Lompat ke konten

Peluang Bisnis Homestay dan Cara Memulainya

Peluang Bisnis Homestay dan Cara Memulainya

Tidak dapat dipungkiri bahwasanya ada pergeseran gaya hidup pada masyarakat millennial saat ini. Banyak sumber yang mengatakan bahwa generasi milenial saat ini cenderung lebih suka traveling untuk mendapatkan pengalaman baru dibandingkan dengan membeli barang-barang. 

Pergeseran gaya hidup ini bisa Anda manfaatkan untuk membuka bisnis homestay atau penginapan rumahan, khususnya apabila Anda memiliki properti yang tidak digunakan dan terletak di dekat tempat-tempat strategis. Apa peluang bisnis homestay ini dan bagaimana cara memulainya? Simak ulasannya berikut ini:

Apa Itu Homestay?

Homestay adalah penginapan sederhana dalam bentuk rumah tinggal yang terletak jadi satu atau terpisah dengan pemilik aslinya. Beberapa sumber menyebutkan bahwa model bisnis homestay berbeda dengan guest house. Bangunan homestay jadi satu dengan pemiliknya, sedangkan guest house tidak.

Fasilitas yang ditawarkan oleh homestay bermacam-macam, mulai dari satu paviliun penuh (ruang tamu, beberapa kamar, dapur dan kamar mandi), hingga satu kamar saja tergantung dengan peruntukannya (allotment). Semakin banyak peruntukannya, maka semakin likuid pula penyewaan homestay tersebut. 

Bagi pelancong, kelebihan menggunakan homestay adalah fasilitasnya yang cukup memadai, biaya yang lebih terjangkau dibandingkan dengan hotel atau motel, serta kemungkinan untuk membaur dengan masyarakat setempat. Bagi pemilik rumah, homestay menawarkan pendapatan passive bagi properti yang tidak digunakan dan cocok untuk dirawat ibu rumah tangga. 

Peluang Bisnis Homestay

1. Peluang pasar yang luas

Peluang pertama adalah peluang pasar yang luas. Menurut data dari Bank Dunia sebagaimana disampaikan Katadata, lebih dari 44% masyarakat Indonesia adalah masyarakat kelas menengah. Artinya, ada kemungkinan besar mereka akan memilih penginapan dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan hotel apabila sedang bepergian ke luar kota. 

Masyarakat kelas menengah ini bisa dibagi lagi sesuai dengan profilnya, mulai dari orang tua, hingga anak-anak yang sedang sekolah. Orang tua membutuhkan penginapan ketika bepergian untuk bekerja, sementara anak-anak tidak jarang bepergian bersama teman-temannya untuk sekedar jalan-jalan atau mengurus masalah sekolah. Segmen keluarga kelas menengah juga bisa menyewa satu homestay untuk digunakan liburan bersama. 

2. Peruntukan yang beragam

Peruntukan (allotment) homestay bisa beragam. Anda bisa menyewakan satu rumah utuh dengan kapasitas tertentu atau per kamar saja. Jika Anda memiliki fasilitas meeting, seperti ruang khusus, proyektor dan layar, fasilitas meeting ini juga bisa Anda jual secara terpisah. 

Peruntukan yang beragam ini membuat bisnis homestay relatif lebih likuid atau mudah dijual dibandingkan dengan usaha kontrakan rumah atau kost per bulan. Ini artinya, sedikit banyak akan tetap ada uang yang masuk ke dalam kantong Anda setiap bulannya. 

3. Mitra yang luas

Saat ini ada banyak mitra yang bisa Anda ajak kerja sama untuk mengelola dan atau memasarkan hunian Anda. Mitra ini seperti aplikasi perjalanan contohnya, Traveloka, Booking.com atau Agoda atau perusahaan pengelola hotel kelas menengah, seperti Oyo, Reddoorz dan Zen Rooms. Anda juga bisa memaksimalkan media sosial untuk mempromosikan bisnis ini. 

Selain mitra pemasaran, Anda juga bisa bekerja sama dengan mitra suppliers barang dan jasa yang sekiranya bisa melengkapi bisnis Anda, seperti:

  1. Perusahaan sewa motor dan mobil. 
  2. Perusahaan sewa tempat tidur (ini dibutuhkan ketika peak season). 
  3. Perusahaan catering untuk menyediakan fasilitas makanan. 
  4. Perusahaan laundry jika Anda tidak bisa mencuci fasilitas homestay sendiri. 

Tidak jarang, pendapatan bisnis homestay tidak hanya didapatkan dari penginap saja, melainkan juga dari fee pemasaran dan diskon dari perusahaan mitra di atas. 

Tantangan Bisnis Homestay

Tidak ada peluang yang datang dengan tanpa tantangan. Sama halnya dengan bisnis homestay. Namun demikian, tantangan ini bukan untuk dihindari tetapi untuk dihadapi. Lantas, apa saja tantangan bisnis yang satu ini? Berikut ini diantaranya:

1. Room Management

Ketika sedang peak season, seperti hari liburan, weekend atau sedang masa pendaftaran kampus, seorang pemilik homestay harus memiliki skill room management yang baik. Skill room management ini termasuk:

  1. Mengelola ketersediaan kamar dan rumah di berbagai channel penjualan, seperti aplikasi traveling, google maps, whatsapp dan lain sebagainya. 
  2. Mengelola kebersihan kamar. Kualitas bisnis homestay bergantung pada kebersihan kamar yang disediakan. Sering bergonta-ganti penghuni pada puncak musim menuntut pemilik homestay untuk rajin membersihkan kamar, mengganti sprei dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, umumnya masa check in dan check out tidak 24 jam penuh. 
  3. Menata parkir. 

2. Customer relationship management

Tantangan lain yang harus dihadapi oleh pemilik homestay adalah mengelola komunikasi yang baik dengan pelanggan. Hal ini termasuk:

  1. Menghadapi pelanggan yang bersikap seenaknya sendiri. 
  2. Menghadapi pelanggan yang tidak membaca informasi lengkap di aplikasi. 
  3. Menghadapi pelanggan yang kurang bisa menjaga kebersihan. 
  4. Menghadapi pelanggan yang melakukan pembatalan dan menagih refund. 
  5. Menolak pelanggan karena kamar penuh. 
  6. Menerapkan peraturan dan norma yang harus dihormati pelanggan.

Meskipun terkadang menjengkelkan, namun pengelola bisnis ini dituntut untuk bersikap seramah mungkin kepada pelanggan. Apalagi saat ini ada sistem ranking di aplikasi yang akan memperlihatkan kualitas pelayanan pemilik homestay terkait langsung kepada konsumen potensial

3. Hubungan Dengan Pemerintah

Semakin menjamurnya bisnis homestay, maka semakin besar pula keinginan pemerintah untuk mengatur bisnis ini. Menurut publikasi di rumah.com, bisnis homestay harus memiliki surat izin permohonan pendaftaran usaha pariwisata ke dinas pariwisata setempat. Untuk membuat surat ini, Anda harus membawa berbagai dokumen prasyarat sebagai berikut:

  • KTP atau akta pendirian badan usaha untuk UMKM.
  • NPWP individu atau perusahaan.
  • Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
  • Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL).
  • Surat keterangan mengenai kapasitas homestay. 

Selain itu, pengusaha homestay juga akan dibebani pajak PPh atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu sebesar 0,5% dari penghasilan yang mereka terima. 

Proses pengurusan izin ini umumnya memakan waktu 2 hari kerja. Akan tetapi setiap daerah ada kemungkinan memiliki kebijakan yang berbeda. Anda dapat bertanya kepada dinas pariwisata kota Anda masing-masing untuk informasi lebih lengkap. 

Langkah Memulai Bisnis Homestay

1. Tentukan lokasi

Lokasi memegang peranan penting untuk menentukan siapa pangsa pasar utama homestay Anda. Homestay yang terletak di tengah kota, dekat area kampus dan perkantoran tentu memiliki pangsa pasar yang berbeda dengan homestay yang terletak di pinggir pantai  atau kaki gunung. 

2. Tentukan desain

Ada banyak desain rumah yang bisa Anda aplikasikan untuk homestay. Mulai dari konsep bungalow dan paviliun, hingga rumah utuh dan konsep rumah kost. Setiap konsep dan desain tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. 

3. Siapkan dokumen perizinan

Seperti yang tertulis di atas, homestay adalah salah satu objek pajak, sehingga Anda harus mengajukan perizinan kepada Dinas Pariwisata daerah Anda, supaya tidak ada masalah dengan pemerintah kedepannya. 

4. Tentukan fasilitas yang disediakan

Meskipun namanya sama-sama homestay, namun seringkali fasilitas satu homestay berbeda dengan yang lainnya. Misalnya, homestay A menawarkan rumah 3 kamar tidur dengan kamar mandi dalam dan ac, 1 ruang tamu dan 1 dapur, sementara homestay B menawarkan rumah 3 kamar tidur kipas, 1 ruang tamu, 1 dapur dan 2 kamar mandi luar. Perbedaan fasilitas seperti ini mau tidak mau juga akan mempengaruhi perbedaan harga.

5. Pilih channel penjualan

Saat ini ada banyak channel penjualan homestay yang bisa Anda gunakan. Di satu sisi, semakin banyak channel penjualan, semakin besar pula peluang Anda untuk mendapatkan pelanggan, tapi di sisi lain terlalu banyak channel penjualan juga akan membuat Anda kesusahan mengelola kamar ketika sedang peak season. Tentukan beberapa channel penjualan saja supaya Anda bisa fokus.

Nah, itu tadi pembahasan mengenai peluang bisnis homestay. Jadi gimana? ANda tertarik untuk memulai bisnis ini?

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna merupakan salah satu finalist PKM-Kewirausahaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Chusna aktif mencari dan mengeksekusi ide bisnis yang menarik dan inovatif.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *