan sekitarnya.
Dengan kata lain, Anda bisa menjual merek perusahaan sebagai jawaban dari permasalahan yang mereka alami. Jadi, jangan berfokus pada penjelasan tentang manfaat atau kelebihan dari produk yang ditawarkan. Namun, buatlah pelanggan merasa eksklusif dengan menggunakan barang dari perusahaan Anda.
3. Humanistic Persona
Berikutnya, pelanggan yang satu ini lebih mengutamakan emosi dalam mengambil keputusan apakah akan membeli produk atau tidak. Umumnya, mereka akan lebih tertarik untuk membeli ketika ada interaksi dua arah secara intens dan personal.
Jadi, Anda bisa memainkan emosi mereka dengan bersikap ramah dan memberikan gambaran atau pengalaman saat menggunakan produk atau layanan. Walaupun pengambilan keputusan jenis customer ini cukup lambat, peluang mereka untuk membeli cukup besar dibandingkan yang lain.
4. Spontaneous Persona
Berkebalikan dengan humanistic persona, jenis customer satu ini cukup cepat dalam pengambilan keputusan atas pembelian produk atau layanan. Keduanya sama-sama menggunakan emosi dalam bertransaksi, tetapi spontaneous persona lebih mudah dipengaruhi secara cepat dibandingkan jenis lainnya.
Biasanya jenis customer ini melakukan pembelian karena dipengaruhi orang lain (influencer), tertarik dengan promo, penasaran dengan produk atau layanan bisnis, dan masih banyak lagi.
Cara Membuat Customer Persona
Setelah mengetahui tentang customer persona beserta jenis-jenisnya, kini saatnya bagi Anda untuk membuatnya dengan menerapkan beberapa cara di bawah ini:
1. Lakukan Riset Pasar
Langkah pertama yang harus dilakukan dan tidak boleh terlewatkan adalah melakukan riset pasar. Riset pasar ini bertujuan untuk menghimpun informasi seputar calon pelanggan yang sesuai dengan tujuan produk atau layanan perusahaan.
Dari riset ini, Anda bisa mengetahui rata-rata umur pengguna produk atau layanan serupa, jenis kelamin, tempat tinggal, hingga hobi atau permasalahan yang sedang mereka alami. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, riset pasar ini bisa dilakukan melalui pendataan angket, survei, hingga wawancara.
Dengan begitu, Anda akan mendapat gambaran lebih luas dan mendalam tentang kebutuhan konsumen. Tujuannya tentu agar konsumen beralih menggunakan produk dan layanan perusahaan dibandingkan yang lainnya.
2. Ketahui Permasalahan Konsumen
Dalam membuat customer persona, Anda juga harus mengetahui dan mengidentifikasi permasalahan apa yang dihadapi konsumen atau lebih sering dikenal dengan istilah pain points. Pada tahap ini, Anda perlu mengklasifikasikan hambatan apa yang membuat pelanggan memutuskan untuk tidak membeli sebuah produk atau layanan.
Biasanya, beberapa permasalahan yang sering dihadapi konsumen antara lain dari segi harga, kualitas, jarak, dan masih banyak lagi. Dengan mengetahui permasalahan ini, Anda bisa mengisi kekurangan yang ditemukan dari perusahaan lain agar dapat terjawab di produk atau layanan Anda.
3. Cari Solusi untuk Konsumen
Agar mendapat keuntungan, tentu Anda ingin konsumen memilih produk Anda dibandingkan kompetitor lainnya, bukan? Oleh karena itu, jadilah solusi bagi permasalahan yang sering dihadapi konsumen.
Solusi di sini dapat diberikan dalam bentuk pengembangan produk, persaingan harga, hingga manfaat yang ditawarkan.
4. Kategorikan Persona Sesuai Jenisnya
Ketiga cara di atas dihimpun menjadi satu data untuk kemudian dikategorikan ke dalam jenis persona yang sesuai. Tujuan pengkategorisasian ini adalah untuk mengetahui strategi mana yang tepat untuk melakukan penawaran.
Misalnya, dari hasil data yang dihimpun, terlihat bahwa jenis customer persona yang paling umum muncul adalah jenis spontaneous persona. Jadi, Anda dapat menerapkan strategi pemasaran salah satunya dengan memperbanyak promosi.
5. Ciptakan Customer Persona
Terakhir, buatlah customer persona yang merepresentasikan ciri-ciri calon pelanggan dari informasi yang didapatkan. Dalam hal ini, Anda bisa membuat sebuah contoh atau karakter yang menggambarkan bahwa calon pelanggan tersebut akan tertarik dalam membeli produk atau layanan perusahaan.
Contoh Customer Persona
Agar Anda memiliki pemahaman lebih mendalam, berikut ada beberapa contoh customer persona beserta template yang bisa digunakan:
1. Contoh Customer Persona Starbucks
Sumber: Apookat.
2. Contoh Customer Persona Coca-Cola
Sumber: Andreu 18 WordPress.
Nah, kini Anda sudah memahami tentang apa itu customer persona beserta jenis, cara membuat, dan contohnya. Anda bisa menerapkan strategi ini guna tingkatkan pendapatan perusahaan dengan melakukan pendekatan kepada pelanggan. Dengan begitu, perusahaan pun bisa menjawab kebutuhan pelanggan dengan lebih baik dan maksimal.