Lompat ke konten

Rincian Modal Awal Usaha Kos-Kosan dari Awal

Modal Awal Usaha Kos-Kosan

Usaha kos-kosan termasuk sangat menjanjikan meskipun modal awalnya bisa terbilang cukup besar. Apalagi, bisnis properti penyewaan kamar ini selalu ramai peminat dan banyak dicari karena mereka membutuhkannya. Khususnya para perantau, tentu mereka membutuhkan hunian sementara selama di daerah perantauan.

Mendapatkan modal awal usaha kos-kosan bisa diperoleh dari dana pribadi maupun pinjaman dari bank. Modal tersebut digunakan untuk membeli tanah, bahan bangunan, serta biaya tambahan lainnya, misalnya sewa jasa arsitek, pembelian perabotan, dan lain sebagainya.

Rincian modal untuk membangun bisnis kos-kosan disesuaikan dengan harga tanah per meter di suatu daerah dan bahan-bahan bangunannya. Oleh karena itu, apabila semakin luas tanah yang digunakan dan semakin banyak kamar yang dibangun, maka modal awalnya pun juga pasti semakin besar.

Meskipun begitu, lamanya waktu balik modal disesuaikan dengan biaya pembangunannya. Biasanya, bisnis kos-kosan baru balik modal dalam kurun waktu lima hingga 10 tahun atau bahkan lebih karena disesuaikan juga dengan jumlah kamarnya.

Penasaran dan ingin tahu bagaimana cara memulai bisnis properti ini? Simak rincian modal awal usaha kos-kosan dari awal berikut ini. Terdapat tips juga bagaimana cara menjalankannya agar selalu penuh penghuni.

Tips Menjalankan Usaha Kos-Kosan agar Selalu Penuh Penghuni

Menjalankan usaha kos-kosan memiliki kelebihan dan kekurangan tentunya. Namun, ini adalah tips yang bisa Anda lakukan supaya selalu ramai peminat dan penghuninya.

1. Strategis: dekat perkantoran, institusi pendidikan, dan fasilitas umum

Pemilihan lokasi strategis sangat penting apabila Anda hendak menjalankan bisnis properti berupa kos-kosan. Lokasi strategis artinya dekat dengan daerah perkotaan, tidak jauh dari perkantoran, institusi pendidikan, dan fasilitas umum.

Penghuni kamar tentunya lebih suka menempati kosan dekat dengan perkantoran atau institusi pendidikan karena dinilai lebih praktis. Selain itu, dekat fasilitas umum juga memungkinkan mereka lebih mudah jika ingin pergi ke manapun.

Kosan berada di kawasan strategis kebanyakan memang lebih mahal daripada jika di pinggiran kota atau lebih jauh dari fasilitas umum. Meskipun begitu, Anda bisa meyakinkan para konsumen dengan menawarkan berbagai fasilitas menarik di tempat Anda.

2. Harga sewa bersaing dan fasilitas lengkap

Kos-kosan selalu ramai penyewa biasanya karena memasang harga sewajarnya, berada di lokasi strategis, dan fasilitasnya lengkap. Ketiga hal ini kebanyakan dicari oleh para konsumen karena dinilai lebih praktis dan efisien.

Apabila melihat di lingkungan perkotaan dekat dengan perkantoran, institusi pendidikan, maupun fasilitas umum tidak mungkin hanya terdapat satu atau dua kosan saja, bisa jadi ada lebih dari lima pemilik properti menawarkan sewa pada huniannya. Jadi, pada lingkungan tersebut mereka sedang terlibat dengan persaingan harga.

Biasanya, kosan di suatu daerah yang sama harganya tidak jauh berbeda. Namun bisa saja berbeda tergantung pada fasilitas di dalamnya. Sehingga, apabila Anda mematok harga jauh lebih tinggi namun fasilitasnya standar dan sama saja dengan pesaing lainnya, konsumen bisa jadi tidak berminat.

Mungkin Anda menginginkan balik modal lebih cepat, sehingga memilih untuk memasang harga lebih mahal. Padahal, justru hal itu malah membuat konsumen kabur, lebih baik memasang harga wajar saja. Apabila penghuni kosan selalu penuh sepanjang tahun, balik modal pun juga cenderung cepat.

3. Ada jaminan kebersihan dan keamanan

Setiap orang pasti menginginkan jaminan kebersihan dan keamanan ketika tinggal di suatu hunian, terutama kos-kosan. Adanya kedua jaminan tersebut dapat membuat mereka merasa nyaman dan aman saat tinggal.

Memberikan jaminan kebersihan dan keamanan caranya bisa dimulai dari bagaimana sikap Anda terhadap konsumen saat melayani mereka. Selain itu, memastikan keamanan dengan memasang CCTV atau mempekerjakan penjaga kosan profesional tentu membuat penyewa merasa tertarik untuk menjadi penghuni. Jangan lupa juga untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan kosan dengan melakukan perawatan dan pemeliharaan supaya tidak terkesan kumuh.

Rincian Modal Usaha Kos-Kosan dari Awal

Berdasarkan tips yang sudah dijelaskan tadi, Anda bisa menyimak rincian modal awal usaha kos-kosan dari awal berikut ini. Rincian modal usaha ini bisa disesuaikan sendiri dengan harga beli tanah dan pembangunannya, namun ini adalah jumlah kasarannya sebagai gambaran umum.

Jenis BarangUkuranHarga BeliTotal 1 KamarTotal 10 Kamar
Tanah12 m2                                          Rp2,500,000.00    Rp30,000,000.00                  Rp300,000,000.00
Jasa sewa arsitek120 m2                                          Rp1,500,000.00                       Rp1,500,000.00
Bahan bangunan12 m2                                          Rp2,000,000.00    Rp24,000,000.00                  Rp240,000,000.00
Perlengkapan kamar (jika perlu)12 m2                                          Rp2,000,000.00                     Rp20,000,000.00
Perizinan dan lain-lain                         Rp4,000,000.00
Total                     Rp565,500,000.00

Rincian modal awal tersebut bisa saja berbeda sesuai dengan harga tanah, harga bangunan, jumlah kamar, dan kelengkapan isi dari kos-kosan. Apabila membangun lebih dari 10 kamar, harganya semakin tinggi dan sebaliknya jika kurang dari 10 kamar, biayanya bisa jadi lebih sedikit.

Berlaku juga pada harga tanah per meter di suatu daerah. Biasanya harga tanah semakin mahal apabila berada di lokasi strategis dan dekat dengan berbagai fasilitas umum. Oleh karena itu, biaya awalnya pun bisa saja berubah.

Fasilitas di dalam kamar kos juga dapat berpengaruh pada besar modalnya. Rincian modal awal usaha kos-kosan di atas termasuk kamar kos dengan isian sederhana (lemari kecil, meja kecil, dan kasur standar single). Apabila ditambahkan dengan fasilitas lengkap seperti tipe eksklusif dan kamar mandi dalam, harganya tentu bisa lebih tinggi karena harus membeli perabotan lainnya.

Meskipun usaha kos-kosan memerlukan modal yang cukup besar, namun masih ada opsi untuk memiliki usaha kos-kosan tanpa modal.

Berapa Lama Usaha Kos-Kosan Balik Modal?

Apabila besar modal awalnya adalah Rp565.500.000, maka Anda harus membaginya dengan 10 kamar. Hasil biaya per kamar berarti Rp56.550.000 dan apabila dikenakan biaya sewa sebesar Rp600.000 per bulan, maka balik modal bisa didapatkan dalam kurun waktu 95 bulan atau kurang dari 8 tahun saja.

Cara perhitungannya yaitu Rp56.550.000 dibagi dengan Rp600.000 lalu didapatkan hasil 94,25 (dibulatkan menjadi 95 bulan). Itu adalah hasil per kamarnya, kemudian tinggal dikalikan dengan jumlah kamarnya untuk balik modal seluruhnya. Sangat mudah, bukan?

Hasil tersebut masih belum dipotong dengan biaya operasionalnya. Sehingga, apabila dipotong dengan biaya operasional rutin, meliputi perawatan, pemeliharaan, servis, keamanan, kebersihan, dan lain-lainnya balik modalnya bisa saja sekitar 8-12 tahun disesuaikan dengan keadaan masing-masing. Poin selanjutnya akan dijelaskan mengenai keuntungan bersih dari bisnis kos-kosan.

Berapa Keuntungan Usaha Kos-Kosan?

Menjalankan bisnis kos-kosan dinilai sangat menguntungkan. Berdasarkan rincian modal awal di atas, yaitu Rp565,5 juta rupiah, jadi mari kita mencoba menghitung keuntungan yang bisa didapatkan setiap bulannya dan sudah dipotong dengan biaya operasional.

Berdasarkan perhitungan dari sewa kamarnya, yaitu Rp600.000 maka didapatkan keuntungan tiap bulannya adalah 6 juta rupiah, tetapi belum bersih. Anggap saja biaya operasional atau pengeluaran rutin untuk pemeliharaan, servis, keamanan, kebersihan, listrik, air, dan biaya maintenance lainnya adalah 2 juta rupiah setiap bulannya. Maka, keuntungan yang didapatkan sebesar 4 juta setiap bulannya.

Apabila keuntungan tersebut dihubungkan dengan berapa lama waktu balik modalnya, jika dihitung akan diperoleh waktu balik modal selama kurang lebih 12 tahun. Hasil ini didapatkan dari Rp56.550.000 dibagi dengan Rp400.000 jadi (141,375 dibulatkan menjadi 142 bulan).

Itulah rincian modal awal kos-kosan dari awal. Tentunya besaran biaya tersebut disesuaikan dengan lokasi tanah, fasilitas, perabot, biaya pembangunan, dan printilan lainnya, sehingga besar biayanya bisa saja berbeda.

Zahrah Firyal Salma

Zahrah Firyal Salma

Zahrah Firyal Salma adalah sarjana pertanian yang tertarik menulis di bidang entrepreneurship, tips seputar keuangan, dan gaya hidup.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *