Lompat ke konten

Ekspansi Pasar: Pengertian, Strategi dan Contohnya

Ekspansi Pasar

Salah satu cara utama yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan yang ingin bertahan lama di sebuah industri adalah dengan melakukan ekspansi bisnis yang tepat. Hal ini diperlukan supaya produk dan layanan perusahaan tersebut bisa terus menyesuaikan dengan kebutuhan pasar. Tapi, apakah yang dimaksud dengan ekspansi? Simak ulasan lengkapnya di sini. 

Pengertian Ekspansi Pasar

Ekspansi pasar adalah aktivitas memperluas usaha entah itu dengan cara menciptakan produk baru, fasilitas produksi baru, perekrutan pegawai, dan lain sebagainya. Dalam Bahasa Inggris, istilah ini disebut dengan market expansion

Ekspansi pasar dibutuhkan supaya produk dan layanan yang disediakan oleh perusahaan tetap relevan dengan kebutuhan konsumen atau menjangkau pangsa pasar yang lebih luas. Dengan demikian, potensi aliran pendapatan yang diperoleh perusahaan juga akan semakin besar. 

Contohnya adalah perusahaan taxi blue bird. Perusahaan taxi asal Jakarta ini awalnya hanya bergerak di bidang pelayanan taxi reguler saja, sebelum kemudian mengembangkan unit bisnis lain, mulai dari taxi premium, penyewaan mobil dan kendaraan merah, sewa bus dan termasuk juga bekerjasama dengan aplikasi ojek online untuk menyediakan layanan terintegrasi. Dengan inovasi dan ekspansi ini, maka tidak heran jika Blue Bird bertahan hingga 50 tahun. 

Strategi Ekspansi Pasar

Cara melakukan ekspansi pasar adalah sebagai berikut:

1. Lakukan analisis pasar

Langkah pertama yang harus Anda lakukan sebelum ekspansi usaha adalah dengan melakukan analisis usaha atau analisis terhadap pasar baru tersebut. Hal ini perlu dilakukan karena tidak jarang proses ekspansi usaha membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Belum lagi fakta bahwa acap kali buah dari ekspansi tersebut tidak bisa dinikmati sesegera mungkin. 

Saat membangun pabrik baru misalnya. Anda perlu melakukan analisis usaha untuk mengetahui lokasi yang pas untuk membangun pabrik, biaya yang sekiranya diperlukan untuk membuat bangunan tersebut, hingga kira-kira kapan pabrik tersebut bisa mulai beroperasi dan bisa balik modal atau BEP

Tidak jarang perusahaan-perusahaan besar yang ingin berekspansi menggunakan jasa perusahaan konsultan bisnis untuk melakukan proses ini. Hal ini karena ekspansi pasar perusahaan besar membutuhkan banyak biaya dan waktu. 

2. Tentukan strategi bisnis yang tepat

Setelah analisis selesai dan Anda menyimpulkan bahwa ekspansi usaha tersebut layak untuk dicoba, maka kini saatnya Anda menyusun strategi bisnis yang tepat. Hal ini karena dari analisis pasar yang telah ada, Anda dapat mengetahui data-data dan analisis yang dibutuhkan untuk ekspansi. 

Data-data ini kemudian dapat Anda gunakan untuk menyusun strategi ekspansi bisnis yang tepat. Contohnya seperti, ketika membangun pabrik baru, Anda dapat menyebarkan iklan lowongan kerja di koran-koran setempat karena hasil analisis di atas menunjukkan kalau penduduk setempat lebih sering membaca koran dibandingkan dengan mencari lowongan pekerjaan di internet. 

Jika perusahaan Anda melakukan strategi ekspansi bisnis dengan cara membuka franchise, maka salah satu hal yang patut untuk Anda pertimbangkan adalah letak antara satu gerai mitra Anda dengan gerai mitra Anda yang lainnya. Sebab, letak gerai yang terlalu dekat akan membuat pendapatan per gerai menurun, sehingga keuntungan bisnis mitra juga menurun. 

3. Susun target, dan tunjuk pihak-pihak yang terlibat

Langkah selanjutnya adalah target operasi ekspansi dan mendaftar pihak-pihak yang terlibat. Untuk membangun pabrik misalnya, pihak-pihak yang terlibat adalah akuntan perusahaan Anda, tim pengembangan produk, HRD untuk merekrut karyawan baru dan kontraktor dari luar perusahaan untuk membangun dan mendesain pabrik. 

Adapun target operasi yang dibutuhkan, seperti key performance indicator (KPI) dan Standard Operating Procedure (SOP). Kedua dokumen ini bermanfaat bagi staf yang terlibat untuk menentukan indikator kinerja mereka dan bermanfaat bagi pimpinan perusahaan yang mengawasi kinerja tersebut. 

4. Mempersiapkan modal yang dibutuhkan

Selain menyiapkan tenaga kerja, Anda juga perlu mempersiapkan modal yang dibutuhkan untuk melakukan ekspansi tersebut. Seperti yang telah disebutkan di atas, ekspansi usaha seringkali membutuhkan modal yang tidak sedikit. 

Modal usaha ini bisa Anda dapatkan dengan berbagai cara. Pertama, dengan menggelontorkan dana pribadi atau dengan menggunakan dana investor yang sudah ada. Kedua, dengan menerbitkan saham atau surat berharga lainnya untuk menambah permodalan. Ketiga, dengan mengajukan pinjaman bank. Setiap opsi sumber modal ini tentunya memiliki konsekuensi masing-masing yang harus dipertimbangkan. 

5. Mulai eksekusi dan evaluasi

Strategi ekspansi bisnis yang kelima adalah mulai mengeksekusi rencana ekspansi yang telah disusun di atas. Jangan lupa, setelah melakukan eksekusi Anda perlu melakukan evaluasi berdasarkan KPI dan SOP yang telah disusun sebelumnya. 

Evaluasi ini bermanfaat untuk menyesuaikan KPI dan SOP program ekspansi dengan yang terjadi di lapangan. Selain itu, evaluasi juga bermanfaat untuk mengukur kinerja apakah ekspansi bisnis tersebut ternyata menguntungkan atau tidak. Sebab, tidak jarang ekspansi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan justru tidak menguntungkan dan harus direvisi ulang. 

Contoh Ekspansi Pasar

Selain contoh taxi blue bird di atas, mari kita ambil contoh ekspansi bisnis yang dilakukan oleh PT Fast Food Indonesia (FAST). Sesuai dengan namanya, perusahaan ini bergerak di bidang pengelolaan beberapa restoran cepat saji di Indonesia. 

Didirikan oleh Galael Family pada tahun 1978, sejauh ini perusahaan ini memegang lisensi dari dua restoran cepat saji asal luar negeri di Indonesia, yait KFC dan Taco Bell. Ini artinya, seluruh gerai KFC dan Taco Bell di negeri ini dikelola oleh FAST. 

Selama lebih dari 40 tahun beroperasi, FAST hanya mengoperasikan KFC saja. Meskipun demikian, jumlah gerai yang dimiliki oleh perusahaan ini terus bertambah dari 421 gerai pada tahun 2011 menjadi 727 gerai di seluruh Indonesia pada tahun 2021. Tidak hanya jumlah gerai, strategi ekspansi bisnis perusahaan ini juga termasuk mengembangkan menu baru yang lebih original, mengembangkan KFC food truck, dan lain sebagainya. 

PT Fast Food Indonesia (FAST) baru mengembangkan gerai Taco Bell, sebuah restoran cepat saji asal California, pada akhir tahun 2020 lalu. Perlu diketahui, meskipun sama-sama restoran cepat saji, namun konsep dan menu yang ditawarkan oleh KFC dan Taco Bell cukup berbeda, sehingga adanya ekspansi ini diharapkan dapat menjangkau masyarakat Indonesia yang pernah mencoba Taco Bell di negara lain sebelumnya. 

Meskipun bermanfaat untuk diversifikasi dan keberlangsungan perusahaan, namun ekspansi bisnis juga tetap harus dilakukan dengan hati-hati. Sebab, berkaca dari kasus tutupnya Seven Eleven di Indonesia, ekspansi bisnis yang terlalu cepat dapat menyebabkan beban perusahaan membengkak dengan tanpa diiringi peningkatan pendapatan yang sesuai.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna merupakan salah satu finalist PKM-Kewirausahaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Chusna aktif mencari dan mengeksekusi ide bisnis yang menarik dan inovatif.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *