Lompat ke konten

Apa itu Customer Profil, Cara Membuat & Contohnya

Ilustrasi lampu dengan tulisan "customer" di dalamnya.

Sebagai pebisnis, Anda perlu menggunakan beberapa cara tertentu untuk mempromosikan produk atau layanan bisnis. Salah satu cara yang bisa diterapkan adalah memakai strategi customer profile. Apakah Anda pernah mendengar istilah tersebut?

Jika belum, sederhananya, customer profile menitikberatkan pada kepentingan konsumen atau pembeli. Dengan kata lain, perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk fokus mencari tahu kebutuhan atau tren yang sedang berlangsung di tengah-tengah konsumen. 

Cara ini terbilang efektif karena target pasar bisnis bisa lebih tepat sasaran. Namun, membuat customer profile tidak semudah itu. Apabila Anda ingin menerapkannya, mari cari tahu terlebih dahulu mengenai pengertian, cara membuat, manfaat, hingga contoh dari customer profile. Simak informasi lebih lengkapnya di bawah ini!

Apa itu Customer Profil?

Sesuai dengan namanya, customer profil berarti informasi atau profil mengenai konsumen mulai dari pola berbelanja, preferensi, hingga karakteristik lainnya. Seluruh informasi tersebut dihimpun dalam satu data untuk mendapatkan gambaran mengenai kebutuhan konsumen. Pebisnis menghimpun data ini bukanlah tanpa alasan karena data ini bermanfaat sebagai media promosi.

Bagaimana caranya? Dengan mengetahui pola, preferensi, dan karakteristik customer, perusahaan bisa lebih memahami target pasar mereka lebih dalam lagi. Dari data tersebut juga, perusahaan dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat, evaluasi produk perusahaan, hingga peningkatan pelayanan bisnis. 

Seluruh informasi tersebut perlu diperbarui secara berkala karena kemungkinan akan berubah seiring tren yang berlaku. Jadi, secara tidak langsung, perusahaan juga harus bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Dengan begitu, perusahaan dapat terus menyesuaikan kebutuhan pelanggan dan mengambil keputusan tepat mengenai strategi yang akan digunakan. 

Cara Membuat Customer Profil

Setelah memahami pengertian dari customer profil, kini saatnya bagi Anda untuk mulai membuatnya. Bagaimana caranya? Untuk lebih lengkapnya, mari simak langkah-langkahnya di bawah ini: 

1. Tentukan tujuan terlebih dahulu

Sebelum membuat segala sesuatu, tentu Anda harus memiliki tujuan dan rencana yang jelas terlebih dahulu. Jangan sampai customer profile yang dibuat malah justru tidak sesuai sasaran karena tidak ada tujuan yang pasti. 

Nah, cara menentukan tujuan ini bisa dimulai dari membuat pertanyaan seputar kebutuhan bisnis dan pelanggan. Misalnya, apakah fokus perusahaan adalah untuk mengembangkan strategi pemasaran? Apakah tujuannya untuk membuat inovasi produk baru? Apakah tujuannya adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan? Dan lain sebagainya disesuaikan dengan kebutuhan bisnis. 

2. Himpun seluruh informasi seputar pelanggan

Setelah tujuan sudah terbentuk, kini saatnya untuk mengumpulkan data seputar pelanggan. Data ini bisa didapatkan melalui dua cara, yaitu data internal dan survei. 

Apabila Anda ingin menggunakan cara internal, berarti Anda hanya mengandalkan informasi pembeli dari riwayat transaksi yang sudah terjadi sebelumnya. Misalnya, dari data pemesanan pembeli, sistem pelacakan, dan interaksi personal dengan pelanggan. 

Selain cara tersebut, Anda juga dapat menyebarkan survei kepada pelanggan. Survei ini bisa dilakukan sebelum atau sesudah memiliki target pasar. Dalam survei tersebut, Anda dapat menanyakan beberapa hal seperti produk apa yang disukai, minat atau preferensi pelanggan terhadap sebuah produk, kebutuhan, dan masih banyak lagi. 

3. Segmentasi pelanggan berdasarkan data demografis

Informasi yang sudah dihimpun menjadi satu kemudian perlu diidentifikasi dan dikelompokkan berdasarkan bagiannya masing-masing. Nah, dalam segmentasi (pengelompokkan) ini, Anda bisa melibatkan data demografis untuk membantu proses pembuatan customer profile

Segmentasi demografis ini berfokus pada pengelompokkan pelanggan berdasarkan jenis kelamin, umur, pekerjaan, pendapatan, dan lain-lain. Dari data tersebut, target pasar bisa lebih tepat sasaran sehingga perusahaan dapat menentukan platform atau media terbaik untuk pemasaran produk atau layanan. 

4. Pengolahan dan evaluasi seluruh data

Data yang sudah dikelompokkan kemudian diolah dan dievaluasi kembali agar customer profil semakin sempurna. Pengolahan data dilakukan dengan mengecek apakah ada data yang double (duplikasi), tidak relevan dengan kebutuhan bisnis, dan sebagainya. 

Terakhir, evaluasi kembali customer profile yang sudah dibuat. Pastikan seluruh pertanyaan dan data yang didapatkan sudah menjawab kebutuhan perusahaan. 

Manfaat Melakukan Customer Profiling

Pembuatan customer profile tentu berikan sejumlah manfaat bagi pebisnis seperti yang akan dijelaskan di bawah ini: 

1. Personalisasi pelanggan lebih baik

Apabila memposisikan diri sebagai pelanggan, tentu Anda akan senang apabila perusahaan bisa memenuhi kebutuhan bahkan merekomendasikan produk atau layanan yang tepat, bukan? Nah, begitu pula Anda harus menerapkannya pada bisnis. 

Dengan personalisasi tersebut, Anda akan memiliki pemahaman lebih luas tentang rekomendasi produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, konten relevan yang sesuai dengan tren atau minat pelanggan, dan lain sebagainya. 

2. Pemasaran produk dan layanan tepat sasaran

Dalam memasarkan produk, jangan sampai target konsumen tidak tepat sasaran. Mengapa demikian? Apabila hal tersebut terjadi, tentu peluang produk atau layanan akan terjual akan semakin rendah. 

Misalnya, bisnis Anda bergerak di industri kecantikan yang berfokus untuk menjual produk kepada wanita di rentang usia 18–25 tahun. Jika Anda menjualnya kepada wanita di luar rentang usia tersebut, kemungkinan besar minat atau preferensi terhadap produk bisnis Anda akan berbeda.

Dengan demikian, pembuatan customer profile akan sangat membantu agar perusahaan dapat merancang produk sesuai dengan keinginan pasar. 

3. Efisiensi pemasaran produk atau layanan 

Jika sasaran konsumen sudah terbentuk, perusahaan bisa lebih efisien dalam memasarkan produk mulai dari platform yang digunakan, gaya pemasaran, hingga desain yang dipakai. Dengan begitu, minat pelanggan pun akan semakin tinggi dan tertarik untuk menggunakan produk atau layanan perusahaan. 

4. Peningkatan loyalitas pelanggan

Loyalitas pelanggan akan terbentuk dari adanya personalisasi sebagai wujud dari penerapan customer profile. Mereka akan merasa lebih dekat dan memiliki hubungan baik dengan perusahaan. Dengan begitu, mereka bisa nyaman dan memilih menggunakan produk atau layanan dari perusahaan Anda.

Selain itu, mereka bahkan bisa merekomendasikan bisnis Anda kepada kerabat atau keluarga. Sangat menguntungkan, bukan?

Contoh Customer Profil

Agar Anda memiliki gambaran lebih jelas, berikut ada contoh customer profil yang bisa diterapkan di perusahaan Anda. Pada contoh ini, mari mengandaikan perusahaan Anda bergerak di industri fashion (pakaian). Target pasar bisnis adalah remaja berusia 18–25 tahun. Nah, dalam menghimpun data tersebut, Anda mendapat informasi mengenai seseorang terkait preferensi serta karakteristik lainnya seperti berikut:

  • Status: Mahasiswa;
  • Usia: 22 tahun;
  • Jenis Kelamin: Perempuan;
  • Pendidikan: Mahasiswa Jurusan Akuntansi;
  • Lokasi: Jakarta;
  • Gaya Hidup: Aktif di kampus, senang bersosialisasi dengan teman-teman;
  • Minat: Buku, bermain alat musik;
  • Lebih memilih pakaian yang nyaman dan santai;
  • Suka berbelanja online dan offline;
  • Condong memilih produk dengan harga yang terjangkau;
  • Lebih sering menggunakan Twitter dan Instagram;
  • Mencari pakaian yang murah dan berkualitas, tetapi tetap mengikuti tren; 
  • Lebih sering berbelanja di toko online karena banyak promo.

Dari data-data tersebut, Anda bisa mengambil keputusan terkait harga produk yang akan dijual, desain produk, hingga platform untuk menjual produk bisnis. Data tersebut bisa didapatkan dari cara wawancara, survei, atau berdasarkan data internal dari riwayat transaksi sebelumnya.

Cukup mudah, bukan?Nah, demikianlah pembahasan mengenai customer profil mulai dari pengertian, cara membuat, hingga contohnya. Apakah Anda sudah menerapkannya pada perusahaan Anda? Apabila belum, Anda bisa pertimbangkan untuk menerapkan strategi ini agar promosi produk atau layanan bisnis bisa lebih maksimal.

Lusita Amelia

Lusita Amelia

Lusita adalah penulis artikel profesional yang mampu menyajikan informasi yang relevan dan berguna bagi pembaca pada topik bisnis.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *