Lompat ke konten

Jenis Usaha Agraris di Indonesia dan Penjelasannya

Jenis usaha agraris di Indonesia

Indonesia adalah negara kepulauan dengan luas 1.904.569 kilometer persegi.  Dalam jarak tersebut, terdapat 400 gunung berapi yang mana 130 diantaranya masih berstatus aktif. Hal ini membuat Indonesia memiliki potensi yang besar di bidang agraria baik itu di bidang pertanian, peternakan, perkebunan maupun perikanan. Sebab, abu gunung berapi sangat bermanfaat untuk menyuburkan tanah. 

Maka dari itu, tidak heran jika berbagai usaha di bidang agraris berkembang cukup pesat di Indonesia. Bahkan, selama beberapa dekade ke belakang, komoditas pertanian, seperti minyak kelapa sawit menjadi salah satu penyumbang ekspor terbesar di Indonesia. 

Apa itu Usaha Agraris?

Secara garis besar, makna usaha agraris adalah usaha yang memanfaatkan sumber daya alam (SDA) yang dapat diperbaharui sebagai komoditas utama. Tidak hanya di bidang produksi, bisnis ini juga mencakup bidang pengolahan dan distribusi, sehingga boleh dibilang cakupannya cukup luas. 

Produk yang dihasilkan oleh usaha ini juga beragam, mulai dari sayur mayur segar, minyak kelapa sawit, berbagai olahan ikan dan daging, hingga bahan baku untuk produksi industri lainnya, seperti getah karet. 

Usaha agraris adalah salah satu bidang usaha yang penting. Selain karena ekspor, hal ini juga karena sektor ini umumnya menyerap banyak tenaga kerja dengan kualifikasi pendidikan dan keahlian yang sangat bervariasi, sehingga penting untuk ketenagakerjaan sebuah negara. Apalagi, produk-produk dari sektor ini juga merupakan bahan baku untuk industri lainnya, sehingga kemapanan usaha agraris menjadi amat sangat penting untuk perekonomian. 

Jenis Usaha Agraris di Indonesia

Berikut ini beberapa jenis usaha agraris di Indonesia:

1 Pertanian

Sektor pertanian adalah salah satu jenis usaha agraris yang paling penting. Hal ini karena sektor ini berkaitan dengan ketahanan pangan di Indonesia mengingat bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia kini membutuhkan nasi sebagai bahan makanan pokok. Tidak hanya itu, beberapa komoditas pertanian, seperti jagung, tembakau dan lainnya merupakan bahan baku dari industri lain. 

2. Perkebunan

Sedikit berbeda dengan pertanian, sektor perkebunan adalah usaha di bidang agraris yang berfokus pada produksi tanaman-tanaman industri, seperti kayu, coklat, karet, kopi dan masih banyak lainnya. Jika komoditas pertanian umumnya ditanam untuk memenuhi kebutuhan pokok, maka produk perkebunan seringkali berfokus untuk memenuhi kebutuhan industri dan bahkan ekspor. 

3. Kehutanan

Produk usaha agraris tidak hanya berpusat di sawah atau kebun, tetapi juga di hutan. Banyak komoditas agraris yang hanya bisa didapatkan di hutan, seperti berbagai jenis kayu, mulai dari jati hingga sengon, rotan, damar, dan masih banyak lainnya. 

4. Peternakan

Sumber daya alam yang dapat diperbaharui tidak hanya berupa tanaman, tetapi juga makhluk hidup, seperti hewan. Maka dari itu, tidak heran jika peternakan juga termasuk dalam jenis usaha agraris. 

5. Perikanan

Sama seperti peternakan, perikanan juga merupakan cabang dari usaha agraris. Industri perikanan setidaknya dapat dibagi menjadi 2 yaitu perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Perikanan tangkap adalah jenis usaha perikanan yang menuntut nelayan untuk mencari ikan liar di laut, sungai atau danau, sementara perikanan budidaya adalah industri perikanan yang dihasilkan dari pengembangbiakan ikan di darat. Contoh produk perikanan tangkap adalah ikan asin, sementara contoh produk perikanan budidaya seperti lobster, lele, ikan nila dan masih banyak lainnya.

6. Pengolahan pangan

Seperti yang telah disebutkan diatas bahwasanya bidang usaha agraris di Indonesia tidak hanya bergerak di bidang produksi bahan mentah, tetapi juga pengolahan bahan mentah menjadi bahan jadi. Salah satu sektor agraris yang bergerak di bidang ini adalah sektor pengolahan bahan pangan. Beberapa perusahaan yang bergerak di bidang ini bahkan memiliki kebun dan ternak sendiri. Hasil dari kebun dan ternak tersebut kemudian diolah menjadi produk, seperti susu, yoghurt, keju dan masih banyak lainnya. 

7. Pengolahan bahan pertanian

Sedikit berbeda dengan berbagai macam usaha di atas, produk perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan bahan pertanian itu seperti pupuk, pestisida, makanan ternak, vitamin ternak dan tanaman dan masih banyak lainnya. Tidak jarang, perusahaan yang bergerak di bidang ini juga memiliki sawah dan kebun sendiri yang dilengkapi dengan fasilitas penelitian yang memadai. 

Contoh Usaha Agraris di Indonesia 

Usaha agraris tidak selalu berskala kecil dan kurang menjanjikan. Berikut ini beberapa contoh perusahaan agraris di Indonesia yang memiliki skala cukup besar dan memiliki pekerjaan yang menjanjikan:

1. PT. Great Giant Food Indonesia

Perusahaan ini merupakan perusahaan pengolahan pangan dengan sistem terintegrasi. Produknya antara lain adalah nanas kaleng, susu, jus, buah segar hingga daging segar. Tidak hanya bisa dinikmati di Indonesia, banyak produk dari GGF yang diekspor untuk memenuhi permintaan di luar negeri. 

PT Great Giant Food mengembangkan sistem perusahaan yang terintegrasi. Jadi, perusahaan ini memiliki kebun, pabrik dan lokasi peternakan tersendiri dengan luas total sekitar 35.000 meter persegi di Jawa Timur dan Lampung. Buah yang dihasilkan di kebun secara berkala akan masuk ke pabrik untuk diolah menjadi buah kalengan dan produk lainnya. Sampah dari pengolahan tersebut kemudian dijadikan bahan makanan untuk ternak. Hasil dari peternakan tersebut dijual dalam bentuk susu, daging dan olahan lainnya, sementara kotorannya dijadikan pupuk kompos untuk menyuburkan tanah di kebun. 

2. PT. Bisi International Tbk

PT Bisi International Tbk adalah perusahaan yang memproduksi berbagai produk yang dibutuhkan oleh petani, seperti pupuk, pestisida, benih jagung dan benih padi unggulan. Produk-produk dari perusahaan ini sangat mudah ditemukan di toko-toko pertanian terdekat. 

Menurut laporan tahunan dari perusahaan ini, PT Bisi International Tbk pada tahun 2022 berhasil menambahkan jumlah petani plasma dari 7.875 orang menjadi 21.247 orang dengan sistem kemitraan. Ini artinya, pada tahun ini perusahaan ini mengelola lahan seluas 49.954 hektar. 

3. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan perkebunan terbesar di Indonesia. Awalnya, perusahaan ini bergerak di bidang perkebunan teh, coklat dan kopi, namun sejak tahun 1980-an hingga saat ini sebagian besar lahan perusahaan digunakan untuk produksi minyak kelapa sawit. 

Dengan lahan total seluas 114.111 hektar yang tersebar di 12 daerah di Sumatera dan Kalimantan, 93.853 diantaranya merupakan kebun sawit, 16.228 hektar kebun karet, dan 4.030 sisanya diisi dengan tanaman lain, khususnya coklat dan teh. 

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna merupakan salah satu finalist PKM-Kewirausahaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Chusna aktif mencari dan mengeksekusi ide bisnis yang menarik dan inovatif.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *