Pengendalian internal adalah suatu sistem yang wajib dimiliki oleh perusahaan supaya kegiatan operasional berjalan lancar, sistem keamanannya terjaga, serta terhindar dari fraud atau kecurangan di tempat kerja. Apabila perusahaan tak menerapkan tindak pengendalian pada ranah internal tersebut, banyak risiko terjadinya kehancuran, sehingga hal ini sangat berbahaya.
Lantas apa saja tujuan, manfaat, dan contohnya? Mari membahasnya secara lebih jauh melalui pembahasan mengenai pengendalian internal di bawah ini.
Pengertian Pengendalian Internal
Pengendalian internal adalah sistem sekaligus prosedur yang ada pada suatu perusahaan dengan tujuan untuk melindungi aset serta mencegah terjadinya fraud atau kecurangan. Adanya pengendalian internal bermaksud supaya seluruh karyawan bisa menaati peraturan dan SOP (Standard Operating Procedure) yang berlaku.
Jadi, pengendalian dalam lingkup internal juga termasuk sumber daya manusia dan didukung oleh kecanggihan teknologi agar bisa membantu perusahaan atau suatu organisasi dalam mendapatkan tujuannya.
Berikut ini pengertian pengendalian internal jika dilihat dari sudut pandang para ahli.
The American Institute of Certified Public Accountants
Jika pengertian tersebut dilihat berdasarkan pernyataan dari The American Institute of Certified Public Accountants, yang menyatakan bahwa pengendalian lingkup internal adalah suatu rencana dalam organisasi beserta ukuran juga metode yang diterapkan di suatu perusahaan. Tujuannya supaya dapat melindungi aktiva, menjaga keakuratan sekaligus kepercayaan data akuntansi, meningkatkan kepatuhan terhadap kebijakan manajemen, serta meningkatkan efisiensi.
Mulyadi (2013)
Selain itu menurut ahli bernama Mulyadi pada tahun 2013 menyatakan bahwa pengendalian internal adalah suatu struktur dalam organisasi, ukuran, serta metode yang dikoordinasikan dengan tujuan menjaga kekayaan perusahaan, pengecekan ketepatan terhadap laporan keuangan, meningkatkan efisiensi kegiatan operasional, dan kebutuhan pada suatu kebijakan manajemen.
Tujuan Pengendalian Internal
Sesuai dengan pengertiannya, pengendalian bertujuan untuk membantu agar perusahaan atau organisasi bisa mencapai tujuannya, menghindari segala bentuk kecurangan, melindungi aset atau kekayaan, dan menjaga keakuratan pada laporan keuangan. Adapun berikut ini merupakan tujuan lainnya dari pengendalian pada lingkup internal.
- Memberikan informasi dalam hal laporan keuangan yang akurat, juga dapat dipercaya dan dipertanggung jawabkan.
- Melindungi aset perusahaan sekaligus memastikan bahwa kekayaan tersebut bertujuan demi kepentingan perusahaan, jadi tidak digunakan untuk kepentingan pribadi sekelompok orang maupun individu.
- Mengamankan aset atau kekayaan perusahaan supaya tidak hilang, dicuri, atau terjadi kebocoran data yang berakibat merugikan karena jatuh di tangan orang tak bertanggung jawab.
- Meminimalisir terjadinya kesalahan pada laporan keuangan.
- Menegaskan kepada seluruh karyawan tanpa terkecuali supaya mengikuti aturan dan SOP (Standard Operating Procedure) yang berlaku.
- Meningkatkan efisiensi pada kegiatan operasional di perusahaan.
Manfaat Pengendalian Internal
Pengendalian internal merupakan hal wajib yang sebaiknya diterapkan di perusahaan agar membantu meminimalisir terjadinya hal tidak diinginkan. Berikut ini adalah beberapa manfaatnyal yang harus Anda ketahui.
1. Melakukan pemisahan pada setiap tugas
Melakukan pemisahan tugas membantu mengurangi risiko terjadinya penyalahgunaan dan kesalahan dalam laporan keuangan. Sehingga, konflik akibat salah mengurus keuangan lebih mudah dihindari.
2. Mengurangi terjadinya risiko
Jika perusahaan tak menerapkan pengendalian di lingkungan kerjanya, justru bisa terjadi lebih banyak hal tidak diharapkan, termasuk kasus kecurangan atau fraud di perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, jika menerapkannya mampu membantu meminimalisir risiko seperti penyalahgunaan aset, kebocoran data, dan lain-lain.
3. Melindungi data dan informasi penting perusahaan
Adanya pengendalian dalam ranah internal membantu suatu organisasi untuk melindungi data dan informasi penting agar tidak secara sembarangan tersebar luas lalu disalahgunakan pihak tak bertanggung jawab,
4. Meningkatkan efektivitas kegiatan operasional
Pengendalian dalam ranah internal organisasi juga membantu meningkatkan efektivitas kegiatan operasional. Sehingga, organisasi atau perusahaan mengetahui mana yang perlu diperbaiki, ditindaklanjuti, bahkan dihilangkan bagian tidak perlu.
Komponen Pengendalian Internal
Di bawah ini merupakan komponen penting dalam pengendalian internal. Simak uraiannya di sini.
1. Lingkungan (control environment)
Lingkungan merupakan komponen pengendalian pada lingkup internal yang sifatnya membentuk perilaku, standar, pedoman, bahkan struktur supaya kegiatan operasional suatu organisasi dapat berjalan secara semestinya. Contoh komponen lingkungan atau control environment, antara lain struktur organisasi, praktik administrasi serta personalia, kebijakan dan gaya operasional manajemen, kode etik organisasi, serta komitmen.
2. Penilaian terhadap risiko (risk assessment)
Penilaian terhadap risiko atau risk assessment merupakan kegiatan mengidentifikasi lalu menganalisis suatu permasalahan yang terjadi supaya bisa dilakukan cara meminimalisirnya agar bisa mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Penilaian risiko meliputi analisa, tindakan, dan evaluasi.
3. Prosedur pengendalian (control activities)
Prosedur pengendalian adalah hal yang dilakukan sebagai upaya memastikan bahwa kegiatan operasional berjalan lancar sesuai kebijakan, sekaligus menghindari terjadinya kecurangan di perusahaan atau organisasi. Contoh prosedur pengendalian, yaitu kebijakan cuti karyawan, patuh terhadap SOP, evaluasi terhadap kinerja, serta pemisahan tugas dan tanggung jawab.
4. Pemantauan (monitoring)
Pengawasan (monitoring) adalah kegiatan memantau guna memastikan bahwa seluruh kegiatan operasional di organisasi berjalan sesuai dengan prosedur pengendalian.
5. Informasi serta komunikasi (information and communication)
Informasi dan komunikasi termasuk komponen paling penting. Tanpa adanya informasi dan komunikasi baik, maka prosedur pengendalian, pengawasan, dan penilaian risiko sangat susah dilakukan.
Contoh Pengendalian Internal
Masih kurang memahami bagaimana pengertian dari pengendalian internal? Coba simak contoh dari swalayan 24 jam di bawah ini.
- Memberlakukan shift karyawan dengan pembagian tugas, ada penjaga kasir dan pencatat laporan transaksi
- Memasang kamera CCTV di sudut penting guna meminimalisir hal mencurigakan dan kecurangan dari pihak karyawan maupun pelanggan swalayan
- Menyediakan software untuk mempermudah pencatatan transaksi dan pembuatan laporan keuangan
- Melakukan absen setiap kali pergantian shift
- Melakukan penyetoran uang ke bank setiap pergantian shift
- Mencatat setiap barang stok keluar masuk
Berdasarkan contoh tersebut, Anda bisa menyesuaikannya dengan kondisi perusahaan. Asalkan tetap menerapkan komponen penting agar kegiatan operasional berjalan semestinya, tak terjadi kecurangan atau fraud, apalagi penyalahgunaan laporan keuangan.
Unsur Pengendalian Internal
Selain itu, pengendalian internal juga memiliki unsur penting yang tak boleh diabaikan. Berikut ini penjelasannya.
- Mempunyai struktur jelas dan tegas untuk memisahkan tanggung jawab. Hal ini sangat penting supaya tidak terjadi kesalahan dalam melakukan tanggung jawab masing-masing.
- Wewenang dan prosedur mampu melindungi aset perusahaan agar tidak jatuh ke tangan orang tak bertanggung jawab.
- Prosedur yang sehat perihal pelaksanaan fungsi dan tugas organisasi.
- Pertimbangkan kualitas karyawan agar bisa melakukan tanggung jawabnya dengan baik.
Struktur Pengendalian Internal
Struktur pengendalian internal meliputi kebijakan dan prosedur. Jadi, struktur seperti penjelasan tersebut bisa berjalan secara efektif apabila dirancang untuk mencapai tujuan pokok berikut ini.
- Melakukan perlindungan terhadap kekayaan atau aset, serta pencatatan dalam organisasi
- Melakukan pengecekan keakuratan data akuntansi
- Meningkatkan efisiensi kerja
- Meningkatkan kepatuhan karyawan terhadap kebijakan manajemen
Fungsi Pengendalian Internal
Fungsi dari pengendalian internal yaitu untuk membantu melaksanakan tujuan dari pengendalian itu sendiri, yaitu agar organisasi atau perusahaan terhindar dari segala tindak kecurangan (fraud), sekaligus membantu dalam hal menjaga kekayaan agar tidak disalahgunakan oleh pihak tak bertanggung jawab.